Anda di halaman 1dari 28

• Metode Pengukuran Risiko

Kredit dan Manajemen


Risiko Kredit

Rafa Sayyidatul Wafiyyah 1707521075


I Ketut Arya Adhiyasa 1707521082
Ni Kadek Putri Wahyuni 1707521083
Gede Angga Pratama Saputra 1707521087

www. website.com
1.Definisi dan Ilustrasi Risiko
Kredit

2.Penilaian Kuantitatif Dalam


Analisis Risiko Kredit
MATERI YANG DI BAHAS
3.Penilian kuantitatif : Rating
dan Analisis Diskriminasi

4.Manajemen Risiko Kredit


,Ketepatan Dalam
Manajemen Risiko Kredit
Definisi dan Ilustrasi
Risiko Kredit

Risiko kredit adalah risiko yang


timbul dalam hal debitur gagal
memnuhi kewajiban untuk
membayar angsuran pokok
ataupun bunga sebagaimana telah
disepakati dalam perjanjian kredit.
1 2
Pada tahun 1980-an pinjaman Ilustrasi Bank A memberikan kredit
perumahan kepada debitur
yang diberikan kepada Negara
berkembang (seperti Negara perorangan. Saat memberikan
Amerika Latin) mengalami kredit tersebut, bank memiliki
risiko bahwa sebagian atau
masalah sehingga mendorong
seluruh debitur perorangan
bank-bank yang memberi
tersebut akan gagal membayar
pinjaman mengalami kesulitan.
bunga ataupun pokok kredit yang
Pada saat krisis ekonomi, diterimanya.
tingkat bunga yang tinggi, Risiko kredit timbul dari adanya
pertumbuhan ekonomi yang kemungkinan bahwa kredit yang
melambat, persoalan risiko diberikan oleh bank, atau obligasi
kredit lebih serius. yang dibeli, tidak dapat
dibayarkan kembali. Risiko kredit
juga timbul dari tidak dipenuhinya
berbagai bentuk kewajiban pihak
lain kepada bank, seperti
kegagalan memenuhi kewajiban
pembayaran dalam kontrak
derivatif.
PENILAIAN KUALITATIF
PENILAIAN KUALITATIF
KERANGKA 3R & 5C
• Returns: Hasil yang diperoleh dari pen Character: Kemauan (sifat dan watak)
ggunaan kredit yang diminta, apakah kr peminjam (debitur) untuk memenuhi
edit tersebut bisa menghasilkan return kewajibannya.
(pendapatan) yang memadai untuk mel
Capacity: Kemampuan peminjam untuk
unasi hutang dan bunganya.
melunaasi kewajiban hutangnya
• Repayment capacity: Kemampuan pe
rusahaan mengembalikan pinjaman da Capital: Posisi keuangan perusahaan
n bunganya pada saat pembayaran ter (peminjam) secara keseluruhan
sebut jatuh tempo. Collateral: Aset yang dijadikan agunan
• Risk-bearing ability: Kemampuan per untuk suatu pinjaman.
usahaan menanggung risiko kegagalan
atau ketidakpastian yang berkaitan den Conditions: Sejauh mana kondisi
gan penggunaan kredit. Jaminan perlu perekonomian akan mempengaruhi
dipertimbangkan oleh kreditor. kemampuan untuk mengembalikan
pinjaman.
Penilaian Kuantitatif :
Rating dan Analisis Diskriminan
1. Rating Perusahaan
Perusahaan akan menerbitkan surat utang, baik jangka panj
ang (obligasi), atau jangka pendek (commercial paper), bias
anya akan di-rating. Rating menunjukkan tingkat risiko perus
ahaan tersebut.

Melalui rating, calon pembeli obligasi diharapkan memperole


h gambaran mengenai risiko perusahaan yang akan menerbi
tkan surat utang tersebut.
Sebagai contoh, untuk rating AAA, pada satu tahun sesudah oblig
asi dikeluarkan, tidak ada perusahaan yang mengalami kegagalan
bayar. Empat tahun sesudah obligasi dikeluarkan ada perusahaan
mengalami kegagalan bayar sebesar 0,07%, sehingga kumulatif k
egagalan bayar pada tahun keempat adalah 0,07%. Pada tahun k
elima terjadi kegagalan bayar sebesar 0,16%, sehingga kegagala
n bayar kumulatif menjadi 0,23% (0,07 + 0,16). Dengan cara yang
sama, kegagalan bayar marjinal dan kumulatif bisa dihitung untuk
kategori rating yang lain bisa lakukan.
2. Model Skoring Kredit : Model Diskriminan

Analisis diskriminan pada dasarnya ingin melihat


apakah suatu perusahaan sebaiknya dimasukkan
ke dalam kategori tertentu.
Sebagai contoh, berikut ini fungsi diskriminan yang diestimasi
oleh penelitian Altman (1968) :
Z = 1,2X1 + 1,4X2 + 3,3X3 + 0,6X4, 1,0X5

Dimana X1 = rasio modal kerja / total asset


X2 = rasio laba yang ditahan / total asset
X3 = rasio laba sebelum bunga dan pajak / total asset
X4 = rasio nilai pasar saham / nilai buku saham
X5 = rasio penjualan / total asset
Setelah fungsi diskriminan diestimasi, tahap berikutnya adalah mengguna
kan fungsi tersebut untuk memprediksi kegagalan bayar. Model baru untuk
perusahaan non public oleh Altman adalah sebagai berikut :

Z = 0,717X1 + 0,847X2 + 3,107X3 + 0,420X4 + 0,998X5


Dimana X1 = rasio modal kerja / total asset
X2 = rasio laba yang ditahan / total asset
X3 = rasio laba sebelum bunga dan pajak / total asset
X4 = rasio nilai buku saham preferen dan saham biasa / nilai buku tota
l hutang
X5 = rasio penjualan / total asset
Tabel 3. Cut-off rate model diskriminan.

  Model pasar Model nilai buku

Batas tidak bangkrut 2,99 2,90

Batas bangkrut 1,81 1,20

Wilayah abu-abu 1,81-2,99 1,20-2,90


Misalkan ada dua perusahaan dengan data rasio keuangan berikut ini :

  X Y
Rasio modal kerja / total asset 0,25 0,005
Rasio laba yang ditahan / total 0,1 0,001
asset
Rasio laba sebelum bunga dan 0,1 -0,2
pajak / total asset
Rasio nilai pasar saham / nilai 2 1,2
buku saham
Rasio penjualan / total aset 2 1,5
Karena nilai X untuk A di atas batas bangkrut (3,97 > 2,99), maka Altman
memprediksi bahwa A tidak bangkrut.
Sebaliknya, karena Z untuk B di bawah batas bawah (1,33 < 1,81), maka
Altman memprediksi bahwa perusahaan B akan mengalami kebangkrutan
.
 
KETEPATAN DALAM MENJELASKAN
MANAJEMEN RISIKO UNTUK MASINGMASING
RISIKO
RISIKO KREDIT
Risiko Kredit dapat bersumber dari berbagai aktivitas
bisnis Bank. Pada sebagian besar Bank, pemberian
kredit merupakan sumber Risiko Kredit yang
terbesar. Selain kredit, Bank menghadapi Risiko
Kredit dari berbagai instrumen keuangan seperti
surat berharga, akseptasi, transaksi antar Bank,
transaksi pembiayaan perdagangan, transaksi nilai
tukar dan derivatif, serta kewajiban komitmen dan
kontinjensi
Penerapan
TUJUAN Manajemen
Tujuan utama Manajemen Risiko
Risiko untuk Risiko Kredit a. Pengawasan Aktif
adalah untuk memastikan Dewan Komisais dan
bahwa aktivitas penyediaan Direksi
dana Bank tidak ter ekspos b. b. Kebijakan,
pada Risiko Kredit yang dapat Prosedur, dan
menimbulkan kerugian pada Penetapan Limit
Bank
LIMIT

Bank harus menetapkan limit penyediaan dana secara keseluruhan


untuk seluruh aktivitas bisnis Bank yang mengandung Risiko
Kredit, baik untuk pihak terkait maupun tidak terkait, serta untuk
individual maupun kelompok debitur.
Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan, dan Pengendalian
Risiko, serta Sistem Informasi Manajemen Risiko Kredit

Dalam menerapkan Manajemen Risiko melalui proses identifikasi, pengukuran,


pemantauan, dan pengendalian Risio, serta sistem informasi Manajemen Risiko
untuk Risiko Kredit.Bank perlu menambahkan penerapan beberapa hal dalam
tiap proses dimaksud, sebagai berikut:

1) Identifikasi Risiko Kredit 3) Pemantauan Risiko Kredit


5) Sistem Informasi Manajemen
Risiko Kredit
2) Pengukuran Risiko Kredit 4) Pengendalian Risiko Kredit
Sistem Pengendalian Intern

1.Sistem kaji ulang yang independen 3. Sistem pelaporan yang efisien dan
dan berkelanjutan terhadap efektivitas
efektif untuk menyediakan informasi
penerapan proses Manajemen Risiko
untuk Risiko Kredit yang paling yang memadai kepada Dewan
kurang memuat evaluasi proses Komisaris, Direksi, dan komite audit.
administrasi perkreditan

2. Sistem review internal oleh individu 4.Audit internal atas proses


yang independen dari unit bisnis untuk Risiko Kredit dilakukan
membantu evaluasi proses kredit secara secara periodik
keseluruhan
“Kasus Kredit Macet pada Bank Negara
Indonesia (BNI)”
Pada tahun 2011, Direktur PT Siak Raya Timber (Kea Meng
Kwang alias Edmond Kee), melakukan peminjaman kredit di
bank BNI 46 Pusat, Jakarta. Direktur PT SRT mengajukan
kredit sebesar Rp 97 Milyar, karena pada saat itu perusahaan
mengalami masalah pemasokan kayu sebagai bahan baku.
Direktur perusahaan di bidang kayu tersebut menyertakan
agunan pabrik PT SRT beserta barang-barangnya. Pinjaman
tersebut dicairkan tahun 2011 sebanyak dua kali pencairan
dengan nomor rekening yang berbeda. Uang pertama dicairkan
sebanyak Rp 48 miliar. Beberapa waktu berikutnya, kembali
dicairkan sebanyak Rp 49 Miliar. Namun pada tahun 2012,
Edmond Kea mulai macet dalam membayar kredit yang
diajukannya itu. Menurut informasi yang dirangkum, Edmond
Kea sudah melarikan diri ke Singapura dan menjadi Warga
Negara (WN) Singapura.
Analisi Kasus

Pada kasus di atas, sebelum memberikan kredit,


hendaknya Bank harus mensurvei keadaan perusahaan
tersebut dan juga mengetahui besar atau nominal
barang yang dijadikan agunan ketika diuangkan.
Pelaksanaan penilaian risiko baik secara kualitatif dan
kuantitatif sangat kritikal untuk dijalankan sehingga
harus dilakukan secara professional.
PERTANYAAN
1.Apa saja tantangan dalam manajemen
Risiko?
- Manajemen data yang tidak efisien.
- Tidak ada kerangka kerja pemodelan
risiko yang mencakup segala aspek
kelompok.  
- Kerja ulang yang konstan. 
- Alat risiko tidak memadai. 
- Pelaporan yang rumit. 

2.Bagaimana cara untuk mengurangi


kerugian
pinjaman dan memastikan bahwa cadangan
modal mencerminkan profil risiko secara
tepat?
3.Apa saja yang menjadi perhatian oleh bank pada
setiap syarat 5c?
• Character
• Capacity
• Capital
• Collateral
• Condition

4.Apa Tujuan utama Manajemen Risiko untuk Risiko


Reputasi?

Secara umum eksposur Risiko Kredit merupakan salah


satu eksposur Risiko utama sehingga kemampuan Bank
untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan
mengendalikan Risiko Kredit serta menyediakan modal
yang cukup bagi Risiko tersebut sangat penting.

Anda mungkin juga menyukai