NOTE : Harus selalu diingat bahwa konsep osmotik berarti perpindahan PELARUT dari daerah yang
konsentrasi ZAT TERLARUT RENDAH (PELARUT BANYAK) ke konsentrasi ZAT TERLARUT TINGGI
(PELARUT SEDIKIT)
ACUAN : Osmolaritas adalah total konsentrasi zat terlarut yang dinyatakan sebagai molaritas, atau
mol zat terlarut per liter larutan.
Osmolaritas manusia -> sekitar 300 mosm/L VS Osmolaritas air laut -> sekitar 1000 mosm/L
Pendahuluan
-
Osmoregulasi berperan dalam homeostasis -> mengatur dan menjaga kestabilan lingkungan
internal dengan cara membuang zat sisa metabolisme (dalam bentuk kelebihan nitrogen).
Osmoregulasi dilakukan dengan cara menjaga keseimbangan tekanan osmotik dan
kestabilan ration ion-ion di dalam cairan tubuh.
Pada manusia :
o Konsentrasi garam yang berbeda terhadap lingkungan
o Konsentrasi air yang sama terhadap lingkungan
o Perlu membuang sejumlah sisa metabolisme yang larut di dalam air
Pada hewan :
o Perbedaan konsentrasi yang besar terhadap air atau garam -> misalnya seperti pada
ikan laut
o Bertambahnya rasio luas dengan volume tubuh (membesar atau mengecil)
o Hewan dapat mempunyai integumen yang kurang baik sebagai barier
o Makan dan minum akan menambah garam dan air -> bisa menyebabkan konsentrasi
zat terlarut pada cairan tubuh semakin tinggi, sehingga harus diseimbangkan
o Hewan terrestrial (hewan darat) dapat kehilangan air bila kedinginan (karena udara
dingin menghilangkan moisture content pada kulit dan menutup pori-pori kulit
sehingga eksresi dilakukan melalui pembuangan urin) atau bernafas (bernafas
menghasilkan uap air)
o Metabolisme makanan dengan oksigen dan hidrogen akan menghasilkan air
Berdasarkan kemampuan menjaga tekanan osmotic tubuh, hewan terbagi atas dua :
1. Osmokonformer -> Hewan tidak mampu mempertahankan tekanan osmotik di dalam tubuh
-> sebenarnya bukan tidak mampu, tapi tidak diperlukan mekanisme untuk
mempertahankan tekanan osmotik karena keadaan hewan harus tetap bersifat isoosmotik
dengan lingkungannya. Bagi hewan akuatik, evaporasi tidak penting, tetapi
menyeimbangkan kehilangan osmotik dan perolehan osmotik air sangat penting.
Sebagian besar invertebrata laut (termasuk hagfish atau myxini) adalah osmokonformer.
Vertebrta laut, ikan air tawar -> osmoregulator
2. Osmoregulator -> organisme yang menjaga osmolaritasnya tanpa tergantung lingkungan
sekitar -> osmoregulator adalah hewan yang harus menyesuaikan osmolaritas internalnya
karena cairan tubuhnya tidak isoosmotik dengan lingkungan luarnya.
-> harus membuang kelebihan air jika hewan hidup dalam lingkungan hipoosmotik
-> harus secara terus-menerus mengambil air untuk mengatasi kehilangan osmotik jika
hewan tinggal dalam suatu lingkungan hiperosmotik
Osmoregulator terbagi 2 :
1. Hiperosmotik -> hewan yang larutan memiliki dengan konsentrasi zat terlarut lebih tinggi
-> Meningkatkan impermeabilitas dinding sel tubuh (menyimpan zat terlarut) atau
mengeluarkan kelebihan air
-> Memasukkan garam-garam ke dalam tubuh
Hewan air tawar secara konstan mengambil air melalui osmosis karena osmolaritas
cairan internalnya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan osmolaritas lingkungannya (ingat
lagi konsep osmosis) -> di dalam tubuh jadi encer -> kelebihan air dikeluarkan dengan cara
mengeksresikan sejumlah besar urin yang sangat encer -> karena tubuh encer, garamnya
larut -> garam yang larut/hilang didapatkan kembali dari pengambilan secara aktif dari
lingkungan
2. Hipoosmotik -> hewan yang memiliki larutan dengan konsentrasi zat terlarut lebih rendah
(encer)
-> Menghambat atau mencegah air keluar
-> mencegah kelebihan garam.
Hiu laut dan sebagian besar ikan bertulang rawan lainnya (kelas Chondrichthyes)
mempertahankan konsentrasi garam internal yang lebih rendah dari konsentrasi garam air
laut. Ginjalnya mengekskresikan sebagian garam, dan organ pengekskresi garam (kelenjar
rektal) mengekskresikan natrium klorida keluar dari tubuh melalui anus.
Penjelasan : Hewan hipoosmotik memiliki cairan tubuh yang lebih encer dibanding
lingkungannya dan hal ini harus dipertahankan. Karena tubuhnya hipoosmotik, maka air di
dalam tubuh akan keluar dari tubuh -> cairan tubuh masuk ke lingkungan yang lebih
hiperosmotik -> ingat konsep osmosis (air berpindah dari lingkungan encer ke kental) ->
tubuh hewan kehilangan air -> berusaha menjaga agar tubuh tidak kehilangan air
Contoh : Ikan laut bertulang sejati (Kelas Osteichthyes) secara konstan kehilangan air melalui
osmosis ke lingkungannya yang hiperosmotik. Hal ini diatasi degan cara meminum banyak
sekali air laut, lalu memompa keluar kelebihan garam dan mengeksresikan urin dalam
jumlah yang relative sedikit.
Salmon dan ikan lain yang bermigrasi antara air laut dan air tawar bersifat euryhalin (dapat
bertahan hidup dalam lingkungan dengan fluktuasi osmolaritas eksternal yang sangat besar).
Ketika berada di laut, salmon akan minum banyak air laut dan mengeksresikan kelebihan
garam melalui insang (osmoregulasi seperti ikan laut lainnya). Ketika migrasi ke air tawar,
salmon berhenti minum dan insang mulai mengambil garam dari lingkungan yang hipotonis.
Ikan-ikan yang hidup di air tawar mempunyai cairan tubuh yang bersifat hiperosmotik terhadap
lingkungan, sehingga air cenderung masuk ketubuhnya secara difusi melalui permukaan tubuh yang
semipermiable. Bila hal ini tidak dikendalikan atau diimbangi, maka akan menyebabkan hilangnya
garam-garam tubuh dan mengencernya cairan tubuh, sehingga cairan tubuh tidak dapat menyokong
fungsi-fungsi fisiologis secara normal. Ginjal akan memompa keluar kelebihan air tersebut sebagai air
seni. Ginjal mempunyai glomerulus dalam jumlah banyak dengan diameter besar. Ini dimaksudkan
untuk lebih dapat menahan garam-garam tubuh agar tidak keluar dan sekaligus memompa air seni
sebanyak-banyaknya.
Ikan laut hidup pada lingkungan yang hipertonik terhadap jaringan dan cairan tubuhnya,
sehingga cenderung kehilangan air melalui kulit dan insang, dan kemasukan garam-garam. Untuk
mengatasi kehilangan air, ikan minumair laut sebanyak-banyaknya. Dengan demikian berarti pula
kandungan garam akan meningkat dalam cairan tubuh. Padahal dehidrasi dicegah dengan proses ini
dan kelebihan garam harus dihilangkan. Karena ikan laut dipaksa oleh kondisi osmotik untuk
mempertahankan air, volume air seni lebih sedikit dibandingkan dengan ikan air tawar. Tubulus ginjal
mampu berfungsi sebagai penahan air. Jumlah glomerulus ikan laut cenderung lebih sedikit dan
bentuknya lebih kecil dari pada ikan air tawar
Konsentrasi darah
dibanding lingkungan
Konsentrasi urin
dibanding lingkungan
Mekanisme osmoregulasi
Tubuh dimasuki air dari lingkungan -> terjadi pembengkakan sel, bisa terjadi
lisis
Garam (zat terlarut) di dalam cairan tubuh jadi hilang karna larut
Mekanisme osmoregulasi
-> Urin encer (meminimalisir kehilangan garam melalui urin)
-> tranpor aktif garam
-> insang, kulit katak/kodok/amphibi, kantung kemih pada kura-kura melakukan transpor aktif
memasukkan garam ke tubuh dari luar.
Hiperosmotik