Anda di halaman 1dari 4

NAMA : ATIKA PUSPITA ANGGRAENI

NIM : 4203520018
KELAS : PSB 20

JUDUL : ISOLASI DAN KULTUR PROTOPLASMA


OUTLINE :
1. Fusi Protoplas
1.1 Pengertian
1.2 Metode Fusi Protoplas
1.2.1 Metode Fusi Spontan
1.2.2 Metode Induksi Fusi
▪ Kemofusi
▪ Elektrofusi
1.3 Mekanisme Fusi Protoplas
1.4 Keuntungan Fusi Protoplas
1.5 Keberbatasan Fusi Protoplas

DRAFT :
1. Fusi Protoplas
1.1 Pengertian

Fusi protoplas merupakan teknik penggabungan inti dan atau sitoplasma dari genotipe
yang berbeda untuk meningkatkan keragaman genetik atau memperbaiki sifat unggul
tanaman yang diinginkan (Rostiana, 2006). Pada teknik fusi protoplas , dua protoplas dengan
genetik yang berbeda diisolasi dan difusikan dengan berbagai cara untuk memperoleh
protoplas hibrida (Verma,,2004). Fusi protoplas ini berguna untuk memproduksi hibrida
interspesifik atau bahkan intergenerik. Fusi protoplas antar kultivar yang berlainan
(intraspecific) bertujuan untuk meresintesis genotipe tetraploid dari galur tanaman dihaploid
yang telah terseleksi sehingga tanaman tetraploid hasil fusi mempunyai tingkat
heterozigositas yang tinggi. Penggunaan fusi protoplas memungkinkan produksi hibrida
dengan heterozigositas yang tinggi hanya dalam sekali langkah sehinga sangat efisien,
walaupun keberhasilannya sangat ditentukan oleh genotype (Waara and Glimelius, 1995;
Purwito, 1999).
1.2 Metode Fusi Protoplas
1.2.1 Metode Fusi Spontan

Pada saat aplikasi enzim untuk mendegradasi dinding sel dalam isolasi
protoplas, terjadi fusi spontanantar protoplasma yang berdekatan melalui
plasmodesmata dan mengHasilkan multi nukleat protoplas yang sangat tipis dan lunak
sehingga mudah sobek atau pecah yang dapat mengakibatkan peleburan protoplasma.

1.2.2 Metode Induksi Fusi

Pada induksi fusi diperlukan adanya agen (dikenal sebagai fusagen) untuk
memacu terjadinya peleburan protoplasma. Bahan kimia yang digunakan sebagai
fusagen berperan untuk menurunkan elektronegativitas dari protoplasma yang telah
diisolasi dan menginduksi mereka untuk bergabung satu sama lain, ataupun
penggunaan arus listrik untuk membantu fusi (elektrofusi)

▪ Kemofusi

Kemofusi dilakukan dengan menggunakan bahan kimia (Fusagen)


yang dapat menginduksi terjadinya fusi protoplas. Fusagen kimia
menyebabkan protoplas untuk mendekat satu sama lain dan menyebabkan
aglutinasi yang sangat dekat dan selanjutnya akan diikuti oleh fusi protoplas.
Perlakuan polyethelene glycol (PEG) merupakan metode yang paling sering
digunakan danberhasil dengan baik. PEG berfungsi sebagai bulking agent,
yaitu sebagai jembatan antara protoplas yang mirip fungsinya dengan
plasmodesmata. Terjadinya fusi semakin besar pada saat proses penghilangan
PEG, yaitu pada saat pencucian. Keberhasilan fusi sangat dipengaruhi oleh
konsentrasi PEG dan jumlah kerapatan protoplas yang akan difusikan
(Puite,K.J.,1991; Purwito,1999). Keuntungan fusi protoplas dengan PEG
antara lain dapat dilakukan dengan peralatan sederhana.

▪ Elektrofusi

Metode elektrofusi ini dilakukan dengan menggunakan stimulasi arus


listrik bertegangan rendah sehingga protoplas terinduksi untuk bergabung.
Kelebihan dari metode ini lebih mudah dikontrol atau dikendalikan, memiliki
frekuensi fusi yang tinggi hingga 100% bersifat reprodusible, tidak mengakibatkan
toksik. Sedangkan kekurangannya membutuhkan peralatan yang canggih dan
cukup mahal.

1.3 Mekanisme Fusi Protoplas

Ketika protoplas saling berdekatan satu sama lain, dan diikuti dengan proses induksi
sehingga merubah potensial elektrostatik dari membrane sel yang akhirnya mengakibatkan
terjadinya fusi atau penggabungan kedua protoplas. Ketika protoplas berada sangat dekat atau
melekat erat, fusagen eksternal( agen penginduksi fusi) menyebabkan gangguan pada protein
dan glikoprotein intermembrane. Hal ini meningkatkan fluiditas molekul lipid bercampur,
sehingga memungkinkan peleburan dari membrane sel yang berdekatan.

1.4 Keuntungan Fusi Protoplas


1. Menghasilkan hibrid somatik amphidiploid yang fertil antar spesies yang secara
seksual tidak kompatibel
2. Menghasilkan heterozigot dalam satu spesies tanaman yang secara normal hanya
dapat diperbanyak dengan cara vegetatif, misalnya pada kentang.
3. Memindahkan sebagian informasi genetik dari satu spesies ke spesies lain dengan
memanfaatkan fenomena yang disebut penghilangan kromosom (chromosome
elimination).
4. Memindahkan informasi genetik yang ada di sitoplasma dari satu galur atau spesies
ke galur atau spesies lain

1.5 Keberbatasan Fusi Protoplas

1. Tidak berhasil dalam semua tanaman.

2. Kurangnya metode yang efisien untuk pemilihan hibrida

3. Tidak ada konfirmasi dari ekspresi sifat tertentu pada hibrida somatik
DAFTAR PUSAKA
Puite, K.J. 1991. Somatic Hybridisation in Biotechnological Innovations in Crop
Improvement. Nederland.
Purwito,A. 1999. Fusi Protoplas Intra dan Interspesies pada Tanaman Kentang. Institut
Pertanian Bogor.
Rostiana,O.,2006. Peluang Pengembangan Bahan Tanaman Jahe Unggul Untuk
Penanggulangan Penyakit Layu Bakteri. Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik.77-98
Verma,N.,M.C.Bansal, Vivek Kumar.2004. Protoplast Fusion Technology and its Bio
technological Applications. Saharanpur.
Waara,S. and K.Glimelius. 1995. The Potential of Somatic Hybridization in Crop
Breeding.217-233.

Anda mungkin juga menyukai