Anda di halaman 1dari 7

A.

Pengertian Account Officer


Di Indonesia sendiri istilah dan sistem Account Officer mulai digunakan di dunia
perbankan, yaitu sejak deregulasi 1 Juni 1983, sebagai upaya untuk meraih pasar yang lebih
luas dan untuk meningkatkan efisiensi guna meraih profitabilitas yang lebih baik di tengah
persaingan yang tajam.
Sistem Account Officer menarik bagi para bankir, karena keunggulan sistem tersebut
yang terletak pada peranannya yang besar dalam menghubungkan bank dengan nasabahnya.
Account Officer tersebut mempunyai tugas melayani semua keperluan nasabah yang
berkaitan dengan bank secara utuh. Lebih dari itu pelayanan menjadi lebih bermutu dan
Account Officer yang sudah profesional dapat mengantisipasi pelayanan berikutnya yang
dibutuhkan nasabah.
Dari uraian tersebut di atas, dapat dijelaskan bahwa pengertian Account Officer adalah
aparat menajemen yang ditugaskan untuk membantu direksi dalam menangani tugas-tugas,
khususnya yang menyangkut bidang marketing dan pembiayaan.1
Di samping itu, Account Officer merupakan point of contact antara bank dengan pihak
customer yang harus memelihara hubungan dengan nasabah wajib memonitor seluruh
kegiatan nasabah secara terus-menerus.2
Untuk mendapatkan seorang Account Officer yang berkualitas, diperlukan pendidikan
yang memadai dan jam terbang, agar bisa mengenali usaha yang layak dibiayai. Account
Officer juga harus sensitif, apakah nasabah mengatakan yang sebenarnya (disinilah perlunya
melakukan probing, cek dan re cek).
Apabila portfolio nasabah yang dibina oleh Account Officer semua dalam kondisi
lancar, maka perusahaan akan memetik laba dari interest margin. Namun sebaliknya
kegagalan pembinaan Account Officer terhadap nasabahnya juga dapat menyebabkan
pendapatan Bank menurun. Jadi menggalakkan kemampuan Accout Officer agar berkualitas
merupakan kebutuhan Bank, agar dapat menyalurkan pinjaman sesuai sasaran, serta di lihat
dari sisi debitur (nasabah) pinjaman tadi dapat meningkatkan usahanya, serta meningkatkan
penyerapan tenaga kerja.3
1

Jusuf Jopie, Panduan Dasar untuk Account Officer, (Yogyakarta: Akademi


Manajemen Perusahaan YKPN, 1997), hlm. 8.
2

Veithzal Rivai, Credit Management Handbook (Teori, Konsep, Prosedur, dan


Aplikasi Panduan Praktik Mahasiswa, Bankir, dan Nasabah), (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2006), hlm. 293.
3

Edratna, Account Officer Bank, ujung tombak untuk membangun sector riil
https://edratna.wordpress.com, diakses 27 November 2014 pukul 15.20 WIB.

B. Peranan dan Fungsi Account Officer


Di dalam melaksanakan tugasnya, Account Officer memiliki fungsi ganda. Di satu
pihak, ia merupakan personil bank yang harus bekerja di bawah peraturan dan tujuan bank,
sehingga dapat memberikan hasil (target revenue) kepada bank. Di pihak lain, ia dituntut
untuk memberikan kondisi yang baik bagi nasabahnya, yang umumnya tercermin dari biaya
yang harus dikeluarkan oleh nasabah. Oleh karena itu, seorang Account Officer dituntut untuk
mengoptimalkan kedua sisi kepentingan tersebut. Bank yang memiliki Account Officer yang
berkualitas baik tentunya akan sangat membantu dalam menghadapi persaingan pada situasi
perbankan saat ini.
Pada dasarnya, peranan seorang Account Officer adalah sebagai berikut:4
1. Mengelola account
Seorang Account Officer berperan untuk membina nasabah agar mendapatkan efisiensi
dan optimalisasi dari setiap transaksi keuangan yang dilakukan tanpa meninggalkan
tanggung jawabnya sebagai personil bank.
2. Mengelola produk
Seperti disebut di atas, seorang Account Officer harus mampu menjembatani
kemungkinan pemakaian berbagai produk yang paling sesuai untuk kebutuhan
nasabahnya.
3. Mengelola kredit
Account Officer berperan untuk melakukan pemantauan atas pinjaman yang diberikan
kepada nasabah agar nasabah selalu memenuhi komitmen atas pinjamannya. Untuk
melaksanakan hal ini, seorang Account Officer harus memiliki pengetahuan yang cukup
tentang bisnis nasabahnya.

4. Mengelola penjualan
Seorang Account Officer pada dasarnya merupakan ujung tombak bank dalam
memasarkan produknya, maka seorang Account Officer juga harus memiliki
salesmanship yang memadai untuk dapat memasarkan produk yang ditawarkan.
5. Mengelola profitability
4

Jusuf Jopie, Op. Cit., hlm. 8.

Seorang Account Officer juga berperan dalam menentukan keuntungan yang diperoleh
bank. Dengan demikian, ia harus yakin bahwa segala hal yang dilakukannya berada
dalam suatu kondisi yang memberikan keuntungan kepada bank.
C. Analisis Pembiayaan
Analisis pembiayaan adalah suatu proses yang dimaksudkan untuk menganalisis suatu
permohonan pembiayaan yang diajukan oleh calon debitur pembiayaan sehingga dapat
memberikan keyakinan kepada pihak bank bahwa proyek yang akan dibiayai dengan
pembiayaan bank cukup layak (feasible).
Risiko pembiayaan bermasalah/macet dapat diperkecil dengan melakukan analisa
pembiayaan, yang tujuan utamanya adalah menilai seberapa besar kemampuan dan kesediaan
debitur mengembalikan pembiayaan yang mereka pinjam dan membayar margin sesuai
dengan isi perjanjian pembiayaan.
Secara umum, prinsip analisis pembiayaan didasarkan pada rumus 5 C, yaitu:
a. Character (penilaian watak)
Dimaksudkan untuk mengetahui kebiasaan-kebiasaan, sifat-sifat pribadi, cara hidup,
keadaan keluarga, dan lain sebagainya. Ini merupakan ukuran tentang willingness to pay,
kemampuan untuk membayar. Adapun beberapa petunjuk bagi bank untuk mengetahui
karakter nasabah adalah:
1) Mengenal dari dekat.
2) Mengumpulkan keterangan mengenal aktivitas calon debitur dalam perbankan.
3) Mengumpulkan keterangan dan minta pendapat dari rekan-rekannya, pegawai dan
saingannya mengenai reputasi, kebiasaan pribadi, pergaulan social, dan lain-lain.5

b. Capacity (kapasitas)
Dimaksudkan untuk meneliti tentang keahlian dalam bidang usahanya, baik pengalaman
bisnisnya atau kekuatan perusahaan seseorang sehingga nasabah dinilai mempunyai
kemampuan untuk membayar.
c. Capital (modal)

Jumingan, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hlm. 223.

Dimaksudkan untuk menganalisis terhadap posisi keuangan secara menyeluruh mengenai


masa lalu dan yang akan datang, sehingga dapat diketahui kemampuan permodalan calon
mitra.
d. Collateral (penilaian terhadap agunan)
Dimaksudkan untuk menanggung pembayaran pembiayaan bermasalah calon mitra
umumnya wajib menyediakan jaminan berupa agunan yang berkualitas tinggi dan mudah
dicairkan nilainya minimal sebesar jumlah pembiayaan yang diberikan kepadanya.
e. Condition of Economy (penilaian terhadap prospek usaha)
Dimaksudkan untuk menganalisis keadaan pasar di dalam dan di luar negeri baik masa
lalu maupun masa yang akan datang, sehingga masa depan pemasaran dari hasil proyek
atau usaha calon mitra yang dibiayai bank dapat diketahui.6
Prinsip 5 C tersebut terkadang ditambahkan dengan 1 C, yaitu constraint, yaitu
hambatan-hambatan yang mungkin mengganggu proses usaha. Untuk bank syariah, dasar 5 C
belumlah cukup, karena perlu juga memperhatikan kondisi sifat amanah, kejujuran,
kepercayaan dari masing-masing nasabah.
D. Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Account Officer
Sebagimana kita ketahui bahwa bidang pembiayaan merupakan inti dalam pengelola
perbankan. Demikian pula, pendapatan bank yang terbesar berasal dari kegiatan bidang
pembiayaan. Disisi lain, pendanaan juga harus diperhatikan, sebab tanpa tersedianya dana
dari pihak ketiga, kegiatan pembiayaan tidak akan berjalan dengan baik.
Account Officer bertugas memproses calon nasabah (pembiayaan) sehingga menjadi
nasabah. Dan membina nasabah tersebut agar memenuhi kesanggupannya terutama dalam
pembayaran kembali pijamannya. Juga menyelesaikan kasus atau masalah nasabah
(pembiayaan) yang mungkin terjadi.
Sebagai Account Officer, ia memiliki kedudukan ganda. Di satu pihak sebagai aparat
bank yang dituntut untuk mencapai sasaran bank, sedangkan lain pihak harus mengusahakan
agar nasabahnya memperoleh kepuasan atas pelayanan yang mengoptimalkan kedua
kepentingan tersebut.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka tugas, wewenang dan tanggung jawab
Account Officer adalah sebagai berikut:
a) Mengadakan dan menghadiri pertemuan dengan nasabah/calon nasabah.
6

Muchdarsyah Sinungan, manajemen Dana Bank, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000),


hlm. 241.

b) Membuat rencana kerja dan anggaran kegiatan pemasaran serta promosi sesuai dengan
pedoman kantor wilayah.
c) Berperan aktif dalam membuat rencana kerja dan anggaran dalam rangka penyusunan
perencanaan pemasaran pembiayaan kepada debitur/calon debitur.
d) Membuat rencana kerja dan anggaran untuk kegiatan pertemuan/pendekatan dengan
nasabah/calon nasabah serta memantau realisasi program dengan rencana kerjanya.
e) Memelihara file kegiatan pemasaran.
f) Melakukan pendekatan pemasaran kepada nasabah/calon nasabah.
g) Memberi saran pembukaan rekening baru kepada nasabah/calon nasabah.
h) Membuat rencana kerja dan anggaran kegiatan cross selling dan melakukan kunjungan
serta call kepada debitur dalam rangka cross selling tersebut dan membuat laporannya.
i) Pengumpulan dan verifikasi data serta taksasi pajak dan plotting barang jaminan.
j) Membuat analisa pembiayaan atau Perangkat Analisa Pembiayaan (PAP) dan surat
keputusan serta penutupan asuransinya.
k) Meneliti dan melaporkan mutasi atau aktivitas yang tidak normal.
l) Memantau pembayaran margin dan hutang pokok.
m) Membuat formulir pemantauan nasabah, memorandum kolektibilitas pinjaman,
memorandum penetapan/perubahan klasifikasi nasabah, perangkat analisa pembiayaan
penyelamatan dan laporan perkembangan penyelamatan pembiayaan.
n) Menerima dan menganalisa permohonan pembiayaan konsumtif serta membuat suatu
keputusan pembiayaan apabila permohonannya disetujui.
o) Melaksanakan perbaikan hasil temuan audit.

E. Kesimpulan
Dari uraian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian Account Officer
adalah aparat menajemen yang ditugaskan untuk membantu direksi dalam menangani tugastugas, khususnya yang menyangkut bidang marketing dan pembiayaan.
Pada dasarnya, peranan seorang Account Officer adalah sebagai berikut:
(1) Mengelola account
(2) Mengelola produk
5

(3) Mengelola kredit


(4) Mengelola penjualan
(5) Mengelola profitability
Account Officer menggunakan analisis pembiayaan, antara lain analisis 5 C yaitu:
(a) Character
(b) Capacity
(c) Capital
(d) Collateral
(e) Condition

Daftar Pustaka
Edratna. Account Officer Bank, ujung tombak untuk membangun sector riil
https://edratna.wordpress.com. diakses 27 November 2014 pukul 15.20 WIB.
Jopie, Jusuf. Panduan Dasar untuk Account Officer. Yogyakarta: Akademi Manajemen
Perusahaan YKPN. 1997.
Jumingan. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara. 2006.
6

Rivai, Veithzal. Credit Management Handbook (Teori, Konsep, Prosedur, dan Aplikasi
Panduan Praktik Mahasiswa, Bankir, dan Nasabah). Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada. 2006.
Sinungan, Muchdarsyah. manajemen Dana Bank. Jakarta: Bumi Aksara. 2000.

Anda mungkin juga menyukai