Anda di halaman 1dari 8

Slide 3

Pengertian risiko kredit


● Menurut Otoritas Jasa Keuangan (2016), risiko kredit
adalah risiko akibat kegagalan pihak lain dalam
memenuhi kewajiban kepada lembaga keuangan yang
memberikan kredit sesuai dengan perjanjian yang
disepakati.

Slide 4
JENIS-JENIS KREDIT DAN TUJUANNYA
• JENIS KREDIT
Kredit berasal dari kata credere atau creditium berarti
kepercayaan. Firdaus dan Ariyanti (2004), penggolongan
kredit :
1. Berdasarkan Tujuan kreditnya:
a. Kredit produktif, kredit yang digunakan untuk
meningkatkan usaha atau produksi.
b. Kredit konsumtif, kredit yang digunakan untuk
konsumsi secara pribadi.
2. Berdasarkan Kegunaan:
a. Kredit investasi, kredit jangka panjang yang
digunakan untuk keperluan investasi
b. Kredit modal kerja, kredit yang digunakan
untuk keperluan modal kerja
3. Berdasarkan Jangka waktu:
a. Kredit jangka pendek, kredit yang memiliki
jangka paling lama 1 tahun
b. Kredit jangka menengah, kredit yang memiliki
jangka waktu kredit antara 1-3 tahun
c. Kredit jangka Panjang, kredit dengan jangka
waktu pengembalian diatas 3 tahun
• Tujuan Manajemen Risiko Kredit
Memastikan bahwa aktivitas penyediaan dana lembaga
keuangan tidak terekspos pada risiko kredit yang dapat
menimbulkan kerugian pada lembaga keuangan.

Slide 5
Macam” risiko kredit
• Risiko Konsentrasi Kredit
Risiko yang timbul akibat konsentrasi penyediaan dana
kepada satu pihak atau sekelompok pihak, industri, sektor
dan atau area geografis tertentu yang berpotensi
menimbulkan kerugian cukup besar yang dapat mengancam
kelangsungan usaha lembaga keuangan yang memberikan
kredit.
• Risiko Akibat Kegagalan Pihak Lawan
Timbul karena pihak lawan gagal dalam memenuhi
kewajibannya dan timbul dari jenis transaksi yeng memiliki
karakteristik tertentu, misalnya transaksi yang dipengaruhi
oleh pergerakan nilai wajar atau nilai pasar.
• Risiko Akibat Kegagalan Settlemen
Risiko yang timbul akibat kegagalan penyerahan kas dan atau
instrumen keuangan pada tanggal penyelesaian yang telah
disepakati dari transaksi penjualan dan atau pembelian
instrumen keuangan.
• Country Risk
Adalah risiko yang timbul dari ketidakpastian karena
memburuknya kondisi perekonomian negara dalam
membayar utang, gejolak sosial politik, serta kebijakan suatu
negara, antara lain rasionalisasi atau pengambilalihan aset,
kontrol nilai tukar, dan atau devaluasi nilai tukar.

Slide 6
Penyebab kredit macet

Slide 7
Penyebab kredit bermasalah dari aspek risiko kredit

Slide 8
Penyebab kredit bermasalah dari aspek operasional

Slide 9
Penerapan manajemen risiko kredit
1. Pengawasan aktif dewan komisaris dan direksi
Dewan komisaris bertanggung jawab dalam melakukan
persetujuan dan peninjauan berkala mengenai strategi dan
kebijakan risiko kredit pada perusahaan. Sedangkan direksi
bertanggung jawab untuk mengimplementasikan strategi dan
mengembangkan kebijakan serta prosedur dengan mendukung
standar pemberian kredit yang sehat, memantau dan
mengengdalikan risiko kredit, mengidentifikasi dan
menangani kredit bermasalah.
2. Kebijakan, prosedur, dan penetapan limit
Kriteria pemberian kredit yang sehat adalah perusahaan harus
mempunyai informasi yang cukup untuk membantu dalam
menilai secara komprehensif profil risiko nasabah. Selain itu,
perusahaan harus memastikan terdapat pemisahan fungsi
antara pihak yang melakukan persetujuan, analisis, dan
administrasi kredit, dalam mekansime kepatuhan prosedur
pendelegasian dalam pemberian kredit.
Perusahaan juga harus menetapkan limit untuk seluruh
nasabah sebelum melakukan transaksi kredit, yang mana
kredit dapat berbeda antara satu nasabah dengan nasabah
lainnya.
3. Proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan
sistam informasi manajemen risiko kredit
Perusahaan perlu mengidentifikasi risiko kredit yang melekat
pada seluruh produk dan aktivitasnya. Kegiatan peminjaman
dan jasa pembiayaan perdagangan harus memerhatikan
kondisi keuangan nasabah dan ketetapan waktu membayar.
Selain itu, sistem pengukuran risiko kredit
mempertimbangkan karateristik setiap jenis risiko transaksi
kredit, kondisi keuangan nasabah, jangka waktu kredit, aspek
jaminan, potensi terjadinya kegagalan dan kemampuan bank
untuk menyerap potensi kegagalan.
Perusahaan perlu mengembangkan dan menerapkan sistem
informasi dan prosedur untuk memantau kondisi setiap
nasabah, dapat menyediakan lapaoran dan data secara akurat
dan tepat waktu untuk mendukung pengambilan keputusan
oleh direksi dan pejabat lainnya, serta menyediakan data
mengenai jumlah seluruh exposure kredit.
4. Sistem Pengendalian Intern
Perusahaan perlu mengkaji ulang terhadap proses penyaluran
kredit. Tidak hanya itu, perusahaan harus memiliki prosedur
pengelolaan penanganan kredit bermasalah, termasuk sistem
deteksi kredit bermasalah secara tertulis dan menerapkannya
secara efektif. 
Jika tidak memiliki kredit bermasalah yang cukup signifikan,
perusahaan harus memisahkan fungsi penyelesaian kredit
bermasalahh dengan fungsi yang memutuskan penyaluran kredit.

Slide 10
Metode pengelolaan risiko kredit
Perusahaan, khususnya bank, menggunakan sejumlah metode
dan kebijakan dalam mengelola risiko kredit untuk
meminimalkan kemungkinan terjadinya kerugian tersebut.
Ada 6 metode yang dapat digunakan untuk mengelola risiko
kredit, di antaranya:
1. Model Pemeringkatan (Grading Model)
Jika perusahaan dapat menerapkan kebijakan pemberian
kredit yang sehat, kemungkinan risiko masalah akan kecil.
Maka, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah
menciptakan model pemeringkatan kredit sebagai sarana
untuk menetapkan kemungkinan terjadinya gagal bayar.
Perusahaan melakukan kalibrasi risiko yang memungkinkan
untuk menetapkan probabilitas tertentu untuk setiap kejadian
yang tidak diinginkan. Metode ini memungkinkan perusahaan
untuk memastikan bahwa portofolio kredit bank tidak terpusat
pada kredit berkualitas buruk.
2. Manajemen Portofolio Kredit
Perusahaan mengukur portofolio kredit untuk memberikan
keyakinan bahwa kredit yang diberikan tidak terlalu terpusat
pada satu wilayah saja. Dengan begitu, perusahaan dapat
melakukan diversifikasi pada portofolio kreditnya sehingga
risiko terjadinya gagal bayar yang bersifat sistemik dapat
ditekan.
3. Sekuritisasi
Metode sekuritisasi adalah tindakan menjual sebagian
portofolio kreditnya pada investor dalam bentuk surat
berharga. Ini merupakan salah satu tindakan yang dapat
dilakukan bank untuk melindungi usahanya. Sekuritisasi
memungkinkan bank untuk mengurangi potensi eksposur
yang tinggi pada jenis kredit tertentu, yang menurut skenario
bank menunjukkan tingkat risiko tinggi.
4. Peran Agunan
Agunan adalah aktiva yang diperjanjikan debitur untuk
mendapatkan kredit dan dapat diambil alih ketika terjadi gagal
bayar. Ini memiliki peran penting dalam kebijakan pemberian
kredit yang diterapkan bank. 
Bentuk agunan yang paling aman adalah uang tunai.
Sedangkan bentuk agunan yang paling umum adalah properti
hunian.
5. Monitoring Arus Kas
Sebagian bank yang mengalami tingkat gagal bayar yang
tinggi, menurunkan risiko kredit dengan membatasi eksposur
dan memastikan nasabah bereaksi cepat terhadap keadaan
yang berubah. Cara in dapat mengurangi permasalahan secara
signifikan.
6. Manajemen Pemulihan
Pengelolaan yang efisien terhadap suatu kredit yang
mengalami gagal bayar dapat menghasilkan pemulihan cukup
besar dibandingkan tingkat kerugiannya.

Anda mungkin juga menyukai