Anda di halaman 1dari 6

SISTEM ORGAN

Organ adalah kumpulan dari beberapa jaringan untuk melakukan fungsi tertentu di dalam
tubuh. Berdasarkan letaknya, Organ tubuh terbagi menjadi 2, yaitu: organ luar (indra) dan organ
dalam (vital).

Sistem organ merupakan gabungan dari berbagai organ yang melaksanakan satu fungsi dalam
koordinasi tertentu.

1. Sistem Pernapasan ;

tersusun dari beberapa organ respirasi seperti hidung, faring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus, dan
paru-paru. Berguna umtuk memasukkan oksigen ke dalam tubuh. Sistem respirasi memiliki beberapa
fungsi penting, yaitu menyediakan oksigen bagi tubuh, mengeluarkan karbondioksida dari dalam
tubuh, memecah zat-zat makanan untuk menghasilkan energi, mencegah masuknya makanan ke
dalam saluran udara, menyediakan permukaan untuk pertukaran gas

 Amphibi

Alat pernafasan katak berkembang dari masa ke masa. Pada saat berudu alat pernapasannya adalah
tiga pasang insang luar. Pada saat dewasa, alat pernapasannya menjadi paru-paru dan kulit. Contoh
amphibi adalah katak.

 Mamalia

Alat pernafasan dan mekanisme pernafasannya yang sama dengan manusia (paru-paru) pada
umumnya. Contoh mamalia adalah sapi.

• Reptil
Alat pernapasan dan mekanisme pernapasannya yang sama dengan manusia (paru-paru)
pada umumnya. Contoh reptile adalah ular.

 Aves
Alat pernafasan nya ialah lubang hidung (nares), Trakea, dilengkapi siring (kantung suara),
Bronkus, Paru-paru, Parabronki, pengganti alveolus berupa pembuluh-pembuluh udara
berfungsi untuk menyimpan udara ketika terbang dan Pundi-pundi udara (sakus
pneumatikus. Contoh nya adalah burung.
• Manusia
Alat pernafasan manusia :
Lubang hidung (nares), Mulut, Faring, Laring, Trakea dan Paru-paru.

2. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan adalah sistem organ yang bertanggung jawab dalam proses pencernaan
makanan. Sistem ini melibatkan beberapa organ pencernaan seperti mulut, esofagus,
lambung, usus dua belas jari, usus halus, usus besar, hati, empedu, pankreas, rdan rektum.
Secara umum, fungsi utama sistem pencernaan adalah untuk mencerna makanan yang
dikonsumsi oleh hewan agar dapat diserap dan digunakan oleh sel tubuh.

a) Sistem Pencernaan pada Hewan Invertebrata


Sistem pencernaan pada hewan invertebrata umumnya dilakukan secara intrasel, seperti
pada protozoa, porifera, dan Coelenterata. Pencernaan dilakukan dalam alat khusus berupa
vakuola makanan, sel koanosit dan rongga gastrovaskuler. Selanjutnya, pada cacing parasit
seperti pada cacing pita, alat pencernaannya belum sempurna dan tidak memiliki mulut dan
anus. pencernaan dilakukan dengan cara menyerap langsung melalui kulit. Sebagaimana
pada cacing tanah, serangga memiliki sistem pencernaan makanan yang sudah sempurna,
mulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus sampai anus.Pencernaan pada serangga
dilakukan secara ekstrasel.
b) Sistem Pencernaan pada Hewan Vertebrata
• Amphibi dan Reptil ; saluran pencernaan pada amphibi dan reptil terdiri atas mulut,
kerongkongan (esofagus), lambung (ventrikulus), usus (intestinum), dan kloaka.
• Aves ; susunan pencernaan pada burung terdiri atas mulut, esofagus, tembolok,
lambung kelenjar, lambung pengunyah, usus halus, usus besar, rektum, dan kloaka.
• Mamalia ; pada mamalia memamahbiak (ruminansia), terdapat keistimewaan pada
struktur pencernaannya. Pada ruminansia, lambung terbagi menjadi empat ruang,
yaitu rumen, retikulum, omasum, dan abomasum.

 Pisces ; saluran pencernaan pada ikan dimulai dari rongga mulut (cavum oris) yang
termasuk zona ingresif. Di dalam rongga mulut ikan terdapat gigi – gigi kecil yang
berbentuk kerucut pada geraham bawah dan lidah pada dasar mulut yang tidak
dapat digerakkan, serta banyak mengandung lendir tetapi tidak menghasilkan ludah.

3. Sistem Peredaran Darah


Sistem peredaran atau sistem transportasi darah adalah sistem organ yang bertanggung
jawab dalam proses peredaran darah di dalam tubuh. Sistem peredaran darah disusun oleh
beberapa organ seperti jantung, arteri, kapiler, vena, kelenjar limfa, dan pembuluh limfa.
Sistem ini berfungsi mengangkut dan mendistribusikan oksigen, air, dan sari makanan
berupa molekul-molekul organik seperti glukosa. Selain itu, berfungsi juga mengangkut hasil
sisa metabolisme untuk dikeluarkan dari tubuh.
a) Sistem Sirkulasi / Peredaran Darah Hewan Invertebrata:
Bagi Protozoa dan sejumlah Metazoa tingkah rendah, seperti Porifera, dan Planaria
peredaran zat-zat di seluruh tubuhnya melalui proses difusi, osmosis, dan transpor aktif.
Sistem sirkulasi hanya berlangsung di dalam sel atau antarsel saja, tidak ada sistem sirkulasi
yang khusus. Sistem sirkulasi pada Planaria bertindak juga sebagai sistem ekskresi yang
bercabang-cabang ke seluruh bagian tubuh dan mengumpulkan zat-zat buangan yang harus
dikeluarkan dari tubuh.
b) Sistem Sirkulasi / Peredaran Darah Hewan Vertebrata:
 Pisces ; alat peredaran darah ikan terdiri atas jantung dan sinus venosus. Peredaran
darah ikan disebut peredaran darah tunggal karena darah dari insang langsung beredar ke
seluruh tubuh kemudian masuk ke jantung. Jadi, darah hanya beredar sekali melalui
jantung dengan rute dari jantung ke insang lalu ke seluruh tubuh kemudian kembali
ke jantung.
 Amphibi ; katak dan amfibia lainnya memiliki sistem peredaran darah tertutup, yakni darah
beredar melalui pembuluh darah.
 Reptil ; peredaran darah pada reptil merupakan peredaran darah tertutup karena darah
yang dialirkan dari dan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah
 Aves ; jantung burung terdiri atas 4 ruangan, yaitu 2 serambi dan 2 bilik. Sistem peredaran
darahnya adalah sistem peredaran darah ganda dan tertutup.
 Mamalia ; sistem peredaran darah pada mamalia tidak berbeda jauh dengan sistem
peredaran darah pada burung. Jantung mamalia sudah terbagi menjadi empat ruangan
dengan sekat yang sempurna. Sistem peredarannya adalah sistem peredaran darah tertutup,
dibedakan menjadi dua yaitu peredaran darah kecil dan peredaran darah besar.

4. Sistem Otot

Sistem otot adalah sistem organ yang bertanggungjawab dalam penentuan postur tubuh dan sistem
gerak pada hewan. Selain menentukan postur tubuh, sistem otot juga mempengaruhi beberapa
sistem organ lainnya dan memiliki beberapa fungsi yang penting bagi tubuh, yaitu sebagai alat gerak
aktif, menggerakkan tulang yang melekat padanya, sebagai tempat penyimpanan glikogen,
memungkinkan gerakan zat dalam atau dari organ, berperan dalam kontraksi atrium dan ventrikel
jantung

a) Sistem Otot pada Hewan Invertebrata

 Arthropoda ; Bagian tubuh arthropoda terdiri atas kepala, dada, dan perut. Akan tetapi,
kepala dan dada mereka menyatu yang disebut dengan cephalothorax. Otot-ototnya tidak
tersambung tetapi terdiri dari otot-otot bergaris terpisah yang mampu berkontraksi dengan
cepat
 Molusca ; Tubuh Mollusca memiliki sebuah tiga struktur utama, diantaranya ialah: Kaki, ialah
termasuk bagian tubuh yang diregangkan terdiri atas otot. Kaki moluska digunakan sebagai
bergerak, menggali, merangkak.

b) Sistem Otot pada Hewan Vertebrata

• Pisces / Ikan ; Sistem otot pada ikan yakni penggerak tubuh, berupa sirip-sirip, Otot-otot di
seluruh tubuh secara teratur bersegemen, bergerak ketika mengadakan gerakan berenang.
Sistem perototan atau muscularis pada ikan adalah sama seperti pada sistem perototan
vertebrata lainnya yang terdiri dari otot rangka, otot polos, dan otot jantung.
Reptil Dibandingkan dengan katak, sistem otot buaya itu lebih rumit, karena gerakannya
lebih kompleks. Otot-otot kepala, leher, dan kaki tumbuh baik, walaupun kurang jika
dibandingkan pada mamalia. Segmentasi otot jelas pada kolumna vertebralis dan rusuk.
 Reptil ; Sistem otot pada reptil mengalami modifikasi untuk mendukung organ-organ
vissera, berat badan, dan juga untuk memungkinkan beberapa jenis gerakan. Begitu juga
dengan otot-otot respirasi telah teradaptasi untuk kehidupan di darat dan berkembang
dengan baik
 Amphibi ; Secara majemuk, sistem otot katak berbeda dari susunan mioton primitif,
terutama dalam apendiks. Otot-otot segmental mencolok pada tubuh. Segmen kaki
teratas berotot besar.
 Aves / Burung ; Pada burung otot badan sangat temodifikasi, dengan ada pada sayap yang
berperan untuk terbang dengan adanya persatuan yang kokoh antara vertebrata
thoracale dan vertebrata lumbale otot ini kurang berfungsi kecuali di daerah leher. Otot
badan sangat temodifikasi, dengan adanya modifikasi mussculi apendiculares dan lebih
berkembang di bagian pelvis dan pada burung juga ditemukan otot sphinchter colli yang
berfungsi untuk mengusir serangga yang hinggap di tubuhnya.
 Mamalia ; Otot pada mamalia berkembang meliputi otot wajah, otot kelopak mata, otot
hidung dan otot bibir yang mana otot tersebut mampu bergerak atau menggerakkan kulit
ataupun rambut

5. Sistem Rangka

Sistem rangka atau sistem kerangka adalah suatu sistem yang memberikan dukungan fisik pada
makhluk hidup untuk dapat bergerak. Sistem rangka berfungsi untuk memberi bentuk tubuh dan
sebagai alat gerak pasif. Sistem inilah yang bertanggungjawab dalam pergerakan hewan.

a) Sistem Rangka pada Hewan Invertebrata


 Porifera ; hewan invertebrata yang berpori-pori di seluruh tubuhnya dan tidak mempunyai
sistem gerak.
 Ctenopora ; tidak mempunyai sistem gerak. Ubur-ubur merupakan salah satu hewan kelas
ctenopora.
 Vermes ; Sistem gerak pada Vermes atau cacing ialah dengan kontaksi otot-otot di
tubuhnya.
 Artropoda ; mempunyai kaki yang beruas ruas sebagai alat geraknya

b) Sistem Rangka pada Hewan Vertebrata

Hewan vertebrata membutuhkan sistem rangka untuk menyokong berat tubuh. Hal tersebut diatasi
dengan adanya endoskeleton (rangka dalam). Endoskeleton dapat tumbuh seiring dengan
pertumbuhan tubuhnya. Endoskeleton tersusun dari tulang dan tulang dan otot bekerja sama
dengan membentuk sistem gerak. Endoskeleton hewan memiliki bentuk khas, bentuk khas inilah
yang memberi bentuk tubuh pada masing-masing jenis hewan.

6. Sistem Saraf

Sistem saraf adalah sistem organ yang tersusun dari beberapa organ seperti otak, sumsum tulang
belakang, serabut saraf, dan simpul-simpul saraf. Sistem saraf merupakan sistem organ yang
betanggungjawab dalam pengaturan atau korodinasi aktivitas tubuh. Fungsi sistem saraf adalah
sebagai pengatur, sistem saraf bersamaan dengan sistem endokrin membentuk sistem koordinasi
atau sistem regulasi.

 Ikan ; Pada ikan, bagian otak yang berkembang dengan baik adalah otak kecil yang berfungsi
sebagai pusat keseombangan dan pusat pengaturan gerak
 Burung dan reptil ; Sistem saraf burung terdiri atas sistem saraf pusat dan saraf tepi
 Amfibi ; Salah satu contoh hewan amfibi adalah katak. Sistem saraf katak tersusun atas
sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi
 Mamalia ; bagian-bagian otak hewan mamaliä terdiri atas otak depan, otak tengah, dan otak
belakang yang berkembang dengan baik

7. Sistem Reproduksi

Sistem reproduksi adalah sistem organ yang bertanggungjawab dalam proses perkembangbiakan
hewan. Alat reproduksi menghasilkan sel kelamin. Sel kelamin jantan/sperma dihasilkan oleh testis,
sedangkan sel kelamin betina (ovum/sel telur) dihasilkan oleh ovarium (indung telur).

Perkembangan dan kelahiran embrio dapat terjadi melalui tiga cara, yaitu vivipar, ovipar, dan
ovovivipar.

• Vivipar (hewan beranak), yaitu hewan yang embrionya berkembang dan mendapat makanan
di dalam uterus (rahim) induk betina. Contohnya adalah kerbau, sapi, gajah, dan harimau.

• Ovipar (hewan bertelur), yaitu hewan yang embrionya berkembang di dalam telur.Telur
hewan ini dikeluarkan dari dalam tubuh dan dilindungi oleh cangkang. Embrio memperoleh
makanan dari cadangan makanan yang terdapat di dalam telur. Beberapa hewan ovipar
mengerami telurnya hingga menetas, misalnya ayam dan merpati. Namun banyak pula induk
yang menimbun telur dengan pasir atau bahkan membiarkan begitu saja.

• Ovovivipar (hewan betelur dan beranak), yaitu hewan yang embrionya berkembang di dalam
telur, tetapi telur tetap berada di dalam tubuh induk betina. Setelah cukup umur, telur akan
pecah di dalam tubuh induk dan anaknya keluar. Contohnya adalah kadal dan ikan hiu.Anak
itik menetas dari telur, itik termasuk hewan ovipar.

8. Sistem Endokrin

Sistem endokrin disebut juga sistem kelenjar buntu, yaitu kelenjar yang tidak mempunyai saluran
khusus untuk mengeluarkan sekretnya.

Sistem Endokrin pada Invertebrata ; hormon pada invertebrata berfungsi untuk mengatur
penyebaran kromatofor, molting (pergantian kulit), pertumbuhan, reproduksi secara seksual dan
perkembangan

Sistem endokrin pada vertebrata tersusun atas berbagai organ endokrin klasik.
 Hipotalamus dan Pituitari ; Hipotalamus merupakan baian otak vertebrata yang terletak di
bawah thalamus dan berperan dalam mempertemukan sistem saraf dan endokrin
 Organ endokrin tepi ; semua organ endokrin di luar hipotalamus dan pituitari. Saat ini telah
diketahui bahwa jantung juga menghasilkan hormon yaitu atrial naturetic peptide (ANP).
 Kelenjar Pineal ; terdapat pada permukaan atas talamus diantara hemisfer serebrum.
Kelenjar ini mensekresi melatonin

9. Sistem Sekresi

Sistem ekskresi atau sistem pengeluaran adalah sistem organ yang bertanggung jawab dalam proses
pengeluaran bahan sisa metabolisme yang sudah tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh.

 Sistem Eksresi pada Invertebrata contohnya Cacing Tanah atau Annelida ; Cacing tanah
memiliki alat ekskresi berupa Nefridium, setiap nefridium memiliki corong yang terbuka dan
bersilia yang disebut Nefrostom.
 Amphibi ; alat ekskresi utama pada katak adalah sepasang ginjal (opistonefros) yang terletak
dikanan dan kiri tulang belakang
 Ikan ; alat ekskresi yang menyusun sistem ekskresi pada hewan dalam hal ini ikan atau pisces
meliputi insang dan ginjal
 Reptil ; Alat ekskresi pada reptil berupa ginjal (metanefros) yang sudah berkembang sejak
masa fase embrio. Ginjal ini dihubungkan oleh saluran ke kantung kemih dan langsung
bermuara ke kloaka. Selain ginjal, pada reptil memiliki kelenjar kulit yang menghasilkan asam
urat tertentu yang berguna untuk mengusir musuh.
 Burung ; Alat ekskresi pada burung terdiri dari ginjal (metanefros), paru- paru dan kulit.
Burung memiliki sepasang ginjal yang berwarna coklat. Saluran ekskresi terdiri dari ginjal
yang menyatu dengan saluran kelamin pada bagian akhir usus (kloaka). Burung
mengekskresikan zat berupa asam urat dan garam.

Anda mungkin juga menyukai