Anda di halaman 1dari 4

Nama : Resty Balenguru

NIM : 331 16 065

Artikel 1.

Tugas Analisis Laporan Keuangan

PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) PRIMA MULIA ANUGRAH CABANG


PADANG

1. Alat Analisis Yang Digunakan :

Menggunakan metode kuantitatif yaitu metode menggunakan angka atau bilangan serta
perhitungan non performing loan (NPL)

2. Tahap Analisis kredit

Analisis kredit oleh bank dijalankan lewat prinsip 5C, 7P, dan 3R yaitu:

a. Prinsip 5C.
1. Character Adalah keadaan watak atau sifat dari nasabah baik dalam kehidupan
pribadi maupun dalam lingkungan usaha.
2. Capital Adalah jumlah dana atau modal sendiri yang dimiliki oleh calon
nasabah.
3. Capacity Adalah kemampuan yang dimiliki calon nasabah dalam menjalankan
usahanya guna memperoleh laba yang diharapkan.
4. Collateral Prinsip ini perlu diperhatikan bagi para nasabah ketika mereka tidak
dapat memenuhi kewajibannya dalam mengembalikan pinjaman dari pihak
bank.
5. Condition of Economi Prinsip ini dipengaruhi oleh faktor diluar dari pihak bank
maupun nasabah.

b. Asas 7P.
Penilaian berdasarkan asas 7 P dapat dilihat sebagai berikut:
a. Personality (kepribadian) Yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya
atau tingkah lakunya sehari-hari.
b. Party Yaitu mengklasifikasikan nasabah kedalam golongan-golongan tertentu
berdasarkan modal, loyalitas serta karakternya sehingga nasabah dapat
digolongkan kegolongan tertentu dan akan mendapatkan fasilitas kredit yang
berbeda pula dari bank.
c. Perpose Yaitu mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit termasuk
jenis kredit yang diinginkan nasabah.
d. Prospect Yaitu untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan datang
apakah menguntungkan atau tidak dengan kata lain mempunyai prospek atau
sebaliknya.
e. Payment Merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit
yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk pengembalian
kredit.
f. Profitabillity Untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam
mencari laba.
g. Protection Tujuannya adalah bagaimana menjaga agar kredit yang diberikan
mendapatkan jaminan perlindungan, sehingga kredit yang diberikan
benarbenar aman.

c. Asas 3R terdiri dari:


 Returns Maksudnya penilaian atas hasil yang akan dicapai perusahaan calon
debitur setelah memperoleh kredit.
 Repayment Memperhitungkan kemampuan, jadwal dan jangka waktu
pembayaran kredit oleh calon debitur, tetapi perusahaan tetap berjalan.
 Risk Bearing Ability Memperhitungkan besarnya kemampuan perusahaan calon
debitur untuk menghadapi resiko.

3. Kegunaan Alat Analisis.


Kegunaan analisis ini adalah agar pihak bank dapat mengambil tindakan yang
tepat dalam menyelesaikan kredit bermasalah yang ada. Oleh karena itu pentingnya
analisis penyelesaian kredit bermasalah yang dilakukan oleh pihak bank dalam
menanggulangi kredit yang digolongkan bermasalah.

4. Interpretasi Yang Dibuat Berdasarkan Analisis Kredit Yang Telah Dilakukan


Menurut kelompok kami Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Prima Mulia Anugrah
sudah melakukan analisis dengan cara efektif dengan mengedepankan prinsip 5C,7P dan
3R sehingga dapat menekan resiko kredit macet maupun kredit yang bermasalah.

Selain itu Penyehatan kredit bermasalah yang dilakukan PT. Bank Perkreditan
Rakyat PMA Cabang Padang dapat dilakukan dengan cara memberikan surat tunggakan
dan peringatan kepada debitur, memberikan keringanan pembayaran bunga dan
tunggakan pokok serta mendesak debitur untuk menjual agunan.

Berdasar analisis di atas bisa kami simpulkan penyebab utama dari kredit
bermasalah bisa saja karena kesalahan dari pihak bank yang kurang tajam dalam
menganalisis latar belakang calon nasabah, sehingga maksud dan tujuan serta sumber
pembayaran kembali kredit yang diberikan tidak dapat diketahui secara jelas.
Artikel 2.

ANALISIS KREDIT BERMASALAH DAN PENGHAPUSAN KREDIT


BERMASALAH TERHADAP PENINGKATAN NET PROFIT MARGIN

(sudi Kasus Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Tahun 2011-2013)

1. Alat Analisis Yang Digunakan :

Menggunakan metode penulisan deskriptif dan metode kuantitatif yaitu metode


menggunakan angka atau bilangan serta perhitungan Net Profit Margin(NPM).Serta
menggunakan prinsip 5C,7P dan 3 R untuk mengurangi resiko kredit bermasalah.

2. Tahap Analisis Kredit

Tahapan dalam melakukan analisis kredit yang dilakukan oleh PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero), Tbk yaitu menggunakan perhitungan analisis kredit yaitu:

 Analisis Data Kredit Bermasalah (X1)


Rasio kredit bermasalah dalam penelitian ini diukur dengan non
performing loan.Yang termasuk ke dalam non performing loan adalah kredit
kurang lancar, kredit diragukan dan kredit macet. Dalam penelitian ini peneliti
akan menganalisis besarnya non performing loan PT. Bank BRI dengan rumus :

 Analisis Penghapusan Kredit Bermasalah (X2)


Dalam penelitian ini data penghapusan kredit diperoleh dari laporan
kualitas asset produktif bank BRI, data penghapusan kredit diukur dengan nilai
penghapusan kredit dengan nilai rupiah penuh.

 Analisis Net Profit Margin (Y)


Net profit margin menunjukan sejauh mana bank dapat mengelola
bisnisnya, dan mengidentifikasi dua hal yaitu pengendalian biaya dan volume
bisnis. Dalam penelitian ini peneliti akan menganalisis besarnya NPM dengan
rumus:
 Analisis Pengaruh NPL dan Penghapusan Kredit Bermasalah Terhadap NPM
Secara Parsial dan Bersama-Sama.
Dari data-data yang diperoleh, peneliti akan menggambarkan bagaimana
pengaruh NPL dan penghapusan kredit bermasalah secara parsial dan secara
bersama-sama terhadap NPM .

3. Kegunaan Alat Analisis


Kegunaan analisis ini adalah agar pihak bank dapat mengambil tindakan yang
tepat dalam menyelesaikan kredit bermasalah yang ada. Oleh kare mna itu pentingnya
analisis penyelesaian kredit bermasalah yang dilakukan oleh pihak bank dalam
menanggulangi kredit yang digolongkan bermasalah.

4. Interpretasi Yang Dibuat Berdasarkan Analisis Kredit Yang Telah Dilakukan 


Berdasarkan grafik pergerakan NPL dan grafik pergerakan NPM bank
BRI,menunjukan adanya pengaruh yang positif dari membaiknya NPL terhadap
perubahan NPM dimana NPM terus mengalami peningkatan, artinya semakin baik bank
BRI mengelola kredit bermasalah semakin baik pula laba yang akan dihasilkan
sebaliknya apabila bank BRI tidak mampu mengelola kredit bermasalah dengan baik
maka akan berdampak buruk terhadap laba yang akan dihasilkan.
Penghapusan kredit yang dilakukan bank BRI pada tahun 2011-2013 tergolong
tinggi,hal ini dilakukan dengan tujuan agar NPL bank BRI tetap stabil, namun
penghapusan kredit yang dilakukan bank BRI tidak berpengaruh terhadap NPM bank
BRI hal ini terlihat pada grafik pergerakan penghapusan kredit bank BRI yang
mengalami fluktuasi sedangkan pergerakan NPM bank BRI tetap mengalami
peningkatan.

Anda mungkin juga menyukai