Lintasan makanan :
- Setelah saliva disekresi dan makanan masuk ke dalam mulut, selanjutnya dibawa ke hypopharinks
dan pharinks. Dari pharinks, dengan bantuan kontraksi otot, makanan menuju esophagus sampai
mencapai crop (crop berperan sebagai ‘pre-stomach’ yang menyimpan makanan). Bila tidak
disimpan dalam crop, makanan menuju ke midgut untuk diabsorpsi. Sisanya akan masuk ke dalam
hindgut untuk diproses kembali (re-absorpsi) dan menuju rektum untuk dikeluarkan sebagai feces.
http://www.ento.vt.edu/Courses/Undergraduate/IHS/distance/lecture_files/Anatomy
Enzim pencernaan
Enzim pencernaan tidak hanya disekresi oleh kelenjar saliva tetapi juga
oleh sel-sel midgut dan diverticulanya yang bervariasi berdasarkan jenis
makanan serangga.
Enzim yang dihasilkan oleh kelenjar saliva adalah amilase, sedangkan
yang dihasilkan oleh midgut adalah protease, lipase, amilase, dan
invertase.
Saliva : berfungsi membasahi makanan sehingga mudah dikunyah dan
ditelan, mengandung enzim amilase yang membantu
memecahkan makanan.
Contoh : pada serangga hematophage, salivanya mengandung senyawa
kimia untuk mencegah pembekuan darah; pada ulat kupu, kel.
salivanya memproduksi sutra; pada serangga predator (lalat
perampok/Asilidae dan kepik assassin/Reduviidae), ludahnya
mengandung toksin yang dapat melumpuhkan mangsanya.
o Organ yang berperan dalam sistem ekskresi adalah tubulus malphigi
dan rektum (lihat gambar pada sistem pencernaan).
Substansi, seperti garam mineral atau air, yang berada dalam jumlah
berlebih pada makanan yang dimakan.
Produk akhir dari metabolisme seperti nitrogen organik, sulfur, dan
fosfor yang biasanya terdapat dalam jumlah yang berlebih dan
merupakan komponen utama dari senyawa yang dibuang oleh sistem
pembuangan.
Senyawa-senyawa yang kurang maupun lebih kompleks, biasanya
berwarna, yang dihasilkan dari suatu produk sampingan proses
biokimia yang terjadi pada tubuh serangga dan harus dikeluarkan
karena komponen kimiawi dalam tubuh serangga tidak dapat
mengubah senyawa ini yang selanjutnya dapat menimbulkan
kerusakan pada jaringan tubuh serangga.
Senyawa asam atau basa yang bertujuan untuk menjaga
keseimbangan ionik dan tekanan osmosis di dalam darah. Mekanisme
yang dilakukan dapat berupa pembuangan maupun penyerapan air
atau ion-ion tertentu.
Serangga tidak mempunyai paru-paru, sebagai gantinya
pernafasan pernafasan ‘pasif’ melalui spirakel. Udara masuk ke
dalam tubuh melalui pipa yang disebut trakea, selanjutnya ke
trakeola. Difusi gas-gas berlangsung dalam jarak yang pendek,
ini salah satu sebab mengapa serangga berukuran kecil.
Serangga yang tidak punya spirakel dan trakea (Collembola)
bernafas melalui kulit melalui difusi gas- gas.
Jumlah spirakel bervariasi antar spesies. Pada Diplura 11 pasang
1. Air (80%-90%). Pada beberapa serangga dapat hanya mengandung 50% air.
2. Ion-ion organik (klorida, fosfat, kalsium, magnesium, natrium dan kalium
3. Sejumlah kecil logam
4. Sisa metabolisme nitrogen yang terdiri dari asam urat (uric acid), urea, allantonin, dan
amonia (pada serangga- serangga perairan).
5.Asam-asam organik, terutama yang terlibat pada siklus Krebs seperti suksinat , malat , dan
laktat.
6.Karbohidrat seperti Trehalose (dengan konsentrasi dapat mencapai 5% dalam cairan
tubuh), Glycoprotein ID tags, Polyhidric alcohols glycerol, dan sorbitol. Pada lebah madu dan
beberapa serangga lain gula utama di dalam tubuh dalam glukosa.
7.Lemak
8. Asam amino yang hampir 15% dari total senyawa nitrogen yang terdapat pada tubuh
serangga.
9.Protein (dengan jumlah yang sama dengan jumlah protein pada plasma dari mamalia yaitu
6% dari volume tubuh) yang bersirkulasi pada hemocoel yang terdiri dari : cadangan
protein, inhibitor protease, protein transport, enzim, protein sel telur, pigmen, protein anti-
bakteri dan anti-jamur, “ice nucleator”, lectin, dan protein untuk kejutan temperatur
(temperature shock).
10. Pigmen tambahan seperti zat warna dari tumbuhan dan haemoglobin (sangat jarang).
11.Gas dalam konsentrasi rendah
12. Monosakarida dalam konsentrasi rendah
Fungsi darah :
• Transportasi bahan makanan dan produk akhir metabolisme.
• Respirasi.
• Perlindungan, dilakukan oleh sel hematocyt yang terdapat pada
darah.
• Fungsi Hidrolik. Seluruh volume darah terdapat di dalam rongga
tubuh dan membentuk suatu sistem hidrolik tertutup yang memiliki
kemampuan untuk memindahkan tekanan dari satu bagian tubuh
menuju kepada bagian tubuh yang lain. Ini merupakan suatu
sensor mekanik yang memiliki banyak kegunaan di dalam tubuh
serangga.
• Berperan dalam pembentukan jaringan penghubung.
• Berperan dalam proses metabolisme.
• Berperan dalam pembekuan darah.
Proses peredaran darah
Peredaran darah pada serangga dimulai pengambilan darah oleh jantung yang akan
memompakan darah menuju ke arah depan dengan menggunakan gerakan
peristaltik. Darah dibawa ke arah kepala, mengalir menuju ke otak, dan berputar
kembali ke belakang menuju ke jantung untuk diambil dan digunakan kembali.
Sebuah membran longitudinal, atau septa, pada tonjolan di beberapa serangga
membantu dalam proses aliran darah pada bagian tersebut. Pada beberapa
serangga, thoracic pulsating organ membantu dalam mengedarkan darah pada
daerah sayap.
Http://insects.free.fr/Physiology/Circulation/circulatory_system.htm
o Sistem syaraf serangga terdiri dari sebuah otak (hasil penyatuan 3 pasang
o Pada serangga primitif, ada sepasang ganglia per segmen tubuh, kepala
merupakan gabungan 6 segmen tubuh yang mengandung 6 pasang
ganglia yang terkumpul menjadi 2 kelompok. 3 ganglia depan membentuk
otak dan 3 ganglia belakang membentuk ‘subesophageal ganglion'.
Pada kebanyakan serangga, umumnya ada 3 ganglia toraks and 8 ganglia
abdominal, tetapi pada serangga yang lebih tinggi tingkatannya, beberapa
ganglia abdominal sudah hilang atau menyatu dengan ganglia dekat
kepala.
http://www.ento.vt.edu/Courses/Undergraduate/IHS/distance/lecture_files/Anatomy
Sepasang testis, setiap
testis
terdiri dari sekelompok
tabung sperma, sebagai
testis tempat produksi sperma.
Tabung sperma membuka
Kelenjar asesori ke
arah saluran, vas deferens,
Vesikel seminalis menuju vesikel seminalis
yang selanjutnya menuju
Aedeagus (organ kopulasi) saluran ejakulasi
(ejaculatory duct). Saluran
Vas Kelenjar asesori
ini akan membentang ke
deferens arah penis dan berakhir
pada
lubang tempat keluarnya
sperma. Penis biasanya
berasosiasi dengan struktur
testis ductus ejaculatorius reproduksi luar jantan
(aedeagus). Struktur lain
yang berasosiasi dengan
bagian dalam dari saluran
ejakulasi adalah kelenjar
aksesoris yang jumlahnya
dapat tunggal atau
sepasang.
Menurut fungsinya, alat kelamin luar digolongkan ke dalam dua bagian :
2. Alat pelengkap, pada serangga jantan berupa klasper atau alat pemegang.
Klasper berasal dari bagian yang disebut paramer dan bukan dari stilus.
Tetapi pada serangga betina alat yang disebut ovipositor dan dipakai
untuk meletakkan telur, dianggap berasal dari stilus.
o Jumlah telur yang dapat dihasilkan oleh seekor serangga betina,
sepanjang hidupnya, sangat bervariasi tergantung kepada spesiesnya
dari hanya sepuluh sampai beberapa juta telur. Walaupun kemampuan
maksimal dari serangga tersebut sangat tinggi, namun biasanya mereka
hanya meletakkan antara satu atau 200 dan beberapa ribu telur saja
(Hilton, 1981).
o Leschenaultia adusta (Diptera, Tachinidae), parasit pada Estigmene
acrea, dilaporkan memiliki kemampuan untuk meletakkan 4572 telur
(Jackson et. al., 1970). Ceroplasses pseudoceriferons (Hemiptera,
Coccidae), mampu meletakkan sampai 10.000 telur (Sankaran, 1954),
sedangkan Hemiptera Kapala terminalis dan Stilbula cynipiformis
(Eucharitidae) sampai 15.000 telur (Clausen, 1940).
o Fekuditas paling tinggi pada serangga non-sosial ditemukan pada
ngengat Hantu Australia, Trictena atripalpis (Hepialidae) yang mampu
meletakkan 29.100 telur (Tindale, 1932), dan ketika dibedah ditemukan
15.000 telur yang berkembang sempurna pada ovariumnya.
o Fekuditas paling tinggi pada serangga sosial sejati ditemukan pada ratu
rayap, Termites bellicossus (=Macrotermes natalensis) yang meletakkan
sampai 30.000 telur setiap hari dan rata-rata hidup selama 10 tahun
(Fenton, 1952) . Semut tentara, Eciton burchelli, dapat meletakkan
120.000 telur setiap 36 hari (Schneirla,1957). Ratu dari semut pengemudi
dari Afrika, Dorylus wilverthi dapan menghasilkan 3 sampai 4 juta telur
setiap 25 hari (Raigner dan van Boven,1955). Semut pengemudi yang
lain memiliki fekunditas yang mirip, 1-2 juta telur setiap bulan (Holldobler
dan Wilson, 1990). Ratu yang merupakan anggota terbesar dari koloni
semut dapat memiliki sampai 15.000 ovariol. Mereka meletakkan telur
secara kontinu, tetapi dengan kemampuan produksi tertinggi untuk lima
sampai enam hari setiap tiga minggu.
o Seperti halnya hewan lain, serangga juga menghasilkan hormon yang
berfungsi mengatur proses fisiologi dan biokimia.
o Sumber hormon : sistem neuroendockin, corpora allata, kelenjar
prothoraks, kelenjar epitrakea.
Sel-sel endokrin yang lain ditemukan di berbagai jaringan, misalnya di usus
dan ovarium.
o Sistem neuroendokrin terdiri atas sel-sel syaraf yang mensekresi hormon
yang terletak di ganglia.
Neurohormon merupakan master regulators and mengatur proses fisiologi
dan metabolisme termasuk sekresi hormon yang mengatur proses molting,
metamorphosis dan reproduksi.
o Corpora cardiaca adalah struktur neuroendokrin utama yang menempel
pada otak. Corpora cardiaca berfungsi menyimpan dan mensekresi
neurohormon yang disintesis oleh sel-sel neurosekretori otak. corpora
cardiaca juga mempunyai sel-sel neuroseckretori intrinsik yang mensintesa
dan mensekresi neurohormon.
o Corpora allata mensekresi hormon juvenile yang berfungsi mencegah
larva agar tidak melakukan metamorfosis di setiap tahapan molting,
juga menstimulasi pembentukan telur pada kebanyakan serangga
betina dewasa.
o Kelenjar prothoraks merupakan sekelompok sel-sel berbentuk anggur
yang mengelilingi trakea pada segmen toraks pertama. Kelenjar ini
mensekresi hormon ecdysone yang berperan menstimulasi tahapan
molting. Pada beberapa spesies serangga, misalnya nyamuk, hormon
ecdysone dihasilkan oleh ovarium serangga betina dan menstimulasi
pembentukan telur.
o Sama halnya dengan kelenjar prothoraks, kelenjar epitracheal
merupakan sekelompok sel-sel sekretori yang berasosiasi dengan
trakea yang mensekresi hormon untuk mengatur tingkah laku molting .
o Sel-sel endocrine juga ditemukan ada pada dinding usus dan dapat
mempengaruhi aktivitas makan.