PENDAHULUAN
Sebagai lembaga keuangan dan seiring dengan situasi lingkungan eksternal dan internal
perbankan yagnmengalami perkembanga pesat, bank syariah akn selalau berhadapan dengan
berbagai jenis resiko dengan tingkat kompleksitas yang beragam dan melekat pada kegiatan
usahanya.resiko dalam konteks perbankan merupakan sutu kejian yang potensial, baik yang
dapt diperkirakan maupun yang tidak dapat diperkirakan yang berdampak negative terhadap
perndapatan dan permodalan bank. Resiko tersebut tidak dapat dihindari tetapi dapat dikelola
dan dikendalikan. Salah satu resiko yang dihadapi oleh dunia perbankan adalah resiko
likuiditas. Oleh karena itu sebagaiaman lembaga perbankan pada umumnya bank syariah juga
memerlukan serangkaian prosedur dan metodologi yagn dpat digunakan dalam mengendaliaka
dan mengelola resiko yang akan timbul, baik resiko likuidtas maupun resko yang lainya.
BAB II
PEMBAHASAN
- Membantu Anda dalam mengelola asset dalam kondisi keuangan yang sulit sekalipun.
- Memastikan bahwa Anda punya portfolio asset dan investasi yang terdiversifikasi dan
dapat menutup banyak scenario risiko.
a. Bank harus melakukan identifikasi dan analisis secara cermat produkdan transaksi
perbankan serta aktivitas fungsional yangmengandung risiko likuiditas.
b. Bank harus melakukan analisis mengenai kemungkinan dampak penerapan berbagai
skenario yang berbeda atas posisi likuiditas karena kondisi likuiditas Bank tergantung pada
pola cash flow dalamberbagai kondisi.
c. Bank dapat menerapkan berbagai skenario yang digunakan untuk menilai:
- Arus kas dan posisi likuiditas Bank dalam keadaan normal.
- Skenario Bank individual pada saat krisis, yang antara lain dicerminkan bahwa
sebagian besar kewajiban Bank tidak dapat diperpanjang.
- Skenario sistem perbankan pada saat krisis, yang antara lain dicerminkan
bahwa kondisi sebagian besar atau seluruh sistem perbankan menghadapi
masalah likuiditas.
d. Dalam menerapkan skenario tersebut, Bank harus membuat asumsi mengenai
kebutuhan likuiditas di masa mendatang, baik jangka pendek maupun jangka panjang
serta kemampuan Bank untukmemperoleh likuiditas di pasar uang
2.4 Langkah-Langkah dalam Melakukan Manajemen Risiko Likuiditas
Berikut ini adalah sejumlah langkah-langkah yang dapat diambil untuk melakukan
manajemen risiko likuiditas:
Melakukan analisa dan proyeksi terhadap arus kas, sehingga kemudian akan
menghasilkan `liquidity gap` yang terjadi antara ketidaksesuaian antara inflow dan outflow di
masa depan. Dengan melakukan analisa ini, maka perusahaan akan dapat mengetahui
kebutuhan likuiditas yang berpotensi terjadi di masa depan.
Pendekatan ini pertama-tama melakukan identifikasi terhadap apa saja yang menjadi
risk driver. Selanjutnya, prediksikan skenario-skenario buruk yang mungkin terjadi, dan
mengukur dampaknya terhadap likuiditas, baik outflow maupun inflow. Dengan demikian,
maka kita akan mengetahui bagaimana posisi likuiditas dalam tiap skenario.
Liquidity risk bearing analysis adalah melakukan analisa yang membantu organisasi
untuk menentukan kapasitas keuangannya dalam menerima berbagai level risiko likuiditas.
Analisa ini mengevaluasi manfaat dan biaya dari berbagai langkah mulai dari mempertahankan
risiko likuiditas hingga melakukan transfer risiko.
Diversifikasi Pendanaan
Pendanaan tidak hanya dari satu sumber saja, melainkan diversifikasi ke sumber-
sumber pendanaan lainnya. Jadi, ketika satu sumber mengalami kekeringan likuiditas, masih
ada sumber lainnya.
Liquidity Policy
- Implementasikan kebijakan likuiditas yang mengidentifikasi metode, proses dan
tanggung jawab.
- Analisa kondisi likuiditas Anda.
- Diversifikasi pendanaan.
- Lakukan pelaporan likuiditas secara rutin.
- Pertimbangkan rencana untuk contingency fund.
- Pastikan sistem pelaporan Anda akurat, informative, komprehensif dan realistis
Likuiditas
Masalah Likuiditas adalah berhubungan dengan masalah kemampuan suatu
perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi.
Jumlah alat - alat pembayaran (alat-alat likuid) yang dimiliki oleh suatu perusahaan
pada saat tertentu merupakan kekuatan membayar dari perusahaan yang bersangkutan.
Solvabilitas
Current ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar dan kewajiban lancar dan
merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan suatu
perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Current ratio menunjukkan sejauh mana akitva lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancar.
Semakin besar perbandingan aktiva lancar dan kewajiban lancar semakintinggi kemampuan
perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya.
Current ratio yang rendah biasanya dianggap menunjukkan terjadinya masalah dalam
likuidasi, sebaliknya current ratio yang terlalu tinggi juga kurang bagus, karean menunjukkan
banyaknya dana menganggur yang pada akhirnya dapat mengurangi kemampulabaan
perusahaan (Sawir, 2009:10). Apabila mengukur tingkat likuiditas dengan menggunakan
current ratio sebagai alat pengukurnya, maka tingkat likuiditas atau current ratio suatu
perusahaan dapat dipertinggi dengan cara (Riyanto, 2001:28):
Rasio ini disebut juga acid test rasio yang juga digunakan untuk mengukur kemampuan
suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Penghitungan quick ratio
dengan mengurangkan aktiva lancar dengan persediaan.
Hal ini dikarenakan persediaan merupakan unsur aktiva lancar yang likuiditasnya rendah dan
sering mengalami fluktuasi harga serta menimbulkan kerugian jika terjadi likuiditas. Jadi rasio
ini merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan aktiva lancar yang paling likuid mampu
menutupi hutang lancar.
Sawir (2009:10) mengatakan bahwa quick ratio umumnya dianggap baik adalah
semakin besar rasio ini maka semakin baik kondisi perusahaan.
Rasio ini merupakan rasio yang menunjukkan posisi kas yang dapat menutupi hutang
lancar dengan kata lain cash ratio merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan kas
yang dimiliki dalam manajemen kewajiban lancar tahun yang bersangkutan.
Cash Ratio dapat dihitung dengan formula:
Rasio merupakan alat ukur yang digunakan perusahaan untuk mengenalisis laporan
keuangan. Rasio menggambarkan suatu hubungan atau pertimbangan antara suatu jumlah
tertentu dengan jumlah yang lain. Dengan menggunkan alat analisa berupa rasio keuangan
dapat menjelaskan dan memberikan gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya
keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan dari suatu period eke periode berikutnya.
Analisis rasio keuangan adalah analisis yang menghubungkan perkiraan neraca dan
laporan laba rugi terhadap satu dengan lainnya, yang memberikan gambaran tentang sejarah
perusahaan serta penilaian terhadap keadaan suatu perusahaan tertentu. Analisis rasio keuangan
memungkinkan manajer keuangan meramalkan reaksi para calon investor dan kreditur serta
dapat ditempuh untuk memperoleh tambahan dana. (Zaki Baridwan, 1997 :17)
Suatu rasio tidak memiliki arti dalam dirinya sendiri, melainkan harus diperbandingkan dengan
rasio yang lain agar rasio tersebut menjadi lebih sempurna dan untuk melakukan analisis ini
dapat dengan cara membandingkan prestasi suatu periode dengan periode sebelumnya
sehingga diketahui adanya kecenderungan selam periode tertentu, selain itu dapat pula
dilakukan dengan membandingkan dengan perusahaan sejenis dalam industri itu sehingga
dapat diketahui bagaimana keuangan dalam industri.
Dalam mengadakan interpretasi dan analisis laporan keuangan suatu perusahaan, seorang
penganalisis memerlukan adanya ukuran atau yardstick tertentu. Ukuran yang sering digunakan
dalam analisis keuangan adalah rasio. Pengertian rasio sebenarnya hanyalah alat yang
dinyatakan dalam “aritmatical terms” yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan
antara dua macam data keuangan. Menurut Bambang Riyanto (1992 : 329), analisis rasio
keuangan adalah proses penentuan operasi yang penting dan karakteristik keuangan dari
sebuahperusahaan dari data akuntansi dan laporan keuangan. Tujuan dari analisis ini adalah
untuk menentukan efisiensi kinerja dari manajer perusahaan yang diwujudkan dalam catatan
keuangan dan laporan keuangan. Dalam menggunakan analisis rasio keuangan pada dasarnya
dapat melakukannya dengan dua macam perbandingan, yaitu :
Membandingkan rasio sekarang (present ratio) dengan rasio-rasio dari waktu
yang telah lalu (histories ratio) atau dengan rasio-rasio yang diperkirakan untuk
waktu yang akan datang dari perusahaan yang sama.
Membandingkan rasio-rasio dari suatu perusahaan dengan rasio-rasio sejenis
dari perusahaan yang lain yang sejenis. Dengan demikian manfaat suatu angka
rasio sepenuhnya tegantung kepada kemampuan / kecerdasan penganalisis data
menginterprestasikan data yang bersangkutan.
Manfaat analisa rasio keuangan
Adapun manfaat yang bisa diambil dengan dipergunakannya rasio keuangan, yaitu:
1. Analisa rasio keuangan sangat bermanfaat bagi manajemen untuk perencanaan dan
pengevaluasian pretasi atau kinerja (performance) perusahaan bila dibandingkan
dengan rata-rata industri.
2. Analisa rasio keuangan juga bermanfaat bagi para kreditor dappat digunakan untuk
memperkirakan potensi risiko yang akan dihadapi dikaitkan dengan adanya jaminan
kelangsungan pembayaran bunga dan pengembaliaan pokok pinjaman.
Disamping keunggulan yang dimiliki analisis rasio ini, teknik ini juga memiliki
beberapa keterbatasan yang harus disadari sewaktu penggunaannya agar kita tidak salah dalam
penggunaannya.
Adapun keterbatasan analisis rasio menurut Sofyan Syofii Harahap (1998 : 298)
ini antara lain:
1) Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk kepentingan
pemakainya.
2) Keterbatasan yang dimiliki laporan keuangan juga menjadi keterbatasan analisis ini
seperti :
- Bahan perhitungan rasio atau laporan keuangan itu banyak mengandung taksiran
yang dapat dinilai biasa atau objektif.
- Nilai yang terkandung dalam laporan keuangan dari rasio adalah nilai perolehan
(cost) bukan harga pasar.
- Klasifikasi dalam laporan keuangan bisa berdampak pada angka rasio.
- Metode pencatatan yang tergambar dalam standar akuntansi bisa diterapkan berbeda
oleh perusahaan yang berbeda.
- Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia maka akan menimbulkan kesulitan
menghitung rasio.
- Jika data yang tersedia tidak sinkron maka akan kesulitan dalam menghitung rasio.
- Jika dua atau lebih perusahaan dibandingkan teknik dan metode yang digunakan
berbeda maka perbandingan dapat menimbulakn kesalahan.
Rasio keuangan merupakan alat yang sangat berguna, namun mempunyai beberapa
keterbatasan dan harus digunakan dengan hati-hati. Rasio-rasio tersebut terbentuk dari
penfsiran dengan cara menggabungkan beberapa rasio yang ada menjadi suatu model
peramalan yang berarti yaitu model yang disebut analisis diskriminan. Analisis diskriminan ini
menghasilkan suatu index yang memungkinkan penggolongan suatu observasi ke dalam satu
kelompok yang telah ditetapkan terlebih dahulu, sehingga dengan model ini dapat diukur
prospek sutu perusahaan.
Wahyudi, Imam. dkk. Manajemen resiko bank islam. Jakarta. Salemba empat. 2013.