Anda di halaman 1dari 5

NAMA

: DENY KURNIA

NIM

: 2013052247

RUANG

: 409

UTS

: MANAJEMEN RESIKO

UTS MANAJEMEN RESIKO

1.

Risiko itu tidak dapat dihilangkan namun dapat dikendalikan. Berpedoman


pendapat tersebut jika terjadi hal berikut :
Pembobolan uang nasabah prioritas BANK X senilai Rp 20 miliar yang dilakukan
senior marketing manajer (mawar) bank tersebut, selaku senior marketing
manager, mawar menarik dana nasabah tanpa sepengetahuan pemilik rekening
melalui slip penarikan kosong yang sudah ditandatangani nasabah.

Jelaskan secara lengkap :


a. Proses manajemen risiko yang harus dilakukan pimpinan bank untuk mencegah
pembobolan uang nasabah tersebut terulang kembali, termasuk langkah mitigasi
(pencegahan) ?

Jawab:
Proses yang harus dilakukan pimpinan bank agar tak terulang kembali

Identifikasi, pada tahap ini pimpinan bank harus meneliti bagian-bagian mana
saja yang memungkinkan terjadinya resiko dengan menggunakan kata tanya
5W+1H.

Mitigasi, setelah dilakukan identifikasi bagian mana saja yang memungkinkan


terjadinya resiko maka pimpinan bank harus mengeluarkan kebijakan untuk
meminimalisir resiko itu terjadi.

Monitoring, fungsi pengawasan dalam setiap transaksi harus ditingkatkan.


Terlebih jika transaksi dalam jumlah yang besar. Peran pengawasan harus
diperkuat. Seperti menggunakan akuntan independen untuk mengaudit.

Controling, melakukan evaluasi terhadap kebijakan yang dikeluarkan. Tahap ini


memastikan bahwa setiap transaksi yang dilakukan aman dan meminimalkan
resiko sekecil mungkin. Mencegah terjadinya resiko-resiko lain dan atau resiko
yang sering terjadi.

b. Jelaskan secara lengkap perihal event, cause dan impact (hubungkan dengan
unexpected loss) terkait risiko operasional perbankan dalam kasus diatas ?

Jawab:
Peristiwa penarikan uang dari rekening nasabah oleh senior marketing tanpa
sepengetahuan

pemiliknya

terjadi

karena

lemahnya

pengawasan

dan

kewaspadaan dalam bertransaksi. Dalam hal pencairan dana seharusnya minimal


2 orang saksi dalam transaksi tersebut. Dari sisi pemilik rekening, seharusnya
tidak membubuhkan tandatangan secara sembarangan, terlebih pada slip
kosong.
Bila hal ini tidak diantisipasi, maka masing-masing pihak akan mengalami
kerugian. Pihak bank akan mendapat pengaduan dan tercemarnya nama baik.
Dari pihak pemilik mengalami kerugian materil dari kejadian tersebut.

2. Penerapan manajemen risiko disebuah perusahaan akan memberi nilai tambah,


ada beberapa keuntungan atau manfaat bagi perusahaan dalam menjalankan
kegiatan usahanya.
a. Anda jelaskan mengapa perusahaan harus mengelola risiko sebaik-baiknya !
b. Sebutkan dan jelaskan manfaat pengelolaan risiko bagi perusahaan, berikan sebuah
contoh ilustrasi dalam penerapan manajemen risiko di sebuah perusahaan !
Jawab:
a. Jika suatu perusahaan tidak memiliki yang disebut dengan manajemen resiko (risk
management), maka tidak diragukan lagi, hal itu sebagai salah satu penyebab utama
runtuhnya kelangsungan hidup dinasti suatu perusahaan. Resiko bukan sesuatu yang
bisa dikelola sekali dalam setiap tahun, bulan, atau minggu. Resiko pasti akan muncul

dan harus dikelola sepanjang waktu. Sehingga, pengelolaan resiko seharusnya


terintegrasi dengan setiap proses pengambilan keputusan, penentuan dan
implementasi strategis, serta pengelolaan kinerja setiap elemen perusahaan.
b. Manfaat manajemen resiko

Manajemen resiko menciptakan dan melindungi nilai (value).

Manajemen resiko merpakan bagian tidak terpisahkan dari setiap proses yang ada
dalam perusahaan (organisasi).

Manajemen resiko adalah bagian dari setiap proses pengambilan-keputusan.

Manajemen resiko mengatasi ketidakpastian secara ekplisit.

Manajemen resiko berdasarkan pada informasi terbaik.

Manajemen resiko adalah dinamis, iterative, dan responsif terhadap perubahan.


Contohnya: perusahaan finance atau pemberi kredit menerapkan manajemen
resiko disemua prosesnya. Terutama pada pemilihan nasabah yang akan diberi
pinjaman. Melakukan survey dan mengecek keaslian jaminan yang diagunkan. Hal
ini dilakukan untuk menghindari jaminan fiktif dan kredit bermasalah.

3. Salah satu langkah dalam manajemen risiko adalah Identifikasi dan Pengukuran Risiko.
Sebuah ilustrasi PT. XYZ yang memiliki usaha garment / tekstil. PT . mendirikan pabrik di
daerah Bronx State West dengan karakteristik kota

yang memiliki curah hujan

sedang dan saluran irigasi yang belum tertata baik bisa dikatakan buruk. Konsumen PT.
XYZ

berada diluar kota dengan pengiriman melalui pelabuhan laut dengan jarak

tempuh dari pabrik ke pelabuhan selama 8 jam. PT. XYZ memiliki alat produksi mesin
senilai 200 milyar rupiah.
Sebagai Chief Risk Officer (CRO) di PT XYZ yang bertanggung jawab terhadap
pengendalian risiko maka anda diminta menjelaskan hal-hal berikut :
a. Identifikasi dari sumber-sumber risiko yang dihadapi PT.XYZ ?
b. Kategori kwadran apa dalam analisa Frekwensi dan Impact ?

Jawab:
a. Identifikasi sumber resiko

Dengan kondisi alam yang curah hujannya sedang dan dengan irigasi yang buruk
berpotensi terjadinya banjir yang akan sangat membuat kerugian, baik dalam
hal proses pengerjaan maupun proses pengiriman yang akan terhambat.

Lokasi pabrik yang terlalu jauh dari pasar membuat biaya pengiriman menjadi
tinggi. Hal ini bisa diminimalisir dengan membangun pabrik dekat dengan
konsumen.

b. Termasuk pada kategori Low Frekwensi, High Impact

4. Jelaskan keterkaitan proses manajemen risiko dalam kasus internal fraud Bank Baring
Cabang Singapore ?

Jawab:
Pada dasarnya, risiko adalah sebuah ketidakpastian di masa mendatang yang bisa
mendatangkan kerugian. Oleh karenanya, dalam operasional sehari-hari, perusahaan
dihadapkan pada berbagai macam risiko.
Risiko operasional merupakan sebuah potensi penyimpangan shareholder perusahaan
dari hasil dan rencana yang diharapkan karena tidak berfungsinya suatu sistem kerja,
SDM, teknologi, maupun faktor lain yang bisa mempengaruh kinerja perusahaan. Tata
cara pengelolaan risiko operasional diatur dalam Basel Accord II tahun 2004. Kesalahan
mitigasi risiko operasional dapat menyebabkan kerugian ataupun kebangkrutan sebuah
lembaga bisnis. Diantara lembaga keuangan raksasa yang dinyatakan bangkrut karena
risiko operasional ialah Barings Bank
Barings Bank merupakan salah satu bank tertua di Inggris pada tahun 1995.
Kebangkrutan Barings Bank dilatari oleh kecerobohan Nick Lesson, kepala unit investasi
Barings Bank di Singapura. Dia melakukan kontrak derivatif tanpa hedging pada pasar
future singapura. Lesson memberikan kontribusi keuntungan fantastis bagi Barings Bank

secara keseluruhan. Dari hasil transaksinya, unit yang dipimpin Lesson menyumbangkan
keuntungan sebesar 8,83 juta poundsterling dan pada tujuh bulan pertama
mencatatkan laba 19,6 juta poundsterling atau sepertiga dari total keuntungan
perusahaan Barings Bank diseluruh dunia (Shelfina, et al., 2010: 3). Sehingga Lesson
mencatatkan bonus personal sebesar 115.000 poundsterling pada tahun 1993 dan
450.000 poundsterling pada tahun 1994 (Stein (2000) dalam Drennan, 2004: 260).
Lesson adalah menciptakan akun 88888 untuk memanipulasi kerugian pada laporan
keuangan Barings Bank akibat transaksi di pasar future. Ia leluasa melakukan manipulasi
data keuangan karena memegang kendali atas operasional back office dan front office
Barings bank di Singapura. Kerugian yang disembunyikan dalam rekening tersebut
antara lain berjumlah 2 juta di tahun 1992, 23 juta di tahun 1993, 208 juta di akhir
tahun1994 dan 827 juta pada tanggal 27 Februari 1995 setelah Barings Bank dalam
pengawasan kurato

Anda mungkin juga menyukai