Memiliki satu pasang sayap, sayap depan lebih tebal dan sempit disebut tegmina. Sayap
belakang tipis berupa selaput. Sayap digunakan sebagai penggerak pada waktu terbang,
setelah meloncat dengan tungkai belakangnya yang lebih kuat dan besar.Hewan jantan
mengerik dengan menggunakan tungkai belakangnya pada ujung sayap depan, untuk
menarik betina atau mengusir saingannya. Hewan betinanya mempunyai ovipositor pendek
dan dapat digunakan untuk meletakkan telur. Tipe mulutnya menggigit. Contoh dari
Orthoptera:
- Belalang (Dissostura sp)
- Belalang ranting (Bactrocoderma aculiferum)
- Belalang sembah (Stagmomantis sp)
- Kecoak (Blatta orientalis)
- Gangsir tanah (Gryllotalpa sp)
- Jangkrik (Gryllus sp)
Ordo Orthoptera kalau dahulu orang lebih cenderung melihat kerusakan yang
ditimbulkannya tetapi sekarang hewan jenis ini lebih dilirik karena manfaat yang dapat
diambil sebagai salah satu sumber protein hewan, pakan hewan ternak,yang telah diteliti
kandungan gizinya,sebagai obat dan bahkan sudah dicoba melakukan penelitian untuk
dijadikan sebagai hewan yang dapat mendeteksi adanya bom
2. Sistem Transpor
Belalang yang merupakan contoh dari Ordo Orthoptera mempunyai alat transportasi
berupa jantung pembuluh. Pada bagian jantung pembuluh terdapat lubang-lubang kecil
(ostium) yang mempunyai katup. Pada waktu jantung pembuluh berdenyut ostium tertutup,
darah mengalir ke depan melalui aorta.Peredaran darah belalang hanya mengedarkan sari
makanan dan mengambil sisa metabolisme. Sedangkan pengedaran oksigen ke seluruh
tubuh dan pengambilan karbon dioksida dilakukan melalui sistem trakea.
Gambar 2 transportasi pada belalang (gurungeblog.wordpress.com/2008/10/31/sistem-
transportasi-hewan/)
3. Sistem Pernafasan
Corong hawa (trakea) adalah alat pernapasan yang dimiliki oleh serangga dan
arthropoda lainnya. Pembuluh trakea bermuara pada lubang kecil yang ada di kerangka luar
(eksoskeleton) yang disebut spirakel. Spirakel berbentuk pembuluh silindris yang berlapis
zat kitin, dan terletak berpasangan pada setiap segmen tubuh. Spirakel mempunyai katup
yang dikontrol oleh otot sehingga membuka dan menutupnya spirakel terjadi secara
teratur.Pada umumnya spirakel terbuka selama serangga terbang, dan tertutup saat
serangga beristirahat.
Gambar 3 Sistem Pernafasan belalang (W Wolesensky – 2005)
Oksigen dari luar masuk lewat spirakel. Kemudian udara dari spirakel menuju
pembuluh-pembuluh trakea dan selanjutnya pembuluh trakea bercabang lagi menjadi
cabang halus yang disebut trakeolus sehingga dapat mencapai seluruh jaringan dan alat
tubuh bagian dalam. Trakeolus tidak berlapis kitin, berisi cairan, dan dibentuk oleh sel yang
disebut trakeoblas. Pertukaran gas terjadi antara trakeolus dengan sel-sel tubuh. Trakeolus
ini mempunyai fungsi yang sama dengan kapiler pada sistem pengangkutan (transportasi)
pada vertebrata.
Mekanisme pernapasan pada serangga, misalnya belalang, adalah sebagai berikut
:Jika otot perut belalang berkontraksi maka trakea mexrupih sehingga udara kaya COZ
keluar. Sebaliknya, jika otot perut belalang berelaksasi maka trakea kembali pada volume
semula sehingga tekanan udara menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan di luar sebagai
akibatnya udara di luar yang kaya 02 masuk ke trakea.
Sistem trakea berfungsi mengangkut O2 dan mengedarkannya ke seluruh tubuh, dan
sebaliknya mengangkut C02 basil respirasi untuk dikeluarkan dari tubuh. Dengan demikian,
darah pada serangga hanya berfungsi mengangkut sari makanan dan bukan untuk
mengangkut gas pernapasan.
4. Sistem Ekskresi
Alat ekskresi pada belalang adalah pembuluh Malpighi, yaitu alat pengeluaran yang
berfungsi seperti ginjal pada vertebrata. Pembuluh Malphigi berupa kumpulan benang halus
yang berwarna putih kekuningan dan pangkalnya melekat pada pangkal dinding usus. Di
samping pembuluh Malphigi, serangga juga memiliki sistem trakea untuk mengeluarkan zat
sisa hasil oksidasi yang berupa CO2. Sistem trakea ini berfungsi seperti paru-paru pada
vertebrata.
Belalang tidak dapat mengekskresikan amonia dan harus memelihara konsentrasi air
di dalam tubuhnya. Amonia yang diproduksinya diubah menjadi bahan yang kurang toksik
yang disebut asam urat. Asam urat berbentuk kristal yang tidak larut.
Pembuluh Malpighi terletak di antara usus tengah dan usus belakang. Darah mengalir lewat
pembuluh Malpighi. Saat cairan bergerak lewat bagian proksimal pembuluh Malpighi, bahan
yang mengandung nitrogen diendapkan sebagai asam urat, sedangkan air dan berbagai
garam diserap kembali biasanya secara osmosis dan transpor aktif. Asam urat dan sisa air
masuk ke usus halus, dan sisa air akan diserap lagi. Kristal asam urat dapat diekskresikan
lewat anus bersama dengan feses.
Gambar 4 Sistem Ekskresi pada belalang
5. Sistem Saraf
Pada belalang terlihat susunan saraf tangga tali dari simpul saraf yang disebut
ganglia (jamak dari ganglion).Ganglion merupakan pusat peogolah rangsang. Ada 3
macam ganglion :
a. Ganglion kepala, menerima urat saraf yang berasal dari mata dan antena.
b. Ganglion di bawah kerongkongan, mengkoordinasi aktivitas sensoris dan motoris rahang
bawah (mandibula), rahang atas (maksila), dan bibir bawah (labium).
c. Ganglion ruas-ruas badan berupa serabut-serabut saraf yang menuju ruas-ruas
dada,perut,dan alat-alat tubuhyangberdekatan.
Ganglion bawah kerongkongan dan ganglion ruas-ruas badan terletak dibawah saluran
pencernaan.Pada serangga terdapat 2 benang saraf yang membentang sejajar sepanjang
tubuhnya dan menghubungkan ganglion satu dengan ganglion yang lain.
6. Sistem Pencernaan
Gambar 6 Sistem Pencernaan belalang
7. Sistem reproduksi
Hemimetabola yaitu serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna. Ordo
Orthoptera temasuk Hemimetabola. Dalam daur hidupnya Hemimetabola, serangga
mengalami tahapan perkembangan sebagai berikut:
1. Telur
2. Nimfa, ialah serangga muda yang mempunyai sifat dan bentuk sama dengan
dewasanya. Dalam fase ini serangga muda mengalami pergantian kulit.
3. Imago (dewasa), ialah fase yang ditandai telah berkembangnya semua organ
tubuh dengan baik, termasuk alat perkembangbiakan serta sayapnya.
b. Subordo Ensifera
Mempunyai antenna panjang dengan 3 atau 4 ruas, tmpana bila ada terletak pada ujung
atas tibia depan. Ovipositor panjang berbentuk seperti pedang atau selindris.
3) Familia Gryllotalpidae
Contonya: Gryllotalpa hexadactyla
Berwarna kecoklatan, kaki depan sangat melebar dan kuat dan dapat digunakan untuk
menggali. Mata tereduksi, ovipositor hilang, ada yang bersayap, ada yang bersayap kerdil
dan ada juga yang tidak bersayap. Serangga ini hidup didalam lubang pada tanah yang
lembab.
Gambar 12:Gryllotalpa hexadactyla
4) Familia Mantidae
Jenis serangga yang termasuk Mantidae isebut belalang sembah, berupa serangga dengan
ukuran sedang sampai besr. Bentuk tubuhnya memanjang dan gerakkannya sangat lamban.
Kepala kecil berbentuk segitiga dan dapat bergerak dengan bebas, mempunyai mata
majemuk yang besar. Protoraks memanjang, kaki depan banyak mengalami perubahan dan
berfungsi untuk menangkap mangsa yang berupa serangga.
Contoh : Mantis religiosa (belalang sembah)
Gambar 13. Mantis religiosa
5) Familia Blattidae
Terdiri atas serangga yang tergolong keco. Bentuk tubuhnya lonjong dan pipih. Pronotum
besar sehingga menutupi kepala, mempunyai antenna yang panjang. Seranggga ini banyak
terdapat di rumah, menyenangi tempat yang gelap dan makan berbagai jenis makanan.
Contoh : Blatta orientalis dan Periplaneta Americana
Gambar 14.Periplaneta Americana
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Karakteristik Ordo Orthoptera yaitu :
a. Memilki dua pasang sayap.
b. Alat-alat tambahan lain pada caput antara lain : dua buah (sepasang) mata facet, sepasang
antene, serta tiga buah mata sederhana (occeli).
c. Mulutnya bertipe penggigit dan penguyah.
d. Metamorfosis tidak sempurna (hemimetabola).
e. Pada umumnya merupakan serangga pemakan tumbuh-tumbuhan, beberapa serangga ada
yang bersifat predator atau pemangsa.
2. Klasifikasi Ordo Orthoptera
Ordo Orthoptera terbagi dalam dua subordo:
a. Subordo Caelifera
1) Familia Acrididae
b. Subordo Ensifera
1) Familia Tettigoniidae
2) Familia Gryllidae
3) Familia Gryllotalpidae
4) Familia Mantidae
5) Familia Blattidae
3. Manfaat dari Ordo Orthoptera
a. Sebagai sumber protein hewani
b. Pakan hewan ternak
c. Mengendalikan pertumbuhan dan penyebaran bakteri(antibiotik)