Anda di halaman 1dari 6

Analisis Kredit: Pengertian, Proses dan Fungsinya

Analisis Kredit

Sebuah instansi baik bank atau lembaga keuangan lainnya tidak bisa serta merta meminjamkan uang
atau menyetujui kredit seseorang begitu saja. Diperlukan proses yang mendalam sebelum sampai
pada kesimpulan bahwa kredit telah disetujui. Proses ini biasa disebut dengan analisis kredit.

Apa pengertian dari kegiatan tersebut? Lantas seperti apa fungsinya dan juga tujuan dilaksanakannya
analisis ini? Jika Anda penasaran, simak berbagai macam informasi penting mengenai analisis kredit
berikut ini sehingga Anda dapat memahaminya dengan baik.

Pengertian Analisis Kredit

Menurut OJK, analisis kreditadalah suatu proses yang paling sedikit mencakup penilaian atas watak
(character), kemampuan (capacity), modal (capital), agunan (collateral), dan prospek usaha debitur
(condition of economy).

Adapun tujuan utama analisis kredit adalah untuk mengevaluasi kemampuan calon nasabah untuk
membayar kembali pinjaman dengan tepat waktu dan tanpa menimbulkan risiko gagal bayar atau
risiko kredit buruk bagi bank atau lembaga keuangan lainnya.

Satu hal yang penting diperhatikan bahwa analisis kredit tidak boleh dijadikan suatu formalitas yang
dilakukan semata-mata untuk memenuhi prosedur perkreditan atau pembiayaan. Hal ini dilakukan
untuk menghindari kemungkinan terjadinya praktik penggelembungan (mark-up) yang dapat
merugikan Bank.

Baca juga: 4 Perbedaan Kredit dan Pembiayaan yang Wajib Anda Ketahui!

Apa Tugas Analis Kredit?

Analisis Kredit, Analisis Kredit: Pengertian, Proses dan Fungsinya, Advance Innovations

Setelah mengetahui apa tujuan analisis kredit, berikutnya Anda perlu memahami apa saja tugas
pihak yang akan melakukan analisis kredit dalam hal ini seorang analis kredit.

Secara umum tugas utama seorang analis kredit adalah mengevaluasi kelayakan kredit suatu individu
atau bisnis yang membutuhkan pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya. Seorang analis
kredit bertanggung jawab untuk menilai kemampuan peminjam atau calon debitur untuk membayar
kembali pinjaman sesuai jadwal dan dengan bunga yang telah disepakati.

Setidaknya ada 5 tugas pokok yang harus dilakukan oleh seorang analis kredit, di antaranya:

1. Menganalisis laporan keuangan

Analis kredit harus mampu membaca dan menganalisis laporan keuangan yang disediakan oleh
peminjam, seperti laporan laba rugi, neraca, dan arus kas. Dengan demikian, analis kredit dapat
menilai kesehatan keuangan calon nasabah dan kemampuannya untuk membayar kembali pinjaman.

2. Mengevaluasi risiko

Analis kredit harus dapat mengevaluasi risiko yang terkait dengan pemberian kredit, seperti risiko
kredit, risiko pasar, dan risiko operasional. Dengan melakukan analisis risiko yang cermat, analis
kredit dapat menentukan apakah nasabah memiliki kemampuan untuk membayar kembali pinjaman.

3. Menentukan jumlah pinjaman yang sesuai

Berdasarkan hasil analisis keuangan dan evaluasi risiko, analis kredit harus menentukan jumlah
pinjaman yang sesuai untuk peminjam. Jumlah pinjaman harus cukup untuk memenuhi kebutuhan
peminjam, tetapi tidak terlalu besar sehingga peminjam tidak dapat membayar kembali.

4. Menyusun laporan kredit

Setelah melakukan analisis dan evaluasi, analis kredit harus menyusun laporan kredit yang
menjelaskan hasil analisis dan rekomendasi untuk pemberian kredit. Laporan ini akan digunakan oleh
pimpinan bank atau lembaga keuangan untuk membuat keputusan akhir.

5. Melakukan pemantauan

Setelah nasabah menerima pinjaman, analis kredit harus memantau pembayaran dan kondisi
keuangan peminjam secara berkala. Jika terdapat masalah, analis kredit harus segera mengambil
tindakan untuk mengurangi risiko kredit.

Baca juga: 4 Perbedaan Kredit dan Pembiayaan yang Wajib Anda Ketahui!

Proses Analisis Kredit 5C

Setiap bank atau lembaga keuangan yang menyediakan pinjaman dan kredit tentu sangat ingin
menghindari yang namanya non performing loan (NPL) alias kredit macet. Risiko ini dapat hadir jika
Anda tidak memastikan berbagai macam faktor peminjam alias debitur.
Demi menghindari risiko yang tidak diinginkan tersebut, maka proses analisis kredit diperlukan untuk
menentukan tingkat risiko sebagai bahan pertimbangan sebelum melakukan pemberian kredit. Salah
satu pendekatan dalam proses analisis kredit adalah menggunakan prinsip 5C. Berikut
penjelasannya:

1. Character

Watak dan sifat calon debitur atau nasabah menjadi salah satu aspek penting dalam pertimbangan
untuk bisa mendapatkan kredit. Diharapkan debitur mampu menunjukkan tanggung jawab terhadap
jumlah dana yang dipinjam. Status lain seperti usia, pernikahan, riwayat tempat tinggal juga
merupakan aspek penting lainnya pada prinsip penilaian ini.

2. Capital

Capital merupakan jumlah dana atau modal yang dimiliki oleh calon debitur. Semakin besar modal
dalam perusahaan, maka analisis yang didapatkan berupa kesungguhan yang lebih tinggi dalam
menjalankan usahanya untuk bisa melunaskan kewajiban. Kreditur akan merasa lebih yakin ketika
mengonfirmasi pengajuan kredit tersebut.

Baca juga: Bagaimana Cara Melakukan Survey Kredit yang Baik Dan Benar?

3. Capacity

Kemampuan debitur dalam menjalankan usaha untuk menghasilkan laba guna membayar kewajiban
pada kreditur adalah prinsip lainnya yang penting dalam analisis kredit. Selain itu mereka juga harus
mampu memenuhi kebutuhan harian dari laba yang dihasilkan. Debt service ratio (DSR), debt burden
ratio (DIR), nilai penghasilan berdasarkan slip gaji atau rekening tabungan menjadi salah satu cara
untuk mengenali hal ini.

4. Condition

Bagaimana kondisi politik, sosial, ekonomi, budaya yang memengaruhi keadaan perekonomian juga
bagian penting dalam kegiatan analisis kredit. Hal ini tentu akan memengaruhi kemampuan
seseorang untuk bisa membayar kewajiban mereka terhadap kreditur.

5. Collateral

Collateral adalah barang atau objek yang dijadikan agunan agar bisa menerima kredit dari kreditur.
Barang atau objek tersebut akan dinilai untuk menentukan risiko kewajiban finansial nasabah kepada
kreditur. Namun pada KTA alias kredit tanpa agunan hal ini tidak diperlukan.
Baca juga: Teknik Penyelesaian Kredit Macet dan Contohnya

Proses Analisis Kredit 7P

Analisis Kredit, Analisis Kredit: Pengertian, Proses dan Fungsinya, Advance Innovations

Selain prinsip 5C, prinsip lainnya yang digunakan oleh lembaga keuangan dalam memberikan kredit
adalah prinsip 7P. Dalam prinsip ini terdapat tujuh kriteria yang harus dipenuhi, yaitu:

1. Personality

Kriteria pertama adalah personality, yaitu melibatkan evaluasi terhadap pribadi calon debitur
(peminjam), seperti data pribadi, pekerjaan, pendidikan, dan pengalaman kerja. Analis kredit harus
memastikan bahwa calon debitur memiliki kredibilitas yang baik, memiliki kemampuan untuk
membayar kembali pinjaman, dan tidak memiliki riwayat kredit buruk.

2. Party

Yang kedua dalam prinsip 5P adalah party, dimana calon debitur dimasukkan ke dalam beberapa
golongan yang terkait dengan kondisi keuangannya. Biasanya pihak bank mengklasifikasikan nasabah
berdasarkan modal yang dimiliki, kepribadian, loyalitas, dan lain sebagainya. Dengan adanya
perbedaan klasifikasi dan golongan ini, akan ada perbedaan pula dalam pemberian fasilitas kredit
nantinya.

3. Purpose

Kriteria yang ketiga adalah purpose, yaitu tahap mengevaluasi tujuan penggunaan dana pinjaman.
Analis kredit harus memastikan bahwa tujuan penggunaan dana pinjaman benar-benar diperlukan
dan rasional.

4. Prospect

Kriteria keempat dari prinsip 5P adalah prospect, yaitu bagaimana prospek dari usaha yang
dijalankan oleh calon peminjam. Tentu saja prinsip ini berlaku khusus bagi nasabah yang mengajukan
pinjaman untuk modal usaha atau bisnis yang dikelolanya.

5. Payment

Masih berkaitan dengan kriteria sebelumnya, kriteria yang kelima ini juga bertujuan mengukur
bagaimana kemampuan bayar dari calon peminjam. Prinsip payment dilihat dari sumber pendapatan
nasabah, kelancaran usaha yang dijalankan, hingga prospek dari usaha tersebut.
6. Profitability

Kriteria keenam adalah profitability, dimana pihak bank melihat bagaimana kemampuan calon
peminjam dalam menghasilkan keuntungan atau laba. Di sini bukanlah keuntungan yang dicapai oleh
debitur semata-mata, melainkan pula dinilai dan dihitung keuntungan-keuntungan yang mungkin
akan dicapai oleh bank, andaikata memberikan kredit terhadap debitur tertentu, dibandingkan
dengan kalau kepada debitur lain atau kalau tidak memberikan sama sekali.

7. Protection

Proteksi dimaksudkan untuk berjaga-jaga terhadap hal-hal yang tidak diduga sebelumnya, maka bank
perlu untuk melindugi kredit yang diberikannya antara lain dengan jalan meminta jaminan dari
debiturnya bahkan mungkin pula baik jaminan maupun kreditnya diasuransikan.

Baca juga: Cara Menangani Kenakalan Surveyor Kredit

Proses Analisis Kredit 3R

Selain menggunakan pendekatan analis kredit 5C dan 7P, prinsip analisis kredit yang juga sering
digunakan dalam proses permohonan kredit adalah 3R, yaitu:

1. Risk (Risiko)

Prinsip ini menekankan pada pentingnya identifikasi dan pengendalian risiko dalam pemberian
pinjaman. Analis kredit harus memahami risiko yang terkait dengan pemberian pinjaman, seperti
risiko kredit, risiko pasar, dan risiko operasional.

2. Return (Pengembalian)

Prinsip ini menekankan pada pentingnya memperoleh pengembalian yang memadai dari pinjaman.
Analis kredit harus memastikan bahwa pinjaman yang diberikan menghasilkan pengembalian yang
memadai dan sesuai dengan tingkat risiko yang terkait dengan pinjaman tersebut.

3. Relationship (Hubungan)

Prinsip ini menekankan pada pentingnya membangun hubungan yang baik antara bank atau lembaga
keuangan dengan peminjam. Analis kredit harus memastikan bahwa peminjam memiliki rekam jejak
kredit yang baik dan dapat memenuhi kewajiban mereka secara tepat waktu.

Dengan menerapkan prinsip 3R ini, analis kredit dapat melakukan analisis kredit yang cermat dan
meminimalkan risiko gagal bayar atau risiko kredit buruk bagi bank atau lembaga keuangan.
Baca juga: Pembiayaan Konsumen: Ciri dan Cara Kerjanya

BI Checking Untuk Memperkuat Analisis Kredit

Nasabah debitur akan diberikan skor yang didasari pada catatan kolektibilitas. Rincian dari skor ini
membantu menilai bagaimana riwayat

Anda mungkin juga menyukai