Anda di halaman 1dari 16

MANEJEMEN PERBANKAN

PRINSIP, PROSES ADMINISTRASI DAN PENGAWASAN KREDIT


PERTEMUAN - 7
Junias Robert Gultom SE.MM
Sesi 7 Manajemen Kredit Prinsip , Proses dan Pengawasan Kredit
Manajemen Perbankan IBI Kosgoro 1957 1
@ 2022.
PRINSIP-PRINSIP PEMBERIAN KREDIT
DENGAN ANALISIS 5C
Prinsip pemberian kredit dengan analisis 5C kredit dapat dijelaskan
sebagai berikut:

1. Character, adalah sifat atau watak seseorang dalam hal ini calon
debitur, tujuannya adalah memberikan keyakinan kepada bank
bahwa sifat atau watak dari nasabah yang akan diberikan kredit
benar-benar dapat dipercaya.
2. Capacity, untuk melihat kemampuan calon nasabah dalam
membayar kredit yang dihubungkan dengan kemampuannya
mengelola bisnis serta kemampuannya mencari laba.
3. Capital, untuk mengetahui sumber-sumber pembiayaan yang
dimiliki nasabah terhadap usaha yang akan dibiayai oleh bank
4. Colleteral, merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah
baik yang bersifat fisik maupun non fisik.
5. Condition, adalah pertimbangan bank terhadapa kondisi ekonomi
negara pada saat ini, apabila kondisi negara sedang tidak stabil,
sebaiknya pemberian kredit untuk sektor tertentu jangan diberikan
terlebih dahulu, karena akan memperkecil kemungkinan pinjaman
tersebut akan kembali.
PRINSIP-PRINSIP PEMBERIAN KREDIT
DENGAN ANALISIS 7P (BAGIAN 1)

Selain analisis dengan menggunakan 5C terdapat penilaian/analisis


lain yaitu 7P, rincian 7P adalah sebagai berikut:

1. Personality, yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau


tingkah lakunya sehari-hari maupun masa lalunya.

2. Party, yaitu mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi


tertentu atau golongan-golongan tertentu berdasarkan modal,
loyalitas, serta karakternya.

3. Perpose, yaitu mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil


kredit, termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah.

4. Prospect, yaitu untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan


datang apakah menguntungkan atau tidak, atau memiliki prospek
baik atau tidak.
PRINSIP-PRINSIP PEMBERIAN KREDIT
DENGAN ANALISIS 7P (BAGIAN 2)

5. Payment, merupakan ukuran bagaimana cara nasabah


mengembalikan kredit yang telah diambil atau dari sumber mana
saja dana untuk pengembalian kredit yang diperolehnya

6. Profitability, Untuk meganalisis bagaimana kemampuan


nasabah dalam mencari laba

7. Protection, untuk menjaga kredit yang di salurkan bank, tetapi


melalui suatu perlindunga, perlindungan dapat berupa jaminan
barang/orang/jaminan asuransi.
PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT
Berikut prosedur pemberian kredit oleh badan hukum:

1. Pengajuan proposal
2. Pemeriksaan berkas pinjaman
3. Penilaian kelayakan kredit
4. Wawancara Pertama
5. Peninjauan ke lokasi (Verifikasi Usaha dan Jaminan)
6. Wawancara kedua
7. Keputusan kredit
8. Penandatanganan akad kredit
9. Realisasi kredit
KUALITAS KREDIT

Untuk menjaga agar kredit yang disalurkan tidak menimbulkan


masalah, dalam menyalurkan kreditnya agar berkualitas, pihak
perbankan perlu memperhatikan hal-hal berikut:

1. Tingkat perolehan laba (Return), artinya jumlah laba yang


akan diperoleh atas penyaluran kredit

2. Tingkat risiko, artinya tingkat risiko yang akan dihadapi


terhadap kemungkinan melesetnya perolehan laba bank dari
kredit yang disalurkan
RISIKO PERBANKAN YANG AKAN
MEMPENGARUHI LABA
Secara umum terdapat jenis-jenis risiko yang akan dihadapi
perbankan, yaitu risiko :

1. Risiko Lingkungan, artinya risiko yang berkaitan dengan


lingkungan perbankan terutama yang berkaitan dengan
lingkungan luar (eksternal) perbankan.

2. Risiko manajemen, merupakan risiko yang berkaitan dengan


risiko dari dalam perusahaan (Internal), seperti risiko organisasi,
risiko kemampuan bank

3. Risiko penyerahan, risiko penyerahan juga lebih terpengaruh


internal perusahaan, seperti risiko operasional, risiko
perkembangan teknologi dan lainnya.

4. Risiko keuangan, berkaitan erat dengan pengaruh internal dan


eksternal bank seperti risiko kredit, risiko likuiditas, risiko suku
bunga dan lainnya
PENYEBAB KREDIT MACET
Kemacetan suatu fasilitas kredit disebabkan oleh 2 faktor:

1. Dari pihak Perbankan

 Dalam hal ini Pihak analis kredit kurang teliti baik dalam mengecek
kebenaran dan keaslian dokumen maupun salah dalam melakukan
perhitungan dengan rasio-rasio yang ada.

• Kemacetan suatu kredit dapat pula terjadi akibat kolusi dari pihak
analis kredit dengan pihak debitur sehingga analisisnya tidak
objektif

2. Dari pihak nasabah

• Adanya kesengajaan, artinya nasabah sengaja tidak mau


membayar kewajibannya kepada bank

• Adanya untuk ketidaksengajaan, artinya nasabah memiliki


keinginan untuk membayar, tetapi tidak mampu untuk membayar,
karena kondisi ekonominya tidak memungkinkan
UKURAN DALAM KUALITAS KREDIT (BAGIAN 1)

Bank Indonesia menggolongkan kualitas kredit menurut ketentuan


sebagai berikut :

1. LANCAR
• Kriteria atau ukuran suatu kredit dapat dikatakan lancar apabila:
a. Pembayaran angsuran pokok dan bunga tepat waktu
b. Memiliki mutasi rekening yang aktif
c. Bagian dari kredit yang dijamin dengan agunan tunai

2. DALAM PERHATIAN KHUSUS

• Artinya suatu kredit dikatakan dalam perhatian khusus apabila


memenuhi kriteria antara lain
a. Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan bunga
yang belum melampaui 90 hari
b. Jarang terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang perjanjikan
UKURAN DALAM KUALITAS KREDIT (BAGIAN 2)

3. KURANG LANCAR
a. Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan bunga yang
melampaui 90 hari
b. Terjadi pelanggaran kontrak yang diperjanjikan lebih dari 90 hari
c. Terdapat indikasi masalah keuangan yang dihadapi debitur

4. DIRAGUKAN
a. Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan atau bunga
yang telah melampaui 180 hari
b. Terjadi wanprestasi lebih dari 180 hari

5. MACET
a. Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan bunga
melebihi 270 hari
b. Kerugian operasional ditutup dengan pinjaman baru
c. Dari segi hukum dan kondisi pasar, jaminan tidak dapat dicairkan
pada nilai wajar
PENYELAMATAN TERHADAP KREDIT MACET
(BAGIAN 1)
Penyelamatan kredit macet dilakukan dengan beberapa metode,
yaitu:

1. Rescheduling, yaitu dengan cara :

• Memperpanjang jangka waktu kredit


• Memperpanjang jangka waktu angsuran

2. Reconditioning, Dengan cara merubah beberapa persyaratan


seperti:

• Kapitalisasi bunga, yaitu dengan merubah bunga menjadi utang


pokok
• Penundaan pembayaran bunga sampai waktu tertentu
• Penurunan suku bunga
• Pembebasan bunga
PENYELAMATAN TERHADAP KREDIT MACET
(BAGIAN 2)

3. Restructuring, yaitu dengan cara

• Menambah jumlah kredit


• Menambah equity yaitu dengan menyetor uang tunai atau
tambahan dari pembilik

4. Kombinasi, merupakan kombinasi dari 3 jenis metode diatas

5. Penyitaan Jaminan

 Penyitaan jaminan merupakan jalan terakhir apabila nasabah


sudah benar-benar tidak punya kemauan atau itikad baik atau
sudah tidak mampu lagi untuk membayar semua utang-utangnya
ADMINISTRASI DAN PENGAWASAN KREDIT

• Administrasi merupakan alat dalam pelaksanaan fungsi


manajemen Bank pada umumnya dan khususnya dibidang
perkreditan

• Administrasi Kredit merupakan rangkaian kegiatan dan hubungan


beberapa komponen yang saling terkait satu dengan yang lain,
yaitu:
– Software
– Hardware
– Brainware (SDM)

• Administrasi kredit merupakan pengelolaan mengenai


pencatatan, penyimpanan dokumen dan pembuatan laporan yang
berhubungan dengan pemberian fasilitas kredit
• Proses administrasi menghasilkan output berupa sistem informasi
sebagai umpan balik bagi manajemen suatu bank dalam
melaksanakan tugasnya secara lengkap

• Dengan demikian fungsi administrasi kredit adalah :


– Data / informasi bagi manajemen
– Alat komunikasi antara bank dengan debitur
– Sebagai instrumen pengawasan kredit
– Sebagai pertanggungan jawab
– Sebagai alat bukti bila terjadi sengketa
– Sumber data untuk laporan berkala

• Tahapan administrasi kredit :


– Sebelum kredit diberikan
– Saat proses analisis kredit
– Saat keputusan kredit
– Saat pembukaan rekening
– Saat kredit berjalan
– Saat pelunasan
– Saat kredit bermasalah
PENGAWASAN KREDIT

• Pengawasan kredit menjadi sangat penting sebab kredit


merupakan kekayaan bank yang berisiko tinggi karena asset
tersebut dikuasai oleh pihak diluar bank (debitur/pihak lainya)

• Pengawasan Kredit dalam Arti Luas yang dilakukan berupa :

– Steering Control (Pengawasan sebelum kredit diberikan)


• Tingkat kelayakan sektor usaha
• Arah Usaha Bank (Misi)

– Post Control (Pengawasan pada waktu proses berjalan)


• Kelengkapan dokumen
• Akurasi analisis
• Perjanjian dan Pengikatan jaminan
– Feedback Control (Pengawasan setelah kredit diberikan)
• Pengawasan administratif
• Pengawasan fisik
• Analisis kecenderungan pertumbuhan ekonomi
Thank You
• Junias Robert G SE.MM,

• junias.robert75@gmail
.com

16

Anda mungkin juga menyukai