Anda di halaman 1dari 2

Jenis-jenis Risiko Lingkungan

1.    Risiko fisik-ekologis (physical-ecological risk), yaitu aneka risiko kerusakan fisik pada manusia
dan lingkungannya;
2.    Risiko mental (mental risk), yaitu aneka risiko kerusakan mental akibat perlakuan buruk pada
tatanan psikis;
3.    Risiko sosial (social risk), yaitu aneka risiko yang menggiring pada rusaknya bangunan dan
lingkungan sosial (eco-social).
Resiko fisik-ekologis berupa kerusakan arsitektur homo humanus dan oikos, yang dapat
disebabkan oleh proses alam (seperti gempa, tsunami, letusan gunung) atau yang diakibatkan
oleh kegiatan manusia (man made risks). Banjir bandang merupakan kejadian yang paling sering
menimbulkan kerusakan fisik-ekologis. Aneka risiko biologis yang diproduksi melalui aneka
makanan, sayuran, hewan ternak, buah-buahan yang menciptakan aneka penyakit kanker, tumor
ganas, syaraf, kulit disebabkan oleh intervensi proses artifisial-kimiawi terhadap proses alam
yang melampaui batas. Misalnya, risiko akibat penggunaan zat kimia dalam proses reproduksi
hewan atau tanaman, atau zat kimia (seperti formalin dan boraks) pada makanan hyper-
artificiality.
Risiko mental berupa hancurnya bangunan psyche, berupa perkembangan aneka bentuk
abnormalitas, penyimpangan (deviance) atau kerusakan psikis lainnya, baik yang disebabkan
faktor eksternal maupun internal. Pembiaran berbagai bentuk kelainan psikis (seksual, kekerasan,
kriminalitas) dengan membiarkan berbagai risikonya telah menciptakan manusia-manusia yang
kehilangan rasa  kemanusiaannya sendiri, yaitu manusia yang tanpa perasaan, rasa malu, empati,
simpati dan tanggung jawab. Kerusakan parah ekosistem mental disebabkan pembiaran aneka
risiko mental dari berbagai tindakan sosial, misalnya pembiaran kekerasan, korupsi, seks bebas
dalam waktu yang lama inhuman condition.
Risiko sosial berupa kerusakan bangunan sosial, sebagai akibat dari faktor-faktor
eksternal kondisi alam, teknologi, industri. Resiko fisik kecelakaan (lalu lintas jalan, pesawat
terbang, kecelakaan laut), bencana (banjir, longsor, kebakaran hutan, kekeringan) menciptakan
pula secara bersamaan risiko sosial, berupa tumbuhnya aneka penyakit sosial ketakpedulian,
ketakacuhan, indisipliner, fatalitas, selfishness, egoisme dan immoralitas. Risiko sosial paling
besar sebagai akibat dari berbagai risiko fisik lainnya adalah mulai terkikisnya rasa sosial itu
sendiri, yang menciptakan masyarakat tanpa rasa, kepekaan, kebersamaan dan tanggung jawab
sosial asocial.

Sumber:http://tryafaramitha.blogspot.com/2013/05/makalah-analisis-risiko-
lingkungan.html

Anda mungkin juga menyukai