Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS UMKM KERIPIK TEMPE RI-MAS MALANG

Oleh :
Raden Aditia Perwiranegara
NIM. 135030101111003

PENDAHULUAN nantinya juga mempengaruhi going concern


Analisis industri dibutuhkan agar perusahaan perusahaan.
mampu menentukan tindakan preventif dan
antisipasi atas perubahan-perubahan yang Permasalahan yang akan dibahas pada
terjadi, sehingga perusahaan dapat cepat penelitian ini adalah tentang bagaimana
beradaptasi terhadap perubahan-perubahan rumusan strategi untuk keberlangsungan
tersebut dan menjadi perusahaan yang hidup perusahaan keripik tempe Ri-Mas
mampu bertahan di tengah kondisi Malang melalui analisis internal dan
lingkungan yang sangat rumit. Selain itu, eksternal perusahaan.
dengan adanya analisis lingkungan,
perusahaan dapat membuat keputusan- TINJAUAN PUSTAKA
keputusan strategi yang tepat bagi Berdasarkan Undang-Undang Republik
keberlangsungan hidup perusahaan. Indonesia Nomor 5 Tahun 1984 tentang
peridustrian, industri adalah kegiatan
Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) ekonomi yang mengolah bahan mentah,
merupakan salah satu sektor usaha yang bahan baku, bahan setengah jadi, dan/atau
mempunyai peran yang besar dalam barang jadi menjadi barang nilai yang lebih
pembangunan nasional, selain berperan tinggi untuk penggunaannya, termasuk
dalam pertumbuhan ekonomi dan kegiatan rancang bangun dan perekayasaan
penyerapan tenaga kerja, UMKM juga industri.
berperan dalam pendistribusian hasil-hasil
pembangunan. Di Indonesia, UMKM selalu Menurut Kementrian Menteri Negara
digambarkan sebagai sektor yang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
mempunyai peranan yang penting, karena (Menegkop dan UKM), bahwa yang
sebagian besar jumlah penduduknya dimaksud dengan Usaha Kecil (UK),
berpendidikan rendah dan hidup dalam termasuk Usaha Mikro (UMI), adalah
kegiatan usaha berskala kecil baik di sektor entitas usaha yang mempunyai memiliki
tradisional maupun modern. kekayaan bersih paling banyak Rp
200.000.000, tidak termasuk tanah dan
Keripik Tempe Ri-Mas adalah sebuah bangunan tempat usaha, dan memiliki
industri rumah tangga yang sedang penjualan tahunan paling banyak Rp
berkembang. Perusahaan ini telah berdiri 1.000.000.000. Sementara itu, Usaha
cukup lama, namun sistem penjualan dan Menengah (UM) merupakan entitas usaha
pemasaran pada perusahaan ini masih perlu milik warga negara Indonesia yang memiliki
ditelusuri lebih jauh. Salah satu contohnya, kekayaan bersih lebih besar dari Rp
usaha ini tidak memiliki kios sebagai wadah 200.000.000 s.d. Rp 10.000.000.000, tidak
pemasaran, sehingga hanya menerima termasuk tanah dan bangunan
pesanan di rumah. Hal ini tentu mempunyai (www.depkop.go.id).
dampak terhadap proses operasional yang

1
Menurut Christensen dalam Supriyono ancaman-ancaman pada perusahaan.
(1998:7), strategi adalah pola-pola berbagai Menurut Jauch dan Glueck (2003:52),
tujuan serta kebijaksanaan dasar dan rencana- pengertian analisis lingkungan adalah suatu
rencana untuk mencapai tujuan tersebut, proses yang digunakan perencana strategis
dirumuskan sedemikian rupa sehingga jelas untuk memantau sektor lingkungan dalam
usaha apa yang sedang dan akan menentukan peluang atau ancaman terhadap
dilaksanakan oleh perusahaan, demikian juga perusahaan.
sifat perusahaan baik sekarang maupun di
masa yang akan datang. Supriyono (1998:6) Menurut Jauch dan Glueck (2003:63)
mendefinisikan manajemen strategi adalah lingkungan internal dibagi menjadi lima
proses pembuatan keputusan untuk faktor, antara lain :
memperoleh dan menggunakan sumber- 1. Faktor pemasaran dan distribusi.
sumber perusahaan yang sifatnya terbatas di 2. Faktor penelitian dan pengembangan
dalam lingkungan perusahaan yang berubah suatu fungsi rekayasa.
dengan cepat dan dinamis. 3. Faktor manajemen produksi dan operasi.
4. Faktor sumber daya dan karyawan
Harry Andrian menyebutkan bahwa terdapat perusahaan.
tiga jenjang strategi dalam suatu perusahaan, 5. Faktor keuangan dan akuntansi.
yaitu :
1. Strategi Korporasi Supriyono (2001:68) menyatakan bahwa
Strategi korporasi merupakan rencana kesuksesan perencanaan strategis
manajemen atas seluruh aktivitas- pengamatan terhadap lingkungan eksternal
aktivitas yang menentukan keseluruhan berusaha jadi lingkungan sebenarnya
karakter dan misi organisasi, produk atau merupakan pola semua kondisi-kondisi atau
segmen pasar yang akan dimasuki atau faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi
ditinggalkan, serta alokasi sumberdaya atau menuntun ke arah peluang atau
dan manajemen sinergi diantara unit-unit ancaman pada kehidupan dan
bisnisnya. pengembangan perusahaan. Lingkungan
2. Strategi Bisnis secara relevan mempengaruhi proses atau
Strategi bisnis merupakan rencana keputusan strategi.
strategi yang terjadi pada tingkat divisi
dan dimaksudkan bagaimana Michael E. Porter (1994) mengungkapkan
membangun dan memperkuat posisi bahwa terdapat lima kekuatan persaingan
bersaing produk atau jasa perusahaan dalam lingkungan industri, yaitu :
pada industri atau pasar tertentu yang a. Ancaman masuknya pendatang baru.
dilayani divisi tersebut. b. Ancaman produk pengganti.
3. Strategi Fungsional c. Daya tawar-menawar pembeli.
Strategi fungsional merupakan rencana d. Daya tawar-menawar pemasok.
strategi pada departemen tertentu atau e. Tingkat persaingan di antara para pesaing
aktivitas fungsi tertentu dalam kerangka yang ada
strategi dan tujuan bisnis.
METODE PENELITIAN
Menurut Glueck (1980:87) mendefinisikan Jenis Penelitian
bahwa lingkungan meliputi faktor-faktor Jenis penelitian yang digunakan dalam
luar perusahaan yang dapat menuntun penelitian ini adalah penelitian deskriptif.
ke arah kesempatan- kesempatan atau Menurut Marzuki (2003:63) yang dimaksud

2
dengan penelitian deskriptif adalah, dalam perusahaan. Data yang diperoleh
penelitian yang dilakukan dengan dari kegiatan dokumentasi adalah catatan
melukiskan keadaan obyek atau sederhana mengenai keuangan
persoalannya dan tidak dimaksudkan untuk perusahaan dan struktur organisasi
menarik/mengambil kesimpulan yang perusahaan.
berlaku umum.
Metode Analisis
Sumber Data Dalam penelitian ini data-data yang diperoleh
Data-data yang diperoleh dalam penelitian ini baik data primer maupun data sekunder akan
dijabarkan sebagai berikut : dianalisis dengan metode analisis kualitatif,
1. Data Primer: Hasil observasi, profil yaitu berupa data- data non angka dan
perusahaan, struktur organisasi pengertian analisis, serta membandingkan
perusahaan, data keuangan, dan teori-teori yang ada untuk memperoleh
wawancara dengan pemilik. kesimpulan-kesimpulan tertentu.
2. Data Sekunder: Buku referensi,
data Kementerian Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah, serta PEMBAHASAN
data Badan Pusat Statistik yang Gambaran Umum Perusahaan
diperoleh dari internet. Keripik Tempe Ri-Mas adalah industri rumah
tangga yang bergerak di bidang produksi dan
Metode Pengumpulan Data penjualan pangan yaitu keripik tempe. Usaha
1. Observasi ini didirikan pada tahun 1993 oleh sang
Yaitu pengumpulan data yang dilakukan pemilik, Ibu Siti Nurhayati atau yang lebih
dengan mengadakan pengamatan secara dikenal dengan Ibu Sugiri. Perusahaan ini
langsung terhadap obyek penelitian dan berlokasi di jalan Terusan Sulfat Gg. 1,
hal-hal lain yang berkaitan dengan Malang, Jawa Timur.
masalah yang diteliti. Dari kegiatan
observasi, data-data yang diperoleh Visi dan Misi Perusahaan
adalah alur proses produksi dan 1. Visi: Mendirikan perusahaan yang
gambaran kinerja karyawan. mampu berdaya saing dan unggul dalam
2. Wawancara kualitas.
Yaitu pengumpulan data dengan meminta 2. Misi: Menyediakan hasil produksi yang
keterangan pada pihak yang terjamin berkualitas dan berkarakteristik.
bersangkutan. Dalam hal ini peneliti
mewawancarai atau melakukan tanya
jawab secara lisan dengan pihak Keripik
Tempe Ri-Mas. Pihak yang
diwawancarai adalah pemilik industri
rumah tangga Keripik Tempe Ri- Mas,
yaitu Ibu Sugiri. Data yang diperoleh dari
hasil wawancara adalah mengenai sistem
kinerja perusahaan dari awal produksi
sampai cara melayani konsumen.
3. Dokumentasi
Yaitu pengumpulan data yang bersumber
dari laporan atau catatan yang terdapat

3
Struktur Organisasi

Gambar 1 Struktur Organisasi Perusahaan Ri-Mas

Adapun tugas masing-masing bagian adalah : 5. Bagian Produksi


1. Direktur Bertugas dalam proses pembuatan
Tugas : Sebagai pemilik dan keripik tempe. Aktivitas produksi
pengawas tata kelola industri dibagi menjadi tiga bagian, yaitu
rumah tangga Keripik Tempe Ri- bagian pengirisan, bagian
Mas. penggorengan, dan bagian
2. Bagian pembelian pengemasan.
Bertugas untuk membeli bahan 6. Bagian Pengirisan
baku berkualitas sesuai dengan Bertugas untuk mengiris bahan
kriteria yang ditetapkan. Aktivitas baku utama, yaitu tempe mentah
pembelian ini dilakukan secara dengan teknik pengirisan
langsung oleh pemilik. tersendiri. Tempe diiris dengan
3. Administrasi ukuran 15 cm x10 cm.
Bertugas untuk mengatur dan 7. Bagian Penggorengan
mengawasi pemasukan dan Bertugas untuk melakukan
pengeluaran dana. Bagian ini juga penggorengan keripik tempe.
dilakukan oleh pemilik. Proses penggorengan keseluruhan
4. Bagian Penyediaan cukup memakan waktu, yaitu 8
Mempersiapkan semua bahan baku jam, dengan selang proses
dan bahan sampingan yang akan pengeringan tempe, 2 jam.
dipakai dalam proses produksi. 8. Bagian Pengemasan

4
Bertugas untuk melakukan proses memilih untuk menonjolkan salah satu
pengemasan keripik tempe. Plastik keunggulan yang dimilikinya terhadap
yang dipakai adalah plastik pasar sasaran, yaitu dari segi kualitas.
dengan ketebalan 0,10 cm, proses Pesaing perusahaan yang memiliki
pengemasan dilakukan dengan ancaman besar terhadap bisnis keripik
menggunakan lilin sebagai perekat. tempe Ri-Mas adalah industri keripik
9. Bagian Pemasaran tempe yang ada di Sanan, salah satunya
Bagian ini bertugas untuk adalah industri rumah tangga Bawang
melakukan penjualan kepada Jaya. Industri keripik tempe Bawang
konsumen dan ditangani pula oleh Jaya telah memiliki nama di mata
Ibu Sugiri. pelanggan. Pelanggan keripik tempe
Bawag Jaya datang dari berbagai daerah.
Hasil Produksi Industri keripik tempe Bawang Jaya
Usaha ini hanya memproduksi keripik tempe telah menggunakan teknologi yang lebih
dengan rasa original. Produk keripik tempe canggih, seperti penggunaan teknologi
yang akan dijual tidak boleh melebihi satu informasi untuk pencatatan transaksi
hari setelah proses produksi, apabila secara otomatis dan penggunaan internet
melebihi, keripik tempe tersebut tidak boleh sebagai media iklan. Posisi yang cukup
dijual. Selain itu, pemilik sengaja tidak strategis untuk memasarkan produknya
mencantumkan tanggal kadaluarsa dan juga menjadi kelebihan dari pesaing,
keterangan berat bersih (netto) pada karena lebih mudah untuk menjaring
kemasan. Hasil produksi perusahaan dalam 1 pembeli.
hari mencapai 30 50 kg.
b. Ancaman Perusahaan Keripik Tempe
Jalur Distribusi dan Pemasaran Baru
Perusahaan tidak memiliki jalur distribusi Munculnya perusahaan pendatang baru
karena aktivitas penjualan dilakukan akan menimbulkan perebutan pangsa
langsung di rumah produksi dan tidak pasar yang lebih agresif, didorong
memiliki cabang. Sistem pemasaran hanya dengan motivasi penguatan posisi
melalui mulut ke mulut, sehingga transaksi pendatang baru dalam kancah bisnis
penjualan dilakukan dengan cara serupa. Perusahaan pendatang baru
menghubungi sang pemilik melalui media seringkali membawa kapasitas baru,
telekomunikasi, yaitu telepon dan pesan dorongan kuat untuk merebut pasar,
singkat pada handphone. serta diikuti sumber daya yang lebih
besar untuk menciptakan posisi yang
Analisis Usaha menguntungkan. Namun berhasilnya
Analisis Lingkungan perusahaan pendatang baru yang sejenis
Analisis Lingkungan Eksternal untuk merebut pangsa pasar, tergantung
1) Lingkungan Industri dari hambatan masuk yang timbul
a. Persaingan karena kondisi pasar dan reaksi dari
Keripik tempe Ri-Mas memiliki posisi perusahaan lama, dalam hal ini
bersaing sebagai pengikut pasar (market perusahaan keripik tempe Ri-Mas.
follower), karena perusahaan ini berusaha
untuk tetap mempertahankan pangsa c. Daya Tawar Menawar Pemasok
pasarnya tanpa mengganggu Daya tawar-menawar pemasok akan
keseimbangan yang ada. Perusahaan menjadi lebih kuat apabila didukung

5
dengan beberapa faktor, yaitu pemasok mempengaruhi kapabilitas usaha dan
hanya didominasi oleh sedikit kemampuan daya beli.
perusahaan, produk yang ditawarkan b. Kondisi Sosial
pemasok adalah produk yang memiliki Memperoleh pencitraan sosial yang baik
ciri khas dan istimewa, perusahaan dari lingkungan sekitar tempat
keripik tempe Ri-Mas tidak lagi menjadi perusahaan berada, akan memudahkan
pelanggan penting, dan pemasok mulai perusahaan untuk mengembangkan dan
memperlihatkan ancaman untuk mempertahankan bisnis yang digeluti.
melakukan integrasi hilir. Selain itu, keamanan berusaha juga
merupakan nilai lebih yang diperoleh
d. Daya Tawar Menawar Konsumen perusahaan. Lingkungan sosial yang
Perusahaan perlu untuk mengkaji dan memicu timbulnya pencitraan yang baik
lebih memperhatikan faktor-faktor yang mampu menjadi salah satu kunci sukses
bisa memperkuat daya tawar-menawar perusahaan.
konsumen, seperti produk yang
dihasilkan adalah produk yang Analisis Lingkungan Internal
standar, konsumen mampu membeli a. Sumber Daya Manusia
produk dalam jumlah besar, produk Pada perusahaan Keripik Tempe Ri-Mas,
perusahaan bukanlah produk yang pengelolaan sumber daya manusia
penting bagi konsumen, konsumen dilakukan oleh sang pemilik. Perekrutan
memperoleh laba yang rendah karena dilakukan dengan pemberitahuan secara
harga yang ditawarkan tidak bersaing, langsung oleh pemilik kepada
dan konsumen memperlihatkan masyarakat di sekitar rumah produksi.
ancaman akan beralih menjadi Jumlah sumber daya manusia yang
produsen pada bisnis yang serupa dimiliki perusahaan hanya berjumlah 8
terhadap perusahaan keripik tempe Ri- orang beserta pemilik.
Mas. Laba yang didapat dari hasil penjualan
antara lain digunakan untuk gaji pegawai,
2) Lingkungan Umum rekreasi, tunjangan sakit dan melahirkan,
a. Kondisi Perekonomian serta bonus pegawai. Selain itu, pemilik
Faktor ekonomi dapat menentukan cara, menyediakan tempat tinggal sementara
sifat, dan arah perekonomian yang akan khusus pegawai dari tempat yang jauh
atau sedang ditempuh oleh suatu atau luar kota. Jadwal kerja pegawai
perusahaan. Perusahaan umumnya akan diatur mulai hari Senin sampai Sabtu,
terlebih dahulu menganalisis kondisi dengan rata-rata jam kerja mulai pukul
perekonomian yang terjadi, sebelum 08.00 - 20.00 WIB. Bagi pegawai baru,
mengambil langkah untuk menentukan pemilik memberikan pelatihan pegawai
tindakan yang akan diambil. Perusahaan dengan memberi contoh langsung pada
harus berhati-hati dalam menentukan saat aktivitas produksi berjalan.
kondisi perekonomian yang tepat untuk Pegawai yang bekerja pada
memulai usaha, merubah arah usaha, perusahaan tidak terikat kontrak.
melakukan inovasi, atau merubah posisi
bersaing. Kesehatan perekonomian suatu b. Produksi/Jenis Pelayanan
negara akan mendorong pula kesehatan Perusahaan ini memproduksi bahan
perekonomian rakyatnya sehingga sangat pangan yang termasuk jenis makanan
ringan dan biasanya disajikan untuk

6
kudapan. Jenis pelayanannya pemilik sebesar Rp 100.000,00.
terkonsentrasi pada makanan ringan yang Seiring berkembangnya bisnis yang
penjualannya dapat dilakukan secara dijalankan, modal tersebut akhirnya
langsung atau pemesanan melalui via dapat diperoleh dari hasil penjualan
telepon. Setiap harinya perusahaan ini rata-rata yang menghasilkan
mampu memproduksi keripik tempe kapasitas produksi 50 kg dalam
dengan kapasitas maksimal 50 kg. sehari.
2) Penggunaan Dana
c. Pemasaran Modal pertama digunakan untuk
Sistem pemasaran produk ini dilakukan pembelian peralatan dan bahan baku,
dengan memanfaatkan komunikasi dari kemudian modal yang diperoleh dari
mulut ke mulut. Perusahaan tidak hasil penjualan digunakan untuk
membuka counter atau cabang di tempat membeli bahan baku secara tunai.
lain, sehingga penjualan hanya dilakukan Laba yang diperoleh digunakan
di rumah produksi atau pemesanan via untuk memenuhi kebutuhan
telepon. sehari-hari pemilik dan pemenuhan
hak pegawai, seperti gaji, kegiatan
d. Keuangan rekreasi, tunjangan sakit dan
Perusahaan tidak disiplin dalam melahirkan, serta bonus pegawai.
pencatatan keuangan, bahkan sering 3) Perkembangan Penjualan
diabaikan dan pencatatannya masih Proyeksi penjualan yang terjadi dari
bersifat manual dan kurang terintegrasi. hari ke hari mengalami kesamaan,
Perusahaan belum mencatat keuangannya yaitu penjualan dengan kapasitas
dalam bentuk laporan dan sistem maksimal 50 kg/hari (Diagram 1).
komputer. Pendapatan keseluruhan Apabila terjadi penurunan penjualan,
diperoleh dari hasil penjualan dan laba, hal tersebut dikarenakan kurangnya
sedangkan untuk bukti-bukti penjualan tenaga kerja yang menangani
dan pembelian bahan baku atau peralatan, aktivitas produksi. Namun hal yang
perusahaan belum begitu menerapkan perlu lebih diperhatikan adalah tidak
sistem pencatatan pada nota/faktur. adanya program kerja yang jelas,
1) Sumber dana membuat mekanisme produksi
Modal pertama berdirinya usaha ini berjalan lambat dan pada akhirnya
berasal dari modal pribadi sang berimbas pada penjualan.

7
Diagram 1 Diagram Kapasitas Penjualan

Diagram 1 menunjukkan kapasitas f. Penelitian dan Pengembangan


penjualan yang mampu dicapai oleh Penelitian dan pengembangan
perusahaan dalam 1 hari, namun besarnya mengenai usaha keripik tempe
kapasitas tersebut cukup beragam. diperoleh perusahaan melalui
Apabila terjadi kekurangan tenaga kerja seminar-seminar yang diikuti oleh
dalam jumlah yang signifikan, maka pemilik. Beberapa seminar yang
kapasitas penjualan dapat mencapai 0 kg, telah diikuti antara lain mengenai
artinya tidak ada aktivitas penjualan pada metode pemasaran dan memperbesar
hari tersebut. Kapasitas penjualan kapasitas produksi; proses
mencapai 30 kg, menandakan bahwa pengemasan yang baik dan
terdapat kekurangan tenaga kerja, namun menarik; dan mengenai peningkatan
hanya pada bagian penggorengan. kualitas produk. Selain itu,
Kapasitas maksimal yang dapat dicapai perusahaan melakukan percobaan dan
perusahaan dalam 1 hari yaitu sebesar 50 pengembangan sendiri, yaitu dengan
kg, saat tenaga kerja yang dibutuhkan membuat keripik tempe beraneka
tersedia. rasa. Namun hasil yang diperoleh dari
percobaan tersebut membuat
e. Teknologi yang Digunakan perusahaan akhirnya tetap
Karena perusahaan tergolong dalam berkonsentrasi untuk hanya
industri rumah tangga, maka teknologi memproduksi keripik tempe dengan
yang digunakan juga masih sederhana. rasa original.
Kendala utama perusahaan untuk
mengadopsi teknologi yang lebih maju Perumusan Strategi Pengembangan
adalah kurangnya modal dan sumber Usaha
daya manusia yang belum terlatih Perumusan strategi merupakan penyusunan
dengan maksimal. langkah-langkah yang berorientasi ke depan

8
yang bertujuan untuk membangun visi misi yang ada dalam perusahaan. Perbaikan
perusahaan, menetapkan tujuan strategis dan kinerja fungsi-fungsi ini secara otomatis
keuangan perusahaan, serta merancang akan menstimulasi perkembangan
strategi yang tepat untuk memenuhi tujuan perusahaan, sehingga mampu
tersebut dalam rangka menciptakan nilai menempatkan perusahaan pada posisi
terbaik pelanggan. Merumuskan strategi yang kuat dalam desakan persaingan dan
harus dilakukan dengan mempertimbangkan memberikan hasil optimal dalam jangka
segala faktor yang dimiliki dan tidak dimiliki panjang.
perusahaan, serta mempertimbangkan faktor
eksternal sehingga terjadi pengkombinasian Beberapa pertimbangan yang menjadi dasar
yang tepat untuk menetapkan strategi untuk dalam perumusan strategi tersebut adalah :
keberlangsungan hidup perusahaan. a. Dilihat dari segi visi dan misi :
Strategi bisnis secara fungsional
Untuk merumuskan strategi yang tepat, adalah strategi yang tepat untuk
perusahaan dituntut untuk melakukan diterapkan dalam mencapai visi
kombinasi antara analisis industri dan perusahaan, yaitu mendirikan
persaingan serta analisis situasi. Analisis perusahaan yang mampu berdaya saing
industri dan persaingan lebih ditekankan dan unggul dalam kualitas. Selain itu,
terhadap pengaruh lingkungan eksternal, strategi ini juga dirumuskan untuk
sedangkan analisis situasi ditekankan pada menjaga keberlangsungan hidup
pengaruh lingkungan internal perusahaan. perusahaan, dengan menciptakan
Kombinasi analisis-analisis tersebut tindakan preventif terhadap
memberikan kekuatan bertahan sekaligus kemungkinan ancaman yang akan timbul
daya saing yang tinggi sehingga perusahaan di masa mendatang. Dilihat dari segi
mampu menghadapi gejolak perubahan misinya, perusahaan menyediakan hasil
kondisi lingkungan yang pada akhirnya produksi yang berkualitas dan
mampu memposisikan perusahaan meraih berkarakteristik, sehingga dengan
nilai terbaik di mata pelanggan dan menjaga penerapan strategi bisnis secara
keberlangsungan hidupnya. Perumusan fungsional dapat memenuhi misi
strategi oleh perusahaan juga harus mampu tersebut yang nantinya akan mendorong
menciptakan daya saing khusus untuk tercapainya visi perusahaan.
memperkuat posisi tawar-menawar yang b. Dilihat dari kondisi internal industri
terjadi dalam persaingan dan menciptakan Keripik Tempe Ri-Mas :
ketahanan terhadap tuntutan persaingan di Banyaknya kelemahan internal di dalam
pasar yang berasal dari pemasok, konsumen, perusahaan membuat ancaman yang
ancaman pendatang baru, dan tantangan yang dihadapi jauh lebih besar dan
muncul dari para pesaing. membahayakan keberlangsungan hidup
perusahaan. Kelemahan-kelemahan
Posisi perusahaan mendorong adanya strategi internal yang harus segera diperbaiki
bertahan (defensif), karena berbagai yaitu kurangnya permodalan yang
kelemahan internal dan ancaman yang merupakan masalah utama sehingga
muncul dalam pelaksanaan misi perusahaan. memicu timbulnya kelemahan-
Strategi defensif merupakan langkah penting kelemahan yang lain seperti penerapan
yang harus dilakukan perusahaan sebelum strategi pemasaran kurang efektif, tidak
mengembangkan usahanya, dengan dioptimalkannya penggunaan akuntansi
memperbaiki setiap kinerja fungsi-fungsi untuk perusahaan, dan berbagai

9
kelemahan menyangkut pengendalian dengan hormat dan menerapkan moto
internal perusahaan. Kelemahan internal bahwa pelanggan adalah raja.
yang ada juga didukung dengan 4) Perusahaan memberikan potongan
kurangnya pengetahuan dan keterampilan dan bonus produk bagi pelanggan
serta kapabilitas yang dimiliki sumber yang memesan dalam jumlah yang
daya manusia di dalam perusahaan. besar. Jumlah yang besar ini harus
c. Dilihat dari kondisi eksternal industri ditentukan batas minimal pembelian
Keripik Tempe Ri-Mas : untuk dikenakan potongan.
Ancaman eksternal yang timbul akibat 5) Perusahaan memberikan kemudahan
kelemahan internal menjadi hambatan kepada pelanggan apabila tidak bisa
untuk berkembangnya perusahaan. melakukan pemesanan dengan
Dalam hal ini, perusahaan dituntut untuk datang langsung ke rumah produksi,
lebih inovatif dalam mengakses yaitu dengan melayani pemesanan
informasi yang berkaitan dengan melalui telepon dan sms.
keberlangsungan hidup perusahaan 6) Apabila terjadi penundaan dalam
secara utuh. Adanya kelemahan akses memenuhi pesanan, perusahaan
terhadap perolehan informasi memiliki harus mengkomunikasikannya
efek negatif terhadap perkembangan terlebih dahulu kepada pelanggan dan
perusahaan, yaitu menyempitnya peluang memberi harga khusus sebagai
pasar dan ketidakpastian harga. Untuk bentuk tanggung jawab perusahaan.
memiliki daya saing yang kuat pada pasar Selain itu, harga khusus juga
lokal maupun global, menuntut setiap diberikan kepada pelanggan lama
perusahaan untuk penguasaan akses yang tetap loyal kepada perusahaan.
informasi inovasi dan kreatifitas pelaku 7) Perusahaan memberikan gratis
usaha, baik dari aspek sumber daya biaya kirim untuk wilayah tertentu,
manusia maupun aspek teknologi. sehingga pelanggan yang dekat tidak
perlu mengeluarkan biaya tambahan
Implementasi Strategi untuk memperoleh produk.
Dalam implementasi strategi, dilakukan
penjabaran yang lebih jelas, terarah dan b. Kebijakan Produksi
sistematis ke dalam bentuk strategi-strategi 1) Selalu memantau kualitas bahan
fungsional yang terdiri dari lima aspek, yaitu baku dan bahan pelengkap yang akan
aspek pelayanan, produksi, keuangan, digunakan dalam proses produksi.
pemasaran, dan sumber daya manusia. 2) Selalu memantau proses pembuatan,
dari awal sampai produk siap untuk
a. Kebijakan Pelayanan dijual.
1) Perusahaan menyediakan tenaga 3) Memperhitungkan waktu produksi,
khusus yang telah terlatih dan sehingga proses produksi bisa selesai
profesional untuk melayani dan tepat waktu.
pelanggan. 4) Memperkirakan jumlah bahan baku
2) Menjaga dan memelihara citra dan bahan pelengkap yang
perusahaan sebaik mungkin di mata dibutuhkan untuk memenuhi target
pelanggan. penjualan dan permintaan konsumen.
3) Melayani pelanggan dengan baik dan 5) Menyisihkan produk yang cacat
efisien, memperlakukan pelanggan dan tidak layak agar tidak

10
tercampur dengan produk yang siap e. Kebijakan Sumber Daya Manusia
dijual. 1) Merekrut pegawai tidak hanya dari
6) Berkaitan dengan perkembangan mulut ke mulut, tetapi juga membuat
perusahaan, kapasitas produksi yang pemberitahuan seperti memasang
ada secara bertahap perlu pengumuman perekrutan pegawai.
ditingkatkan dengan tetap 2) Meningkatkan mutu SDM dengan
mempertimbangkan biaya produksi mengembangkan dan
dan kecukupan modal yang ada serta memberdayakan pegawai untuk
komponen sumber daya manusianya. mengikuti seminar-seminar UKM
7) Pemanfaatan teknologi diperlukan khususnya tentang bisnis keripik
untuk menciptakan efektivitas dan tempe dan peningkatan manajemen
efisiensi dalam proses produksi. mutu karyawan.
3) Membaharui sistem kerja pegawai,
c. Kebijakan Keuangan seperti memberlakukan shift
Perusahaan seharusnya membuat catatan pegawai untuk menghindari motivasi
transaksi ke dalam laporan keuangan, dengan kerja yang menurun.
adanya penyusunan laporan keuangan,
perusahaan dapat mengevaluasi usaha yang KESIMPULAN DAN SARAN
sedang berjalan, dan membuat anggaran Kesimpulan
untuk digunakan di periode berikutnya. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan,
Adanya laporan keuangan sangat membantu ditemukan bahwa modal merupakan faktor
dalam melakukan kontrol internal terhadap utama yang harus diperhatikan perusahaan
modal yang dimiliki, sehingga terlebih dahulu, karena faktor modal inilah
penggunaannya akan lebih bijak dan yang menghambat berbagai aktivitas dan
memberi keuntungan bagi perusahaan. Selain kemajuan perusahaan, seperti penambahan
laporan keuangan, perusahaan juga harus kapasitas, penambahan tenaga kerja,
membuat bukti transaksi agar meminimalisir pengadopsian teknologi, dan aktivitas
tindak kecurangan dan dapat pemasaran. Kekuatan yang dimiliki
mempertanggungjawabkan penggunaan dana perusahaan masih belum cukup untuk
yang dimiliki. membawa perusahaan bersaing ketat
dengan perusahaan lain, namun ancaman
d. Kebijakan Pemasaran yang dihadapi jauh lebih besar, disebabkan
1) Melakukan promosi produk tidak kelemahan internal yang masih belum
hanya dari mulut ke mulut, tetapi juga diperbaiki dan lemahnya ilmu yang dimiliki
melalui brosur, jasa konsinyasi, terkait bisnis yang digeluti. Berdasarkan
perluasan distribusi, memperkuat analisis kekuatan dan kelemahan perusahaan,
jaringan usaha, dan kegiatan strategi yang tepat untuk diterapkan adalah
pameran. strategi bisnis secara fungsional, yaitu
2) Mendesain kemasan dengan menarik dengan mengoptimalkan kinerja setiap fungsi
dan mudah diingat konsumen. pada perusahaan.
3) Menjaga citra perusahaan yang
terbaik dan terpercaya di mata Saran
konsumen. Saran-saran yang dapat diberikan untuk
4) Membuka cabang baru di lokasi yang industri rumah tangga Keripik Tempe Ri-
strategis. Mas adalah sebagai berikut :

11
1. Perusahaan sebaiknya ketepatan waktu, dan lokasi
memperbanyak cara untuk pemasaran.
melakukan promosi.
2. Kegiatan promosi yang bisa
dilakukan perusahaan yaitu melalui DAFTAR PUSTAKA
brosur sederhana, pembukaan Glueck, William F, dan Lawrence R,
counter, jasa konsinyasi, dan pameran Jauch. 1998. Manajemen Strategis dan
produk UMKM. Kebijakan Perusahaan. Jakarta : Erlangga.
3. Perusahaan perlu melakukan kegiatan
evaluasi secara berkala. Harry Andrian. 2003. Manajemen Strategis
4. Perusahaan sebaiknya membuka dan Kebijakan Perusahaan. Jakarta :
gerai penjualan di lokasi yang Erlangga.
strategis.
5. Perusahaan perlu menyesuaikan diri Marzuki. 2003. Metode Penelitian. Jakarta :
dengan lingkungan bisnis agar tujuan Pradnya Paramita. Nurwaman. 2005.
yang ditetapkan bisa tercapai, yaitu Manajemen Strategik. Jakarta : Bumi Aksara.
mengikuti perkembangan pasar.
6. Peningkatan kualitas tidak hanya Porter, Michael E. 1994. Intisari, Sebuah
dipertahankan dari segi produk yang Rancangan Manajerial Global. Edisi Enam.
ditawarkan, namun kualitas Jilid Satu. Jakarta : Bina Rupa Aksara.
pelayanan juga perlu ditingkatkan.
7. Perlu diterapkannya pemisahan Supriyono. 1998. Manajemen Strategi dan
bidang pekerjaan. Kebijakan Bisnis. Edisi Kedua. Cetakan
8. Perusahaan sebaiknya memperbaiki Pertama. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.
sistem jam kerja yang selama ini
diterapkan, yaitu dengan
memberlakukan sistem shift.
9. Perusahaan hendaknya memberikan
diskon tidak hanya kepada
pelanggan yang memesan dalam
jumlah besar, tetapi juga kepada
pelanggan loyal.
10. Perusahaan harus memantau
persaingan ketat yang terjadi dan
mengantisipasi kondisi yang
mangakibatkan kerugian bagi
perusahaan, dengan mempertahankan
pangsa pasar yang telah dicapai.
11. Perusahaan perlu meningkatkan
kualitas sumber daya manusia yang
dimiliki melalui pendidikan dan
pelatihan kerja.
12. Perlu adanya perbaikan dari segi
strategi pemasaran. Perbaikan
dilakukan pada strategi promosi,

12

Anda mungkin juga menyukai