Anda di halaman 1dari 3

TINJAUAN PSUTAKA

A. Ekskresi
Ekskresi adalah proses penyingiran limbah metabolic yang merupakan hasil
maetabolisme. Ikan menyingkirkan beberapa sisa hasil metaboliknya melaui ginjal
(sebagai organ ekskresi khusus), selain melalui insang dan kulit. Selain sebagai alat
ekskresi, ginjal juga berperan dalam proses osmoregulasi. Proses ini dilakukan ikan
sebagai upaya untuk mengatasi perbedaan tekanan osmotic antara cairan tubuhnya
dengan lingkungannya. Pada vertebrata terdapat 3 jenis ginjal, yakni pronefros,
metanefros, dan mesonefros. Metanefros merupakan tipe ginjal yang hanya terdapat
pada vertebrata yang mempunyai tingkat lebih berkembang daripada ikan. Pronefros
hanya terdapat pada awal kehidupan (stadia embrio dan larva) ikan. Ketika ikan
tumbuh dewasa fungsi pronefros akan digantikan oleh mesonefros.perombakan
makanan baik lemak maupun karbohidrat menghasilkan air dan karbondioksida
sebagai hasil sisa. Air dapat disimpan, atau dikeluarkan atau berdifusi keluar tubuh
bergantung kepada salinitas lingkungan. Karbondioksida masuk ke dalam system
keseimbangan bikarbonat, dan Sebagian dikeluarkan pada insang. Pencernaan protein
menghasilkan nitrogen sebagai tambahan pada air dan Co2 (Asriyana dkk, 2004).
Pada ikan Teleostei ampas nitrogen berbentuk ammonia. Oleh karena itu,
Teleostei termasuk dalam kelompok ammoniotelic. Ammonia merupakan substansi
berpotensi racun pada konsentrasi tinggi. Untunglah ammonia dan kationnya terlarut
dalam air dan dapat lepas melalui difusi dalam insang. Disamping sifat keracunannya,
ammonia mempunyai banyak manfaat melalui urea atau asam urat sebagai produk
ekskretori utama dari metabolism nitrogen sepanjang hewan mendiami suatu
lingkungan yang berkelimpahan air. Pada ikan Teleostei produk akhir lebih banyak
dilepas melalui insang daripada melalui ginjal. Carassius auratus mengeluarkan 6-10
kali lebih banyak nitrogen di insang daripada di ginjal (Moyle dan Cech,2004).
Elasmobranchii membuang urea sebagai produk akhir nitrogen yang utama,
karena itu ia termasuk kelompok ureotelic. Banyaknya urea yang ditahan oleh
kelompok ikan ini, membuat cairan tubuh mereka hamper isomotik dengan
lingkungan. Ginjal Elasmobranchii menyaring urea dari plasma darah pada
glomerulus. Sebagian bear urea diambil Kembali dari filtrat melalui penyerapan aktif
tubular, untuk mencegah kehilangan urea dalam urin.
B. Osmoregulasi

Satu hal harus dihadapi oleh ikan sebagai binatang yang hidup pada media air ialah
tekanan osmotic lingkungan (air) yang berbeda dengan tekanan osmotic cairan tubuhnya.
Mereka tinggal di lingkungannya yang hiperosmotik (tekanan osmotic lingkungan lebih besar
daripada tekanan osmotic cairan tubuh) atau hipoosmotik (tekanan osmotic lingkungan lebih
kecil daripada tekanan osmotic cairan tubuh). Sebagian besar ikan dikatakan bersifat
stenohaline yang tidak bisa menenggang perubahan substansialdalam tekanan osmotic
eksternal, sedangkan ikan yang bersifat eurihalin dapat sintas pada tekanan osmotic eksternal
dengan fluktuasi yang besar. Perbedaan osmotic tersebut mendorong terjadinya osmosis
melalui kulit ikan yang semi permeable. Hal ini akan menimbulkan perubahan dalam tekanan
osmotic cairan tubuh ikan.
DAFTAR PUSTAKA
Asriyana, Sulistiono, Rahardjo MF. 2004. Kebiasaan Makanan ikan temabng, Sardinella
fimbriata Val. (Famili Clupeidae) di perairan Teluk Kendari, Sulawesi Tenggara. Jurnal
Ikhtiologi Indonesia, 4(1): 43-50.
Moyle PB& Cech,Jr JJ. 2004. Fishes: an introduction to ichthyo-logy 5th Edition. Pretice
Hall, Inch. Upper Saddle River,NJ 07458.726 p.

Glosarium
Ginjal : organ ekskresi yang berfungsi untuk menyingkirkan sisa hasil metabolism.
Badan malpigi: bagian ginjal yang terdiri atas glomerulus dan kapsul bowman.
Osmoregulatory: organisme yang melakukan osmoregulasi untuk mengendalikan kehilangan
dan kemasukan air.
Osmolaritas: tekanan osmotik

Anda mungkin juga menyukai