Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

Laporan Study Tour PT Campina


Dibuat sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Operasional
Dosen Pengampu : Galuh Budi Astuti, S.E., M.M

Disusun Oleh :
1. Dani Kurnia Febriyanti 201712005
2. Dian Ayu Krisdiani 201712006
3. Lusia Lilis Sa’ding 201712015

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA KARYA
MALANG
MEI
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat-Nya sehingga
kami selaku penyusun dapat menyelesaikan Makalah in
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan Makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan Laporan ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki Makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga Makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.

Malang, 2019

Penyusun
BAB I
SEJARAH PT CAMPINA

Nama Perusahaan : PT. Campina Ice Cream Industry


Pemilik : Bapak Darmo Hadipranoto
Jenis : Perseroan terbatas
Industri/jasa : Makanan
Didirikan : 22 Juli 1972
Kantor pusat : Jl. Rungut Industri II No. 15-17 Surabaya,
Indonesia.
Produk : Es krim
Slogan : Istimewa Disetiap Suasana
Situs web : www.campina.co.id
http://icecreamstore.co.id

1.1. Latar belakang

Ice cream merupakan salah satu makanan favorit karena rasanya yang enak, teksturnya yang
lembut, dan membuat sensasi yang menyenangkan bagi sebagian orang yang memakannya.
Pengolahan ice cream tidak hanya berdasarkan pada perbedaan variasi rasa, warna dan bentuk,
tetapi juga dapat dikombinasikan dengan produk makanan, minuman maupun cake. Ice cream
dapat dikatakan sebagai jenis makanan yang paling populer dan banyak digemari oleh semua
kalangan, baik dari anak-anak hingga orang dewasa.
Ice cream merupakan produk pembekuan yang murni dan bersih, dibuat dari susu, gula, air,
dan biasanya juga ditambahkan buah-buahan, flavor, zat warna, dan sebagainya (Foster., et al, 1961
dan Barber, 1962). Ice cream dapat dikomersilkan dalam skala rumah tangga maupun skala
industri. Industri ice cream yang terkenal di Indonesia salah satunya adalah PT. Campina Ice cream
Industry. PT. Campina Ice Cream Industry merupakan perusahaan lokal yang sudah dikenal sejak
berdiri pada tahun 1972 dengan kapasitas produksi yang besar. Produk Ice Cream dari PT. Campina
Ice Cream Industry juga telah berhasil menembus pangsa pasar yang cukup luas yang dibuktikan
dengan pendistribusian Ice Cream Campina sudah mencapai seluruh wilayah Indonesia.
Perusahaan ini selain mampu mempertahankan loyalitas konsumen terhadap produk-produk yang
dimilikinya, juga mampu mempertahankan kualitas produk-produk yang dihasilkan. Keberhasilan
dalam mempertahankan loyalitas konsumen dan kualitas produk diperoleh dari penerapan sistem-
sistem yang ada serta
pengembangan sistem-sistem tersebut menjadi lebih baik seiring dengan perkembangan industri.
Penerapan dan pengembangan sistem yang ada sangat menarik untuk dipelajari dan dipahami lebih
lanjut, oleh karena hal inilah yang melatarbelakangi pemilihan PT. Campina Ice Cream Industry
sebagai tempat untuk melaksanakan Praktek Kerja Industri Pengolahan Pangan (PKIPP).

1.2. Sejarah PT Campina Ice Cream Industry


PT Campina Ice Cream Industry yang awalnya bernama CV Pranoto Pancajaya ini didirikan
pada tanggal 22 Juli 1972 oleh Bapak Darmo Hadipranoto beserta istrinya yang membuat ice cream
Campina di garasi rumahnya yang terletak di Jl. Gembong Sawah, Surabaya. Produk ice cream hasil
usahanya ini diberi merek “ CAMPINA” yang berasal dari kata “Campiun atau Champion” yang
berarti juara dan “NA” yang berarti dimana-mana. Seiring berjalannya waktu, Campina mulai dikenal
dan menjadi pilihan bagi masyarakat yang terbukti dengan kunjungan Gubernur Jawa Timur, Bapak
H. M. Noer ke pabrik Campina pada tahun 1973. Beliau meninjau usaha tersebut, untuk mengetahui
bagaimana sebuah home industry dapat menembus pasar sampai keluar dari kota Surabaya dengan
kualitas produk yang baik. Cara penjualan Campina juga mulai beragam, mulai dari menggunakan
armada sepeda, freezer hingga van. Pada tahun 1973, untuk memperkuat daya saing perusahaan, maka
keluarga Bapak Saban
Prawirawidjaja pemilik PT Ultrajaya Milk Industry berpartisipasi dalam kepemilikan saham
sehingga nama perusahaan berubah menjadi PT Campina Ice Cream Industry. Demi meningkatkan
varian produk, pada tahun 1984, Campina memindahkan lokasi pabriknya ke rungkut industri (lokasi
PT. SIER) tepatnya di jalan Rungkut Industri II/15-17 Surabaya. Pada waktu itu produk ice cream
”Campina” sudah menjadi produk Nomor satu di Indonesia.
PT Campina Ice Cream Industry selalu menghadirkan produk-produk istimewa dari bahan
alami, higienis dan berkualitas. Kelezatan ice cream Campina pun semakin beragam serta mulai
digemari oleh anak-anak, remaja, hingga keluarga. Terbukti dengan adanya kerja sama antara
Campina dengan Nickelodeon yang menjadikan PT Campina Ice Cream Industry satu-satunya
pemegang lisensi produk ice cream ‘Spongebob’ dan ‘Avatar’ di Asia Tenggara. Campina memiliki
produk yang sesuai dengan segmennya, untuk segmen anak-anak: Fantasy, Didi Cup, Blue Jack,
segmen remaja: Concerto dan Tropicana, segmen dewasa: Bazooka, Hula-Hula, segmen keluarga:
Family pack dengan berbagai rasa dan ukuran, sedangkan untuk acara-acara spesial, ice cream cake.
Inovasi tebaru dari Campina saat ini adalah dengan menghadirkan ice cream ‘LuVe Litee’
yang merupakan ice cream low fat dan 100% non-dairy pertama di Indonesia. Produk ‘LuVe Litee’
menjadi pilihan utama bagi konsumen yang menjalani diet, bergaya hidup vegan dan lactose
intolerance. Tidak hanya menghadirkan kelezatan berkualitas, Campina peduli untuk mengurangi
pemanasan global. Beberapa contoh kegiatan yang telah dilakukan adalah penanaman 1000 pohon di
Banda Aceh, adanya Roof Top Organic Garden di lingkungan pabrik, dan pengolahan sampah
menjadi kompos. Gaya hidup sehat diwujudkan dengan adanya vegan menu yang nikmat di kantin
karyawan setiap hari.

1.3. Visi dan misi PT Campina Ice Cream Industry


1.3.1 Visi
Menjadikan PT. Campina Ice Cream Industry sebagai salah satu produsen ice cream dan
makanan beku yang terbaik dan terbesar di Indonesia. Dengan senantiasa mengutamakan kepuasan
para pelanggan, menjunjung tinggi komitmen kepercayaan para pemegang saham, dan para
karyawan. Serta memegang teguh prinsip usaha yang bersahabat dengan lingkungan.

1.3.2 Misi
Memiliki kepekaan tinggi untuk senantiasa berorientasi kepada pasar dan pelanggan,
mengoptimalkan seluruh sumber daya dan aset perusahaan guna memberikan nilai lebih sebagai
wujud pertanggungjawaban kepada para pemilik saham serta menjalankan usaha dengan
memperhatikan lingkungan alam dan masyarakat sekitar.

1.3.3 Komitmen
Menjadikan PT. Campina Ice Cream Industry sebagai salah satu produsen ice cream dan
makanan beku yang terbaik dan terbesar di Indonesia. Dengan senantiasa mengutamakan kepuasan
para pelanggan, menjunjung tinggi komitmen kepercayaan para pemegang saha, dan para karyawan.
Serta memegang teguh prinsip usaha yang bersahabat dengan lingkungan.

1.4 Struktur Organisasi PT Campina Ice Cream Industry

Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 1 Struktur organisasi PT. Campina Ice Cream Industry


1.4.1 Fungsi Divisi pada Struktur Organisasi
1.4.1.1 Pemasaran
a. Bertanggung-jawab terhadap manajemen bagian pemasaran.
b. Bertanggung-jawab terhadap perolehan hasil penjualan dan penggunaan dana promosi.
c. Sebagai koordinator manajer produk dan manajer penjualan.
d. Membina bagian pemasaran dan membimbing seluruh karyawan dibagian pemasaran.
e. Membuat laporan pemasaran kepada direksi.

1.4.1.2 Produksi
a. Mengatur perencanaan dan pengendalian produksi untuk memenuhi permintaan pelanggan
agar stok bahan baku maupun produk jadi seimbang sesuai kebijakan perusahaan.
b. Memimpin dan mengarahkan bawahan dalam semua pelaksanaan tugas pengolahan dan
pengemasan, baik secara teknis maupun administrasi.
c. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi produksi.
d. Menjalin jejaring kerja dengan instansi pemerintah terkait.
e. Mengevaluasi hasil kerja bagian produksi, melakukan perbaikan secara berkesinambungan
dan membuat laporan bulanan.
f. Bertanggung jawab atas terlaksananya pembuatan produk kosmetik yang memenuhi
persyaratan mutu yang telah ditetapkan, mulai dari penimbangan, pengolahan, pengemasan
sampai pengiriman ke gudang produk jadi.
g. Bertanggung jawab atas ketersediaan Prosedur Operasional Baku (POB) di bagian produksi.
h. Bertanggung jawab untuk memeriksa Catatan Pengolahan Bets dan Catatan Pengemasan Bets
serta menjamin semua tahapan produksi dilaksanakan sesuai dengan POB Pengolahan dan
POB Pengemasan.
i. Bertanggung jawab agar peralatan dan mesin produksi tepat desain, tepat ukuran, digunakan
secara benar dan terjamin kebersihannya.
j. Bertanggung jawab atas kebersihan di seluruh daerah produksi.
k. Bertanggung jawab untuk pengembangan dan pelatihan karyawan bawahannya, menjaga
disiplin, memelihara motivasi kerja dan melakukan evaluasi terhadap karyawan bawahannya.

1.4.1.3 Administrasi dan Keuangan


a. Pengambilan keputusan penting mengenai investasi dan pendanaan.
b. Perencanaan dan pengendalian penggunaan dana dalam investasi dan pembiayaan kegiatan
usaha.
c. Pembagian dividen kepada pemilik perusahaan dan pembayaran kembali hutang kepada para
kreditur.
d. Pengoptimalan sumber daya (aset) yang dimiliki perusahaan.
e. Dan juga salah satu tugas pokok manajer keuangan adalah merencanakan untuk
memaksimumkan nilai perusahaan.
f. Mencatat dan melaporkan segala aliran kas perusahaan.

1.4.1.4 Personalia
a. Menciptakan & mengembangkan organisasi yang efektif.
b. Memperoleh SDM yang berkualitas.
c. Meningkatkan produktivitas SDM bagi kepentingan perusahaan.
d. Membina & mengembangkan SDM melalui sosialisasi & training.
e. Menjalin & memlihara kerjasama organisasi intern perusahaan & kerjasama instansi ekdternal
terkait.
f. Menyusun & menegakkan pelaksanaan peraturan perusahaan yang sesuai dengan undang-
undang

1.4.1.5 Research and Development


a. Mencari tahu berbagai informasi dan trend produk secara intensif untuk memperkuat
pengetahuan yang dapat menyokong implementasi dari perkembangan proyek dan riset - riset
dasar.
b. Mengkoordinir dan memonitor proses perkembangan produk, riset dasar, dan riset konsumen
yang dilakukan oleh unit-unit yang bersangkutan.
c. Membantu para karyawan pabrik untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan perumusan/
resep, bahan baku, proses secara teknis, material pengemasan, dan proses sanitasi.
d. Mengecek dokumen dan mengawasi operasi yang berkaitan dengan SOP, proses produksi,
pemanduan analisis, dan kehalalan produk.
e. Memonitor seluruh pengeluaran dan mencocokkannya dengan budget.

1.4.1.6 Quality Control


a. Mengawasi pelaksanaan semua POB apakah telah dijalankan dengan benar sesuai dengan
ketentuan yang dibuat.
b. Menganalisa kegagalan produksi, mendiskusikannya dengan bagian-bagian terkait serta
mencari sebab-sebab dan jalan keluarnya.
c. Mengevaluasi dan menetapkan stabilitas produk/bahan dan menetapkan standar sesuai dengan
data-data yang ada.
d. Menjalin jejaring kerja dengan instansi pemerintah terkait.
e. Membuat laporan berkala dan laporan-laporan lain yang diminta oleh atasan atau bagian-
bagian lain.
f. Bertanggung jawab atas ketersediaan spesifikasi dan metode uji bahan awal, produk antara,
produk ruahan, produk jadi serta POB pengawasan selama proses produksi.
g. Bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan seluruh aktifitas Bagian Pengawasan
Mutu mencakup pelaksanaan tugas di laboratorium fisika kimia, mikrobiologi, pelaksanaan
pengawasan selama proses produksi.
h. Bertanggung jawab atas keputusan meluluskan atau menolak bahan awal.
i. Bertanggung jawab atas keputusan meluluskan, menolak, atau memproses ulang produk yang
diproduksi maupun menghentikan proses produksi bila diperlukan.

1.4.1.7 Logistik
a. Gerakan yang efektif efisien dan biaya dan penyimpanan barang dan mengkonfigurasi
jaringan distribusi yang sesuai.
b. Pesanan Koordinasi penawaran dan permintaan dan informasi yang terkait dengan siklus
pesanan.
c. Pemantauan kinerja dan strategi untuk meningkatkan sistem yang ada.
d. Mengalokasikan sumber daya yang tersedia.
e. Mengkoordinasikan semua kegiatan untuk mencapai biaya terendah logistik seorang manajer
logistik adalah kepentingan khusus untuk logistik penyedia jasa.

1.4.1.8 Pembelian
a. Membuat perencanaan pembelian barang maupun jasa sesuai permintaa pembelian yang
diterima dari department terkait.
b. Mengatur pembelian agar barang dan kedatangannya sesuai dengan yang diharapkan oleh
departmen terkait.
c. Mengatur pekerjaan bawahan agar dapat dilakukan lebih efesien.
d. Mencari dan membandingkan beberapa supplier untuk mendapatkan harga dan kualitas yang
baik.
e. Memberikan beberapa alternatif pengganti untuk barang/jasa (jika diperlukan).
f. Melakukan negosiasi harga, pinalti, cara dan waktu pembayaran serta cara dan waktu
pengiriman.
g. Membuat “claim / complain supplier” jika terjadi penyimpangan. Mengontrol kegiatan
pembelian (harga, kualitas, dan delivery) dan administrasi pembelian.
BAB II
PRODUK DAN KAPASITAS PRODUKSI
2.1 Produk yang Dihasilkan
Terdapat berbagai macam jenis ice cream yang di produksi oleh PT. Campina Ice Cream
Industry

Gambar 2 Macam-macam Produk Ice Cream


Gambar 2 Macam-macam Produk Ice Cream (Lanjutan)
PROSES PRODUKSI

Gambar 3 Aliran proses produksi

Keterangan:

1. Central Ware House


Material diterima dari supplier dibagian ini kemudian dilakukan pengambilan sample
material.
2. Quality Control
Pada bagian ini material dilakukan pengecekan kualitas dengan cara mengambil sample dari
keseluruhan bahan baku, apabila sample sesuai dengan ketentuan maka dilanjutkan ke
bagian Central Ware House, apabila ada yang tidak sesuai dengan ketentuan material
dikembalikan lagi ke supplier.
3. Central Ware House
Material yang lolos dari pengecekan kemudia disimpan di gudang menunggu untuk dijadikan
bahan baku pembuatan ice cream.
4. Produksi
II-3

Pada bagian produksi material diambil dari Central Ware House kemudian dicampur dengan
bahan baku susu skim. Kemudian dilakukan pengecekan bakteri dibagian pre- heating
pasterisasi atau homogenisasi lalu dilakukan mixing kembali dengan persa untuk
memberikan rasa-rasa yang bervariasi pada ice cream. Kemudia pada bagian aging freezing
stabilizer adonan di dinginkan selama 4-12 jam.
5. Quality Control
Pada bagian Quality Control adonan yang dalam bentuk pasta diambil sample kembali,
apabila adonan lolos pengecekan maka langsung masuk ke dalam cetakan. Adonan yang
masuk kedalam cetakan ada yang keras ada yang belum keras bergantung pada cetakan.
Kemudian agar adonan keras dimasukkan kedalam bagian harderning lalu cutting dan
packing. Lalu masuk kedalam bagian in-line control, pada bagian ini produk dilakukan
pengecekan kembali.

2.2 Kapasitas Produksi


Perusahaan saat ini masih mengandalkan satu pabrik di Surabaya dengan kapasitas
terpasang 30 juta liter per tahun. Adapun volume produksi perseroan mencapai 25 juta-26 juta
per tahun. Jadi, sambungnya, Campina masih bisa menaikkan kapasitas produksi sekitar 10%-
15%.
BAB III
PENENTUAN LOKASI DAN LAYOUT
3.1 Lokasi Perusahaan
3.1.1 Lokasi Perusahaan
PT. Campina Ice Cream Industry terletak di kawasan Industri di daerah rungkut Surabaya
(PT. SIER) yang beralamat di jalan Rungkut Industri II No. 15 – 17. Di atas lahan seluas 8900
m2 berdiri beangunan pabrik dan kantor seluar 8000m2. Denah lokasi PT. Campina Ice Cream
Industry dapat dlihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 4 : Denah lokasi PT. Campina Ice Cream Industry

3.1.2 Tata Letak Pabrik


Tata letak ruang dan mesin pada PT. Campina Ice Cream Industry secara keseluruhan dapat dibagi
menjadi 2 lantai. Lantai pertama antara lain terdiri dari : pos satpam, ruang resepsionis, ruang

3.2 Faktor Pemilihan Lokasi Perusahaan


Pemilihan lokasi pabrik tersebut didasarkan atas pertimbangan sebagai berikut:
3.2.1 Lokasi Pabrik
Lokasi kawasan Industri Rungkut Surabaya cukup strategis, yaitu dengan pusat kota Surabaya
(±15 km arah tenggara) dan pusat kota Sidoarjo (±8 km arah timur laut), serta dekat dengan
pelabuhan Tanjung Perak (±7 km arah barat). Daerah Surabaya merupakan Pusat Industri di Jawa
Timur. Selain itu, lokasinya cukup jauh dari pemukiman penduduk sehingga kegiatan produksi
tidak mengganggu kenyamanan masyarakat sekitar.

3.2.2 Harga Tanah


Harga tanah juga diperhitungkan dalam pemilihan lokasi karena harga tanah sesuai dengan nilai
investasi yang ditanam. Harga tanah yang berada di kawasan Rungkut industry ini sesuai dengan
fasilitas yang diberikan oleh PT. SIER terhadap apabrikk yang ada contohnya pembuangan
llimbah padat maupun cair, pemadam kebakaran dan masih banyak fasilitas yang lain.

3.2.3 Sarana dan Prasarana Transportasi


Tersedianya fasilitas jalan raya yang straegis ini memudahkan aktivitas transportasi bahan baku,
bahan pembantu, pengiriman produk serta sarana transportasi untuk pekerja dan staf. Pekerja yang
tidak mempunyai kendaraan tidak mengalami kesulitan dalam hal transportasi karena tersedia
angkutan umum dan sarana transportasi yang lain. Jalan yang lebar juga memudahkan truk dalam
mengirim bahan-bahan pembuat es krim serta pengiriman ke distributor.

3.2.4 Lokasi Pasar


Kemudahan dalam menjangkau pasar di pulau Jawa dan di luar pulau Jawa juga menjadi
parameter dalam penentuan lokasi pabrik. Produk es krim yang dihasilkan dipasarkan baik
melalui perwakilan maupun melalui distributor serta agen yang tersebar hampir di seluruh daerah
Indonesia.

3.2.5 Tersedianya Air


Air yang digunakan untuk proses produksi serta keperluan umum diperoleh dari PDAM
Surabaya. Air yang digunakan harus bersih dan aman agar tidak merusak prosuk yang
dihasilkan.

3.2.6 Tersedianya Sarana dan Prasarana Komunikasi


Jaringan kabel telepon telah tersedia di lokasi pabrik sehingga mempermudah komunikasi yang
dilakukan dalam memperlancar proses produksi maupun pemasaran produk.
3.2.7 Sumber Tenaga Kerja
PT. Campina Ice Cream Industry menggunakan tenaga kerja dari berbagai daerah termasuk dari
luar kota. Tenaga kerja tersebut dipersyaratkan minimal tingkat SMA atau STM (fresh graduate).

3.2.8 Tersedianya Sarana Komunikasi


Jaringan kabel telepon telah tersedia di lokasi pabrik sehingga mempermudah komunikasi yang
dilakukan dalam memperlancar proses produksi maupun pemasaran produk.

3.3 Jenis Layout Yang Digunakan


Tata letak ruang dan mesin pada PT. Campina Ice Cream Industry secara keseluruhan dapat
dibagi menjadi 2 lantai. Lantai pertama antara lain terdiri dari : pos satpam, ruang resepsionis,
ruang proses, ruang penyimpanan dingin, ruang pencampuran, ruang penyimpanan produk dan
kertas harian, dapur, ruang penyimpanan box, ruang penyimpanan coklat, kantor manajemen
gudang, ruang penyimpanan kering, toilet, bengkel, ruang peralatan, ruang transformlsi PLN,
ruang pembuatan cone, ruang pengolahan kembali, ruang penginman, gudang, mng
penyimpanan dan pengolahan air, mug' pencetakan cup, dlan genset. Sedangkan lantai dua
terdiri dari : ruang administrasi, kantin, ruang pertemuan, toilet, ruang penyimpanan dingin,
laboratorium, ruang penyimpanan kertas, dapur, ruang proses dan aging, serta ruang
perencanaan proses.

Gambar 5 Layout Lokasi Ruang Kantor Departemen Logistik (Bawah)


Keterangan :
a. Nomor 1 : Mesin Faximile (1 Unit)
b. Nomor 2 : Komputer (6 Unit)
c. Nomor 3 : Lemari Arsip (1 Unit)
d. Nomor 4 : Kursi (7 Unit)
e. Nomor 5 :Meja (6 Unit)
f. Nomor 6 : Telepon (3 Unit)
g. Nomor 7 : Printer (2 Unit)

Gambar 6 : Layout Ruang PT. Campina Ice Cream Industry Lantai Dasar

Gambar 7 : Layout Ruang PT. Campina Ice Cream Industry Lantai 1


BAB IV
KESIMPULAN

1. PT. Campina Ice Cream Industry merupakan pabrik yang bergerak di bidang pangan dengan
memproduksi es knm dengan merk "Campina". Es krim yang dihasilkan berupa es krim stick, es
krim cup, dan es knm cone.
2. Bahan baku yang digunakan oleh PT. Campina Ice Cream Industry untuk memproduksi es krim
adalah susu skim, gula, stabilizer dan emulsifer, sedangkan bahan tambahan yang digunakan
adalah pewarna makanan, flavouring agent, asam sitrat, air, udara, coklat, kacang, dan
accesories.
3. Proses pengolahan secara umum yang dilakukan di PT. Campina Ice Cream Industry adalah
formulasi, penimbangan, pencampuran, pasteurisasi, homogenisasi, freezing, aging, hardening,
filling, hardening, dan penyimpanan.
4. Bahan pengemas yang digunakan oleh PT. Campina Ice Cream Industry untuk mengemas produk
es krimnya adalah etiket, lid, box, dan cup es krim.
5. Sumber daya yang digunakan oleh PT. Campina Ice Cream Industry untuk mengoperasikan
jalannya proses produksi antara lain tenaga listrik, LPG, solar, dan tenaga manusia.

Anda mungkin juga menyukai