Artikel 1.
Menggunakan metode kuantitatif yaitu metode menggunakan angka atau bilangan serta
perhitungan non performing loan (NPL)
Analisis kredit oleh bank dijalankan lewat prinsip 5C, 7P, dan 3R yaitu:
a. Prinsip 5C.
1. Character Adalah keadaan watak atau sifat dari nasabah baik dalam kehidupan
pribadi maupun dalam lingkungan usaha.
2. Capital Adalah jumlah dana atau modal sendiri yang dimiliki oleh calon
nasabah.
3. Capacity Adalah kemampuan yang dimiliki calon nasabah dalam menjalankan
usahanya guna memperoleh laba yang diharapkan.
4. Collateral Prinsip ini perlu diperhatikan bagi para nasabah ketika mereka tidak
dapat memenuhi kewajibannya dalam mengembalikan pinjaman dari pihak
bank.
5. Condition of Economi Prinsip ini dipengaruhi oleh faktor diluar dari pihak bank
maupun nasabah.
b. Asas 7P.
Penilaian berdasarkan asas 7 P dapat dilihat sebagai berikut:
a. Personality (kepribadian) Yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya
atau tingkah lakunya sehari-hari.
b. Party Yaitu mengklasifikasikan nasabah kedalam golongan-golongan tertentu
berdasarkan modal, loyalitas serta karakternya sehingga nasabah dapat
digolongkan kegolongan tertentu dan akan mendapatkan fasilitas kredit yang
berbeda pula dari bank.
c. Perpose Yaitu mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit termasuk
jenis kredit yang diinginkan nasabah.
d. Prospect Yaitu untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan datang
apakah menguntungkan atau tidak dengan kata lain mempunyai prospek atau
sebaliknya.
e. Payment Merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit
yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk pengembalian
kredit.
f. Profitabillity Untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam
mencari laba.
g. Protection Tujuannya adalah bagaimana menjaga agar kredit yang diberikan
mendapatkan jaminan perlindungan, sehingga kredit yang diberikan
benarbenar aman.
Selain itu Penyehatan kredit bermasalah yang dilakukan PT. Bank Perkreditan
Rakyat PMA Cabang Padang dapat dilakukan dengan cara memberikan surat tunggakan
dan peringatan kepada debitur, memberikan keringanan pembayaran bunga dan
tunggakan pokok serta mendesak debitur untuk menjual agunan.
Berdasar analisis di atas bisa kami simpulkan penyebab utama dari kredit
bermasalah bisa saja karena kesalahan dari pihak bank yang kurang tajam dalam
menganalisis latar belakang calon nasabah, sehingga maksud dan tujuan serta sumber
pembayaran kembali kredit yang diberikan tidak dapat diketahui secara jelas.
Artikel 2.
(sudi Kasus Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Tahun 2011-2013)
Tahapan dalam melakukan analisis kredit yang dilakukan oleh PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero), Tbk yaitu menggunakan perhitungan analisis kredit yaitu: