Anda di halaman 1dari 28

OSMOREGULA

SI
PENDAHULUAN
Osmoregulasi adalah proses untuk
menjaga keseimbangan antara jumlah air dan
zat terlarut yang ada dalam tubuh
Perubahan keseimbangan jumlah air
dan zat terlarut di dalam tubuh,
memungkinkan terjadinya perubahan arah
aliran air/zat terlarut menuju ke arah yang
tidak diharapkan
Osmoregulasi pada hewan dipengaruhi oleh
beberapa hal, yaitu:
-Volume air dalam sel
-Komposisi cairan
-Salinitas air dan lingkungan
(jenis habitat)
-Osmosis
-Transport aktif
-Tekanan osmotik
O S
Proses inti dalam
M O S I S
osmoregulasi OSMOSIS
Osmosis adalah pergerakan
zat pelarut dari larutan
hipotonis ke larutan
hipertonis melalui membran
semipermeabel
osmosis akan berhenti ketika
kedua larutan mencapai
konsentrasi yang sama
(isotonis)
Tekanan osmotik
Tekanan osmotik adalah tekanan yang
diperlukan untuk mencegah aliran air ke suatu
larutan

Pernyataan tekanan osmotik yang


ditimbulkan suatu larutan secara umum dapat
dikatakan pula sebagai konsentrasi osmotik
larutan
Larutandengan Konsentrasi osmotik lebih
tingosmotiknya juga tinggi

Hiperosmotik adalah larutan yang


mempunyai konsentrasi osmotik lebih
tinggi daripada larutan yang lain

Hipoosmmotik adalah larutan yang


mempunyai konsentrasi osmotik lebih
rendah daripada larutan yang lain
Tonsisitas

adalah respon
/ tanggapan
suatu sel, jika
sel tersebut
ditempatkan
pada larutan
yang berbeda
Perubahan keseimbangan jumlah air dan zat terlarut di dalam
tubuh memungkinkan terjadinya perubahan arah aliran
air/zat terlarut menuju ke arah yang tidak diharapkan
Osmoregulator &
Osmokonformer
Berdasarkan atas respon osmotisnya, hewan dapat
dikelompokkan menjadi :
Osmokonformer hewan yang tidak mampu
mempertahankan tekanan osmotik dalam tubuhnya,
sehingga perlu melakukan penyesuaian agar dapat
bertahan di tempat hidupnya
Osmoregulator hewan yang mampu melakukan
osmoregulasi dengan baik (mampu mengatur konsentrasi
osmotis)
Osmokonformer
Konsentrasi cairan tubuh mengikuti cairan lingkungan
(isoosmotik)
Contoh : Invertebrata laut
Berdasarkan kemampuan menghadapi perubahan
konsentrasi osmotik lingk.luar, dibedakan menjadi :
1. Eurohalyne : mampu menghadapi perubahan konsentrasi
osmotik yang besar
2. Stenohaline : hanya mampu menghadapi perubahan
konsentrasi osmotik yang kecil
Osmoregulator
Hewan yang mampu mempertahankan konsentrasi
osmotik cairan tubuhnya berbeda dengan lingkungan luar
Dibedakan menjadi 2 :
1. Hiperosmotik regulator : bila konsentrasi osmotik cairan
tubuh dipertahankan pada konsentrasi yang lebih besar
dibandingkan dengan lingkungan luar
(co : kepiting)
2. Hipoosmotik regulator : bila konsentrasi osmotik cairan
tubuh dipertahankan pada konsentrasi yang lebih rendah
dibandingkan dengan lingkungan luar
(co : udang)
Pengertian eurihalin dan stenohalin

Adalah hewan osmoregulator yang


juga osmoconformer
Osmoregulasi
hewan darat
Hewan darat : mudah mendapat oksigen, sulit mendapatkan air

Hewan darat

Kehilangan Air Pemasukan Air

Melalui : : Melalui
-Evaporasi / penguapan - Makan, minum
-Ekskresi (feces, urin) -Air metabolisme
-Permukaan tubuh
Penguapan dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor, yaitu :
1. Kandungan uap air di atmosfer
2. Suhu
3. Gerakan udara pada permukaan benda yang
melakukan evaporasi
4. Tekanan barometrik
5. Luas permukaan penguapan
Untuk mengurangi kehilangan air melalui spirakel,
dapat dilakukan dengan cara :

1. Katup spirakel terbuka hanya pada waktu2


tertentu
2. Beberapa insecta melakukan respirasi siklik
atau respirasi diskontinyu
setiap kali inspirasi tidak selalu diikuti
dengan ekspirasi
Osmoregulasi Pada
Pisces air laut
Ikan air laut yang hiposmotik
menghadapi masalah kehilangan air
tubuh, dan sekaligus menghadapi
masalah masuknya zat-zat terlarut ke
dalam tubuhnya karena gradien
konsentrasi. Permukaan tubuh,
terutama permukaan insangnya agak
permeabel terhadap air. Air banyak
hilang melalui insang, urin, feses.
Untuk mengganti air yang hilang
maka ikan laut banyak minum air.
Konsentrasi garam dalam tubuhnya
meningkat, maka garam harus
dikeluarkan dalam konsentrasi lebih
tinggi daripada air laut.
Osmoregulasi vertebrata laut :
1. Konformer osmotik dan ionik (osmokonformer)
(co : Hagfish = Vertebrata paling primitif)
2. Regulator osmotik dan ionik (osmoregulator)

Konsentrasi osmotik Cairan tubuh hipoosmotik


plasma ikan laut pada 1.Cenderung kehilangan air
umumnya mendekati Adaptasi : minum air laut dalam
sepertiga dari jumlah banyak dan mengusahakan
konsentrasi osmotik air keseimbangan osmotik
laut (penambahan bahan terlarut spt
Dengan demikian, urea ato TMAO/trimetilamin
mereka adalah regulator oksida
hipoosmotik 2. Terjadi kemasukan ion
Pada Osteichthyes
Cairan tubuh hipoosmotik Cenderung kehilangan air
(terutama dari insang)
Adaptasi : minum air laut dalam jumlah banyak
o Namun, dengan cara tsb menyebabkan peningkatan kadar
garam yang masuk ke tubuh
Pengeluaran garam berlebih melalui insang (karena ginjal
tidak bisa menghasilkan urin yang pekat)
insang ikan mengandung sel khusus, yaitu SEL KLORID

o Sel klorid adalah sel yang berfungsi untuk mengeluarkan NaCl


dari plasma ke air laut secara aktif
Osmoregulasi Ikan
air tawar
Hewan air tawar
mempunyai cairan tubuh dengan tekanan osmotik
yang lebih tinggi dari lingkungannya
(tubuh hiperosmotik/hipertonis)

Masalah
1. Pemasukan air yang berlebihan
2. Kehilangan garam (melalui
kulit)
3. Kehilangan ion secara difusi
Cairan yang berada dalam ikan air
tawar bersifat hiperosmotik,
sedangkan cairan yang berada di
lingkungannya bersifat
hiposmotik. Kulitnya relatif
impermeabel, sedikit air masuk
lewat minum dan makanan,
tetapi sejumlah air masuk secara
osmotik melalui insang dan
membran mulut. Kelebihan air
masuk akan diimbangi dengan
ekskresi lewat ginjal.
Ikan berpindah medium
Beberapa ikan mampu berpindah hidup antara air
tawar dan air laut dalam siklus hidupnya, misalnya
Lamprey dan ikan salem.
Bila Lamprey masuk ke air tawar, berhenti minum dan
saat kembali ke air payau mereka minum ekskresi
ekternal Na dan Cl diaktifkan.
Osmoregulasi Amfibi
Kulit amfibi berperan sebagai organ osmoregulasi
utama. Kondisi cairan dalam tubuh Amfibi ini bersifat
hipertonik terhadap kondisi cairan yang berada di
lingkungannya. Pada saat Amfibi berada dalam air
tawar, terdapat aliran osmotik air ke dalam tubuhnya.
Hal tersebut bertujuan untuk menyeimbangkan
kondisi cairan dalam tubuh Amfibi dengan kondisi
cairan lingkungan. Karena banyak air yang masuk,
maka Amfibi ini hanya sedikit dalam minum air.
Kemudian akan dikeluarkan sebagai urin yang sangat
encer bersama garam-garam dalam tubuhnya.
Osmoregulasi Reptil
Semua Reptil akuatik bernafas dengan paru-paru. Kulit
Reptil kering berzat tanduk dan impermeabel terhadap air.
Air hilang terutama melalui penguapan lewat kulitnya.
Kehilangan air karena penguapan pada seluruh Reptil
ternyata lebih besar daripada lewat pernafasannya. Reptil
mengekskresikan asam urat ( sebagai hasil akhir
metabolisme protein) lewat urin.
Pada beberapa Reptil laut, sekresi garam dilakukan oleh
kelenjar garam di kepala, samping ginjalnya. Kelenjar
garam menghasilkan cairan dengan konsentrasi lebih
tinggi, terutama natrium dan klorida yang konsentrasinya
lebih tinggi daripada air laut.
Reptil Mencegah kehilangan air dengan cara :
Kulit kering dan bersisik
Mengeluarkan zat sisa N dalm bentuk asam urat
Feces kering
Kadal dan kura-kura dapat mereabsosorbsi urinnya
Osmoregulasi Aves
Kehilangan air transpirasional relatif rendah. Permeabilitas
kulit berbeda antar spesies yang satu dengan yang lain,
demikian juga kehilangan air transpirasional lewat lewat
kulit sangat berbeda. Presentase kehilangan air tubuh
setiap hari pada burung kecil pemakan biji lebih tinggi
daripada burung besar. Kehilangan air lewat pernafasan
dalam keadaan normal, tergantung pada kecepatan
penggunaan oksigen dan jumlah air yang hilang per unit
oksigen yang dikonsumsi.
Burung laut, misal camar dan pelikan serta burung gurun
dan bebek memiliki kelenjar nasal yang melayani ekskresi
garam ekstrarenal.
Burung yang mencari makan di laut, memiliki kelenjar garam/
salt glands (dekat hidung)
Osmoregulasi Mamalia
Mamalia mengatasi stres osmotik dan pemeliharaan
keseimbanan air dehidrasi dengan variasi pengambilan air
dengan mengontrol jalan kehilangan air.
Beberapa mamalia menguapkan air melalui kelenjar keringat
atau dengan terengah-engah, air yang hilang mungkin mencapai
titik kritis.
Mamalia laut memiliki ginjal dengan kemampuan efisiensi
dalam memproduksi urin yang sangat hipertonik. Untuk
membantu kerja ginjal, mamalia laut tidak minum air laut
melainkan hanya menelan air bersama makanan yang dimakan.
Pemasukan garam terlalu banyak melalui makanan, maka ia
Memiliki ginjal yang efisien sehingga dapat menghasilkan urin
yang pekat
Sedangkan pada mamalia lain seperti mamalia gurun, sumber
airnya berupa air metaboliknya.
Mammalia
Kehilangan air melalui : keringat
Mendapatkan air melalui : minum dan makan,
serta air metabolik

Mammalia yang hidup di padang pasir


mendapatkan air, terutama melalui air
metabolik

Anda mungkin juga menyukai