NIM : B.133.20.0137
2. Pengumpulan berkas
Semua berkas dan biodata calon debitur dikumpulkan dan diteliti apakah ada yang
masih kurang atau tidak. Berkas tersebut harus sesuai dengan yang dibutuhkan oleh
pihak bank.
3. Pengamatan jaminan
Jaminan juga menjadi bagian penting dari analisa kelayakan kredit, jaminan harus
disesuaikan dengan besarnya pinjaman yang diajukan oleh calon nasabah. Bank harus
mengetahui pasar terkini untuk menafsirkan harga jaminan jika dicairkan suatu saat ketika
terjadi kemacetan kredit oleh nasabah tersebut. Jaminan yang umum diberikan kepada
pihak bank diantaranya adalah BPKB kendaraan bermotor baik sepeda motor maupun mobil
dan sertifikat tanah dan bangunan.
4. Tahap analisa kelayakan kredit
Untuk menganalisa kelayakan kredit yang diajukan calon debtur , ahap ini merupakan tahap
pengamatan dan penelitian dengan tepat yang didasarkan pada prinsip 5C. Prinsip 5C yang
diterapkan oleh bank tersebut bisa menjadi alat untuk pertimbangan kelayakan kredit calon
nasabah.
Berikut beberapa prinsip analisa kelayakan kredit yang dilakukan bank:
• Character
Analisa ini adalah dengan melihat karakter calon nasabah, caranya adalah dengan
mengumpulkan serangkaian informasi dari nasabah dan beberapa bank lain tentang
perilaku calon debitur dan juga tentang ketertibannya dalam membayar kewajiban pada
bank lain.
• Capital
Bank harus menganalisa modal yang dimiliki oleh calon debitur, apakah struktur modalnya
bagus ataukah tidak.
• Capacity
Bank wajib menganalisa kemampuan calon debitur dalam membayar kewajibannya kepada
pihak bank dengan cara mengetahui bagaimana dia memimpin perusahaa atau mengelola
usahanya.
• Condition
Analisa ini meliputi analisa terhadap variabel makro perusahaan baik variabel regional,
nasional maupun internasional.
• Collateral
Jaminan calon debitur yang tidak bisa menutup kemacetan calon debitur di masa depan, hal
ini patut dipertimbangkan.
Aspek Hukum.
Aspek Pemasaran.
Aspek Keuangan.
Aspek Teknis.
Aspek Manajemen.
Aspek Sosial dan Ekonomi.
Aspek AMDAL.
Fungsi Analisis Kredit
1. Sebagai dasar bagi bank dalam menentukan tingkat suku bunga kredit dan jaminan
yang disyaratkan untuk dipenuhi nasabah,
2. Sarana untuk pengendalian resiko yang akan dihadapi bank,
3. Syarat kredit dan sarana untuk struktur, jumlah kredit, jangka waktu kredit, sifa
kredit, tujuan kredit, dan sebagainya,
4. Sebagai bahan pertimbangan pimpinan/direksi bank dalam proses pengambilan
keputusan,
5. Sebagai alat informasi yang diperlukan untuk evaluasi kredit.