Anda di halaman 1dari 27

Makalah Analisis Risiko Lingkungan

MAKALAH HUKUM LINGKUNGAN

(Mengenai Analisis Risiko Lingkungan)

Description: http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTE7xP3zu7rX-
ao1VYJDetNZ7UUOKesWISsNbIBz_eDKhmxL-QP_w

Oleh

Ria agustari B1A011037

Jelita Sari B1A011000

Trya Faramitha B1A011098

Heru B1A011000

Fakultas Hukum

Universitas Bengkulu

2013

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan atas kehadiran Tuhan yang maha Esa karena berkat karunia-Nya lah
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas hukum lingkungan ini tepat waktu. Makalah hukum
lingkungan yang kami buat ini berkaitan dengan Analisis Resiko Lingkungan yang tujuannya adalah untuk
memenuhi nilai tugas yang diberikan oleh dosen kami ibu Patricia Ekowati Suryaningsih. S.H.MHum.
Selain itu kami berharap agar makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi pembaca, sehingga
dapat menambah wawasan berkaitan dengan analisis resiko lingkungan

Kami menyadari bahwa tugas yang kami buat ini tidaklah sempurna, oleh karena itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca yang sifatnya membangun, sehingga dapat
menyempurnakan tugas yang kami buat ini.
Bengkulu, 13 MEI 2013

Hormat Kami

KELOMPOK 9

DAFTAR ISI

Kata pengantar............................................................................................. i

Daftar isi..................................................................................................... ii

Bab I PENDAHULUAN................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1

Bab II PEMBAHASAN..................................................................................... 4

2.1 Ekologi................................................................................................. 4

2.2 Analisis Risiko Lingkungan...................................................................... 6

Bab III PENUTUP.......................................................................................... 11

3.1 Kesimpulan ........................................................................................... 11

Daftar Pustaka.............................................................................................. 13

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Undang – Undang tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup ( UUPLH ) dan aturan pelaksanaannya
merupakan instrument yang ada pada pemerintah untuk mewujudkan kebijaksanaan dibidang
lingkungan hidup nasional.[1] Salah satu hal yang penting pada kebijakan lingkungan adalah
berperannya penilaian risiko (risk assement) dan penilaian manajemen (risk manajemen) dalam
mengambil keputusan di bidang lingkungan. Pemerintah Republik Indonesia juga telah mengeluarkan
peraturan tentang analisis mengenai dampak lingkungan dan pedoman penetapan baku mutu
lingkungan. Pada ketetapan baku mutu lingkungan sudah ditentukan batas yang aman untuk melindungi
kesehatan masyarakat dan lingkungan. Di Indonesia hal tersebut sudah ada dan sudah dimulai sejak
1982, yaitu dengan dikeluarkannya UU No. 4 Tahun 1982 tentang ketentuan-ketentuan Pokok
Pengelelolaan Lingkungan Hidup, kemudian dikeluarkannya UU No. 23 tahun 1997 tentang Pengolahan
lingkungan Hidup dan yang terbaru sekarang UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Analisis resiko lingkungan diatur dalam Pasal 47 yang berbunyi :

(1) Setiap usaha dan/atau kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak penting terhadap
lingkungan hidup, ancaman terhadap ekosistem dan kehidupan, dan/atau kesehatan dan keselamatan
manusia wajib melakukan analisis risiko lingkungan hidup.

(2) Analisis risiko lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

a. pengkajian risiko;

b. pengelolaan risiko; dan/atau

c. komunikasi risiko.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai analisis risiko lingkungan hidup diatur dalam Peraturan
Pemerintah.[2]

Yang dimaksud dengan "analisis risiko lingkungan" adalah prosedur yang antara lain digunakan
untuk mengkaji pelepasan dan peredaran produk rekayasa genetik dan pemembersihan (clean up)
limbah B3.[3]

Mengenai maksud dari analisis risiko lingkungan ini, dijelaskan dalam Penjelasan UU No 32 Tahun
2009 Ayat (2) yang berbunyi:

Huruf a

Dalam ketentuan ini "pengkajian risiko" meliputi seluruh proses mulai dari identifikasi bahaya,
penaksiran besarnya konsekuensi atau akibat, dan penaksiran kemungkinan munculnya dampak
yang tidak diinginkan, baik terhadap keamanan dan kesehatan manusia maupun lingkungan hidup.

Huruf b
Dalam ketentuan ini "pengelolaan risiko" meliputi evaluasi risiko atau seleksi risiko yang
memerlukan pengelolaan, identifikasi pilihan pengelolaan risiko, pemilihan tindakan untuk pengelolaan,
dan pengimplementasian tindakan yang dipilih.

Huruf c

Yang dimaksud dengan "komunikasi risiko" adalah proses interaktif dari pertukaran informasi dan
pendapat di antara individu, kelompok, dan institusi yang berkenaan dengan risiko.

Penerapan pasal 47 UU No. 32 Tahun 2009 ini biasanya diterapkan dalam industry – industry
pabrik kimia yang menggunakan bahan beracun, alat angkut bahan berbahaya seperti LNG, gas yang
berpotensi meledak, radioaktif, dll, kemudian Industri Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir bahkan juga
wajib dipenuhi oleh kegiatan atau usaha yang bergerak dibidang rekayasa genetika yang menghasilkan
produk rekayasa genetika karena pada prinsipnya seluruh usaha atau kegiatan itu memiliki risiko,
termasuk kegiatan rekayasa genetika. Oleh karena itu, Produk Rekayasa Genetik yang hendak diedarkan
atau dilepas ke lingkungan harus mendapatkan sertifikat keamanan hayati terlebih dahulu, dari instasi
yang berwewenang.

Risiko merupakan perkiraan kemungkinan terjadinya konsekuensi kepada manusia atau lingkungan.
Risiko yang terjadi kepada manusia disebut sebagai risiko kesehatan, sedangkan risiko yang terjadi
kepada lingkungan disebut sebagai risiko ekologi.

Risiko lingkungan ( ekologi ) merupakan risiko terhadap kesehatan manusia yang disebabkan oleh
karena faktor lingkungan, baik lingkungan fisik, hayati, maupun social ekonomi- budaya. Secara umum
dapat dikatakan bahwa risiko lingkungan merupakan suatu faktor atau proses dalam lingkungan yang
mempunyai kemungkinan (probability) tertentu untuk menyebabkan konsekuensi yang merugikan
manusia dan lingkungannya. Berdasarkan penjelasan tersebut risiko lingkungan mengandung unsur yang
tidak pasti, kemungkinan terjadinya dapat tinggi atau rendah dan tidak dapat dikatakan pasti terjadi.

Resiko lingkungan memperkirakan resiko terhadap organisme, sistem, atau populasi ( sub ) dengan
segala ketidakpastian yang menyertainya, setelah terpapar oleh agen tertentu, dengan memperhatikan
karakteristik agen dan sasaran yang spesifik. Menekankan proses keseimbangan antara biaya yang
dikeluarkan untuk mengurangi risiko lingkungan dengan keuntungan yang diperoleh dari berkurangnya
risiko lingkungan tersebut. Jadi intinya Analisis risiko lingkungan adalah proses prediksi kemungkinan
dampak negatif yang terjadi terhadap lingkungan sebagai akibat dari kegiatan tertentu.

Penggunaan Analisis Resiko Lingkungan ini, akan mempermudah pihak managemen kegiatan atau usaha
dalam pengelolaan audit atau evaluasi yang menjadi patokan dalam penilaian ketaatan suatu usaha atau
kegiatan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Ekologi

Kata ekologi berasal dari bahasa Yunani, oikos berarti rumah atau ilmu tentang makhluk hidup dan
tempat hidupnya. logos artinya ilmu. Ekologi berarti ilmu pengetahuan rumahnya atau ilmu tentang
rumah tangga makhluk hidup, ilmu yang mengkaji tentang hubungan antara organisme dan
lingkungannya mempelajari hubungan antara tumbuhan, binatang dan manusia dengan lingkungan
hidupnya, bagaimana kehidupannya dan mengapa mereka ada di situ.[4] jadi ekologi adalah pengkajian
hubungan organisme-organisme atau kelompok organisme terhadap lingkungannya yang ada dan yang
terjadi di alam tanpa unsur percobaan.

Menurut Odum dan Cox (1971), ekologi adalah suatu studi yang mempelajari struktur dan fungsi
ekosistem atau alam dimana manusia adalah bagian dari alam. Struktur mencirikan keadaan sistem
tersebut. Fungsi menggambarkan hubungan sebab akibatnya.[5] Jadi pokok utama ekologi adalah ilmu
dasar yang berkaitan dengan berbagai ilmu pengetahuan yang relevan dengan kehidupan (peradaban).

Ekologi merupakan disiplin ilmu baru dari biologi yang merupakan mata rantai fisik dan proses biologi
serta bentuk-bentuk yang menjembatani antara ilmu alam dan ilmu sosial Hubungan Ekologi dengan
Ilmu Lain Ekologi dan ekonomi mempunyai banyak persamaan dan perbedaan.[6] Dalam ekologi, yang
dipakai dalam transaksi adalah materi, energi dan informasi. Manusia tidak cukup memperhatikan
materi, energi dan sudut kepentingan manusia. Dalam kehidupan modern, arus uang-lah yang lebih
penting, tetapi bukan satu-satunya masukan untuk mengambil keputusan dalam permasalahan LH.
Faktor lainnya adalah ekonomi, teknologi, politik, dan sosial budaya.

Ekologi adalah salah satu komponen dalam sistem pengelolaan lingkungan hidup yang harus ditinjau
bersama dengan komponen lain untuk mendapatkan keputusan yang seimbang. Dalam hal ini,
ekologilah yang menjadi titik pusat perhatian.

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal-balik antara makhluk hidup
dengan lingkungannya; terbentuk oleh komponen hidup dan tak hidup di suatu tempat yang
berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur. Unsur-unsur dalam ekosistem tidak secara
tersendiri, terintegrasi sebagai komponen yang berkaitan dalam suatu kesatuan. Pendekatan
ekositem/holistik, hubungan fungsional antara komponen yang mengikat dalam kesatuan yang
teratur.[7]

Suatu ekosistem diatur dan dikendalikan secara alamiah. Mempunyai daya kemampuan yang optimal
dalam keadaan berimbang. Terdapat interaksi antara seluruh unsur-unsur lingkungan yang saling
mempengaruhi dan bersifat timbal-balik. Interaksi terjadi antara : komponen2 biotis dgn abiotis sesama
komponen biotis sesama komponen abiotis. Setiap ekositem tergantung dan dapat dipengaruhi oleh
faktor-faktor tempat, waktu dan masing-masing perbedaan dari ekositem itu sendiri sebagai
pencerminan sifat-sifat yang khas. Keterkaitan dan ketergantungan dalam ekosistem dapat dipelajari
dalam :

Ø Siklus / daur hidrologi

Ø Siklus mineral / biogeokimia

Ø Aliran energi

Ø Rantai dan jaring makanan Makhluk hidup dan lingkungannya.

Kelentingan merupakan sifat suatu ekosistem yang memungkinkannya kembali kepada


stabilitas/keseimbangan semula, bahkan untuk menyerap dan memanfaatkan gangguan yang
menimbulkan dinamika / perubahan kecil. Sifat ini menunjukkan kemampuan suatu sistem untuk pulih
setelah ia terkena gangguan.

Ø Daya Dukung Lingkungan

Batas teratas dari pertumbuhan suatu populasi diatas mana jumlah populasi itu tidak lagi dapat
didukung oleh sarana, sumber daya dan lingkungan yang ada. Jumlah individu yang dapat didukung oleh
suatu habitat

Ø Peranan Vegetasi Dalam Ekosistem

Sebagai perubah terbesar dari lingkungan, berfungsi sebagai perlindungan yang dapat mengurangi
radiasi matahari, mengurangi temperatur ekstrim, dll. Sebagai sumber hara mineral. Sebagai pengikat
energi untuk ekosistem.

Ø Pengelolaan Lingkungan

Usaha secara sadar untuk memelihara dan atau memperbaiki mutu lingkungan agar kebutuhan dasar
terpenuhi. Kelenturan dalam pengelolaan lingkungan tidak memberikan akomodasi/tempat pada
adaptasi yang buruk/tidak sehat . Bersifat lentur, untuk mendapatkan mutu lingkungan yang baik
memperbesar manfaat lingkungan dan atau memperkecil risiko lingkungan.

2.2 Analisis Resiko Lingkungan (ARL)

Risiko merupakan perkiraan kemungkinan terjadinya konsekuensi kepada manusia atau lingkungan.
Risiko yang terjadi kepada manusia disebut sebagai risiko kesehatan, sedangkan risiko yang terjadi
kepada lingkungan disebut sebagai risiko ekologi.
Analisis Risiko Lingkungan ( ARL ) adalah proses memperkirakan resiko pada organisme, sistem, atau
populasi ( sub ) dengan segala ketidakpastian yang menyertainya, setelah terpapar oleh agen tertentu,
dengan memperhatikan karakteristik agen dan sasaran yang spesifik. Menekankan proses keseimbangan
antara biaya yang dikeluarkan untuk mengurangi risiko lingkungan dengan keuntungan yang diperoleh
dari berkurangnya risiko lingkungan tersebut. Jadi intinya Analisis risiko lingkungan adalah proses
prediksi kemungkinan dampak negatif yang terjadi terhadap lingkungan sebagai akibat dari kegiatan
tertentu.

Beragam permasalahan dalam lingkup sistem sosial, proses sosial,dan relasi sosial telah memunculkan
tiga macam risiko ekologis, yaitu:

1. Risiko fisik-ekologis (physical-ecological risk), yaitu aneka risiko kerusakan fisik pada manusia dan
lingkungannya;

2. Risiko mental (mental risk), yaitu aneka risiko kerusakan mental akibat perlakuan buruk pada
tatanan psikis;

3. Risiko sosial (social risk), yaitu aneka risiko yang menggiring pada rusaknya bangunan dan
lingkungan sosial (eco-social).

Resiko fisik-ekologis berupa kerusakan arsitektur homo humanus dan oikos, yang dapat disebabkan oleh
proses alam (seperti gempa, tsunami, letusan gunung) atau yang diakibatkan oleh kegiatan manusia
(man made risks). Banjir bandang merupakan kejadian yang paling sering menimbulkan kerusakan fisik-
ekologis. Aneka risiko biologis yang diproduksi melalui aneka makanan, sayuran, hewan ternak, buah-
buahan yang menciptakan aneka penyakit kanker, tumor ganas, syaraf, kulit disebabkan oleh intervensi
proses artifisial-kimiawi terhadap proses alam yang melampaui batas. Misalnya, risiko akibat
penggunaan zat kimia dalam proses reproduksi hewan atau tanaman, atau zat kimia (seperti formalin
dan boraks) pada makanan hyper-artificiality.

Risiko mental berupa hancurnya bangunan psyche, berupa perkembangan aneka bentuk abnormalitas,
penyimpangan (deviance) atau kerusakan psikis lainnya, baik yang disebabkan faktor eksternal maupun
internal. Pembiaran berbagai bentuk kelainan psikis (seksual, kekerasan, kriminalitas) dengan
membiarkan berbagai risikonya telah menciptakan manusia-manusia yang kehilangan rasa
kemanusiaannya sendiri, yaitu manusia yang tanpa perasaan, rasa malu, empati, simpati dan tanggung
jawab. Kerusakan parah ekosistem mental disebabkan pembiaran aneka risiko mental dari berbagai
tindakan sosial, misalnya pembiaran kekerasan, korupsi, seks bebas dalam waktu yang lama inhuman
condition.

Risiko sosial berupa kerusakan bangunan sosial, sebagai akibat dari faktor-faktor eksternal kondisi alam,
teknologi, industri. Resiko fisik kecelakaan (lalu lintas jalan, pesawat terbang, kecelakaan laut), bencana
(banjir, longsor, kebakaran hutan, kekeringan) menciptakan pula secara bersamaan risiko sosial, berupa
tumbuhnya aneka penyakit sosial ketakpedulian, ketakacuhan, indisipliner, fatalitas, selfishness,
egoisme dan immoralitas. Risiko sosial paling besar sebagai akibat dari berbagai risiko fisik lainnya
adalah mulai terkikisnya rasa sosial itu sendiri, yang menciptakan masyarakat tanpa rasa, kepekaan,
kebersamaan dan tanggung jawab sosial asocial

Tiga macam risiko ekologis tersebut di atas menciptakan sebuah kondisi ruang kehidupan yang sarat
ancaman, ketakutan, dan paranoia. Kondisi sarat risiko ini tidak dapat dibiarkan terus membiak dan
berlipat ganda secara eksponensial, yang dapat menggiring pada kerusakan total fisik, mental dan sosial.
Tidak saja diperlukan pikiran-pikiran reflexive dalam mengantisipasi, mengurangi atau mengatasi
dampak-dampak risiko, tetapi juga diperlukan renungan-renungan reflective melalui sentuhan halus
kemanusiaan dalam mencari pemecahan-pemecahan lebih fundamental di balik aneka risiko yang
dihadapi masyarakat, maka dari ini diperlukan analisis lingkungan untuk menncegah atau mengurangi
kerusakan lingkungan yang memang wajib kita jaga keberadaan dan keberlangsungannya untuk penerus
bangsa selanjutnya.

adapun tahapan tahapannya yaitu :

· Tahapan Analisis Resiko lingkungan

1. Tentukan batasan studi atau analisis

2. Tentukan area yang ingin diperdalam dan informasi yang ingin di dapat

3. Lakukan uji dampak lingkungan berdasarkan informasi data dan pengkategorian data yang telah
dikumpulkan

4. Evaluasi informasi yang diperoleh dari uji data, dengan melakukan uji aspek dan dampak lingkungan
lingkungan. Indentifikasi dari kegiatan pada masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang memiliki
potensi memiliki dampak negatif terhadap lingkungan.

· Ada 4 langkah dalam menentukan aspek dan dampak lingkungan, yaitu :

1. Identifikasi secara menyeluruh aktifitas dari suatu kegiatan dengan menggunakan diagra alir atau
table

2. Identifikasi aspek lingkungan dari kegiatan yang dilakukan sebanyak-banyaknya

3. Identifikasi dampak yang ditimbulkan berdasarkan aspek-aspek yang telah dibuat

4. Evaluasi dampak yang signifikan[8]

Proses evalusi dapat dilakuakan dengan mengkombinasikan opini pribadi dengan matrik evaluasi resiko.
Matrik evaluasi resiko dapat dilakukan dengan analisis kulitatif dan kuatitatif.
Ø Analisis kualitatif : menggolongkan tingkat resiko berdasarkan hirarki probabilitas risiko dan tingkat
risiko akibat dampat.

Ø Analisis semi kuatitatif : konsepnya sama dengan yang kualitatif, tapi memakai angka untuk
menentukan tingkat potensial risiko. tujuan untuk mempermudah memberikan detail tingkat resiko
untuk lebih mempermudah dalam menentukan prioritas masalah.

Ø Analisa kuantitatif : Menggunakan angka dan perhitungan matematis dalam menentukan tingkat
risiko. Data dapat diperoleh dari : Data base, pengalaman sebelumnya, eksperimen, literature,
pemodelan.

· Cara Menganalisis Risiko Lingkungan

1. Analisis Risiko Lingkungan Pemukiman

Ø Pemukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar hutan lindung, dapat berupa perkotaan atau
perdesaan. Berfungsi untuk tempat tinggal atau hunian tempat melaksanakan kegiatan perikehidupan
dang penghidupan.

Ø Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian yang
dilengapi dengan prasarana lingkungan yaitu kelengkapan dasar lingkungan fisik dan sarana lingkungan
yaitu fasililitas penunjang yang mendukung penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan.

Ø Persyaratan kesehatan lingkungan perumahan dan lingkungan pemukiman adalah ketentuan teknis
yang wajib dipenuhi dalam rangka melindungi penghuni atau masayrakat yang bermukim dan /atau
masyarakat sekitar dari bahaya dan ganguan kesehatan.

ARL perumahan dan pemukiman dapat dialakukan berdasarkan Persyaratan kesehatan pemukimannya
Yang umum di analisa yaitu, berdasarkan Kepmenkes no 829/Menkes/SK/VII/1999 antara lain :

§ Lokasi

§ Kualitas Udara

§ Kebisingan dan Getaran

§ Kualitas tanah daerah pemukiman dan Perumahan

§ Prasarana dan sarana Lingkungan

§ Vektor Penyakit

§ Penghijauan
2. Analisis Risiko Lingkungan Perusahaan

ARL di perusahaan dilakukan pada proses dan kegiatan perusahaan yang berisiko menimbulkan bahaya
bagi lingkungan perusahaan dan lingkugan sekitarnya. Dapat dilakuakn dengan menggunakan diagram
alir ataupun audit lingkungan.

Ø Fungsi Audit Lingkungan :

§ Merupakan dokumen suatu usaha atau kegiatan tentang pelaksanaan pengelolaan, pemantauan,
pelaporan atau rencana perubahan peratuaran dan proses internal perusahaan

§ Alat untuk melakukan identifikasi masalah lingkungan internal

§ Alat untuk melakukan evaluasi kenerja organisasi dan divisi lingkungan

Ø Manfaat Audit Lingkungan intinya :

§ untuk mengindentifikasi masalah lingkungan

§ menghindari sanksi karena kesalahan prosedur pengelolaan

§ menghindari kerugian materi

§ Mengindentifikasi potensi penghematan biaya

§ Sebagai dokumen perushaan[9]

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Analiss resiko lingkungan merupakan kegiatan untuk mengkaji perkiraan kemungkinan terjadinya
konsekuensi kepada manusia atau lingkungan. Dimana resiko tersebut terbagi menjadi dua, yakni Risiko
yang terjadi kepada manusia disebut sebagai risiko kesehatan, sedangkan risiko yang terjadi kepada
lingkungan disebut sebagai risiko ekologi. Ekologi merupakan cabang dari ilmu biologi, dimana Ekologi
adalah salah satu komponen dalam sistem pengelolaan lingkungan hidup yang harus ditinjau bersama
dengan komponen lain untuk mendapatkan keputusan yang seimbang. Jd dalam hal ini, Ekologilah yang
menjadi titik pusat perhatian.

Analisis Resiko Lingkungan (ARl) adalah proses prediksi kemungkinan dampak negatif yang terjadi
terhadap lingkungan sebagai akibat dari kegiatan tertentu. Analisis resiko lingkungan (ARI) diatur dalam
UU No. 32 Tahun 2009. Dengan melakukam Analisis resiko lingkunngan (ARL) diharapkan piihak
manajemen akan lebih mudah untuk melakukan pengelolaan lingkungannya dan akan sangat
bermanfaat dalam audit lingkungan. Penerapan dari ARI ini sendiri diperuntukkan kepada industri-
industri yang banyak menggunakan bahan-bahan kimia yag beracun.
Dalam hal yang berkaitan dengan aspek sosial, terdapat tiga macam risiko ekologis yang dimnuculkan
dari hal tersebut, yakni :

1. Risiko fisik-ekologis (physical-ecological risk), yaitu aneka risiko

kerusakan fisik pada manusia dan lingkungannya;

2. Risiko mental (mental risk), yaitu aneka risiko kerusakan mental akibat perlakuan buruk pada
tatanan psikis;

3. Risiko sosial (social risk), yaitu aneka risiko yang menggiring pada rusaknya bangunan dan
lingkungan sosial (eco-social).

Tiga macam resioko yng dirtimbulkan diatas, dapat menimblkan suatu keadaan yang tidAK Baik, dimana
resiko tersebut dapat enimbulkan keadaan yang berupa ketakutan, ancaman, paranoia,. Keadaan seperti
ini tidak dapat dibiarkan terus-menerus, untuk itu diperlukan adanya upaya analisis lingkungan untuk
menncegah atau mengurangi kerusakan lingkungan yang memang wajib kita jaga keberadaan dan
keberlangsungannya untuk penerus bangsa selanjutnya adabun tahapan tahapannya yaitu :

· Tahapan Analisis Resiko lingkungan

· Melakukan Proses evalusi dapat dilakuakan dengan mengkombinasikan opini pribadi dengan
matrik evaluasi resiko. Matrik evaluasi resiko dapat dilakukan dengan analisis kulitatif dan kuatitatif.

· Analisis Risiko Lingkungan Pemukiman

· Analisis Risiko Lingkungan Perusahaan

Ditambah lagi dengan maraknya kasus pengrusakan Lingkungan Hidup yang terjadi di Indonesia, telah
manyadarkan kita akan pentingnya menjaga Lingkungan Hidup. dengan adanya Analisis resiko
Lingkungan ini diharapkan dapat menjadi upaya untuk mendapatkan lingkungkkungan yang lebih baik
lagi, baik kini, maupun yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA
Tim pengasuh hukum lingkungan, 2004, Bahan ajar Hukum Lingkungan

Undang – Undang No.32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

http://geoenviron.blogspot.com/2011/12/analisis-dampak-lingkungan-dan-analisis.html

http://geoenviron.blogspot.com/2011/12/analisis-dampak-lingkungan-dan-analisis.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Ekologi

http://id.wikipedia.org/wiki/Ekologi

http://id.wikipedia.org/wiki/Ekosistem

[1] Tim pengasuh hukum lingkungan, 2004, Bahan ajar Hukum Lingkungan, hlm 17

[2] Undang – Undang No.32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

[3] Penjelasan UU No 32 Tahun 2009 Pasal 47 ayat 1

[4] http://id.wikipedia.org/wiki/Ekologi Diakses 8 Mei 2013 Pukul 19.00 WIB

[5]http://geoenviron.blogspot.com/2011/12/analisis-dampak-lingkungan-dan-analisis.html Diakses 8
Mei 2013 Pukul 19.00 WIB

[6] http://id.wikipedia.org/wiki/Ekologi Diakses 8 Mei 2013 Pukul 19.00 WIB

[7] http://id.wikipedia.org/wiki/Ekosistem Diakses 8 Mei 2013 Pukul 19.00 WIB

[8] http://geoenviron.blogspot.com/2011/12/analisis-dampak-lingkungan-dan-analisis.html Diakses 9


Mei 2013 Pukul 19.00 WIB

[9] http://geoenviron.blogspot.com/2011/12/analisis-dampak-lingkungan-dan-analisis.html Diakses 11


Mei 2013 Pukul 16.00 WIB

http://tryafaramitha.blogspot.com/2013/05/makalah-analisis-risiko-lingkungan.html

Manajeme Resiko

Pengertian Tentang Risiko


Kata risiko banyak digunakan dalam berbagai pengertian dan sudah biasa dipakai dalam percakapan
sehari-hari oleh kebanyakan orang. Misalnya: “Bersepeda motor di atas jalan yang sangat ramai besar
risikonya”, orang secara intuitif mengerti maksudnya. Tetapi pengertian yang di pahami secara intuitif
ini, hanya memuaskan jika dipakai dalam percakapan sehari-hari.

Manajemen risiko merupakan pengetahuan yang badan teorinya masih muda. Itulah sebabnya kita
menemukan banyak kontradiksi dalam pengertian tentang konsep risiko.

Istilah (risk) risiko memiliki berbagai definisi. Risiko dikaitkan dengan kemungkinan kejadian atau
keadaan yang dapat mengancam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.Vaughan (1978)
mengemukakan beberapa definisi risiko sebagai berikut:

• Risk is the chance of loss (Risiko adalah kans kerugian).

Chance of loss berhubungan dengan suatu exposure (keterbukaan) terhadap kemungkinan kerugian.
Dalam ilmu statistik, chance dipergunakan untuk menunjukkan tingkat probabilitas akan munculnya
situasi tertentu. Sebagian penulis menolak definisi ini karena terdapat perbedaan antara tingkat risiko
dengan tingkat kerugian. Dalam hal chance of loss 100%, berarti kerugian adalah pasti sehingga risiko
tidak ada.

• Risk is the possibility of loss (Risiko adalah kemungkinan kerugian).

Istilah possibility berarti bahwa probabilitas sesuatu peristiwa berada diantara nol dan satu. Namun,
definisi ini kurang cocok dipakai dalam analisis secara kuantitatif.

• Risk is uncertainty (Risiko adalah ketidakpastian).

Uncertainty dapat bersifat subjective dan objective. Subjective uncertainty merupakan penilaian
individu terhadap situasi risiko yang didasarkan pada pengetahuan dan sikap individu yang
bersangkutan. Objective uncertainty akan dijelaskan pada dua definisi risiko berikut.

• Risk is the dispersion of actual from expected results (Risiko merupakan penyebaran hasil aktual dari
hasil yang diharapkan).

Ahli statistik mendefinisikan risiko sebagai derajat penyimpangan sesuatu nilai disekitar suatu posisi
sentral atau di sekitar titik rata-rata.

• Risk is the probability of any outcome different from the one expected (Risiko adalah probabilitas
sesuatu outcome berbeda dengan outcome yang diharapkan). Menurut definisi di atas, risiko bukan
probabilita dari suatu kejadian tunggal, tetapi probabilita dari beberapa outcome yang berbeda dari
yang diharapkan.

Dari berbagai definisi diatas, risiko dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya akibat buruk (kerugian)
yang tidak diinginkan, atau tidak terduga. Dengan kata lain, kemungkinan itu sudah menunjukkan
adanya ketidakpastian.

Risiko Spekulatif dan Risiko Murni

Kejadian sesungguhnya kadang-kadang menyimpang dari perkiraan (expectation) ke salah satu dari dua
arah.artinya, ada kemungkinan penyimpangan yang menguntungkan dan ada pula penyimpangan yang
merugikan. Jika kedua kemungkinan itu ada, maka kita katakan risiko itu spekulaatif. Risiko adalah
kemungkinan kerugian tetapi bila disamping itu kemungkinan kerugian terdapat kemungkinan untung,
maka risiko itu dinamakan risiko spekulatif. Contohnya: judi menimbulkan kemungkinan-kemungkinan
ini, mereka berjudi mungkin menang atau kalah.

Lawan dari risiko spekulatif adalah risiko murni yaitu yang hanya ada kemungkinan kerugian. Seorang
pemilik rumah terbuka terhadap kemungkinan kerugian. Risiko ini hanyalah mempunyai kemungkinan
kerugian dan tidak mempunyai kemungkinan keuntungan. Risiko ini disebut risiko murni.

Apakah suatu risiko itu spekulatif atau murni, bergantung pada pendekatan yang digunakan. Risiko
spekulatif biasanya tidak dapat diasuransikan. Hanya risiko murni yang dapat diasuransikan.

Sumber Risiko

Hazard menimbulkan kondisi yang kondusif terhadp bencana yang menimbulkan kerugian. Dan kerugian
adalah penyimpangan yang tidak diharapkan. Walaupun ada beberapa overlapping (tumpang tindih) di
antara kategori-kategori ini, namun sumber penyebab kerugian (dan risiko) dapat diklasifikasikan
sebagai risiko sosial, risiko fisik, dan risiko ekonomi. Menentukan sumber risiko adalah penting karena
mempengaruhi cara penanganannya.

1. Risiko Sosial

Sumber pertama risiko adalah masyarakat, artinya tindakan orang-orang menciptakan kejadian yang
menyebabkan penyimpangan yang merugikan dari harapan kita. Contohnya: Dengan berkembangnya
toko-toko swalayan, maka tokowan menghadapi risiko besarnya pencurian (shoplifting). Akan tetapi
tidak semua pencuri itu adalah orang luar melainan juga penggelapan dan penyalahgunaan oleh
pegawainya sendiri.

2. Risiko Fisik
Ada banyak risiko fisik yang sebagiannya adalah fenomena alam, sedangkan lainnya disebabkan
kesalahan manusia. Contohnya antara lain:

• Kebakaran, kebakaran adalah penyebab utama cidera, kematian dan kerusakan harta.

• Cuaca, Iklim adalah risiko yang serius. Kadang-kadang hujan terlalu banyak sehingga panen kena
banjir dan sungai meluap.

• Petir, menyebabkan kebakaran yang selanjutnya merusakan harta, membunuh atau mencederai
orang.

• Tanah longsor, telah umum menjadi sumber kerusakan harta. Semakin padatnya daerah kota maka
semakin banyak rumah dibangun diatas tanah yang labil.

3. Risiko Ekonomi

Banyak risiko yang dihadapi perusahaan itu bersifat ekonomi.contoh-contoh risiko ekonomi adalah
inflasi, fluktuasi local, dan ketidakstabilan perusahaan individu, dan sebagainya.

Jenis-jenis Risiko yang Ditangani Manajer Risiko

Manajer risiko menangani terutama risiko murni. Ia tidak menangani risiko spekulatif kecuali jika adanya
risiko spekulatif memaksa manajer risiko untuk menghadapi risiko murni tertentu, misalnya perusahaan
ini baru saja mengambil alih pabrik baru, karena itulah tercipta kerugian potensial untuk kebakaran.

Kerugian potensial yang bersifat ekonomi yang harus ditangani menajer risiko dapat dikategorikan atas:

1. kerugian terhadap harta.

2. tanggung jawab terhadap pihak lain.

3. kerugian personil.

Mengidentifikasikan Risiko

Sebelum memanajemeni risiko, maka harus dapat diketahui adanya risiko itu, berarti membangun
pengertian tentang sifat risiko yang dihadapi dan dampaknya terhadap aktivitas perusahaan. Dalam
keadaan tidak diidentifikasikan semua risiko, berarti perusahaan yang bersangkutan menanggung risiko
tersebut secara tidak sadar.

Pengidentifikasian risiko merupakan proses penganalisisan untuk menemukan secara sistematis dan
secara berkesinambungan risiko (kerugian yang potensial) Yang menentang perusahaan. Untuk itu
diperlukan:
• Pertama: Suatu checklist dari pada semua kerugian potensial yang mungkin bisa terjadi pada
umumnya pada setiap perusahaan

• Kedua: untuk menggunakan checklist itu diperlukan suatu pendekatan yang sistematik untuk
menetukan mana dari kerugian potensial yang tercantum dalam checklist itu yang dihadapi oleh
perusahaan yang sedang dianalisis.

Manajer risiko seharusnya menjalankan sendirikedua langkah itu, kalau tidak, ia harus percaya saja pada
jasa agen asuransi, broker, atau konsultan.

Klasifikasi Kerugian

Salah satu alternatif system pengklasifikasian kerugia dalam suatu checklist adalah sebagai berikut:

A. Kerugian Hak Milik (Property losses)

• Kerugian langssung yang dihubungkan dengan kebutuhan untuk mengganti atau reparasi atau
kehilangan harta.

• Kerugian tidak langsung, seperti keharusan untuk menghancurkan sisa gedung yang rusak akibat
kerugian langsung

• Kerugian pendapatan (net income), seperti penghentian kegiatan sementara yang disebabkan oleh
suatu kerugian dimana tidak boleh ditempatinya ruangan kerja.

B. Kewajiban Mengganti Kerugian Orang Lain (Liability Losses)

• Karena rusaknya hak milik orang lain atau terlukanya orang lain.

C. Kerugian Personaia (Personnel Losses)

• Kerugian bagi perusahaan, karena kematian, cacat, atau mengundurkan dirinya pegawai, langganan
atau pemilik.

• Kerugian bagi keluarga pegawai, yang disebabkan oleh kematian, cacat, atau pemberhentian.

PENGERTIAN MANAJEMEN RISIKO

a. Menurut Smith, 1990 Manajemen Resiko didefinisikan sebagai proses identifikasi, pengukuran,

dan kontrol keuangan dari sebuah resiko yang mengancam aset dan penghasilan dari sebuah
perusahaan atau proyek yang dapat menimbulkan kerusakan atau kerugian pada perusahaan tersebut.
b. Menurut Clough and Sears, 1994, Manajemen risiko didefinisikan sebagai suatu pendekatan yang
komprehensif untuk menangani semua kejadian yang menimbulkan kerugian.

c. Menurut William, et.al.,1995,p.27 Manajemen risiko juga merupakan suatu aplikasi dari manajemen
umum yang mencoba untuk mengidentifikasi, mengukur, dan menangani sebab dan akibat dari
ketidakpastian pada sebuah organisasi.

Dorfman, 1998, p. 9 Manajemen risiko dikatakan sebagai suatu proses logis dalam usahanya untuk
memahami eksposur terhadap suatu kerugian.

Tindakan manajemen resiko diambil oleh para praktisi untuk merespon bermacam-macam resiko.
Responden melakukan dua macam tindakan manajemen resiko yaitu mencegah dan memperbaiki.
Tindakan mencegah digunakan untuk mengurangi, menghindari, atau mentransfer resiko pada tahap
awal proyek konstruksi. Sedangkan tindakan memperbaiki adalah untuk mengurangi efek-efek ketika
resiko terjadi atau ketika resiko harus diambil (Shen, 1997).

Manajemen resiko adalah sebuah cara yang sistematis dalam memandang sebuah resiko dan
menentukan dengan tepat penanganan resiko tersebut. Ini merupakan sebuah sarana untuk
mengidentifikasi sumber dari resiko dan ketidakpastian, dan memperkirakan dampak yang ditimbulkan
dan mengembangkan respon yang harus dilakukan untuk menanggapi resiko (Uher,1996).

Pendekatan sistematis mengenai manajemen risiko dibagi menjadi 3 stage utama, yaitu (Soeharto,
1999):

1. Identifikasi resiko

2. Analisa dan evaluasi resiko

3. Respon atau reaksi untuk menanggulangi resiko tersebut

Jadi, manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola


ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian
risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan
pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan
risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian
atau semua konsekuensi risiko tertentu. Manajemen risiko tradisional terfokus pada risiko-risiko yang
timbul oleh penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran, kematian, serta tuntutan
hukum. Manajemen risiko keuangan, di sisi lain, terfokus pada risiko yang dapat dikelola dengan
menggunakan instrumen-instrumen keuangan.

Sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko adalah untuk mengurangi risiko yang berbeda-beda yang
berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini
dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi
dan politik. Di sisi lain pelaksanaan manajemen risiko melibatkan segala cara yang tersedia bagi
manusia, khususnya, bagi entitas manajemen risiko (manusia, staff, dan organisasi).

Dalam perkembangannya Risiko-risiko yang dibahas dalam manajemen risiko dapat diklasifikasi menjadi

• Risiko Operasional

• Risiko Hazard

• Risiko Finansial

• Risiko Strategik

Hal ini menimbulkan ide untuk menerapkan pelaksanaan Manajemen Risiko Terintegrasi Korporasi
(Enterprise Risk Management).

Manajemen Risiko dimulai dari proses identifikasi risiko, penilaian risiko, mitigasi,monitoring dan
evaluasi.

Risiko dapat terjadi pada pelayanan, kinerja, dan reputasi dari institusi yang bersangkutan. Risiko yang
terjadi dapat disebabkan oleh berbagai faktor antara lain kejadian alam, operasional, manusia, politik,
teknologi, pegawai, keuangan, hukum, dan manajemen dari organisasi.

Suatu risiko yang terjadi dapat berasal dari risiko lainnya, dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor.
Risiko rendahnya kinerja suatu instansi berasal dari risiko rendahnya mutu pelayanan kepada publik.
Risiko terakhir disebabkan oleh faktor-faktor sumber daya manusia yang dimiliki organisasi dan
operasional seperti keterbatan fasilitas kantor. Risiko yang terjadi akan berdampak pada tidak
tercapainya misi dan tujuan dari instansi tersebut, dan timbulnya ketidakpercayaan dari publik.

Risiko diyakini tidak dapat dihindari. Berkenaan dengan sektor publik yang menuntut transparansi dan
peningkatan kinerja dengan dana yang terbatas, risiko yang dihadapi instansi Pemerintah akan semakin
bertambah dan meningkat. Oleh karenanya, pemahaman terhadap risiko menjadi keniscayaan untuk
dapat menentukan prioritas strategi dan program dalam pencapaian tujuan organisasi.

Risiko dapat dikurangi dan bahkan dihilangkan melalui manajemen risiko. Peran dari manajemen risiko
diharapkan dapat mengantisipasi lingkungan cepat berubah, mengembangkan corporate governance,
mengoptimalkan penyusunan strategic management, mengamankan sumber daya dan asset yang
dimiliki organisasi, dan mengurangi reactive decision making dari manajemen puncak.

Menurut COSO, risk management (manajemen resiko) dapat diartikan sebagai ‘a process, effected by an
entity’s board of directors, management and other personnel, applied in strategy setting and across the
enterprise, designed to identify potential events that may affect the entity, manage risk to be within its
risk appetite, and provide reasonable assurance regarding the achievement of entity objectives.’Definisi
risk management di atas dapat dijabarkan lebih lanjut berdasarkan kata-kata kunci sebagai berikut:

a. On going process

Risk management dilaksanakan secara terus menerus dan dimonitor secara berkala. Risk management
bukanlah suatu kegiatan yang dilakukan sesekali (one time event).

b. Effected by people

Risk management ditentukan oleh pihak-pihak yang berada di lingkungan organisasi. Untuk lingkungan
institusi Pemerintah, risk management dirumuskan oleh pimpinan dan pegawai institusi/departemen
yang bersangkutan.

c. Applied in strategy setting

Risk management telah disusun sejak dari perumusan strategi organisasi oleh manajemen puncak
organisasi. Dengan penggunaan risk management, strategi yang disiapkan disesuaikan dengan risiko
yang dihadapi oleh masing-masing bagian/unit dari organisasi.

d. Applied across the enterprise

Strategi yang telah dipilih berdasarkan risk management diaplikasikan dalam kegiatan operasional, dan
mencakup seluruh bagian/unit pada organisasi. Mengingat risiko masing-masing bagian berbeda, maka
penerapan risk management berdasarkan penentuan risiko oleh masing-masing bagian.

e. Designed to identify potential events

Risk management dirancang untuk mengidentifikasi kejadian atau keadaan yang secara potensial
menyebabkan terganggunya pencapaian tujuan organisasi.

f. Provide reasonable assurance

Risiko yang dikelola dengan tepat dan wajar akan menyediakan jaminan bahwa kegiatan dan pelayanan
oleh organisasi dapat berlangsung secara optimal.
g. Geared to achieve objectives

Risk management diharapkan dapat menjadi pedoman bagi organisasi dalam mencapai tujuan yang
telah ditentukan.

Gambar 1. Risiko dan Tujuan Organisasi

Sebagaimana dijelaskan pada Gambar 1, risiko terjadi pada unit-unit dari suatu organisasi berkenaan
dengan aktivitas dari masing-masing unit. Risiko terdapat pada tindakan manajemen dalam
memamfaatkan sumber daya yang dimiliki (asset) dan proses operasi berikut aktivitas pengendalian
yang ada. Risiko-risiko kritis dan signifikan yang tidak tertangani akan berdampak pada pencapaian
tujuan-tujuan dari setiap unit. Kegagalan pencapaian tujuan pada unit akan berpengaruh langsung pada
tidak terpenuhinya tujuan organisasi.

Manfaat Manajemen Risiko

Manfaat yang diperoleh dengan menerapkan manajemen resiko antara lain (Mok et al., 1996)

Berguna untuk mengambil keputusan dalam menangani masalah-masalah yang rumit.

a. Memudahkan estimasi biaya.

b. Memberikan pendapat dan intuisi dalam pembuatan keputusan yang dihasilkan dalam cara yang
benar.

c. Memungkinkan bagi para pembuat keputusan untuk menghadapi resiko dan ketidakpastian dalam
keadaan yang nyata.

d. Memungkinkan bagi para pembuat keputusan untuk memutuskan berapa banyak informasi yang
dibutuhkan dalam menyelesaikan masalah.

e. Meningkatkan pendekatan sistematis dan logika untuk membuat keputusan.

f. Menyediakan pedoman untuk membantu perumusan masalah.

g. Memungkinkan analisa yang cermat dari pilihan-pilihan alternatif.


Menurut Darmawi, (2005, p. 11) Manfaat manajemen risiko yang diberikan terhadap perusahaan dapat
dibagi dalam 5 (lima) kategori utama yaitu :

a. Manajemen risiko mungkin dapat mencegah perusahaan dari kegagalan.

b. Manajemen risiko menunjang secara langsung peningkatan laba.

c. Manajemen risiko dapat memberikan laba secara tidak langsung.

d. Adanya ketenangan pikiran bagi manajer yang disebabkan oleh adanya perlindungan terhadap risiko
murni, merupakan harta non material bagi perusahaan itu.

e. Manajemen risiko melindungi perusahaan dari risiko murni, dan karena kreditur pelanggan dan
pemasok lebih menyukai perusahaan yang dilindungi maka secara tidak langsung menolong
meningkatkan public image.

Manfaat manajemen risiko dalam perusahaan sangat jelas, maka secara implisit sudah terkandung
didalamnya satu atau lebih sasaran yang akan dicapai manajemen risiko antara lain sebagai berikut ini
(Darmawi, 2005, p. 13).

a. Survival

b. Kedamaian pikiran

c. Memperkecil biaya

d. Menstabilkan pendapatan perusahaan

e. Memperkecil atau meniadakan gangguan operasi perusahaan

f. Melanjutkan pertumbuhan perusahaan

g. Merumuskan tanggung jawab social perusahaan terhadap karyawan dan masyarakat.

Hubungan Manajemen Risiko Dengan Fungsi-fungsi Lain Dalam Perusahaan

Manajemen risiko berkaitan erat dengan fungsi perusahaan lainnya (yaitu dengan fungsi: akunting,
keuangan, marketing, produksi, personalia, engeenering dan maintenance), karena bagian-bagian itu
ada yang menciptakan risiko dan ada yang menjalankan sebagai fungsi manajemen risiko. Marilah kita
analisi satu persatu di bawah ini.

1. Hubungan Dengan Fungsi Akunting

Bagian akunting menjalankan kegiatan manajemen risiko yang penting, yaitu:


a. Mengurangi kesempatan pegawai melakukan penggelapan, dengan jalan melakukan internal control
dan internal audit.

b. Melalui rekening asset bagian akunting mengidentifikasikan dan megukur exposure kerugian
terhadap harta.

c. Melalui penilaian rekening seperti rekening piutang, bagian akunting mengukur risiko piutang dan
mengalokasikan cadangan dana exposure kerugian piutang.

2. Hubungan Dengan Fungsi Keuangan

Bagian keuangan melakukan banyak penetapan yang mempengaruhi manajemen risiko.

• Pertama, manajer risiko biasanya bawahan Direktur Keuangan.

• Kedua, bagian keuangan menganalisis pengaruh turunnya profit dan cash flow. Karena menurun
profit bias menghalangi tujuan perusahaan, maka kegiatan seprti itu juga tercantum dalam program
manajemen risiko.

• Ketiga, dalam menetapkan apakah perusahaan akan membeli peralatan yang mahal atau gedung
baru, maka manajer finansial seharusnya mempertimbangkan risiko murni yang tercipta karena tindakan
itu.

3. Hubungan Dengan Marketing

Kegiatan marketing dapat menciptakan risiko, terutama risiko tanggung-gugat. Misalnya perusahaan
dituntut oleh pihak luar berkenan dengan penggunaan packaging yang tidak memenuhi syarat. Dalam
mengangkut produk ke langganan, mengandung bermacam risiko yang perlu terlebih dahulu dianalisis
oleh manajemen risiko. Itulah sebabnya bagian marketing harus selalu awas terhadap risiko yang timbul
pada setiap aktivitas marketing, dan bagian manajemen risiko seharusnya diberi informasi secepatnya.

4. Hubungan Dengan Bagian Produksi

Kegiatan produksi juga banyak menciptakan risiko. Dalam mendesain atau membuat produk atau
memberikan service, pekerja sering kali diekspos pada kecelakaan kerja. Demikian pula produk atau
service yang dijualnya mungkin juga bisa menciptakan kerusakan atau kecelakaan badan bagi
pemakainya; oleh karena itu perusahaan harus selalu siap sedia menghadapi “tuntutan hukum” dari
pihak ketiga.

5. Hubungan Dengan Engineering dan Maintenance

Bagian ini bertanggung jawab untuk desain pabrik, maintenance, dan melaksanakan fungsi perawatan
gedung, pabrik, dan peralatan, yang semuanya sangat vital untuk mencegah, mengurangi frekuensi dan
keparahan kerugian

6. Hubungan Dengan Bagian Personalia


Bagian personalia mempunyai banyak tanggung jawab dibidang risiko. Contoh yang paling jelas adalah
perancangan, instalasi, dan administrasi program-program kesejahteraan pegawai. Bagian personalia
biasanya bertugas mengadakan perundingan dengan serikat kerja, menetapkan hak dan kewajiban serta
kesejahteraan. Sedangkan Manajemen Risiko menseleksi asuransi dan merundingkan penutupan
asuransi atau memanajeri aspek finansial daripada program (penenggungan risiko).

Manajemen Resiko

Sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_risiko

http://www.bppk.depkeu.go.id/index.php/2008050881/jurnal-akuntansi-pemerintah/manajemen-
risiko-di-lingkungan-pemerintah-pengantar-aplikasi-pada-unit-unit-departemen-keuangan/pengertian-
manajemen-risiko.html

http://s1manajemen.multiply.com/journal/item/7?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/09/manajemen-resiko-definisi-dan-manfaat.html

Pengertian, Fungsi, Tujuan, dan Manfaat AMDAL| Dalam pengertian, fungsi, tujuan dan manfaat AMDAL
merupakan jawaban dari teman-teman tentang pertanyaan "Apa sih itu AMDAL?.". untuk mengetahui
AMDAL kita harus membahas keseluruhan tentang AMDAL seperti tema diatas dengan menyajikan
point-point seperti pengertian, fungsi, tujuan, dan manfaat agar kita mengetahui AMDAL itu secara
detail. Pertama-tama mari kita mulai dengan Pengertian AMDAL. Pengertian AMDAL adalah suatu
proses dalam studi formal untuk memperkirakan dampak lingkungan atau rencana kegiatan proyek
dengan bertujuan memastikan adanya masalah dampak lingkungan yang di analisis pada tahap
perencanaan dan perancangan proyek sebagai pertimbangan bagi pembuat keputusan.

AMDAL adalah singkatan dari Analisis Dampak Lingkungan. Pengertian AMDAL menurut PP No. 27 Tahun
1999 yang berbunyi bahwa pengertian AMDAL adalah Kajian atas dampak besar dan penting untuk
pengambilan keputusan suatu usaha atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang
diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha atau kegiatan. AMDAL
adalah analisis yang meliputi berbagai macam faktor seperti fisik, kimia, sosial ekonomi, biologi dan
sosial budaya yang dilakukan secara menyeluruh.

"Pengertian, Fungsi, Tujuan, dan Manfaat AMDAL"

Alasan diperlukannya AMDAL untuk diperlukannya studi kelayakan karena dalam undang-undang dan
peraturan pemerintah serta menjaga lingkungan dari operasi proyek kegiatan industri atau kegiatan-
kegiatan yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Komponen-komponen AMDAL adalah PIL
(Penyajian informasi lingkungan), KA (Kerangka Acuan), ANDAL (Analisis dampak lingkungan), RPL (
Rencana pemantauan lingkungan), RKL (Rencana pengelolaan lingkungan). Tujuan AMDAL adalah
menjaga dengan kemungkinan dampak dari suatu rencana usaha atau kegiatan sehingga.

Tujuan AMDAL merupakan penjagaan dalam rencana usaha atau kegiatan agar tidak memberikan
dampak buruk bagi lingkungan. Adapun Fungsi AMDAL adalah sebagai berikut..

Bahan perencanaan pembangunan wilayah

Membantu proses dalam pengambilan keputusan terhadap kelayakan lingkungan hidup dari rencana
usaha dan/atau kegiatan

Memberikan masukan dalam penyusunan rancangan rinci teknis dari rencana usaha dan/atau kegiatan

Memberi masukan dalam penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup

Memberikan informasi terhadap masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu rencana usaha
dan atau kegiatan

Tahap pertama dari rekomendasi tentang izin usaha

Merupakan Scientific Document dan Legal Document

Izin Kelayakan Lingkungan

Dilihat dari fungsi AMDAL yang sangat menjaga rencana usaha dan/atau kegiatan usaha sehingga tidak
merusak lingkungan, maka terlihat begitu besar Manfaat AMDAL. Manfaat AMDAL antara lain sebagai
berikut...

1. Manfaat AMDAL bagi Pemerintah

Mencegah dari pencemaran dan kerusakan lingkungan.

Menghindarkan konflik dengan masyarakat.

Menjaga agar pembangunan sesuai terhadap prinsip pembangunan berkelanjutan.

Perwujudan tanggung jawab pemerintah dalam pengelolaan lingkungan hidup.

2. Manfaat AMDAL bagi Pemrakarsa.

Menjamin adanya keberlangsungan usaha.

Menjadi referensi untuk peminjaman kredit.


Interaksi saling menguntungkan dengan masyarakat sekitar untuk bukti ketaatan hukum.

3. Manfaat AMDAL bagi Masyarakat

Mengetahui sejak dari awal dampak dari suatu kegiatan.

Melaksanakan dan menjalankan kontrol.

Terlibat pada proses pengambilan keputusan.

Demikianlah pembahasan Pengertian, Fungsi, Tujuan, dan Manfaat AMDAL, semoga teman-teman
menerima point-point yang kami sajikan seperti pengertian AMDAl, Fungsi AMDAl, Tujuan AMDAl dan
Manfaat AMDAl, dan tentu saja dapat bermanfaat. Amin...

Alasan dibutuhkannya AMDAL pada saat pembangunan proyek diperuntukkan sebagai studi kelayakan
pada tahap awal pembangunan agar tidak terjadi kerusakan lingkungan ketika pembangunan telah
selesai. Adapun beberapa komponen AMDAL yaitu RKL (Rencana pengelolaan lingkungan), RPL (Rencana
pemantauan lingkungan), KA (Kerangka Acuan), PIL (Rencana informasi lingkungan). Kemudian adapun
tujuan Amdal yaitu untuk menjaga segala kemungkinan dampak yang akan terjadi pada saat terjadi
pembangunan proyek, rencana usaha atau kegiatan, sebelum dan sesudah kegiatan.

Tujuan AMDAL merupakan proses menjaga dalam rencana usaha atau kegiatan agar tidak terjadi
dampak buruk bagi lingkungan.

Kemudian adapun Fungsi AMDAL yaitu sebagai berikut:

– Sebagai bahan perencanaan dalam pembangunan wilayah.

– Sebagai langkah dalam membantuk proses dalam mengambil keputusan terhadap suatu kelayakan
lingkungan hidup pada rencana usaha dan atau kegiatan.

– Sebagai bahan saran dalam proses menyusun rencana untuk pengelolaan dan memantau lingkungan
hidup agar tetap lestari.

– Sebagai sarana dalam memberikan informasi kepada masyarakat atas dampak yang akan terjadi atas
rencana kegiatan yang akan dilakukan.

– Sebagai usaha dalam merekomendasikan izin usaha.


– Sebagai Scientific Document dan Legal Document

– Sebagai pemberi izin kelayakan lingkungan.

Berdasarkan fungsi AMDAL maka kita bisa menyimpulkan manfaat AMDAL yaitu sebagai berikut:

1. Manfaat AMDAL kepada pemerintah

– Agar mencegah terjadinya kerusakan dan pencemaran lingkungan.

– Agar terhindar dari konflik dengan masyarakat jika terjadi pembangunan.

– Agar dapat menjaga pembangunan dan dapat menerapkan prinsip pembangunan yang berkelanjutan.

– Agar dapat membantu pemerintah dalam mengelola lingkungan hidup.

2. Manfaat AMDAL kepada Pemrakarsa

– Agar dapat menjamin adanya kelansungan usah

– Agar dapat dijadikan acuan dalam peminjaman kredit.

– Agar terjadi hubungan yang saling menguntungkan dengan masyarakat sekitar sebagai bukti ketaatan
hukum.

3. Manfaat AMDAL kepada masyarakat.

– Agar dapat mengetahui dampak yang terjadi pada suatu kegiatan proyek.

– Agar dapat melakukan kontrol pada pembangunan proyek.

– Agar dapat terlibat dalam mengambil keputusan ijin pembangunan.

Demikianlah informasi tentang pengertian, fungsi, tujuan dan manfaat AMDAL. Semoga informasi
tentang pengertian, fungsi, tujuan dan manfaat AMDAL dapat memberikan manfaat dalam menambah
wawasan tentang pengertian, fungsi, tujuan dan manfaat AMDAL. Sekian dan terimakasih

Anda mungkin juga menyukai