Anda di halaman 1dari 3

Slide 1

Slide 2
Proses osmoregulasi merupakan salah satu proses fisiologi yang terjadi dalam
tubuh ikan untuk mengontrol konsentrasi larutan dalam tubuh agar seimbang dengan
lingkungannya. Ketidakmampuan ikan dalam mengontrol keseimbangan osmotik dalam
tubuhnya akan menyebabkan ikan stres dan dapat berakibat pada kematian ikan.

Slide 3
Tekanan osmotik merupakan suatu hal yang harus dihadapi oleh organisme yang hidup di
perairan. Upaya organisme air untuk menjaga tekanan osmotik tidak lepas dari proses
osmoregulasi. Tekanan osmotik merupakan faktor yang mempengarhuhi fisiologi ikan sebagai
organisme yang hidup di dalam air.

Slide 4
Transpor aktif merupakan pergerakan zat-zat yang membutuhkan energi. Perpindahan zat
yang melawan aliran perbedaan konsentrasi sehingga dibutuhkan energi. Transpor aktif dibagi
menjadi dua yaitu transpor aktif primer dan transpor aktif sekunder. Transpor aktif primer
memperoleh energi dari proses hidrolisis ATP, sedangkan transpor aktif sekunder memperoleh
energi dari gradien elektrokimia Na+ atau H. Contohnya yaitu pompa ion Ca 2+ dan ion K+.
Sedangkan transpor pasif merupakan perpindahan zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi
rendah tanpa membutuhkan energi. Contohnya yaitu, difusi dan osmosis.

Slide 5-6 (Ikut yang di PPT aja)

Slide 7
Regulasi ion dan air pada hewan akuatik dapat terjadi secara hipertonik (hiperosmotik),
hipotonik (hipoosmotik), dan isotonik (isoosmotik).

 Bagi golongan ikan yang bersifat hiperosmotik, air akan bergerak kedalam dan ion-ion
keluar lingkungan perairan melalui cara difusi. Keseimbangan cairan tubuhnya terjadi
melalui cara dengan sedikit meminum air atau tidak minum air sama sekali. Bila dalam
tunuh kelebihan air maka akan dikeluarkan melalui urine.
 Bagi golongan ikan yang bersifat hipoosmotik air mengalir secara osmosis dari dalam
tubuhnya melalui ginjal ingsang dan kulit ke lingkungannya, sedangkan ion ion masuk
kedalam tubuh secara difusi.
 Bagi golongan ikan secara isoosmotik, pengaturan ion dilakukan secara isoosmotik, tp
dalam hal ini kebanyakan hewan akuatik laut baik invertebrata maupun vertebrata termasuk
dalam golongan isoosmotik.
Slide 8
Berdasarkan kadar salinitasnya, perairan dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Air Tawar : 0-0,5 ppt
2. Air Payau : 0,5-17 ppt
3. Air Laut : >17 ppt
Mengapa air laut dalam kadar salinitasnya tinggi, karena Air laut memiliki kadar garam yang ada
di bumi dipenuhi dengan garam mineral yang terdapat di dalam batu-batuan dan tanah. Contohnya
natrium, kalium, kalsium, dll. Apabila air sungai mengalir ke lautan, air tersebut membawa garam.
Ombak laut yang memukul pantai juga dapat menghasilkan garam yang terdapat pada batu-batuan.
Lama-kelamaan air laut menjadi asin karena banyak mengandung garam.

Slide 9
Eurihalin contoh ikan bandeng (Chanos chanos), ikan nila (Oreochromis niloticus), ikan kakap
putih (Lates calcarifer) dan ikan mujair (Oreochromis mossambica).
Stenohalin contoh ikan layang (Decapterus ruselli), ikan queen angelfish (Holocanthus ciliaris),
ikan lele (Clarias sp), ikan mas (Cyprinus carpio), ikan zebra (Dascyllus melanurus).

Slide 10
- Sel Chloride Insang (ion seperti Na+, K+, Ca+, Mg2+, Cl-).
- Ginjal (nefron adalah bagian ikan teleostei yang terdiri dari glomerulus untuk menyaring,
dan tubulus yang berfungsi untuk menyerap cairan dan diubah menjadi urin).
- Dinding usus (dinging usus merupakan tempat penyerapan air, terutama untuk menyerap
ion-ion Mg).
- Kulit (lapisan semipermeabel pada proses osmoregulasi).

Slide 11 (Ikut PPT aja)

Slide 12
Bahwa cairan tubuh ikan air tawar mempunyai tekanan yang lebih besar dari lingkungan
(hiperosmotik) sehingga garam-garam cenderung keluar dari tubuh. Air dari lingkungan
cenderung masuk ke dalam tubuh ikan secara osmosis melalui permukaan tubuh yang bersifat
permeabel. Ikan air tawar mempertahankan keseimbangannya dengan tidak banyak minum air,
kulitnya diliputi mucus (mencegah garam masuk atau keluar dan membantu pertukaran ion),
melakukan osmosis lewat insang, produksi urinnya encer, dan memompa garam melalui sel-sel
khusus pada insang.
Slide 13
Air laut mengandung konsentrasi garam yang lebih tinggi dibandingkan dengan kandungan
garam yang ada di tubuh ikan (hipoosmotik). Hal ini menyebabkan air banyak keluar dari tubuh
dan garam cenderung masuk ke dalam tubuh, sehingga ikan harus menggunakan ginjalnya
untuk mengeluarkan kelebihan garam dalam bentuk urin yang pekat. Adaptasi lain yang
dilakukan yaitu ikan air laut akan banyak minum untuk menghindari kekurangan air dalam
tubuhnya.

Slide 14
Ikan teleostei bersifat hipoosmotik terhadap air laut dan hiperosmotik terhadap air tawar. ikan
salmon dan sidat ketika menghuni perairan tawar tidak banyak minum air, tetapi ketika di laut
minum air 4-15% dari bobot tubuhnya. Fungsi ginjal pun juga berubah dengan laju filtrasi di
glomerulus sangat menurun dan penyerapan kembali di tubuli ginjal meningkat sehingga urin
yang dikeluarkan turun menjadi sekitar 10% dari volume urin di perairan tawar. Mekanisme
osmoregulasi teleostei yang pertama ikan teleostei yaitu, ikan teleostei bersifat hiperosmotik.
Kemudian ketika di air tawar ikan ini banyak minum, sedangkan ketika di air laut, ikan sedikit
minum. Ketiga yaitu, penyerapan di glomerulus menurun dan meningkat pada bagian tubulli
ginjal. Dan terakhir yaitu, urin yang dikeularkan sedikit.

Slide 15
Hagfish bahwa volume darah ikan hagfish sangat isotonis terhadap air laut, sehingga tidak
berosmoregulasi, melainkan hanya terjadi regulasi ion karena komposisi Na+ dan Cl- dalam
darah hagfish sama dengan yang di air laut.

Slide 16
Ikan elasmobranchii menyimpan urea dan trimethilamin oxides (TMAO) di dalam darah agar
cairan di dalam tubuhnya isotonik atau sedikit hipertonik dari lingkungan. Saat mempertahankan
homoestatis ion, ikan akan mengekresikan garam (NaCl) bukan dari insang melainkan dari
rectal gland.

Slide 17-20 (Ikut PPT aja).

Anda mungkin juga menyukai