Disusun Oleh:
UNIVERSITAS UDAYANA
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap perusahaan yang memiliki manajemen risiko tentu harus menganalisa dan
memahami dan siap menghadapi risiko dalam sebuah perusahaan, seperti membuat
ilustrasi, penilaian kualitatif, maupun kuantitatif. Sehingga dengan adanya manajemen
risiko yang baik suatu perusahaan akan terhindar dari suatu risiko yang besar, tetapi bukan
berarti risiko tersebut dapat terhindar, karena dalam setiap perusahaan tentu memiliki
masalahnya masing-masing, tetapi hal tersebut dapat diminimalisir dengan adanya sistem
manajerial terhadap risiko yang akan timbul.
Risiko memang sudah menjadi tantangan yang harus dihadapi maupun dilewati
oleh suatu perusahaan, begitu banyak risiko yang harus dianalisis sebelum perusahaan
tersebut berjalan, untuk mengurangi masalah dalam perusahaan tersebut. Salah satunya
seperti pada perusahaan keuangan mereka haurs bisa menganalisis risiko kredit sehingga
dalam operasionalnya tidak terjadi masalah yang begitu berat.
Melihat masalah di atas, maka kelompok kami hendak menulis masalah tersebut
dengan judul penulisan “DEFINISI, ILUSTRASI, PENILAIAN KUALITATIF DAN
KUANTITATIF PADA RISIKO KREDIT”.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam penulisan ini dapat diangkat masalah sebagai acuan penulisan ini, sebagai
berikut:
PEMBAHASAN
Tabel beriku ini menyajikan klasifikasi rating dari PT. Pefindo dengan penjelasannya.
Rating Keterangan
AAA Instrument hutang dengan tingkat resiko sangat rendah.
Tingkat pengembalian teramat baik(excellent); perubahan
pada kondisi keuangan, bisnis atau ekonomi tidak akan
berpengaruh secara signifikan terhadap resiko investasi.
AA Instrument hutang dengan resiko sangat rendah. Tingkat
pengembalian yang sangat baik, perubahan pada kondisi
keuangan, bisnis, atau ekonomi barangkali akan berpengaruh
pada resiko investasi , tetapi tidak terlalu besar.
A Pengembalian hutang dengan resiko rendah. Tingkat
pengembalian yang baik, meskipun perubahan pada kondisi
keungan , bisnis atau ekonomi akan meningkatakan resiko
investasi.
BBB Tingkat pengembalian yang memadai. Perubahan pada
kondisi keuangan , bisnis, atau ekonomi mempunyai
kemungkinan besar meningkatkan resiko investasi
dibandingkan dengan kategori yang lebih tinggi.
BB Investasi. Perusahaan mempunyai kemampuan membayar
bunga dan pokok pinjaman, tetapi kemampuan tersebut rawan
terhadap perubahan pada kondisi ekonomi, bisnis, dan
keuangan.
B Instrument hutang saat ini mengandung resiko investasi.
Tingkat pengembalian tidak terlindungi secara memadai
terhadap kondisi ekonomi, bisnis , dan keuangan.
C Instrument keuangan yang bersifat spekulatif dengan
kemungkinan besar bangkrut.
D Instrument keuangan sedang default/bangkrut
Catatan : tanda (+) atau (-) bisa ditambahkan dibelakang rating untuk menegaskan
tingkat rating lebih lanjut. Sebagai contoh suatu perusahaan mempunyai rating A+ yang
berarti rating A tingkat atas.
Perusahaan dengan tingkat rating AAA mempunyai resiko kredit paling rendah.
Sedangkan perusahaan rating C memiliki tingkat resiko kredit paling tinggi. Berikut ini
merupakan tabel tingkat kebangkrutan sesudah pengeluaran obligasi (%).
Tahun 1 2 3 4 5
Aaa Marjinal 0,00 0,00 0,00 0,07 0,16
Kumulatif 0,00 0,00 0,00 0,07 0,23
Aa1 Marjinal 0,00 0,00 0,00 0,31 0,00
Kumulatif 0,00 0,00 0,00 0,31 0,31
Aa2 Marjinal 0,00 0,00 0,09 0,20 0,36
Kumulatif 0,00 0,00 0,09 0,29 0,35
Aa3 Marjinal 0,09 0,06 0,12 0,15 0,18
Kumulatif 0,09 0,15 0,27 0,42 0,60
A1 Marjinal 0,00 0,04 0,45 0,30 0,22
Kumulatif 0,00 0,04 0,49 0,79 1,01
A2 Marjinal 0,00 0,04 0,17 0,36 0,31
Kumulatif 0,00 0,04 0,21 0,57 0,88
A3 Marjinal 0,00 0,20 0,17 0,15 0,09
Kumulatif 0,00 0,20 0,37 0,52 0,61
Baa1 Marjinal 0,06 0,33 0,40 0,38 0,36
Kumulatif 0,06 0,39 0,79 1,17 1,53
Baa2 Marjinal 0,06 0,20 0,09 0,72 0,63
Kumulatif 0,06 0,26 0,35 1,07 1,70
Baa3 Marjinal 0,45 0,61 0,74 1,07 0,82
Kumulatif 0,45 1,06 1,80 2,87 3,69
Ba1 Marjinal 0,85 1,83 1,78 2,57 2,49
Kumulatif 0,85 2,68 4,46 7,03 9,52
Ba2 Marjinal 0,73 2,64 3,10 2,96 2,85
Kumulatif 0,73 3,37 6,47 9,43 12,28
Ba3 Marjinal 3,12 4,97 5,40 5,06 4,60
Kumulatif 3,12 8,09 13,49 18,55 23,15
B1 Marjinal 4,50 6,40 6,43 6,11 5,61
Kumulatif 4,50 10,90 17,33 23,44 29,05
B2 Marjinal 8,75 6,43 6,92 5,85 3,91
Kumulatif 8,75 15,18 22,10 27,95 31,86
B3 Marjinal 13,49 8,37 5,98 4,24 4,02
Kumulatif 13,49 21,86 27,84 32,08 36,10
1. Analisis Diskriminan
Analisis diskriminan pada dasarnya ingin melihat apakah suatu perusahaan
sebaiknya dimasukkan kedalam kategori tertentu. Sebagai contoh, kita mempunyai
dua kategori yaitu, perusahaan yang mengalami kegagalan bayar dan perusahaan
yang tidak mengalami kegagalan bayar. Kemudian kita mengumpulkan informasi,
misalnya informasi laporan keuangan seperti rasio lancar, rasio profitabilitas, yang
akan digunakan untuk memprediksi apakah suatu perusahaan layak dimasukkan
kedalam kategori gagal bayar atau tidak. Yang perlu dilakukan pertama kali adalah
mengestimasi persamaan diskriminan yaitu dengan menggunakan variabel
dependen (tidak bebas) yang bersifat kategori yaitu, gagal bayar dan tidak gagal
bayar dengan menggunakan rasio – rasio keuangan sebagai variabel tidak bebas.
Sebagai contoh, berikut ini fungsi diskriminan yang diestimasi oleh
penelitian Altman (1968):
Keterangan :
X1 = Rasio modal kerja / total asset
X2 = Rasio laba ditahan / total asset
X3 = Rasio laba sebelum bunga dan pajak / total asset
X4 = Rasio nilai buku saham preferen dan saham biasa / nilai buku total
X5 = Rasio penjualan / total asset
Karena menggunakan informasi harga pasar saham, maka kita menggunakan model
yang pertama, sehingga perhitungan nilai Z bisa dilihat berikut ini.
Nilai Z untuk A
𝑍𝐴 = 1,2 X1 + 1,4 X2 + 3,3 X3 + 0,6 X4 + 1,0 X5
𝑍𝐴 = 1,2 (0,25) + 1,4 (0,1) + 3,3 (0,1) + 0,6 (2) + 1,0 (2)
𝑍𝐴 = 3,97
Nilai Z untuk B
𝑍𝐵 = 1,2 X1 + 1,4 X2 + 3,3 X3 + 0,6 X4 + 1,0 X5
𝑍𝐵 = 1,2 (0,005) + 1,4 (0,01) + 3,3 (-0,2) + 0,6 (1,2) + 1,0 (1,25)
𝑍𝐵 = 1,33
Dari perhitungan diatas, dapat disimpulkan bahwa nilai Z untuk A diatas batas
bangkrut (3,97 > 2,99), maka Altman memprediksi bahwa perusahaan A tidak bangkrut.
Sebaliknya, karena nilai Z untuk B dibawah batas bawah (1,33 < 1,81), maka Altman
memprediksi bahwa perusahaan B akan mengalami kebangkrutan.
4. Analisis Kredit
a. Analisis Generik
Banker Association for Risk Management (2012) memberikan
beberapa faktor pertimbangan dalam persetujuan kredit, yaitu :
1. Tujuan kredit dan sumber pembayaran
2. Profil risiko debitur terdiri kinerja historis industri tempat debitur
menjalankan usaha
3. Kemampuan bisnis debitur dan kondisi sektor ekonomi
4. Analisis pemasaran dan aspek teknis dasar menentukan asumsi
proyeksi keuangan.
5. Analisis keuangan
6. Aspek legal dan agunan untuk mementukan persyaratan kredit
3.1 Kesimpulan
Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/25/PBI/2009 Tahun 2009 adalah
risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur dan atau pihak lain dalam memenuhi
kewajiban kepada Bank. Risiko kredit terjadi jika counterparty (pihak lain dalam transaksi
bisnis) tidak bisa memenuhi kewajibannya (wanprestasi). Penilaian kualitatif dalam risiko
kredit adalah kerangka 3R dan 5C digunakan dalam menganalisis kemampuan melunasi
kewajiban dari calon nasabah pada bank, namun bisa juga dipakai untuk menganalisis
risiko kredit secara kualitatif pada perusahaan. Sedangkan penilaian kuantitatif dibedakan
menjadi rating perusahaan dan analisis diskriminan. Perusahaan atau bahkan negara seperti
Indonesia yang akan menerbitkan surat utang, baik jangka panjang (obligasi) atau jangka
pendek (commercial paper) biasanya akan di rating oleh perusahaan pe-rating. Sedangkan
analisis diskriminan pada dasarnya ingin melihat apakah suatu perusahaan sebaiknya
dimasukkan kedalam kategori tertentu. Sebagai contoh, kita mempunyai dua kategori
yaitu, perusahaan yang mengalami kegagalan bayar dan perusahaan yang tidak mengalami
kegagalan bayar. Selanjutnya ada manajemen risiko kredit yang terdiri dari penerapan
manajemen risiko kredit, pengawasan aktif dewan direksi dan komisaris, kecukupan
sumber daya manusia untuk risiko kredit, organisasi manajemen risiko kredit dan kebijakan
dan prosedur manajemen risiko serta penetapan limit.
DAFTAR PUSTAKA
Hanafi, Mamduh M. 2016. Manajemen Risiko Edisi Ketiga. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen YKPN.
Study. Quantitative Risk Analysis Definition Benefits Example. Dikutip pada 28 Februari 2021.
https://study.com/academy/lesson/quantitative-risk-analysis-definition-benefits-
examples.html 7
https://www.simplilearn.com/perform-quantitative-risk-analysis-rrt3co14vd62-video 5