Disusun Oleh:
Syach Frialdo
4516030061
Dosen Pengajar:
2020
1. Jelaskan mengapa mengkaji risiko kredit itu penting, dan berikan contohnya!
2. Jelaskan pengertian komite kredit, dan mengapa komiter kredit itu perlu dibentuk
sehubungan dengan risiko kredit!
3. Mengapa rekomendasi seorang komite kredit memiliki pengaruh besar dalam
pengambilan keputusan? Jelaskan baik dari segi jangka pendek dan jangka panjang,
serta berikan contohnya!
4. Apa permasalahan yang akan timbul jika suatu perjanjian kredit dibuat secara tidak
maksimal atau adanya isi perjanjian tidak bersifat mangakomodasi kedua belah pihak
secara maksimal yaitu debitur dan kreditur
5. Menurut anda apa kebijakan-kebijakan yang harus diambil untuk menghindari
terjadinya default risk. Dan jika terjadinya default risk tersebut pihak manakah yang
paling merasa dirugikan?
6. Apakah benar menurut anda bahwa salah satu penyebab terjadinya krisis ekonomi di
suatu negara selalu memiliki keterkaitan dengan ketidakbecusan pihak perusahaan
dan pengelola negara yang bersangkatuan dalam mengelola dan dari hasil kredit? Jika
anda setuju dan tidak berikan penjelasan anda!
Pembahasan
1. Karena pengkajian resiko itu akan sangat berpengaruh pada pengaturan keuangan kita
sehingga sangatlah penting untuk kita mengevaluasinya sebelum melakukan kredit.
Resiko kredit akan muncul jika suatu waktu kita tidak mampu melakukan pembayaran
sehingga akan berdampak pada penambahan piutang kepada bank.
Contoh:
Disaat kita nunggak bayar angsuran kredit, maka dengan otomatis kita akan
terkena denda sebesar janji yang sudah ditentukan sebelumnya. Lebih parah lagi jika
barang yang kita kreditkan itu diambil paksa oleh pihak bank atau pemberi pinjaman
karena kita tidak mampu membayar angsurannya lagi.
Langkah pertama dalam manajemen risiko kredit yang efektif adalah
mendapatkan pemahaman lengkap tentang risiko kredit bank secara keseluruhan
dengan melihat risiko pada tingkat individu, nasabah, dan portofolio.
Sementara bank berusaha untuk mengelola pemahaman yang terintegrasi
tentang profil risikonya, banyak informasi sering tersebar di antara unit-unit bisnis.
Tanpa penilaian risiko menyeluruh, bank tidak memiliki cara untuk mengetahui
apakah cadangan modal secara akurat mencerminkan risiko atau apakah cadangan
kerugian pinjaman secara memadai menutupi potensi kerugian kredit jangka pendek.
Bank yang rentan adalah target untuk pengawasan ketat oleh regulator dan investor,
serta melemahkan kerugian.
2. Komite Kredit adalah suatu unit atau bagian yang memiliki peran yang besar dalam
pengambilan keputusan kredit. Komite ini aka membantu Direksi dalam melakukan
evaluasi atau memutuskan suatu permohonan kredit apakah layak atau tidak untuk
dilanjutkan berdasarkan jumlah dan jenis kredit yang ditetapkan oleh Direksi.
Komite Kredit memiliki fungsi dan tanggungjawab sebagai berikut:
1. Merekomendasikan kepada Direksi tentang layak tidaknya suatu permohoan
kredit untuk dicairkan sesuai dengan batas wewenang dan jenis kredit.
2. Mematuhi setiap kebijakan perkreditan yang telah ditetapka baik oleh Bank Itu
sendiri maupun aturan perkreditan lainya
3. Memberikan keputusan kredit secara independen, objektif, jujur, teliti dan
tidak terpengaruh oleh pihak-pihak yang lain
4. Memberikan rekomendasi kepada Direksi terkait permohonan kredit
5. Meneliti dan menilai permohonan kredit baru yang berjumlah besar
6. Meneliti dan memberikan penilaian terhadap permohonan perpanjangan kredit
disertai dengan pertimbangan-pertimbangannya
7. Melakukan penelitian terhadap permohonan calon debitur apakah sudah sesuai
dengan kebijakan bank
8. Meneliti kelengkapan permohonan debitur
Dan mengapa komite kredit dibentuk karena Komite Kredit dibentuk untuk
membantu Direksi dalam menetapkan arah kebijakan perkreditan Bank Artha Graha
sekaligus mengevaluasi dan/atau memberikan keputusan kredit sesuai dengan batas
wewenang yang ditetapkan Direksi dengan memperhatikan pengembangan bisnis
tanpa meninggalkan prinsip kehati-hatian. Fungsi pokok Komite Kredit adalah :
3. Karena Keadaan yang mengarah pada sekumpulan hasil khusus, di mana hasilnya
dapat di perolehdengan kemungkinan yang telah di ketahui oleh pengambil
keputusan.
Ya, salah satu faktor terjadinya krisis ekonomi dikarenakan jatuhnya nilai mata
uang yang disebabkan oleh pedagang mata uang, mereka menjual uang untuk
menurunkan nilai mata uang. Namun ada faktor lain penyebab krisis, yaitu
kurangnya kepercayaan pada mata uang tersebut dan masalah internal dari negara
itu sendiri.
Menurut (Catalin, 2016), solusi untuk mengatasi krisis terdiri dari membatasi
kebijakan moneter pada satu tujuan harga stabilitas dan rekomendasi untuk
menggunakan tingkat kebijakan moneter hanya untuk tujuan tertentu dan
mengadopsi langkah-langkah tegas sifat pelonggaran kuantitatif, serta
memikirkan kembali kebijakan dan praktik fiskal, Kebijakan fiskal tetap sesuai
dengan politik dan tidak diragukan lagi dapat memberikan kontribusi pada
pencegahan krisis keuangan.