Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KONSEP DASAR MANAJEMEN BIAYA

D
I
S
U
S
U
N

OLEH KELOMPOK 4 :
1. AVIE SIENNA
2. ELWINA FEBRIANI
3. JUHARSI
4. TETI WINDI SETIAWATI
5. DEVIKA EGA JUITA

DOSEN PEMBIMBING :
JUNAIDI MUSTAPA HARAHAP, ST, MM

PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS AL – WASHLIYAH LABUHANBATU
TAHUN AJARAN 2023 / 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas PENGEMBANGAN
MASYARAKAT ini tepat pada waktunya. Adapun tujuannya untuk memenuhi tugas
pada mata kuliah KONSEP DASAR MANAJEMEN BIAYA. Selain itu, laporan ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan di kehidupan sehari-hari bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.

Terlebih dahulu, saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Junaidi Mustapa
Harahap, ST, MM selaku dosen pembimbing yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat
saya sebutkan semua, terima kasih atas bantuannya sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas ini.

Kemudian, kami menyadari bahwa tugas yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari dosen ataupun teman-teman lah yang
kami butuhkan demi kesempurnaan tugas ini.

Rantau Prapat, Jum’at, 19 Mei 2023

Kelompok 4

i
BAB I PENDAHULUAN

a. Latar Belakang
Sebuah perusahaan tidak akan cukup dengan laporan manajemen yang fokus pada
jangka pendek saja. Oleh karena itu perlu mengetahui bagaimana cara membuat
perusahaan mempunyai keunggulan kompetitif, maka dalam pembahasan manajemen
biaya ini detekankan aspek strategi manajemen. Setiap perusahaan yang ingin maju
selalu mempunyai strategi yang unik, karena strategi ini mengungkapkan faktor
keberhasilan yang kritis yang harus dicapai perusahaan. Faktor – faktor keberhasilan
tersebut meliputi ukuran – ukuran yang bersifat keuangan seperti laba dan non
keuangan seperti pengembangan produk baru, kualitas produk dan kepuasan pelanggan.
Hanya melalui keberhasilan faktor sukses inilah perusahaan akan dapat
mempertahankan keunggulan kompetitif strateginya. Peran manajemen biaya adalah
mengidentifikasi, mengukur, mengumpulkan, menganalisis dan melaporkan informasi
kehandalan faktor – faktor kritis yang dibutuhkan oleh manajer untuk mengembangkan
strategi – strategi keberhasilan.
Mengingat begitu pentingnya sebuah strategi dalam perusahaan maka dalam mata
kuliah manajemen biaya ini kami membahas permasalahan bagaimana membuat
perusahaan memiliki keunggulan yang kompetitif dan mengembangkan perusahaan
untuk lebih maju. Untuk itu tujuan pembahasan ini agar pembaca mengetahui
bagaimana mengelola perusahaan untuk meraih puncak kesuksesan.
b. Rumusan Masalah
1. Pengertian konsep dasar manajemen biaya
2. Objek manajemen biaya dan pembebanan
3. Penerapan manajemen biaya
4. Konsep perhitungan biaya produk dan jasa
c. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan apa itu konsep dasar manajemen biaya
2. Menerangkan objek manajemen biaya dan pembebanan
3. Mengetahui penerapan atau fungsi manajemen biaya
4. Menjelaskan konsep biaya yang digunakan pada sistem perhitungan biaya produk
dan jasa

1
BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Manajemen Biaya


1. Konsep Nilai Tambah
Konsep yang menjelaskan bahwa perusahaan harus berusaha melaksanakan
aktivitas aktivitas bernilai tambah dengan efisiensi bernilai sempurna dan
mengeliminasi aktivitas – aktivitas yang tidak bernilai tambah.
2. Konsep Akuntansi Aktivitas
Proses pengumpulan dan pelacakan kinerja keuangan dan operasional mengenai
aktivitas aktivitas signifikan perusahaan dan penyediaan umpan balik antara hasil –
hasil sesungguhnya dengan yang direncanakan serta penentuan tindakan koreksi
jika diperlukan. Activity Based Costing (ABC) adalah metodologi untuk mengukur
biaya dan kinerja aktivitas, sumber – sumber dan objek biaya.
3. Konsep Biaya Target
Biaya berbasis pasar yang dihitung dengan menggunakan harga pasar yang
diperlukan untuk mencapai pangsa pasar yang ditentukan terlebih dahulu. Biaya
target = Harga pasar untuk mencapai pangsa pasar laba yang diharapkan.
Penentuan biaya target adalah alat manajemen untuk mengurangi biaya selama
daur hidup produk tertentu.

B. Objek Manajemen Biaya Dan Pembebanan


1. Objek Biaya (Cost Object)
Adalah berbagai produk, jasa, pelanggan, aktivitas atau unit organisasi di mana
biaya dibebankan. Produk, jasa dan pelanggan pada umumnya merupakan objek
biaya, sementara departemen produksi dapat diperlakukan sebagai tempat
penampungan biaya atau objek biaya, tergantung pada apakah fokus utama
manajemen terletak pada biaya produk atau departemen produksi. Konsep objek
biaya merupakan konsep yang luas. Konsep tersebut meliputi produk, kelompok
produk, jassa, proyek dan departemen, dapat juga meliputi pelanggan atau penjual
diantara banyak kemungkinan lainnya. Objek biaya memainkan peran penting di
dalam pengambilan keputusan, pengukuran kinerja dan pelaksanaan strategi serta
persiapan laporan keuangan dan pajak.

2
2. Pembebanan Biaya
Pembebanan biaya (cost assignment) merupakan proses pembebanan elemen
biaya-biaya ke dalam tempat penampungan biaya atau dari tempat penampungan
biaya ke objek biaya. Ada dua jenis pembebanan yaitu penelusuran langsung dan
alokasi. Penelusuran langsung digunakan untuk membebankan biaya langsung,
sedangkan alokasi digunakan untuk membebankan biaya tidak langsung. Biaya
langsung dapat dengan mudah dan ekonomis ditelusuri secara langsung ke tempat
penampungan biaya atau objek biaya. Contohnya biaya bahan baku yang
diperlukan untuk produk tertentu adalah suatu biaya langsung karena dapat
ditelusuri secara langsung ke produk yang bersangkutan. Sebaliknya, tidak ada
cara yang mudah dan ekonomis untuk menelusuri biaya tidak langsung dari biaya
ke tempat penampungan biaya atau dari tempat penampungan biaya ke objek
biaya. Biaya pengawasan karyawan pabrik dan biaya penanganan bahan baku
adalah contoh-contoh biaya yang umumnya tidak dapat ditelusuri ke produk-
produk individual, oleh karena itu merupakan biaya tidak langsung produk-produk
tersebut.
Karena biaya tidak langsung tidak dapat ditelusuri ke tempat penampungan
biaya atau objek biaya, pembebanan biaya untuk biaya tidak langsung dilakukan
dengan menggunakan penggerak biaya. Hasilnya adalah biaya dibebankan ke
tempat penampungan biaya atau objek biaya yang menimbulkan biaya tersebut
dengan semestinya sesuai dengan bagaimana biaya tersebut terjadi. Pembebanan
biaya tidak langsung ke tempat penampungan biaya dan objek biaya disebut
alokasi biaya (cost allocation), yaitu suatu bentuk pembebanan di mana
penelusuran langsung tidak mungkin dilakukan sehingga digunakan penggerak
biaya. Penggerak biaya yang digunakan untuk mengalokasikan biaya disebut dasar
alokasi.

C. Penerapan Manajemen Biaya


1. Sebagai Bentuk Perencanaan dan Pengendalian Bisnis
Tanpa merencanakan suatu proyek terlebih dahulu, ini akan sangat membahayakan
kondisi organisasi sebab jika tidak pandai mengatur keuangan, bisa – bisa cepat
bangkrut. Namun itu takkan terjadi sebab sejak adanya manajemen biaya,

3
pengguna dapat merasakan kinerjanya lebih rapi dan ada bayangan jelas mengenai
langkah selanjutnya. Perencanaan dalam sebuah perusahaan harus dilakukan
dengan matang – matang. Karena bila tidak dilakukan suatu perencanaan maka hal
ini akan menghambat sebuah proses bisnis di suatu perusahaan.
2. Sebagai Upaya Peningkatan Pelacakan Biaya Peusahaan
Dalam suatu perusahaan terkadang terjadi sebuah kegaduhan karena ada dana
teruras habis transparan. Hal tersebut akan terhindar jika menggunakannya.
Pelacakan dapat dilakukan jika pebisnis menerapkan manajemen biaya sesuai
pedoman.

3. Mengoptimalkan Kinerja Daur Hidup Suatu Produk Hasil Produksi


Manajemen biaya ini bisa memberikan manfaat lebih untuk para penggunanya,
yakni dapat meningkatkan produktivitas. Kinerja produksi barang makin lancar
karena keuangan telah dikelola dengan baik. Apabila ini dilakukan secara rutin,
lambat laun keuangan pun meningkat. Peningkatan kinerja produksi barang ini
dapat dilakukan apabila kita mampu memahami esensi manajemen biaya dengan
cermat. Jika itu diterapkan dalam durasi lama, dijamin kondisi organisasi akan
membaik secara signifikan.

4. Sebagai Dasar Untuk Membuat Keputusan


Di sebuah organisasi tentu saja adanya kebimbangan merupakan hal wajar,
terutama jika ada perbedaan pendapat di jajaran petinggi. Dengan adanya
manajemen biaya permasalahanpun dapat dilakukan dengan baik. Jika mengalami
kendala terkait pengambilan keputusan, ;angkah ini bisa dijadikan suatu patokan
yang konkret.

5. Sebagai Alat Untuk Mengukur Kinerja


Apabila ingin mengetahui bagaimana suatu output, maka pebisnis hanya perlu
melihat sistem tersebut. Pengukuran ini sangat penting sebab dapat dijadikan
evaluasi. Mengevaluasi hasil kinerja dari produk yang dibuat sangat dianjurkan
dilakukan secara bertahap. Jika ini dilakukan rutin dijamin omset perusahaan akan
meningkat signifikan

4
D. Konsep Perhitungan Biaya Produk dan Jasa
1. Biaya Produk dan Periodik
Selama persediaan memiliki nilai pasar, persediaan dianggap sebagai aset
hingga terjual; kemudian biaya dari persediaan dipindahkan ke laporan laba rugi
sebagai harga pokok penjualan (cost of goods sold). Biaya produk (product cost)
bagi perusahaan manufaktur hanya meliputi biaya-biaya yang diperlukan untuk
menyelesaikan produk pada langkah proses produksi dalam rantai nilai:
1. Bahan baku langsung
2. Tenaga kerja langsung
3. Overhead pabrik
Biaya tersebut dibebankan pada periode saat terjadinya; biya ini disebut biaya
periodic. Biaya periodik (biaya nonproduk) meliputi biaya umum, penjualan, dan
administrasi yang diperlukan untuk pengelolaan perusahaan tetapi tidak termasuk
biaya langsung maupun tidak langsung dalam proses produksi (atau, bagi paritel,
dalam pembelian produk untuk dijual kembali). Pada perusahaan manufaktur atau
dagang, biaya periodik juga kadang kala disebut sebagai beban operasi atau beban
penjualan dan administrasi.

2. Perhitungan Biaya Untuk Perusahaan Manufaktur, Dagang dan Jasa


Perusahaan manufaktur menggunakan tiga akun persediaan: (1) Persediaan
Bahan Baku (materials inventory); (2) Persediaan Barang dalam Proses (work-in-
process inventory) (3) Persediaan Barang Jadi (finished goods inventory). Rumus
persediaan yang menghubungkan akun-akun persediaan adalah sebagai berikut:
Persediaan Awal + Biaya yang ditambahkan = Biaya yang dipindahkan keluar +
Persediaan Akhir. Istilah biaya yang ditambahkan (cost added) dan biaya yang
dipindahkan keluar (cost transferred out) memiliki arti yang berbeda, tergantung
pada akun persediaan mana yang sedang dihitung:
Akun Persediaan Biaya yang Ditambahkan Biaya yang Dipindahkan Keluar
Persediaan Bahan Baku Pembelian bahan baku Biaya bahan baku yang digunakan
dalam proses produksi

Persediaan Barang dalam 1. Biaya bahan baku yang digunakan Harga pokok produksi untuk produk
Proses 2. Biaya tenaga kerja yang selesai pada periode ini
3. Biaya overhead

Persediaan Barang Jadi Harga pokok produk Harga pokok penjualan

5
Jumlah bahan baku, tenaga kerja, dan overhead yang digunakan disebut total
biaya produksi (total manufacturing cost) untuk periode tertentu. Menggabungkan
arus biaya yang memengaruhi akun Persediaan Barang dalam Proses untuk
menentukan jumlah Harga Pokok Produksi (cost of goods manufactured), yaitu
biaya dari produk yang selesai diproduksi dan dipindahkan keluar dari akun barang
dalam proses pada periode tersebut.

3. Atribut – Atribut dari Informasi Biaya


a. Keakuratan
Cara utama untuk memastikan data yang akurat untuk pengambilan keputusan
adalah mendesain dan memantau sistem yang efektif bagi pengendalian akuntansi
internal. Sistem pengendalian akuntansi internal(internal accounting controls)
merupakan seperangkat kebijakan dan prosedur yang membatasi dan menjadi
pedoman bagi aktivitas-aktivitas dalam pemrosesan data keuangan dengan tujuan
untuk mencegah atau mendeteksi kesalahan dan kecurangan.
b. Ketepatan Waktu
Informasi manajemen biaya harus tersedia bagi pengambil keputusan pada
waktu yang tepat untuk membantu mengambil keputusan yang efektif. Biaya
penundaan dapat saja signifikan dalam banyak keputusan seperti memenuhi
pesanan mendesak yang dapat hilang apabila informasi yang diperlukan tidak tepat
waktu.
c. Informasi Biaya dan Informasi Nilai
Informasi manajemen biaya memiliki biaya tertentu dan penekanan pada nilai,
sedangkan akuntan manajemen merupakan spesialis informasi, sama halnya
dengan profesional keuangan lainnya seperti penasihat pajak, perencana keuangan,
dan konsultan. Ada beberapa konsep penting untuk akuntan manajemen, dibagi ke
dalam dua kelompok: (1) objek biaya, penggerak biaya, tempat penampungan
biaya, dan pembebanan biaya serta (2) perhitungan biaya produk atau jasa untuk
penyusutan laporan keuangan.

6
BAB III PENUTUP

Kesimpulan
Perusahaan mengeluarkan biaya (cost) jika menggunakan sumber daya untuk tujuan
tertentu. Seringkali biaya dikumpulkan ke dalam kelompok – kelompok tertentu,
disebut dengan tempat penampungan biaya (cost pool). Penggerak biaya (cost driver)
merupakan faktor yang member implikasi pada perubahan tingkat total biaya. Objek
biaya (cost object) adalah berbagai produk, jasa, pelanggan, aktivitas atau unit
organisasi di mana biaya dibebankan.

Informasi yang akurat mengenai biaya produk dan jasa penting pada setiap fungsi
manajemen, manajemen strategis, perencanaan dan pengambilan keputusan,
pengendalian manajemen dan operasional, serta penyusunan laporan keuangan. Sistem
akuntansi biaya berbeda – beda secara signifikan antara perusahaan yang menghasilkan
produk dengan perusahaan dagang yang menjual kembali produknya.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/499506617/Makalah-Kelompok-1-Pengantar-
Manajemen-Biaya-dan-Konsep-Dasar-Manajemen-Biaya

https://id.scribd.com/document/532129583/Makalah-Manajemen-Biaya-Konsep-Dasar-
Manajemen-Biaya

https://www.academia.edu/37325179/
Manajemen_Biaya_Bab_3_Konsep_Dasar_Manajemen_Biaya

https://www.academia.edu/38684921/Makalah_Manajemen_Biaya

http://rizkamaulita6.blogspot.com/2018/04/makalah-konsep-dasar-manajemen-
biaya.html

http://belajarakuntanti.blogspot.com/2015/07/makalah-manajemen-biaya.html

Anda mungkin juga menyukai