Anda di halaman 1dari 7

A.

Judul
“ Sistem Reproduksi”
B. Tujuan
Mengenal bagian-bagian dan susunan sistem reproduksi internal dan
eksternal serta memahami fungsinya
C. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Papan bedah
b. Pisau/cutter
c. Pinset
d. jarum
2. Bahan
a. Mencit betina dan jantan
b. Tissue
D. Cara Kerja
1. Menyiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan pada praktikum
iniyaitu : Mencit betina, Papan seksi,alat bedah : Pisau tajam, Gunting
tumpul, Jarum pentul dan Pinset

2. Mengambil mencit betina dewasa dan meletakkan pada permukaan


tidak licin kemudian mencit di jinakkan dengan cara mengelus –
elusnya
3. Setelah itu dengan menggunakan tangan kiri kemudian bagian ekor
ditarik keras dengan tangan kanan sehingga lehernya akan
terdisklokasi dan mencit akan terbunuh

4. Setelah mencit mati, letakkan diatas papan bedah dalam posisi


menghadap ke atas atau terentang (bagian punggung bertumpu pada
papan bedah).

5. Mengamati alat reproduksi bagian luar.

6. Lakukan pembedahan. Selanjutnya amatilah alat kelamin dalam,


meliputi gonad, saluran reproduksi, kelenjar-kelenjar asesori.
Perhatikan jumlah, bentuk dan posisi atau letak masing-masing organ.
E. Hasil dan Pembahasan
1. Hasil

Alat kelamin luar Keterangan

1. Ekor
2. Anus
3. Vagina
1

Alat kelamin dalam Keterangan


1. Ovarium
2. Oviduct

1
2
2. Pembahasan
Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi organ dan
zat dalam organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak.
Sistem reproduksi pada suatu organisme berbeda antara jantan dan
betina. Sistem reproduksi pada perempuan berpusat di ovarium.
Organ-organ reproduksi membentuk apa saja yang dikenal sebagai
traktus genitalis, yang berhubungan dengan traktus urinarius. Pada
laki-laki kedua traktus itu erat berhubungan dengan traktus urinarius,
akan tetapi tidak bersambung. Traktus genitalis perempuan
bersambung dengan rongga peritoneum. Ini bukan halnya pada orang
laki-laki; tidak ada saluran dari traktus genitalis ini yang terbuka di
rongga peritoneum. Organ perkembangbiakan pada wanita terletak
dalam panggul kecil, organ laki-laki sebagian besar terletak di luar
pelvis (Pearce, 2004: 254).
Berdasarkan pengamatan terhadap mencit jantan dan mencit betina,
maka dapat dilihat organ-organ reproduksi eksternal dan internal dari
masing-masing mencit. Dimana pada mencit betina terlihat terdiri dari
lubang vagina yang merupakan ruangan antara dari labia minora yang
nampak serupa titik dan menonjol, berfungsi sebagai jalur keluarnya
fetus saat mengalami kelahiran. Kemudian organ reproduksi mencit
betina secara keseluruhan meliputi beberapa organ seperti ovarium,
tuba fallopi, serta uterus, yang merupakan organ reproduksi internal
dari mencit betina. Dimana ovarium tampak berwarna kuning dengan
ukuran yang agak panjang, berfungsi untuk menghasilkan sel telur.
Oviduk tampak berupa saluran berkelok-kelok yang panjang,
berfungsi untuk memindahkan sel telur dan sperma ke tempat
pembuahan dan tempat pembelahan zigot. Uterus berfungsi sebagai
sebagai ruangan untuk pertumbuhan dan perkembangan embrio,
yangmembawa sperma kedalam tuba fallopi, dan tempat pembentukan
plasenta. Hal ini sesuai dengan teori, yakni alat kelamin reproduksi
hewan betina terdiri dari sepasang ovarium yang berfungsi
menghasilkan sel telur, saluran reproduksi yang terdiri dari tuba
fallopii, uterus atau rahim, serviks atau leher rahim, vagina dan vulva
(Chambell, 2004).
Pada mencit jantan terlihat organ reproduksi eksternalnya
yang terdiri dari penis, dimana pada bagian luarnya dilapisi oleh kulit
dan berbentuk lonjong, berfungsi sebagai alat kopulasi. Selain itu
terdapat pula kantung skrotum yang membungkus tertis dengan
struktur yang berkerut. Adapun organ internal terdiri atas testis yang
berbentuk bulat telur terdiri atas satu ruangan saja, dimana pada
bagian dalam terdapat tubulus seminiferus yang berupa saluran
berkelok-kelokdan tempat pembentukan sel kelamin jantan dan
hormon kelamin yakni testosteron, epididimis merupakan bagian dari
saluran reproduksi yang menjadi tempat pematangan sperma dan
sebagai tempat penyimpanan sperma sementara, vesika seminalis
merupakan bagian dari kelenjar kelamin yang menghasilkan cairan
untuk memberi makan sperma, kelenjar prostat menghasilkan cairan
yang bersifat alkalis sehingga dapat menyeimbangkan keasaman
vagina. Hal ini sesuai dengan teori, yakni pada sebagian besar
spesies mamalia organ reproduksi eksternal jantan adalah
skrotum dan penis. Organ reproduksi internal terdiri atas
gonad yang menghasilkan gamet dan hormon, kelenjar aksesoris
yang mengsekresikan produk yang esensial bagi p e r g e r a k a n
s p e r m a (Campbell, 2004).
Fungsi utama testis adalah menghasilkan spermatozoa dan
hormon-hormon reproduksi jantan, utamanya androgen. Saluran-
saluran reproduksi yang lain yaitu vas efferent, epididimis, vas
deferent, dan urethra (Adnan, 2009). Pada tikus dan mencit, testisnya
hanya terdiri atas satu ruangan saja. Di dalam testis terdapat saluran-
saluran halus yang melilit-lilit yang disebut tubulus seminiferus,
tempat berlangsungnya spermatogenesis (Adnan, 2010).
F. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa organ reproduksi Mus musculus betina terdiri atas vulva, urethra,
vagina, ovarium, tuba falloppi, uterus, cerviks, dan klitoris. Sedangkan
menurut teori organ reproduksi Mus musculus jantan terdiri atas testis,
saluran epididimis, vas deferens, kelenjar prostat, kelenjar bolbourethra,
penis, ureter, vesikula seminalis, kelenjar koagulasi, dan ampula.
DAFTAR PUSTAKA

Adnan, 2010. Sistem Reproduksi. Makassar : FMIPA UNM.

Adnan. 2009. Perkembangan Hewan. Makassar : Jurusan Biologi FMIPA UNM.

Campbell, A. Neil. Dkk. 2004. Biologi. Jakarta : Erlangga.

Pearce, E., 2004. Anatomi dan Fisiologi Manusia untuk Paramedis. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai