Anda di halaman 1dari 4

Karena perekonomian tidak lagi tertutup dan terisolasi (untuk globalisasi) dan tidak dapat

dikontrol dan direkayasa (untuk liberalisasi) seperti pada masa pra-globalisasi dan pra-
liberalisasi. Ini bukan berarti globalisasi dan liberalisasi tidak baik, karena meskipun
resikonya meningkat, keuntungan yang dapat diperoleh juga meningkat (apabila kita bijak
dalam menyikapi globalisasi dan liberalisasi).
No. 2. Diskusikan apakah perusahaan di Indonesia sudah sadar resiko atau belum?Beri
penjelasan perusahaan yang sudah sadar dan yg belum sadar risiko. Beri ilustrasi dan
penjelasan bagaimana cara meningkatkan risiko sadar perusahaan?
Menurut saya, perusahaan yang ada di Indonesia telah sadar akan pentingnya penerapan dari fungsi
manajemen risiko maupun fungsi audit internal dalam struktur organisasinya. Contohnya PT Ciputra
Property, dalam penerapan sistem tata kelola perusahannya yang baik, fungsi audit internal berada dalam
komite pemantauan risiko yang di dalamnya telah terdapat pula fungsi dari manajemen risiko. Contoh
lainnya PT.Sucofindo, Dalam penerapan GCG dan manajemen risiko pada perusahaannya, penerapan
manajemen risiko merupakan baris pertahanan kedua (second line of defense) pengendalian perusahaan,
dengan memperhitungkan risiko-risiko yang mungkin terjadi dalam setiap kegiatan operasional berikut
dengan rencana mitigasi untuk memperkuat pengendalian sesuai dengan sumber daya yang dimiliki
perusahaan. Penilaian risiko dilakukan dengan metode swa-penilaian risiko (risk self-assessment) oleh
pemilik risiko dengan difasilitasi oleh divisi sistem manajemen, GCG, dan risiko. Sedangkan audit internal
merupakan baris pertahanan terakhir (third line / last guard of defense) pengendalian perusahaan, untuk
memastikan efektivitas sistem pengendalian perusahaan dapat memenuhi asas kepatuhan. Audit internal
dikelola oleh SPI dengan berbasis risiko (risk-based audit). Dalam pelaksanaan audit, auditor membuat
penilaian risiko dari sudut pandang audit (internal audit risk assessment) mengenai tingkat risiko dan tingkat
pengendalian sebagai hasil audit atas unjuk kriteria atau parameter uji pelaksanaan audit, guna dijadikan
perbaikan pengendalian internal dan manajemen risiko.

Pelaksanaan kedua fungsi tersebut telah membuktikan bahwa perusahaan-perusahaan itu telah
melaksanakan good corporate governance dengan menerapkan manajemen risiko dan menjaga
independensi dari audit internal, terlepas dari kedua fungsi tersebut dikepalai oleh komite yang sama
ataupun berbeda. Namun jika ditinjau lebih jauh, saya berpendapat bahwa lebih baik jika fungsi dari audit
internal dipisahkan dengan fungsi manajemen risiko ke dalam dua divisi yang memiliki fungsinya masing-
masing. Dengan begitu divisi manajemen risiko akan dapat lebih fokus dalam menentukan, mengatur
maupun mengatasi risiko yang dihadapi oleh perusahaan dan fungsi dari audit internal dapat menjadi lebih
independen dan menjalankan tugasnya lebih baik.

Perusahaan yang belum sadar, terlehat beberapa perusahaan skala kecil dalam pertambangan galian C
tidak memperhatikan utilisasi, produktivitas, kontrak kerja. Berjalannya operasional dari suatu perusahaan
tidak lepas dari risiko, Hal ini akan mempengaruhi produktivitas kerja. Disamping itu, adanya kecelakaan
tambang di NTB berdasarkan data Dinas Pertambangan dan Energi Propinsi NTB berkisar pada
rata-rata 3,7 kasus per tahunnya pada tahun 2014. Untuk itu dilakukan investigasi menyeluruh di
setiap kasus yang terjadi oleh inspektur tambang kabupaten, propinsi , dan pusat dari
kementerian ESDM.
Cara meningkatkan risiko sadar perusahaan:

Setiap karyawan dan manajemen perusahaan harus mampu melakukan pengukuran risiko secara
kuantitatif, manajemen risiko dengan instrument yang serba kuantitatif (derivative, asuransi, dsb),
struktur organisasi, dan semacamnya. Adanya aturan dan sanksi yang jelas dn ketat diharapkan
bisa mendorong perilaku sadar risiko dari bagian perusahaan. Disamping itu perlu diperhatikan
juga pengembangan dari budaya sadar risiko dari manajemen risiko. Hal ini dilakukan dengan cara
a. Menetapkan suasana keseluruhan (setting the tone) yang kondusif untuk perilaku yang berhati-
hati, mulai dari atas dengan menunjukkan komitmen dari manajemen puncak.
b. Menetapkan prinsip-prinsip manajemen risiko yang bisa mengarahkan budaya, perilaku, dan
nilai risiko dari organisasi.
c. Mendorong komunikasi yang terbuka untuk mendiskusikan isu risiko, dampak risiko tersebut,
belajar bersama dari kejadian-kejadian di perusahaan atau di perusahaan lain.
d. Memberikan program pelatihan dan pengembangan yang berkaitan dengan manajemen risiko
c. Mendorong perilaku yang mendukung manajemen risiko melalui evaluasi dan sistem insentif
yang sesuai.

Jawaban no 4 (tolong tulis soalnya dulu anhas)

METODE PENILAIAN KERUGIAN ASET FISIK dilakukan dengan 3 metode, yaitu

a. NILAI PASAR (HARGA PASAR)


b. REPLACEMENT COST (BARU)
c. REPLACEMENT COST DIKURANGI DEPRESIASI

a. Metode Nilai Pasar


Penilaian property riil dengan menggunakan metode harga pasar bisa dilakukan dengan membandingkan
harga pasar aset yang mirip yang pernah diperdagangkan (jika aset semacam itu bisa
ditemukan). Biasanya harga pasar cukup berfluktuasi. Karena itu penggunaan metode harga pasar harus
memperhitungkan fluktuasi harga pasar tersebut. Disamping itu jika tidak bisa ditemukan aset dengan
karakteristik yang sama persis dengan aset yang hancur, maka penyesuaian-penyesuaian juga perlu
dilakukan.

Kekurangan :

1.Penilaian properti riil dengan menggunakan metode harga pasar lebih sulit dibandingkan untuk property
personal. Untuk property personal, karena lebih likuid (sering diperdagangkan), harga-harga biasanya
lebih mudah diperoleh.

2. Properti pembanding yang digunakan wajib memiliki kriteria sebanding dan sejenis.

3. Karena di dalam penilaian berbasis nilai pasar dibutuhkan data pembanding untuk
menentukan nilai properti, maka dibutuhkan adjustment terhadap setiap data yang
diperoleh.
Kelebihan:

Untuk memperkirakan nilai pasar, penilai terlebih dahulu menentukan penggunaan yang
terbaik dan tertinggi (highest and best use) baik berupa kelanjutan dari penggunaan
yang ada atau alternatif penggunaan lain yang diperkirakan melalui prosedur penilaian
sesuai dengan karakteristik, situasi, dan kondisi properti. Baik digunakan sebagai dasar
penilaian untuk properti bukan khusus, hal ini dikarenakan aset tersebut tersedia
dengan permintaan yang umum, dengan atau tanpa penyesuaian, dan yang biasanya
dibeli, dijual, atau disewakan pada pasar terbuka baik untuk tujuan investasi atau tujuan
pengembangan

b. Metode Replacement Cost (Baru)


Teknik Replacemeny Cost baru dilakukan dengan melihat biaya yang diperlukan untuk mengganti
barang yang rusak dengan barang baru yang sama. Dapat menggunakan bantuan pihak luar (misal
appraisal) untuk menaksir replacement cost tersebut. Dalam menghitung biaya pengganti baru terdapat 4
macam metode yang dapat digunakan, yaitu:

1. Metode survey kuantitas (quantity survey method)


2. Metode unit terpasang (unit inplace method)
3. Methode meter persegi (square meter method)
4. Metode Index biaya (Index method)
Kekurangan:
Perhitungan nilai yang dimiliki properti untuk penggunaan tertentu tanpa mempedulikan
penggunaan terbaik tdan tertinggi dari properti atau jumlah uang yang dapat diperoleh
atas penjualannya dan tidak berkaitan dengan nilai pasar. Kemungkinan ada nilai yang
hilang, nilai yang hilang merupakan nilai aset untuk pemilik saat ini yang merupakan
nilai yang lebih tinggi di antara nilai penggunaan atau nilai penjualan untuk pemilik.
Kelebihan:
Sebagai dasar penilaian untuk properti khusus, karena mempunyai
konstruksi/rancangan yangdan tujuan yang khusus sehingga langka dan tidak ada
transaksi pasar terbuka pada properti pasar terbuka sehingga tidak bisa menggunakan
dasar nilai pasar. Oleh karena itu dilalakukan penilaian berbasis bukan replacement
cost.

c. Replacement Cost Dikurangi Depresiasi


Awalnya dengan menghitung replacement cost (baru)

udian dikurangi dengan depresiasi atau angka yang mencerminkan turunnya nilai ekonomis. Argumen
yang mendasari tehnik tersebut adalah nilai suatu property yang sebenarnya adalah nilai property
tersebut dikurangi dengan depresiasi atau penurunan nilai karena sudah digunakan atau karena
berjalannya waktu

Kekurangan:

Diperlukan tahapan perhitungan penyusutan yang detil menyangkut: kerusakan fisik, kemunduran
ekonomi, kerusakan fungsional.
Kelebihan:
Biaya Pengganti Baru (Replacement Cost New) atas properti pembanding dapat dilakukan dengan akurat.

Jawaban no 6. Jelaskan karakteristik manajemen risiko yang baik?

Manajemen risiko yang baik bila telah mencakup tiga hal-hal berikut ini yaitu :
a. Formal dan sistematis.
Formal berarti kegiatan manajemen risiko dilakukan secara resmi oleh organisasi dengan
tujuan tertentu dan mendapat dukungan dari Top Manajemen.
b. Terintegrasi
Terintegrasi menunjukkan bahwa kegiatan tersebut menyatu dengan kegiatan lain dalam
organisasi, khususnya kegiatan lini dari suatu organisasi. Hal ini dikarenakan dalam suatu institusi
atau unit usaha, suatu unit tidak dapat berdiri sendiri tetapi terkait dengan unit lain.
c. Komprehensif.
Komprehensif menunjukkan bahwa manajemen risiko bukan merupakan kegiatan parsial, tetapi
kegiatan yang menyeluruh. Kegiatan manajemen risiko bukan hanya pekerjaan manajer risiko,
tetapi juga merupakan pekerjaan manajer lini, pegawaia perusahaan, hingga unit terkecil pada
perusahaan. Kegiatan manajer risiko tidak hanya dilakukan oleh bagian tertentu saja dari suatu
organisasi dengan paradigma yang terpisah, misal oleh manajer keuangan yang mengasuransikan
bangunan atau pabrik, tetapi dilakukan dengan kerangka yang komprehensif.

Anda mungkin juga menyukai