Anda di halaman 1dari 24

Kuliah ke 6

GENERAL BANKING
KONSEP DASAR
PERKREDITAN
 GAMBARAN UMUM  Tujuan Pembelajaran

 Untuk memahami Operational 1. Mampu menjelaskan


bank diperlukan dasar Prinsip Pemberian Kredit
.
mengenai aktivitas suatu bank, 2. Mampu menjelaskan jenis
aktivitas yang paling utama Kredit
adalah perkreditan.
3. Mampu menjelaskan
Kolektibilitas Kredit
 Pada bab ini, akan diuraikan 4. Mampu menjelaskan Proses
mengani konsep dasar Pemberian Kredit.
perkreditan dan manajemen
perkreditan, termasuk
bagaimana menangani kredit
bermasalah.
I. Prinsip Pemberian Kredit

 Kata kredit berasal dari kata credere (Yunani) atau creditum (Latin) yang
berarti kepercayaan
 Kredit memiliki pengertian penyediaan dana atau tagihan yang sejenis hal
itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara
bank dengan pihak lain yang
 Prinsip pemberian kredit (5C) : Character, Capital, Capacity, Collateral,
dan Conditional of Ekonomic
A. Prinsip 5C
 CHARACTER, penilaian bank atas karakter debitur sehingga bank dapat
menyimpulkan bahwa debitur tersebut jujur, beritikad baik, dan tidak
menyulitkan bank dikemudian hari. Kajian karakter dapat dilakukan
dengan Bank Checking (melalui SID), Trade Checking, dan Informasi
terkait asosiasi usaha dimana calon debitur terdaftar.

 CAPACITY : penilaian bank atas kemampuan calon debitur dalam bidang


usahanya atau kemampuan manajemen debitur sehingga bank yakin
bahwa usaha yang akan dibiayai dengan kredit tersebut dikelola oleh
orang-orang yang tepat / benar. Pendekatan yang digunakan untuk
menilai Capacity yaitu Pendekatan Historis, Pendekatan Finansial,
Pendekatan Manajerial dan Pendekatan Teknis.
 Penilaian atas kondisi aset dan kekayaan yang dimiliki,
Capital :
khususnya nasabah yang mempunyai sebuah usaha. Capital dinilai dari
laporan tahunan perusahaan yang dikelola oleh nasabah, sehingga dari
penilaian tersebut, pihak bank dapat menentukan layak atau tidaknya
nasabah tersebut mendapat pinjaman, lalu seberapa besar bantuan
kredit yang akan diberikan

 Prinsip ini perlu diperhatikan bagi para nasabah ketika


Collateral :
mereka tidak dapat memenuhi kewajibannya dalam mengembalikan
pinjaman dari pihak bank. Jika hal demikian terjadi, maka sesuai
dengan ketentuan yang ada, pihak bank bisa saja menyita aset yang
telah dijanjikan sebelumnya sebagai sebuah jaminan.
 Prinsip ini dipengaruhi oleh faktor luar dari
Condition :
pihak bank maupun nasabah. Kondisi perekonomian
suatu daerah atau Negara memang sangat
berpengaruh kepada kedua belah pihak, di mana
usaha yang dijalankan oleh nasabah sangat
tergantung pada kondisi perekonomian baik mikro
maupun makro, sedangkan pihak bank menghadapi
permasalahan yang sama. Untuk memperlacar
kerjasama dari kedua belah pihak, maka penting
adanya untuk memperlancar komunikasi antara
nasabah dengan bank.
B. Four Eye Principle
Prinsip pemutusan kredit yang melibatkan sinergi antara unit bisnis yang
bertanggungjawab dalam pencapaian pendapatan dan unit bisnis risiko
yang bertanggungjawab untuk meminimalisasi biaya risiko.

Pemberian kredit yang dilandasi asumsi bahwa untuk perusahaan yang


tergabung dalam kelompok usaha, risiko satu debitur/perusahaan
dipengaruhi oleh risiko groupnya secara keseluruhan

Pendekatan untuk mengetahui total kredit yang diperoleh debitur mapun


grup dengan menjumlahkan kredit yang telah dan akan diberikan bank
E. Prinsip Kepatuhan terhadap Regulasi
Dalam memberikan kredit, pejabat/pegawai kredit juga harus
melaksanakan ketentuan /aturan-aturan perkreditan

F.Prinsip Pemantauan Kredit


Kredit yang telah diberikan harus dipantau secara aktif dan konsisten,
meliputi pemantauan terhadap usaha debitur dan pemenuhan
persyaratan perkreditan.
II. Jenis Kredit
A. Berdasarkan Jangka Waktu : Jangka Pendek, jangka Menengah, dan
Jangka Panjang
B. Berdasarkan Sifat Penggunaan : Kredit Konsumtif dan Kredit
Komersial
C. Berdasarkan Keperluan : Kredit Modal Kerja, Kredit Investasi dan
Kredit Pembiayaan Proyek
D. Berdasarkan Sifat Penarikan : Kredit Langsung dan Kredit Tidak
Langsung
E. Berdasarkan Sifat Pelunansan : Kredit dengan Angsuran dan Kredit
Dibayarkan sekaligus saat jatuh tempo
E. Berdasarkan Valuta : kredit yang diberikan dalam valuta rupiah atau
mata uang lainnya, seperti dolar AS, yen, atau sesuai dengan
keperluan usaha nasabah
F. Berdasarkan Metode Pembiayaan : Kredit Biateral dan Kredit
Sindikasi
G. Berdasarkan Lokasi Bank : Kredit Onshore dan Kredit Offshore
H. Berdasarkan Cara Penarikan : Sekaligus, Bertahap, dan Rekening
Koran
III. Kolektibilitas Kredit (Kualitas Kredit)

 Tujuan penetapan koletibilitas : untuk mengetahui kualitas kredit


sehingga bank dapat mengantisipasi risiko kredit secara dini.
 Penetapan kualitas kredit mengacu kepada:
PBI No.14/15/PBI/2012 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum dan
SEBI No. 7/3/DPNP perihal Penilaian kualitas Aktiva Bank Umum
 Kualitas kredit dapat ditentukan berdasarkan 3 (tiga)

Parameter : Prospek Usaha, Kinerja Debitur, dan


Kemampuan Membayar
Penetapan Kualitas Kredit :
1. Lancar (Kolektibilitas 1), apabila tidak terdapat tunggakan
pembayaran pokok dan/atau bunga
2. Dalam Perhatian Khusus (Kolektibilitas 2), apabila terdapat tunggakan
pembayaran pokok dan atau bunga sampai 90 hari
3. Kurang lancar (Kolektibilitas 3), apabila terdapat tunggakan pembayaran
pokok dan atau bunga sampai 120 hari
4. Diragukan (Kolektibilitas 4), apabila terdapat tunggakan pembayaran
pokok dan atau bunga sampai 180 hari
5. Macet (Kolektibilitas 5), apabila terdapat tunggakan pembayaran pokok
dan atau bunga di atas 180 hari

• Kredit digolongkan bermasalah ( Non Performing Loan/NPL), apabila telah masuk dalam
kualitas Kurang Lancar, Diragukan, dan Macet.
IV. Proses Pemberian Kredit
Pengumpulan Informasi, Dokumen Analisis & Persetujuan Kredit
& Verifikasi

• Permohonan Kredit A. Analisis Kualitatif :


• Pengumpulan Informasi Aspek Manajemen,
dan Dokumen Aspek Produksi, dan
• Verifikasi Data Aspek Pemasaran
 On the Spot Checking
(OTS) B. Analisis Kuantitatif :
 Bank Checking Neraca, Laporan
 Trade Checking Laba/Rugi, Laporan
Sumber dan
Penggunaan Dana
Evalusi Kebutuhan Kredit Pelunasan dan Penyelematan Kredit

• Perhitungan Suku Bunga • Restrukturisasi Kredit


- Metode Efektif • Tindakan
- Metode Anuitas Penyelamatan Kredit
- Metode Flat Lainnya
1. Bunga Efektif
Bunga efektif adalah salah satu jenis bunga yang digunakan
dalam dunia keuangan, khususnya dalam hal pinjaman atau
kredit. Bunga efektif adalah bunga yang dihitung berdasarkan
sisa pokok pinjaman yang belum dibayar, sehingga bunga akan
semakin menurun seiring dengan berkurangnya sisa pokok
pinjaman.
Bunga efektif berbeda dengan bunga flat, yang merupakan bunga
yang dihitung berdasarkan jumlah pokok pinjaman awal, sehingga
bunga tetap sama selama masa pinjaman. Bunga flat biasanya
digunakan untuk pinjaman konsumtif, seperti kredit kendaraan
bermotor atau kredit tanpa agunan.
Faktor yang Mempengaruhi Bunga Efektif
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi besarnya bunga
efektif, antara lain:
a. Jumlah pokok pinjaman, yaitu jumlah uang yang dipinjam
oleh nasabah dari lembaga keuangan.
b. Suku bunga per tahun, yaitu persentase bunga yang
ditetapkan oleh lembaga keuangan untuk pinjaman
tersebut.
c. Jangka waktu pinjaman, yaitu lama waktu yang diberikan
oleh lembaga keuangan untuk nasabah melunasi
pinjamannya.
d. Frekuensi pembayaran angsuran, yaitu jumlah kali
nasabah membayar angsuran dalam setahun. Biasanya
frekuensi pembayaran angsuran adalah bulanan,
triwulanan, semesteran, atau tahunan.
Rumus Bunga Efektif
Dikutip dari situs resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK),
bunga efektif adalah suku bunga yang dapat dihitung
dengan menggunakan cara berikut ini.

Bunga Efektif = SP x i x (30/360)

Keterangan :
SP = Saldo pokok pinjaman bulan sebelumnya
i = Suku pokok bunga per tahun
30 = Jumlah hari dalam satu bulan
360 = Jumlah hari dalam satu tahun
QUIZ

Prinsip pemutusan kredit yang melibatkan sinergi antara


unit bisnis yang bertanggung jawab dalam pencapaian
pendapatan dan unit risiko kredit yang bertanggung
jawab untuk meminimalisir biaya risiko adalah:
a.Prinsip One Obligor
b.Four Eye Principles
c.Prinsip 5C
d.Prinsip Konsolidasai Eksposur

b. Four Eye Principles


QUIZ

Debitur A memiliki jenis kredit di Bank ABC dan Bank XYZ.


Ketika kolektibilitas kredit di Bank XYZ memiliki
kolektibilitas Macet maka pelaporan kredit Bank ABC pun
wajib menyatakan bahwa kolektibilitas kreditnya juga
macet. Hal tersebut mengacu kepada :
a.Prinsip Four Eye
b.Prinsip One Obligor
c.Prinsip Kepatuhan
d.Prinsip Kehati-hatian

b. Prinsip One Obligor


QUIZ

Berdasarkan jangka waktu kredit, maka untuk pmbelian


lahan untuk perkebunan kelapa sawit lebih tepat
dimasukkan ke dalam kredit :

a.Jangka Waktu Pendek


b.Jangka Waktu Menengah
c.Jangka Waktu Panjang
d.Investasi

a. Jangka Waktu Pendek

Anda mungkin juga menyukai