Anda di halaman 1dari 20

TUGAS WIRAUSAHA

BUSINESS PLAN
&
MODEL CANVAS

OLEH

Fajria Mayrisa Rahma 1413031035


Lysa Kristina Br Sembiring 1413031044
Siti Roichatul Jannah 1413031046

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2018
I
RINGKASAN EKSEKUTIF

Pot G.A (Green Agriculture) merupakan suatu produk pot yang


diperuntukan untuk menggantikan pot-pot plastik yang berkembang dipasaran.
Produk ini diunggulkan karena terbuat dari batok kelapa dimana batok kelapa ini
merupakan bahan yang berasal dari alam. Pot dari batok kelapa ini lebih aman jika
digunakan karena terbuat dari bahan alami serta produksi pot ini dapat
meminimalkan limbah batok kelapa yang terbuang secara percuma. Pot dari batok
kelapa yang akan diproduksi ini memiliki bentuk yang beranekaragam dan
berwarna-warni sehingga akan lebih indah jika digunakan untuk menghias taman.
Produk ini akan dipasarkan ke pedagang tanaman, toko bunga, pameran, dan pusat
oleh-oleh di berbagai wilayah di Bali seperti daerah Singaraja, Denpasar, Badung,
dan Jembrana. Kami juga akan melakukan penjualan secara online sehingga
masyarakat diluar bali bisa menikmati produk yang kami produksi ini.
Pot G.A ini diproduksi secara home industry yang diharapkan menjula
sebanyak 50 buah per bulan. Produksi ini dimulai dengan mempersiapkan alat
dan bahan, kemudian pembentukan batok kelapa menjadi pot, pengamplasan
batok yang sudah berbentuk pot, pengecatan pot menjadi karakter binatang atau
carton yang diinginkan, dan tahap terakhir dari produksi ini adalah pengemasan
dan distribusi pot G.A.
Usaha ini memproduksi 50 pot per satu kali produksi, break even point
(BEP) dapat dicapai dengan menjual sebanyak 39 pot sehingga dapat dianggap
balik modal. Berdasarkan analisis pasar, perhitungan BEP maka dapat
disimpulkan bahwa usaha ini sangat menjanjikan karena memiliki peluang bisnis
yang cukup tinggi dan permintaan pasar yang cukup besar di Indonesia.
Manajemen sumber daya manusia (SDM) dilakukan dengan menempatkan
tenaga ahli sesuai dengan keahliannya yang dibagi ke dalam tiga bidang, yaitu
divisi produksi, divisi keuangan, dan divisi administrasi. Dalam jangka pendek,
produk ini dijual secara merata di tempat pedagang tanaman, toko bunga,
pameran, dan pusat oleh-oleh khas Bali yang tersebar di Bali. Selain itu, produk
ini akan dipromosikan di internet melalui jual-beli online. Sedangkan, dalam
jangka panjang produk ini akan disebarluaskan ke daerah luar Bali yang memiliki
penduduk yang banyak dan secara geografis merupakan daerah penghujan.
II
ANALISIS PASAR

2.1 Keunggulan Produk Pot G.A (Green Agriculture)


Produk Pot G.A (Green Agriculture) merupakan sebuah pot yang berasal dari
limbah bahan alami yang dimanfaatkan agar menjadi bahan tepat guna. Sebuah
pot G.A (Green Agriculture) yang memiliki keunikan dan keindahan di
bandingkan dengan pot-pot lain. Dengan segala keunggulan tersebut, diharapkan
dapat menarik konsumen untuk membeli produk ini. Adapun keunggulan dari
produk adalah
1. Pot berasal dari limbah batok kelapa ini memiliki harga yang sangat
ekonomis.
2. Kualitas pot kelapa yang kuat, karena terbuat dari batok kelapa yang
secara alami tidak berbahaya.
3. Desain pot yang dibuat semenarik mungkin dengan gambar-gambar
yang lucu sesuai dengan selera pelanggan.
4. Bentuk pot yang unik-unik, karena dapat dibentuk-bentuk baik itu
untuk pot gantung dan pot pada biasanya.
2.2 Pesaing-Pesaing Dipasaran
Setiap penjualan sebuah produk pasti terdapat beberapa persaingan antara
sesama produk berbeda antara merek yang satu dengan yang lainnya. Dalam
produk pot G.A (Green Agriculture) ini juga patinya mempunyai pesaing
dipasaran. Adapun pesaing-pesaing lainnya adalah perusahaan lain yang
memproduksi pot dengan bahan pot yang berbeda, yakni pot tanaman yang biasa
telah banyak beredar di pasaran. Pot tersebut terbuat dari semen ataupun plastik
sehingga terkesan monoton. Misalnya UD. Selatan Jaya, yakni perusahaan
distributor plastik di surabaya, yang menjul barang-barang plastiK termasuk pot
bunga. Kemudian penjual kerajinan pot bunga yang berasal dari beton atau semen
disekitar bali, juga merupakan pesaing dalam produk produk pot G.A (Green
Agriculture).
2.3 Luasan Pasaran dan Segmentasi Pasar
Adapun target pasar dalam usaha produk ini adalah sebagai berikut.
1. Pemasaran di daerah Agroekowisata
2. Toko tanaman dan toko bunga
3. Pemasaran di toko-toko seperti toko pusat oleh-oleh, (Krishna,
Sukowati, dll)
4. Dalam Pameran-pameran
2.4 Perilaku Konsumen terhadap Produk
Perilaku konsumen terhadap produk ini mungkin akan terkesan menarik
perhatian, dimana produk pot G.A (Green Agriculture) merupakan produk pot
yang unik, dan klasik. Apalagi pot terbuat dari batok kelapa, yang sangat diminati
orang Indonesia, apalagi konsumen yang suka dengan alam dan yang tinggal
didaerah-daerah tertentu. Produk ini akan menarik minat konsumen untuk
membeli produk, yang tentunya dengan konsumen yang berkepribadian dengan
gaya hidup dan prinsip diri suka sesuatu yang unik dan klasik. Perilaku konsumen
dapat dipengaruhi oleh budaya. Faktor budaya memberikan pengaruhnya paling
luas padaperilaku konsumen. Kemudian, Subbudaya. Setiap kebudayaan
mengandung sub kebudayaan yang lebih kecil, atau sekelompok orang yang
mempunyai sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan situasi
kehidupan yang sama. Subkebudayaan meliputi: kewarganegaraan, agama, ras,
dan daerah gegrafis. Selain itu, ada kelas sosial dan faktor psikologis. Kelas-kelas
sosial adalah bagian-bagian masyarakat yang relatif permanen dan tersusun rapi
yang anggota-anggotanya mempunyai nilai-nilai, kepentingan dan perilaku yang
sama.Faktor psikologis seseorang, seperti; motivasi, persepsi, pengetahuan dan
keyakinan serta sikap.
III
RENCANA BUSINESS PLAN

3.1 Identitas Perusahaan


Nama Perusahaan : Pot G.A (Green Agriculture)
Bidang Usaha : Industri Pembuatan Pot Bahan Dasar Batok Kelapa
Jenis produk : Pot G.A (Green Agriculture)
Alamat Perusahaan :Jalan ParikesitIV Nomor 2 Singaraja Kab. buleleng
No. Telp. Perusahaan : 082147576208
Email Perusahaan : potG.A01@gmail.com

3.2 Latar belakang


Negara Indonesia adalah Negara yang terkenal akan penghasilan bidang
pertanian dimana penduduknya sangat padat. Kepadatan penduduk tersebut
menyebabkan semakin meningkatnya kebutuhan. Seperti yang kita ketahui
Indonesia merupakan negara tropis yang cocok ditumbuhi oleh berbagai jenis
tanaman. Salah satu tanaman yang paling banyak di Indonesia adalah kelapa.
Namun, masyarakat belum mampu memanfaatkan produksi kelapa secara
maksimal. Sejauh ini, pemanfaatan tanaman kelapa baru buahnya saja untuk
dijadikan kopra, minyak dan santan untuk keperluan rumah tangga. Sedangkan
batok dan serabut kelapa belum dimanfaatkan, padahal limbah kelapa ini bisa
menghasilkan produk dengan nilai ekonomi yang tinggi.
Dengan memanfaatkan limbah batok kelapa bisa menurunkan biaya produksi.
Dibandingkan dengan menggunakan kayu, plastik, dan semen sebagai bahan baku
produksi pembuatan pot. Di samping itu, batok kelapa juga memiliki sifat difusi
termal yang baik dibandingkan dengan bahan lain. Jika menggunakan plastik atau
semen akan dibutuhkan biaya yang sangat besar untuk mengeksplorasi bahan
tersebut. Di samping itu, produksi pot dari batok kelapa mampu menyerap tenaga
kerja meski hanya dalam jumlah kecil.
Setelah melihat pada dunia industri, saat ini banyak sekali bermunculan
usaha-usaha yang dapat mengubah suatu problema menjadi aset. Salah satunya
yaitu sbatok kelapa. Batok kelapa banyak sekali dijumpai pada penjual es kelapa
muda, rumah makan bahkan disetiap rumah itupun dapat kita temui. Batok kelapa
yang memiliki wujud yang keras dapat diubah dan dipoles menjadi sebuat pot
yang bermanfaat.
Dapat dilihat para penjual tanaman hanya menjual tanamannya pada pot
media sederhana. Dari hal tersebut kami ingin memodifikasi pot tanaman dari
bahan limbah batok kelapa, sehingga dapat meningkatkan daya tarik dan daya jual
dari masing-masing tanaman yang dijual. dewasa ini orang-orang lebih menyukai
barang-barang unik untuk dijadikan hiasan didalam rumah, diruangan kerja,
pekarangan rumah, sekolah atau tempat lainnya. Modifikasi dari batok kelapa kali
ini akan dibentuk sekreatif mungkin salah satunya menjadikan ke dalam bentuk
Agry bird, hello kitty, dsb. Value dari produk ini kita akan menawarkan harga
yang tidak menguras penghasilan para ibu rumah tangga, yang bisa dimiliki
banyak orang dan mudah dijangkau harga dan kualitas produknya bagi kalangan
atas, menengah, dan bawah. Motto dari perusahaan yang di kembangkan adalah
make your garden beautifull with pot G.A. Let’s go green, motto ini di angkat
sesuai dengan latar belakang dari usaha yang akan dikembangkan semua ini
diharapkan agar pot bunga ini semakin membawa para ibu rumah tangga atau
pencinta bunga lainnya lebih terapresiasi dalam melakukan penghijauan dimulai
dari kita menginsiprasi mereka terlebih dahulu.
3.3 Jenis Produk
 Jenis dan Nama Produk, Karakteristik Produk
 Jenis : Tempat Tanaman (Pot tanaman)
 Nama Produk : Pot G.A (green agriculture) Karakterisitik

Bahan baku pembuatan pot ini diperoleh dari batok kelapa yang tidak
dimanfaatkan lagi penggunaannya bisa berasal dari penjual es kelapa, rumah
makan atau dari petani kelapa yang memungkinkan sebagai pemasok bahan baku
utama. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini maka akan dapat meningkatkan
nilai-nilai ekonomi dari limbah buah kelapa serta dapat memanfaatkan produk
yang lainnya.
3.4 Kapasitas Produk/Jasa
Luas area tempat pembuatan produk ini sekitar 500 meter sudah termasuk
tempat penyimpanan batok kelapa, pembuatan batok kelapa, tempat hias, tempat
produksi, manajemen produksi pemasarannya. Bahan baku tempurung kelapa
sebagian besar diperoleh dari limbah penjual es kelapa, dan selip kelapa. Bahan
baku yang digunakan merupakan batok kelapa limbah kopra dimana batok kelapa
tersebut adalah batok kelapa yang keras dan tebal. batok kelapa yang digunakan
sebagai bahan baku pembuatan pot tersebut selalu tersedia meskipun tidak stabil
jumlahnya pada musim-musim disaat produktivitas buah kelapa berkurang.
Manajemen sumber daya manusia (SDM) dilakukan dengan menempatkan tenaga
ahli sesuai dengan keahliannya yang dibagi ke dalam tiga bidang, yaitu divisi
produksi, divisi keuangan, dan divisi administrasi. Dalam jangka pendek, produk
ini dijual secara merata di seluruh tempat toko-toko bunga yang tersebar di Bali.
Selain itu, produk ini akan dipromosikan di internet melalui jual-beli online.
Sedangkan, dalam jangka panjang produk ini akan disebarluaskan ke daerah luar
Bali yang memiliki penduduk yang banyak dan secara geografis merupakan
daerah penghujan. Untuk peralatan yang digunakan dalam pembuatan pot hias
dari batok kelapa yakni golok, gergaji, gerinda, amplas, pisau, dan bor untuk
bahan yang digunakan antara lain batok kelapa, cat, dan kuas.
IV
ORGANISASI DAN MANAGEMENT

4.1 Struktur Organisasi dan Manajemen


Adapun struktur organisasi usaha ini sebagai berikut.

Direktur Utama

Tenaga kreatifator, Administrasi dan


pengemas dan pengirim Keuangan perusahaan
Produk

Bagan 1. Struktur Organisasi

Tabel 1. Nama dan uraian tugas dari masing-masing jabatan adalah sebagai
berikut:
Nama Jabatan Uraian Tugas
Fajria Mayrisa Rahma Direktur Utama Bertanggung jawab atas
kelancaran keseluruhan proses
Produksi Games
Siti Roichatul Jannah Bagian Administrasi Bertanggung jawab dalam
dan bagian Keuangan mencatat transaksi,
dokumentasi dan mengolah
keuangan
Lysa Kristina Sembiring Bagian Kreatifator, Bertanggung jawab dalam
Pengemas dan memikirkan hingga membuat
Pengiriman produk, teknik pengemasan
produk dan pengiriman
produk.

Management pada perusahaan ini dilakukan sesuai dengan tugas utama yang
harus dilaksanakan seorang manajer dalam mengelola organisasi untuk mencapai
tujuan atau yang dikenal sebagai proses manajemen yaitu sebagai berikut:
1. Perencanaan (planning).

Menentukan tujuan yang akan dicapai serta langkah-langkah yang harus


diambil untuk mencapainya, meliputi penetapan sasaran, merumuskan
tujuan, menetapkan strategi, membuat strategi, dan mengembang-kan
subrencana untuk mengkoordinasikan kegiatan.
2. Pengorganisasian (organizing).
Memberikan tugas, pengalokasian sumber daya serta pengaturan kegiatan
secara terkoordinir kepada setiap individu dan kelompok untuk
menerapkan rencana yang telah dibuat., meliputi penetapan dimana
keputusan akan dibuat, siapa yang akan melaksanakan tugas dan
pekerjaan, serta siapa yang akan bekerja untuk siapa.
3. Memimpin (leading)
Menumbuhkan semangat pada karyawan agar bekerja dengan baik dan
membimbing mereka untuk melaksanakan kegiatan yang sesuai rencana
dalam rangka mencapai tujuan, memberi inspirasi dan motivasi kepada
karyawan untuk berusaha keras mencapai sasaran organisasi.
4. Pengendalian (controlling).
Mengukur kinerja, membandingkan antara hasil sesungguhnya dengan
rencana yang telah dibuat serta mengambil tindakan koreksi yan
diperlukan.
Manajemen sumber daya manusia didefinisikan sebagai perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan atas pengadaan, pengembangan,
kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja
dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan secara terpadu.
Perekrutan SDM dilakukan dengan cara seleksi yang merupakan upaya
memperoleh tenaga kerja yang memenuhi syarat kualifikasi. Penempatan, proses
pemilihan kerja yang sesuai dengan kualifikasi yang dipersyaatkan serta
menempatkanya pada tugas yang telah diterapkan. Pengembangan sumber daya
manusia merupakan langkah kelanjutan dari proses penyediaan tenaga kerja yang
pada dasarnya bertujuan untuk memastikan dan memelihara tenaga kerja yang
tersedia tetap memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan sehingga selaras dengan
perencanaan strategis perusahaan serta tujuan perusahaan dapat tercapai
sebagaimana yang direncanakan. Metode pengembangan yang digunakan
adalah on the job berupa kegiatan-kegiatan, seperti :
1) coaching, yaitu program berupa bimbingan yang diberikan atasan kepada
bawahan mengenai berbagai hal yang terkait dengan pekerjaan.
2) planned progression, yaitu program berupa pemindahan tenaga kerja
kepada bagian-bagian lain melalui tingkatan-tingkatan organisasi yang
berbeda-beda.
3) job rotation, yaitu program pemindahan tenaga kerja ke bagian yang
berbeda-beda dan tugas yang berbeda-beda, agar tenaga kerja lebih
dinamis dan tidak monoton.
4) ntemporary task, yaitu berupa pemberian tugas pada suatu kegiatan atau
proyek atau jabatan tertentu untuk periode waktu tertentu.
5) Program penilaian prestasi atau performance appraisal.
V
PEMASARAN DAN
MANJEMEN PEMASARAN

5.1 Pemasaran
Dalam sebuah pemasaran barang dengan tujuan pemenuhan kebutuhan,
keinginan, dan memberikan kepuasan batin kepada konsumen harus lebih efektif
dan efisien dari pada pesaing. Misalnya produk pot G.A (Green Agriculture), pot
yang berasal dari batik kelapa yang dihias semenarik mungkin sesuai dengan
perkembangn zaman dan tentunya yang diinginkan pelanggan. Kapasitas produksi
diatur sebanyak mungkin, sehingga target penjualan (seperti toko-toko pusat
oleh-oleh dan lain-lain) dapat terpenuhi dan keinginan pelanggan dapat juga
tercapai. Pemasaran produksi produk ini tidak hanya dilaksanakan dalam
jangkauan wilayah sempit (meliputi daerah Singaraja), namun juga dapat
dikembangkan ke berbagai wilayah lain di nusantara. Produk pot G.A (Green
Agriculture)ini dapat dipasarkan di berbagai wilayah di Indonesia seperti kota
Denpasar-Bali, Badung, Singaraja, dan Gianyar yang merupakan daerah dengan
penduduk padat.Omset adalah pendapatan yang dihasilkan dari penjualan produk
yang ditawarkan pada kurun waktu tertentu. Dimana pendapatan yang didapatkan
tersebut belum dikurangi harga pokok penjualan (HPP) dan biaya (listrik, air, gaji,
perlengkapan dsb). Bisa dikatakan omset adalah laba kotor yang dihasilkan dalam
suatu usaha. Adapun keuntungan dari produk usaha pot G.A (Green Agriculture)
adalah 30% per satuan produk. Dimana, harga pot awal Rp. 12.100, kemudian
tambah dengan keutungan perbiji sebanyak 30%. Jadi, harga per produk dipasaran
adalah Rp. 15.730.
5.2 Manajemen Pemasaran
Strategi dalam pemasaran yaitu tahap daur hidup produk, posisi persaingan
perusahaan dipasar, dan situasi sosial. Daur hidup produk meliputi; perkenalan
produk, pertumbuhan dan perkembangan produk menjadi lebh bagus dan menarik
minat pembeli. Strategi persaingan perusahaan di pasar, dimana perusahaan
mengikuti dan mengambil sebagian kecil dari pasar. Kemudian, strategi
pemasaran juga harus memperhatikan situasi sosial ekonomi masyarakat (situasi
makmur atau inflasi tinggi).
Manajemen pemasran yang dilakukan dalam pemasaran produk pot bunga
dari batok kelapa ini melibatkan lima konsep manajemen pemasaran, yakni:
konsep produksi, produk yang dipasarkan haruslah murah, agar tidak terjadi
masalah dalam penjualan. Manajemen pemasaran melalui upaya penurunan biaya
produksi dan penguatan sistem distribusi.Konsep produk, kualitas barang yang
dihasilkan harus bagus, unik, menarik dan bersifat pembaharuan, tentunya dengan
harga yang sesuai dengan nilai konsumen. Konsep penjualan, dimana perusahaan
harus memikirkan usaha penjualan untuk memengaruhi konsumen membeli
produknya.Konsep pemasaran, dimana teknik pemasaran lebih tertuju kepada
keinginan dan kebutuhan konsumen. Konsep pemasaran menganggap bahwa
kepuasan konsumen adalah segalanya, sehingga barang atau jasa yang dihasilkan
harus sesuai kebutuhan mereka.Konsep pemasaran umum, dalam konsep ini
perusahaan harus berprinsip bahwa sebuah kesuksesan bisnis akan dipengaruhi
oleh kepuasan pelanggan dan memiliki dampak baik yang bisa diterima
masyarakat umum.
Implementasi pemasaran adalah proses yang mengubah strategi dan
rencana pemasaran menjadi tindakan pemasaran untuk mencapai sasaran.
Implementasi meliputi aktivitas sehari-hari, dari bulan kebulan yang secara efektif
melaksanakan rencana pemasaran. Sehingga, kegiatan ini dibutuhkan program
yang menarik, dimana struktur organisasi semua dapat memerankannya. Adapun
langkah-langkahnya adalah dalam organisasi harus menciptakan hubungan yang
baik agar mencapai tujuan yang benar, menciptakan hubungan yang baik dengan
segala sesuatu kegiatan pemasaran, dan menjalin hubungan baik (ramah, damai)
dengan konsumen.
Sedangkan langkah-langkah dalam evalusi dan refleksi serta perbaikan
target pasar yaitu, pertama,menghitung dan menilai potensi keuntungan dari
berbagai segmen yang ada. Kedua,mencatat hasil penjualan tahun lalu dan
memperkirakan untuk tahun yang akan datang.
VI
ALUR LAYANAN PRODUK

6.1 Proses Produksi

Limbah Buah Kelapa

Pembentukan Batok Pengamplasan pot


Kelapa menjadi pot

Pot batok Kelapa siap di Pengecetan dan


pasarkan penggambaran pot

Bagan 2 : Alur Pelaksanaan ProMetode Pelaksanaan

Uraian alur pelaksanaan produk pot


1. Kegiatan ini berfokus pada persiapan bahan yaitu limbah dan buah kelapa
yang didapat dari pedagang es buah atau kelapa utuh yang tidak layak
pakai dari pedagang buah kelapa sendiri.
2. Setelah mendapatkan bahan, langsung pada proses pembentukan pot, mulai
dari pembersihan dan pembentukan pola.
3. Setelah batok kelapa telah berbentuk pot maka yang selanjutnya dilakukan
adalah pengamplasan agar sisi pot bagian luar lebih halus.
4. Proses terakhir yaitu pengecatan dan penggambaran pot menjadi tokoh
binatang atau kartun yang diinginkan.
Dari hal tersebut targer suatu produk menjangkau masyarakat, mahasiswa,
turis domestik dan mancanegara yang produksinya akan disebarluaskan ke daerah
agrowisata, perhotelan, pusat-oleh-oleh, toko tanaman, supermarket, minimarket,
lokasi pameren dengan melakukan kerjasama yang saling menguntungkan antara
rekan kerja yang akan menjalin kerjasama dalam memasarkan produk pot
berbahan dasar batok kelapa. Untuk kapasitas suatu produk setiap tempat
berjumlah 50 buah. Produk yang nantinya habis akan dilakukan pengiriman baru
dengan jumlah produk barang yang sama. Jenis dari produk pot ini berasal dari
batok kelapa yang pada dasarnya merupakan kayu. Jenis pot memang banyak
sekali antara lain ada jenis pot bahan tanah liat, plastik, drum, semen dan porselin
namun kali ini akan digunakan jenis yang berbahan dasar kayu. Jenis bahan kayu
masih bisa menyerap air dengan baik, walaupun tidak sebagus pot yang berbahan
dasar tanah liat. Saat ini pot berbahan kayu juga mempunyai banyak sekali model
dan bentuk. Selain itu bahan ini tak seberat bahan semen, jadi lebih mudah untuk
dipindahkan. Pot yang berbahan kayu juga lebih awet dan kuat. Tidak mudah
retak atau pecah tetapi sayangnya bahan kayu akan mudah lapuk atau berayap
terutama jika sering terkena air. Oleh karna itu pot ini harus digunakan yang tidak
bersentuhan dengan tanah secara langsung.
VII
PENDANAAAN YANG DIPERLUKAN

Perencanaan Produk yang dilakukan yakni berdasarkan tecnology push


dimana memanfaatkan limbang batok kelapa untuk dijadikan pot bunga yang
berbahan dasar batok kelapa. Produk ini akan dijual sebanyak 50 buah setiap
bulannya pada tempat-tempat yang telah ditentukan karena berdasarkan hasil
survey produk ini akan laris terjual jika disebar dikalangan masyarakat yang
menukai tanaman hias dan yang menyenangi produk-produk unik. Dalam
pembuatan produk ini jumlah yang sudah ditentukan merupakan kesanggupan
dari sumber daya manusia agar semua berjalan seefisien mungkin dan saling
menguntungkan setiap pihak. Promosi produk ini kan memberikan keuntungan
setiap bentuk pot berjumlah Rp.3000 dengan daya jual sebesar Rp.16.000,00.
bahan baku yang digunakan merupakan batok kelapa, sebagian besar diperoleh
dari limbah penjual es kelapa, dan selip kelapa. Bahan baku yang digunakan
merupakan batok kelapa limbah kopra dimana batok kelapa tersebut adalah batok
kelapa yang keras dan tebal. batok kelapa yang digunakan sebagai bahan baku
pembuatan pot tersebut selalu tersedia meskipun tidak stabil jumlahnya pada
musim-musim disaat produktivitas buah kelapa nantinya menurun. Manajemen
sumber daya manusia (SDM) dilakukan dengan menempatkan tenaga ahli sesuai
dengan keahliannya yang dibagi ke dalam tiga bidang, yaitu divisi produksi, divisi
keuangan, dan divisi administrasi. Dalam jangka pendek, produk ini dijual secara
merata di seluruh tempat toko-toko bunga yang tersebar di Bali. Selain itu, produk
ini akan dipromosikan di internet melalui jual-beli online. Sedangkan, dalam
jangka panjang produk ini akan disebarluaskan ke daerah luar Bali yang memiliki
penduduk yang banyak dan secara geografis merupakan daerah penghujan. Untuk
peralatan yang digunakan dalam pembuatan pot hias dari batok kelapa yakni
golok, gergaji, gerinda, amplas, pisau, dan bor untuk bahan yang digunakan
antara lain batok kelapa, cat, dan kuas.
Rencana induk pengembangan produk ini secara unggulnya untuk
mengurangi limbah yang tersebar secara luas untuk mendaur ulang kembali
limbah agar memiliki manfaat dan memberikan nilai jual yang nantinya bisa
menambah penghasilan. Produk yang dimulai dari limbah ini akan menunjukkan
nilai yang baik bagi generasi selanjutnya sehingga kedepannya setiap limbah yang
ada bukan hanya limbah batok kelapa dan limbah lainnya akan di olah sedemikian
rupa sehingga memiliki nilai produk yang baik dan diterima dimasyarakat luas.
Contohnya saja dalam produk yang saat ini memanfaatkan limbah batok kelapa
menjadi pot yang lucu dan unik dengan nilai jual yang murah dan dapat dinikmati
dikalangan masyarakat khususnya pecinta tanaman hias. Jumlah dana yang
diperlukan dalam membuat produk pot bungan ini sebsar Rp. 605.000. Rencana
pengembangan produk ini dimulai dari pemanfaatan limbah batok kelapa yang
digunakan batok kelapa yang masih keras dan tidak lapuk lalu dibersihkan dan
mulai dibentuk dengan gerinda setelah itu batok kelapa yang sudah terbntuk
menjadi produk sebelum dihias dengan warna yang diinginkan terlebih dahulu di
amplas agar bahannya terasa halus dan tidak kasar. Setelah terjadi proses tersebut
maka mulai pewarnaan pada pot bunga sesuai bentuk yang dibuat baik itu angry
birds, hello kitty, dll. Pot yang sudah jadi akan dicek kembali keutuhannya supaya
nanti tidak mengecewakan konsumen, barang yang sudah bagus siap untuk
dipasarkan ke toko bunga, toko tanaman, pusat oleh-oleh, dan pameran dengan
perjanjian keuntungan yang sudah disepakati setiap tempat yang diajak untuk
bekerjasama dalam memasarkan produk pot bunga lucu ini. Sumber-sumber
pendanaan diperolah dari modal awal, dan hasil penjualan produk pot bunga.
Dana yang terkumpul di peroleh dari keuangan pribadi yang diinvestasikan untuk
mengembangkan suatu produk pot bunga tersebut. Dimana ini dikelola bebrapa
orang dalam produk yang akan dikembangkan dan selanjutnya keuangan
diperolah dari untuk-untuk penjualan.
VIII
KEUANGAN

Penentuan harga produksi pot G.A (Green Agriculture) berdasarkan rincian


pendanaan yang telah dibuat dan berdasarkan harga pasaran untuk satu buah/biji
potdi tawarkan dengan harga Rp. 16.000. Adapun harga ini kami peroleh dari
jumlah total pendanaan dibagi dengan jumlah produk yang akan dihasilkan.
Jumlah total pendanaan = 605.000
Jumlah produk yang dihasilkan = 50 buah
Harga satuan =605.000 : 50 = 12.100
Berdasarkan harga satuan tersebut, keuntungan yang diterapkan adalah
30% per buah,yaitusebesar 3.630 rupiah.Harga produk menjadi 15.730 rupiah per
buah yang dibulatkanmenjadi 16.000 rupiah, dimana keuntungan sebesar 3.630
rupiah per buahnantinyaakan dimasukkan ke dalam kas perusahaan sebagai modal
tambahan.
Rencana chas-flow perusahaan yang direncanakan berdasarkan penentuan
harga produk pot G.A (Green Agriculture) selama 5 tahun ke depan adalah
sebagai berikut.
Harga pendanaan = 605.000
Jumlah produk yang dihasilkan = 50 biji per bulan.
Harga satuan = 12.100
Keuntunganper buahsebesar 30%.Maka, 30% x 12.100 = 3.630
Hargaproduksiadalah 3.630 + 12.100 = 15.730 = 16.000
Keuntunganproduk + pembulatan per bulan= [3.630 + 270] x 50 = 181.500
 Jika chas-flow dihitung untuk lima tahun ke depan, maka akan diperoleh:
1. Pendapatan
Pendapatan dari penjualan produk selama 5 tahun ke depan adalah sebagai
berikut.
Tabel 2.Pendapatan
Produk Hargaproduk JumlahPenjualan Pendapatan
per buah/biji.
Pot (G.A 16. 000,- 3000 Rp.
(Green 48,000,000,
Agriculture -
)
Berdasarkan data tersebut, pendapatan yang diperolehselama 5 tahunkedepan
adalah sebesar Rp. 48.000.000,- .
2. Pengeluaran
Biaya pengeluaran dari produk yang direncanakan selama lima tahun kedepan
adalah sebagai berikut.
Tabel 3.Pengeluaran
Jenispengeluaran Biaya
Menyewa peralatan penunjang 7%-8%
Baranghabispakai 72%-75%
Promosi 14%-15%
Transportasi 7%-8%

Tabel 4.Barang habis pakai

No Nama Justifikasi Pemakaian Satuan Harga Total


Bahan Satuan Harga
(Rp) (Rp)
1 Batokkelapa Sebagai pot 50 5.000 250.000

2 Cat Untuk mengecat batok 7 7500 53.000


kelapa
3 Kuas Alat yang 7 10.000 70.000
digunakanuntukmengecat
4 Amplas Untuk 5 5.000 25.000
menghaluskanpermukaan
pot agar terlihatmenarik
5 Kemasan Untuk menempatkan 50 buah 500 25.000
produk
6 Gerinda Untuk 1 buah 100.000 100.000
memotongbatokkelapa
Jumlah 605.000
Tabel 5.TranspotdanPromosi

No Nama Justifikasi Satuan Harga Total


dana Satuan Biaya
(Rp) (Rp)
1 Transportasi tim Untuk menuju 4 kali 50.000 200.000
pelaksana (1 ketempat
orang) pembuatan
produk dan
perjalanan untuk
promosi produk
1 Promosi Produk Untuk - - 200.000
mempromosikan
produk seperti
menggukan
poster, brosur,
stiker, banner,
dll
Berdasarkan data diatas, maka pencapaian BEP dapat dihitung sebagai berikut.
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝
BEP (unit) = ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎𝑗𝑢𝑎𝑙
Rp605.000
= Rp16.000

= 38 unit
Jadi dengan menjual 38 buah pot, sudah dianggap balik modal usaha yang
digunakan sebelum produksi.
3. Keuntungan
Keuntungan yang diperoleh perusahaan selama 5 tahun kedepan adalah
sebagai berikut.
Tabel 6.Keuntungan
Produk keuntunganproduk JumlahPenjualan Pendapatan
per buah/biji
Pot (G.A (Green 3.630,- 3000 Rp.
Agriculture) 10,890,000,-
Berdasarkan data diatast, dapat dikatakan bahwa keuntungan yang diperoleh
selama 5 tahun kedepan adalah sebesar Rp. 10.890.000,-.

Anda mungkin juga menyukai