“PITAYA’S TEA”
Oleh:
PENDAHULUAN
Buah naga pada umumnya hanya daging buahnya saja yang dikonsumsi,
sementara kulit buah naga jarang dimanfaatkan dan menjadi limbah organik.
Menurut Badan Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Timur (2014),
kulit buah naga memiliki bagian yang cukup besar yaitu 35% dari berat buah.
Menurut penelitian Wu et al. (2006), kulit buah naga merupakan sumber
antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas di dalam tubuh. Salah satu
antiosidan yang terkandung pada kulit buah naga yaitu betasianin. Kandungan
betasianin pada kulit buah naga lebih besar dari pada daging buahnya yaitu
13,8 mg/100g kulit buah naga dan 10,3 mg/100 g daging buah (Wu et al, 2006).
Jahe pada saat ini ada 3 jenis yang dikenal secara luas yaitu jahe gajah,
jahe putih kecil dan jahe merah. Tetapi dari ketiga jahe tersebut, jahe merah
merupakan jahe dengan kandungan minyak atsiri yang lebih tinggi yaitu 2,58-
3,72% sedangkan jahe gajah 0,82-1,68% dan jahe putih kecil 1,5-3,3% (Herlina
et al., 2002 dalam Fathona, 2011). Minyak atsiri pada jahe merah merupakan
komponen non volatile atau disebut juga oleoresin yang terdiri dari gingerol,
shogaol dan resin (Hernani dan Hayani, 2001). Menurut Purnomo et al. (2013),
jahe mengandung senyawa - senyawa yang bersifat antioksidan. Hasil
penelitian Kikuzaki et al. (1993), menunjukkan bahwa senyawa aktif non
volatil fenol seperti gingerol, shogaol dan zingeron, yang terdapat pada jahe
terbukti memiliki kemampuan sebagai antioksidan.
Usaha yang akan saya kelola ini merupakan jenis usaha rumahan yang
bergerak dibidang pengolahan bahan alam yang bermanfaat bagi kesehatan.
Produk berupa teh herbal kulit buah naga yang dikemas dalam kantung teh
yang akan mempermudah dalam hal penyeduhan. Produk teh herbal ini akan
saya namakan Pitaya’s Tea karena berasal dari kulit buah naga (nama lain
buah naga adalah pitaya). Teh herbal ini berasal dari bahan baku kulit buah
naga yang ditambah dengan jahe sebagai pemberi rasa dan aroma. Peralatan
produksi dan kebutuhan bahan dalam pembuatan teh herbal kulit buah naga
adalah sebagai berikut :
Peralatan Produksi Bahan Produksi
Wastafel
Saringan
Proses Produksi dari teh herbal kulit buah naga adalah sebagai berikut :
Adapun rencana usaha yang akan dijalankan dalam pendirian usaha ini
sebagai berikut :
1. Rencana Jangka Pendek
Usaha teh herbal kulit buah naga yang akan dirintis ini bertujuan
menambah wawasan berwirausaha di kalangan mahasiswa maupun bagi
masyarakat umum.
Usaha yang saya rintis ini akan saya kembangkan untuk mewujudkan
impian yaitu menjadi seorang pengusaha yang sukses, strategi pasar dan
pemasaran menjadi kunci awal untuk keberlanjutan kedepannya.
Pelanggan ialah raja, maka dari itu kepuasan pelanggan menjadi yang
utama dari segalanya, karena tanpa pelanggan belum tentu usaha ini akan
bertahan lama. Tidak lupa pula untuk rajin melakukan promosi baik dari
mulut ke mulut, iklan, media online dan media yang lainnya.
ASPEK PEMASARAN
1. Segmentasi
Segmen dari usaha ini tidak ditargetkan untuk kalangan tertentu saja, tapi
saya menargetkan pemasaran pada semua segmen pasar sehingga lingkup
pemasaran bisa menjangkau segala lapisan masyarakat. Tidak ada
segmentasi pasar berdasarkan usia maupun penghasilan. Semua kalangan
dari mulai anak – anak hingga orang tua, laki – laki, perempuan, dan dari
kalangan yang penghasilannya rendah hingga tinggi dapat membeli produk
teh herbal kulit buah naga ini.
2. Targeting
Targetting merupakan proses mengevaluasi daya tarik setiap segmen pasar
dan memilih satu atau beberapa segmen untuk diambil. Target yang tepat
pemasaran bisnis teh herbal adalah para penikmat minuman panas maupun
dingin dari semua kalangan masyarakat.
3. Positioning
Ingin menciptakan image di benak konsumen sebagai produsen teh herbal
yang berkhasiat untuk kesehatan, bercita rasa khas dengan harga yang
terjangkau bagi semua kalangan, karena kunci keberhasilan
utama positioning terletak pada persepsi yang diciptakan dari persepsi
perusahaan terhadap dirinya sendiri, persepsi perusahaan terhadap pesaing,
persepsi perusahaan terhadap pelanggan, persepsi persaingan terhadap
dirinya sendiri, persepsi pesaing terhadap pelanggan, persepsi pelanggan
terhadap dirinya sendiri, persepsi pelanggan terhadap pesaing.
4. Permintaan
Perkembangan permintaan dewasa ini, kalau saya cermati, permintaan akan
minuman yang menambah daya tahan tubuh seperti antioksidan sangat
diminati masyarakat. Terlebih dengan adanya pandemi virus corona yang
mengharuskan masyarakat untuk memiliki daya tahan tubuh yang baik agar
terhindar terhadap penularan virus merupakan peluang pasar yang sangat
menjanjikan untuk mengembangkan produk yang sesuai permintaan pasar.
Memang banyak produk sejenis yang berasal dari bahan kimia, namun
sekarang sedang ada trend dari masyarakat yang lebih menyukai produk
minuman herbal dan natural, maka kondisi tersebut jelas akan
memunculkan peluang bagi kegiatan bisnis disektor herbal, dan akan
meningkat seiring dengan tingginya kesadaran masyarakat akan kesehatan
mereka.
5. Prospek penawaran
Mengingat adanya peluang dalam usaha ini, maka perlu adanya penawaran
produk yang memberikan nilai lebih dan manfaat bagi konsumen.
Penawaran tersebut akan semakin variatif maupun lebih kompetitif karena
sudah di tunjang dengan perangkat teknologi informasi yang memberikan
kemudahan bagi penjual maupun pembeli dalam melakukan transaksi atau
sebatas bertukar informasi. Oleh karena itu, saya sebagai pelaku usaha di
sektor ini akan melakukan penawaran yang inovatif untuk menarik pasar.
1. Penetapan harga
a. Mengenali pelanggan
Kita harus tau pelanggan yang akan kita hadapi itu siapa, apakah anak
– anak, orang dewasa ataupun lainnya, kita harus mengetahui
bagaimana cara untuk mendapatkan perhatian mereka terhadap
produk kita.
b. Melakukan promosi
Yakni dengan cara membuat iklan, spanduk ataupun pamflet yang
menarik perhatian, sehingga masyarakat akan dapat mengetahuinya
dan mengenal produk.
c. Memilih lokasi strategis
Yakni dengan mencari tempat untuk menitip produk (konsinyasi) yang
sekiranya mudah di jangkau oleh masyarakat luas seperti apotek, toko
obat, dan minimarket.
d. Menjalin ikatan baik dengan para pemilik tempat konsinyasi
Bersikap sopan dan baik dalam menitip barang kepada para pemilik
tempat konsinyasi, maupun dengan memberikan diskon khusus.
e. Promosi dengan membagikan Produk Sampel
Membagikan sampel gratis sekaligus berbarengan dengan
menawarkan promo yang sedang berjalan agar membuat daya tarik
bagi calon konsumen.
f. Menggunakan Media Sosial atau Internet Marketing
Kita bisa memanfaatkan media sosial seperti Whats App, Instagram,
Facebook dan lain-lain untuk mempromosikan dan memperkenalkan
produk usaha kita. Sehingga produk juga akan semakin luas dilihat
banyak orang. Kita juga dapat melakukan penjualan secara online
disamping konsinyasi.
2.4. SWOT
1. Strengths ( Kekuatan )
a. Harga teh herbal kulit buah naga ini cukup terjangkau untuk kalangan
masyarakat.
b. Kualitas teh herbal kulit buah naga ini sangat baik karena semua bahan
baku dari bahan alami tanpa bahan pengawet.
c. Rasa dari teh herbal kulit buah naga sangat khas karena mengandung
jahe merah yang enak dan menghangatkan.
d. Teh herbal kulit buah naga ini menjadi salah satu minuman yang
praktis, mudah dan menyehatkan tubuh.
2. Weakness ( Kelemahan )
Teh herbal kulit buah naga ini tidak dapat bertahan lama seperti minuman
modern saat ini, hanya bisa bertahan kurang lebih 6 bulan. Hal ini
dikarenakan teh herbal kulit buah naga memang diperuntukkan bagi
kesehatan tubuh yang berbahan baku alami tanpa bahan pengawet.
3. Opportunity ( Peluang )
4. Threats ( Ancaman )
RENCANA KEUANGAN
Promosi = Rp 450.000,-
Total Rp 1.800.000,-
Total Rp 4.200.000,-
3.2. Pendapatan
Target penjualan teh herbal kulit buah naga per hari kurang lebih 20 box.
Dalam 1 box terdiri dari 15 pcs kantung teh dan harga perbox adalah Rp
18.000,-. Waktu berjualan senin – minggu. Dalam sebulan menjual 600 box
teh herbal kulit buah naga. Berikut rinciannya :
= Rp 10.800.000,- - Rp 6.000.000,-
= Rp 4.800.000,-
= Rp. 10.800.000,-
= Rp 18.000
Margin kontribusi per unit = Penjualan per unit – Biaya variabel per unit
= Rp 18.000,- - Rp 7.000,-
= Rp 11.000,-
= Rp 1.800.000,- : Rp 11.000,-
BEP (Rupiah) = (Biaya Tetap:Margin kontribusi per unit) x Harga per unit
Sumber modal awal pendirian usaha ini adalah dengan modal pribadi.
Adapun investasi yang harus dikeluarkan adalah sebagai berikut:
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Ermadayanti, W.A. 2018. Seribu Manfaat pada Kulit Buah Naga Merah
(Hylocereus polyrhizus). Departemen Kimia Fakultas Sains ITS.
Prasetyo BE. 2012. Pasar domestik kekurangan ribuan ton buah naga. Hortiplus.
Topik utama.
Purnomo, B. E., F. Hamzah dan V. S. Johan. 2016. Pemanfaatan kulit buah naga
merah (Hylocereus polyrhizus) sebagai teh herbal. JOM Faperta Universitas
Riau. Pekanbaru. Volume 3(2).
LAMPIRAN