Anda di halaman 1dari 7

1.

Kerang Hijau
Kerang Hijau (Perna viridis) atau dikenal sebagai green mussels adalah binatang lunak (mollusca)
yang hidup di laut, bercangkang dua dan berwarna hijau. Termasuk kelas Pelecypoda yang
mempunyai. cangkang katup sepasang maka disebut sebagai Bivalvia. Disebut juga pelecys yang
artinya kapak kecil dan podos yang artinya kaki. Jadi Pelecypoda berarti hewan berkaki pipih seperti
mata kapak. Hewan kelas ini mempunyai insang berlapis - lapis sering disebut Lamelli branchiate.
Anatomi Kerang Hijau
1. Saluran Pencernaan, membantu memproses makanan dan mengatur keluar masuknya air saat
memfilter makanan sebelum dikeluarkan.
2. Hati, mendetoks racun dalam tubuh internal kerang dan dikeluarkan melalui saluran ekskresi
3. Nefridia,
Mekanisme Ekskresi
1. Dimulai dengan filtrasi cairan tubuh yang berisi limbah melalui nefridia.
2. Cairan masuk ke dalam tubulus nefridia, di mana terjadi reabsorpsi air dan nutrisi yang masih
dapat digunakan kembali oleh tubuh.
3. Limbah yang tidak dapat digunakan kembali kemudian dikeluarkan melalui pori ekskresi yang
berada pada tepi kerang.
Sesi Diskusi
1. Apa hasil ekskresi kerang hijau?
Jawaban : Sistem ekskresi pada kerang hijau (Perna viridis) berfungsi untuk mengeluarkan limbah
metabolisme dari tubuhnya. Hasil akhir dari sistem ekskresi ini adalah berupa limbah berupa urine
yang mengandung urea, amonia, dan senyawa nitrogen lainnya. Urine akan keluar dari tubuh kerang
hijau melalui nefridia atau organ ekskresi yang terletak di kedua sisi tubuhnya. Selain urine, kerang
hijau juga dapat mengeluarkan limbah dalam bentuk feses melalui anusnya.
2. Apa yang dimaksud dengan proses fisiologis dalam sistem ekskresi kerang hijau?
Jawaban: Proses fisiologis dalam sistem ekskresi kerang hijau meliputi beberapa tahapan, yaitu:
Proses fisiologi pada kerang hijau terdiri dari beberapa tahapan yang diantaranya adalah sebagai
berikut:
• Filtrasi atau penyaringan zat-zat tertentu
• Reabsorpsi atau penyerapan kembali zat-zat yang diperlukan oleh tubuh
• Sekresi atau pengeluaran zat-zat yang tidak diperlukan tubuh
• Terdapat pula osmoregulasi untuk mempertahankan keseimbangan konsentrasi air dan
garam dalam tubuh.
kerang hijau juga memiliki mekanisme pengaturan fisiologis lainnya seperti osmoregulasi untuk
mempertahankan keseimbangan konsentrasi air dan garam dalam tubuh. Proses osmoregulasi
ini melibatkan penggunaan ginjal osmoregulasi yang terletak di dalam nefridia.

2. Teripang
Teripang termasuk dalam Echinodermata dengan klasifikasi kelas Holothuroidea. Echinodermata
berasal dari kata Yunani, echinos artinya duri dan derma artinya kulit. Jadi Echinodermata dapat
diartikan sebgaai hewan berkulit duri. Memiliki tubuh bulat panjang dengan garis oral dan aboral
sebagi penghubung bagian interior dan esterior. Bagian perut berwarna putih kekuningan, dan
punggung berwarna abu-abu kehitaman.
Proses Penyerapan
Proses penyerapan bahan-bahan organik yang terkandung dalam sedimen adalah dengan bantuan
enzim/mikroba dalam saluran pencernaan. sedimen yang telah dicerna, selanjutnya akan
dikeluarkan kembali ke alam dengan kondisi yang lebih gembur dan mengandung bahan organik
yang lebih banyak daripada saat sebelum dicerna.
Sistem Ekskresi
Berbeda dengan filum mollusca yang amempunyai ginjal sebagai alat ekskresi. Teripang
menggunakan alat pernapasan berupa saluran bercabang-cabang seperti pohon yang sebenarnya
merupakan perluasan kloaka ke dalam selom. Saluran ini berfungsi sebagai alat ekskresi. Teripang
termasuk hewan laut yang lebih tinggi dalam tingkat evolusinya, dimana sistem ekskresi teripang
memiliki beberapa perbedaan dengan hewan laut yang lebih primitif seperti spons atau ubur-ubur.
Sesi Tanya Jawab

1. Apakah pengaruh lingkungan terhadap sistem ekskresi teripang?


Jawaban: Sisa dari proses ekskresi mampu dimanfaatkan serta digunakan oleh biota maupun
mikroorganisme yang ada disekitarnya.
2. Melalui apakah teripang mengeluarkan ekskresi?
Jawaban: Organ ekskresi dari teripang terdiri dari pohon respiratori dan saluran air

3. Lobster Air Laut


Lobster laut merupakan jenis hewan invertebrata yang memiliki kulit keras. Habitat alami lobster
yaitu Kawasan terumbu karang dі perairan pantai dаrі уаng dangkal ѕаmраі 100 meter dі bаwаh
permukaan laut Lobster bersifat nokturnal (aktif pada malam hari) dan melakukan proses pergantian
kulit.
Sistem Ekskresi
Sistem ekskresi pada lobster dimulai dari sepasang organ ekskresi yang disebut dengan green gland
atau antennal gland. Organ ini berfungsi sebagai sistem filtrasi pada cairan tubuh lobster, membuang
limbah atau zat-zat sisa metabolisme dan mengatur keseimbangan ion di dalam tubuh.
Sistem ekskresi pada lobster fase larva sampai dewasa tidak mengalami perubahan dan organ
ekskresi tetap, namun hanya bertambah ukurannya saja. Sistem ekskresi pada lobster ini tetap
dimulai dari green gland yang berfungsi sebagai sistem filtrasi, yang kemudian dikeluarkan melalui
pori-pori pada kulit lobster.
Tujuan Molting
Lobster air laut melakukan molting (ganti kulit) dengan tujuan untuk pertumbuhan tubuhnya.
Apabila ukuran/volume dari tubuhnya semakin besar, maka ia akan memerlukan ukuran kulit yang
lebih besar pula. Pada proses molting, kulit yang seperti plastik ini akan mengelupas dan diganti
dengan lapisan kulit lain di bawahnya.
Sesi Tanya Jawab

1. Adakah perubahan antara sistem ekskresi lobster air laut pada fase larva dengan fase dewasa?
Jawaban: Tidak ada perubahan yang terjadi, baik pada organ ekskresi maupun sistem pada
perubahan fase hidup lobster air laut. Perubahan yang terjadi hanyalah pada ukuran yang bertambah.
Sistem yang digunakan pun tetap dimulai dari green gland dan dikeluarkan melalui pori-pori kulit.

2. Apakah tujuan dari molting pada lobster air laut?


Jawaban: Tujuan dari molting adalah untuk proses pertumbuhan, dimana ketika ukuran tubuh
lobster bertambah maka akan memerlukan juga ukuran kulit yang lebih besar. Kulit yang terkelupas
akan digantikan dengan lapisan kulit di bawahnya.

4. Sistem Ekskresi Ikan Hiu


Ikan hiu adalah ikan elasmobranchia yang tergolong dalam hewan buas. Jenis ikan ini termasuk
dalam ordo pleurotremata yang memiliki 20 suku dan ratusan jenis. Hiu ini hidup dalam perairan
laut, payau, dan air tawar. Hiu terkenal sebagai ikan dengan tubuh yang besar. Ikan hiu terbesar di
dunia bahkan memiliki ukuran tubuh lebih dari 13,5 meter. Sebagai hewan laut, hiu memakan
banyak ikan yang ukurannya lebih kecil darinya, moluska, krutasea, plankton, hingga sampah atau
bangkai yang ada di laut
Sistem Ekskresi
Sistem ekskresi pada ikan hiu (Carcharias menissorah) yaitu Alat ekskresi berupa sepasang ginjal
yang memanjang opistonefros dan berwama kemerah-merahan, pada beberapa ikan, saluran ginjal
(kemih) menyatu dengan saluran kelenjar kelamin yang disebut saluran urogenital. Ikan yang hidup
di air laut akan mengsekresikan ammonia melalui urin yang jumlahnya sedikit. Urine yang berada
di dalam tubuh ikan hiu diserap kembali oleh tubuh dan masuk ke dalam aliran darah, ini bertujuan
untuk mempertahankan konsentrasi cairan tubuhnya.
Organ Ekskresi
1. Ginjal berfungsi sebagai ekskresi kation dan anion divalen seperti magnesium dan sulfat
meskipun memiliki fungsi utama dalam reabsorbsi sodium, potassium dan klorida.
2. Kloaka ( Cloaca) adalah lubang posterior yang berfungsi sebagai satu-satunya lubang untuk
saluran pencernaan, urin, dan (umumnya) genital pada beberapa ikan seperti ikan hiu.
3. Sistem urogenital terdiri dari dua sistem, yaitu sistem urinaria (sistema uropoetica) dan genitalia
(sytema genitalia). Sistem urinaria biasa disebut sistem ekskresi. Fungsinya untuk membuang
bahan-bahan yang tidak diperlukan atau membahayakan bagi kesehatan tubuh keluar dari tubuh
sebagai larutan dalam air dengan perantaraan ginjal dan salurannya.
5. Kerang Air Tawar
Organ Ekskresi Kerang Air Tawar
• Ginjal
Ginjal bertugas untuk mengeluarkan zat sisa metabolisme berupa urea serta mengedarkan kembali
zat yang masih dibutuhkan.
• Insang
Organ ini berperan penting pada proses ekskresi dan merupakan tempat pengeluaran sebagian besar
amonia pada ikan.
• Kulit
Kulit berfungsi untuk mengeluarkan lendir.
Produk Sisa Ekskresi
Karbondioksida, air, komponen nitrogen
Sistem Ekskresi
Ekskresi dilakukan oleh dua ginjal yang terletak di bawahpericardium. Masing-masing ginjal terdiri
dari dua saluran terbuka yang berasal dari rongga perikarium kemudian dilanjutkan ke saluran
bersilia yang menuju ke kantung kemih yang terdapat diruangan suprabrancial.

1. Perbedaan sistem ekskresi antara kerang air tawar dengan kerang dara?
Jawaban : Kerang tawar merupakan kerang yang habitatnya di perairan air tawar sedangkan kerang
dara adalah kerang yang hidup di perairan laut. Umumnya berbagai jenis karang memiliki sistem
ekskresi yang sama, mulai dari organ maupun produk eksresinya. Hal yang membedakan antara
kerang tawar dan kerang dara adalah proses osmoregulasi kerang, hal ini dikarenakan perbedaan
tempat tinggal dan kondisi salinitas lingkungan habitat kerang dara dan kerang air tawar.

2. Apakah ada perbedaan sistem ekskresi pada kerang air tawar jantan dan betina?
Jawaban: Tidak ditemukan perbedaan yang signifikan pada keduanya karena perbedaan jenis
kelamin akan berpengaruh pada sistem reproduksi bukan sistem ekskresi.
6. Lobster Air Tawar
Lobster air tawar merupakan kelompok udang yang hidup di air tawar habitat nya adalah di perairan
sungai, danau, dan rawa. Lobster air tawar tidak memiliki tulang belakang (invertebrata). Cangkang
merupakan kerangka luar yang berfungsi sebagai pelindung tubuh yang secara berkala terus berganti
atau moulting.
Sistem Ekskresi
Sistem ekskresi adalah proses dimana produk sisa metabolisme dikeluarkan dari tubuh. Zat sisa
metabolism merupakan hasil dari pembongkaran makanan yang nantinya akan dikeluarkan oleh
alat-alat ekskresi. Kecepatan ekskresi meningkat seiring dengan menurunnya masukan kalsium dari
makanan, dan juga dengan meningkatnya kebutuhan akan mineral tersebut selama periode
pertumbuhan.
Organ Ekskresi
1. Nephridium
2. Hepatopankreas
3. Antena Gland
4. Green Gland
5. Rectal Gland
Mekanisme Ekskresi
Filtrasi : Filtrasi pertama terjadi di hepatopankreas. Organ ini bertanggung jawab untuk mengambil
limbah dari darah lobster air tawar dan memasukkannya ke dalam sistem pencernaan.
Penyerapan : Setelah melalui tahap filtrasi, limbah kemudian diserap oleh sel-sel pada dinding usus
dan dipecah menjadi zat-zat yang lebih sederhana.
Pengeluaran : Zat-zat sederhana yang telah dipecah kemudian dikeluarkan dari tubuh lobster air
tawar melalui saluran ekskresi pada bagian anus.
Perbedaan Sistem Ekskresi Lobster Air Tawar dan Air Laut
Sistem Ekskresi pada lobster air tawar menghasilkan urin yang lebih encer dan memiliki konsentrasi
garam yang rendah. sednagkan, Sistem Ekskresi pada lobster air laut menghasilkan urin yang lebih
pekat dan memiliki konsentrasi garam yang tinggi.
Sesi Tanya Jawab

1. Apakah perbedaan sistem ekskresi lobster air tawar dan air laut?
Jawab: Lobster air laut menghasilkan urin yang pekat dan berkonsentrasi garam yang tinggi,
sedangkan lobster air tawar menghasilkan urin yang encer dan memiliki konsentrasi garam yang
rendah.

2. Apa pengaruh molting terhadap sistem ekskresi


Jawaban: Molting tidak berpengaruh terhadap sistem ekskresi dikarenakan molting dilakukan oleh
krustasea untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh, sedangkan sistem ekskresi nya tetap
berjalan seperti biasa, ataupun organ-organ yang lainnya masih tetap menjalankan fungsinya.
Akantetapi, semakin sering molting maka semakin cepat pertumbuhannya.

7. Ikan Lamprey

Ikan lamprey merupakan ikan anadromus yang mirip belut. Ikan anadromus merupakan ikan laut
yang bermigrasi ke habitat air tawar untuk memijah. Lamprey memakan invertebrata atau
menghisap darah ikan lainnya. Ludah lamprey mengandung zat anti-coagulant yang membuat luka
di tubuh inangnya tetap terbuka sehingga mereka bisa terus menghisap darah inangnya tersebut.
Sistem Ekskresi

Sistem ekskresi ikan lamprey berkaitan dengan ekskresi metabolisme, konsentrasi cairan tubuh,
organ sinus urogenitalis, dan papila urogenitalis. Sistem ekskresi ikan lamprey sendiri terdiri dari
ginjal dan kantung kemih. Ginjal pada ikan ini terdiri dari beberapa bagian lagi seperti glomerulus
untuk menyaring cairan tubuh, serta tubulus proximal, tubulus distal, dan tubulus pengumpul
berperan dalam mengolah cairan menjadi urin. Ikan lamprey pada kondisi kekeringan akan
memproduksi urea dan ginjal hewan ini dapat menjaga keseimbangan jumlah garam tubuh.

Sesi Tanya Jawab

1. Bagaimana proses sistem ekskresi pada ikan lamprey?


Jawaban : Ekskresi oleh Ginjal, filtrasi darah dan kembudian pengeluaran air dan limbah
2. Apakah fungsi insang pada ikan lamprey?
Jawab: Sebagai tempat pertukaran gas antara tubuh dengan sekitarnya, filtrasi makanan, pengaturan
osmoregulasi, serta sebagai organ sensorik dalam mendeteksi perubahan lingkungan.

8. Ikan Gurame

Ikan gurami merupakan ikan air tawar yang tergolong hiperosmotik. Kondisi tersebut merupakan
pengaturan secara aktif tekanan osmotik cairan tubuh hewan yang lebih tinggi dari lingkungannya,
sehingga osmoregulasi hiperosmotik/hipertonik dapat terjadi.
Organ Ekskresi

• Ginjal : Ginjal adalah organ utama dalam sistem ekskresi pada ikan gurami. Ginjal terletak
di kedua sisi tubuh dan berfungsi untuk menyaring darah dan menghasilkan urine. Urine
kemudian mengalir keluar melalui saluran kelamin ikan
• Insang : Fungsi insang sebagai alat ekskresi berkaitan dengan mekanisme ekspirasi pada
pernapasan ikan, pengeluaran karbondioksida. Insang juga berperan mengeluarkan CO2
dan H2O.
• Kulit : Kulit pada ikan gurami juga memiliki peran dalam sistem ekskresi dengan membantu
mengeluarkan zat-zat berbahaya melalui proses difusi dan osmosis.
Mekanisme Ekskresi

Ikan gurami melakukan pengambilan air dan ion dalam makanan. Pengambilan ion-ion garam dari
inisang, tekanan osmotik akan dicapai oleh insang dan permukaan tubuh lainnya, hasil dari proses
eksresi berupa urin yang dikeluarkan ikan gurami dalam jumlah yang banyak.
Sesi Tanya Jawab

1. Apa fungsi ion yang diserap ?


Jawaban: Fungsinya untuk menggantikan ion pada cairan ikan yang terbuang ketika osmoregulasi.
Osmoregulasi adalah upaya yang dilakukan oleh organisme (ikan) untuk mengontrol keseimbangan
air dan ion-ion antara tubuh ikan dengan lingkungannya. Pola osmoregulasi sendiri ada 2 yaitu
hiperosmotik pada ikan air tawar dan hipoosmotik pada ikan air laut.
2. Berapakah kadar salinitas yang mampu ditoleransi oleh ikan gurami?
Jawaban: Ikan gurami memiliki tingkat toleransi salinitas pada perairan yang rendah, yakni antara
0-2 ppt.

Anda mungkin juga menyukai