Anda di halaman 1dari 2

Nama : Riza Fazira

NIM : 4171141040
Kelas : Biologi Dik F 2017
Mata Kuliah : Fisiologi Hewan

1. Salinitas didefinisikan sebagai...


Jawab :
Salinitas adalah tingkat keasinan atau kadar garam terlarut dalam air. Salinitas
juga dapat mengacu pada kandungan garam dalam tanah.
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan osmoregulasi.
Jawab :
Osmoregulasi adalah proses untuk menjaga keseimbangan antara jumlah air dan
zat terlarut yang ada dalam tubuh hewan.
3. Proses osmoregulasi bergantung pada...
Jawab :
1) Suhu
2) Musim
3) Umur
4) Kondisi fisiologis
5) Jenis kelamin

4. Jelaskan mekanisme osmoregulasi pada ikan air tawar dan ikan air laut.
Jawab :
Ikan-ikan yang hidup di air tawar mempunyai cairan tubuh yang bersifat hiperosmotik
terhadap lingkungan, sehingga air cenderung masuk ketubuhnya secara difusi melalui
permukaan tubuh yang semipermiable. Bila hal ini tidak dikendalikan atau diimbangi,
maka akan menyebabkan hilangnya garam-garam tubuh dan mengencernya cairan
tubuh, sehingga cairan tubuh tidak dapat menyokong fungsi-fungsi fisiologis secara
normal. Ginjal akan memompa keluar kelebihan air tersebut sebagai air seni. Ginjal
mempunyai glomerulus dalam jumlah banyak dengan diameter besar.
5. Jelaskan pembentukan urine pada hewan mamalia.
Jawab :
Pembentukan urine pada mamalia terbagi dalam tiga tahap, yaitu :
- Filtrasi
Merupakan proses penyaringan zat sisa metabolisme yang dapat menjadi racun
bagi tubuh. Filtrasi terjadi di dalam Glomerulus. Zat berukuran kecil seperti
Glukosa, ion (Ca2+,PO43-) dan limbah nitrogen mengalami penyaringan dan
masuk ke Kapsul Bowman.

- Reabsorpsi
Merupakan proses penyerapan kembali filtrat Glomerulus yang masih
mengandung zat-zat berguna bagi tubuh. Reabsorpsi terjadi dalam Tubulus
Kontortus Proksimal. Hasil Reabsorpsi disebut Filtrat Tubulus atau Urine
Sekunder.

6. Mekanisme pembentukan limbah bernitrogen berbeda antara hewan amonotelik,


ureotelik, dan urikotelik. Jelaskan perbedaannya.
Jawab :
a. Hewan yang mengeluarkan nitrogen dalam bentuk amonia dinamakan hewan
amonotelik, misalnya ikan teleostei, siklostomata, dan kebanyakan invertebrata
akuatik. Bagi hewan akuatik, pembentukan amonia didalam tubuh tidak
menimbulkan masalah karena amonia sangat mudah larut dalam air dan mudah
menembus membran sel sehingga akan segera keluar tubuh. Hewan yang
mengsekresikan zat buangan bernitrogen sebagai amonia memerlukan akses ke
air yang banyak. oleh karena itu, ekskresi amonia paling umum terjadi pada
spesies akuatik. Jadi, dibandingkan dengan amonia, urea memiliki toksisitas dan
tingkat kelarutan dalam air yang lebih kecil.

b. Hewan yang mengeluarkan asam urat dinamakan hewan urikotelik. Serangga,


bekicot dan banyak reptil termasuk burung mengekskresikan asam urat sebagai
zat buangan bernitrogen utamanya. Asam urat relatif nontoksin dan tidak
mudah larut dalam air.oleh karana itu asam urat dapat diekskresikan sebagai
pasta semisolid (kristal) dengan kehilangan air yang sangat sedikit.

Anda mungkin juga menyukai