Anda di halaman 1dari 7

Abstrak:

Pembiayaan di bank syariah tidak bisa dipisahkan dari peranan account officer & legal
officer yang merupakan sosok marketing penting dalam produk pembiayaan.
kata kunci : Bank Syari’ah, Pembiayaan,

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bank merupakan lembaga perantara (Financial Intermediaries) sebagai Sarana


pendukung yang sangat vital untuk menunjang kelancaran perekonomian. Banyaknya
bank saat ini membuat persaingan semakin ketat dan berlomba untuk memperoleh
peringkat paling baik dimata masyarakat, khususnya PT. BPRS Kotabumi Lampung Utara.
Oleh sebab itu diperlukan strategi yang baik oleh masing-masing bank guna meningkatkan
laba dan memiliki kualitas yang baik. Pada dasarnya kegiatan usaha bank syariah terdapat
dalam 3 (tiga) jenis produk, yaitu: produk simpanan (liability based product) seperti giro,
deposito dan tabungan, produk asset (assets based product) seperti seperti pembiayaan dan
produk jasa-jasa (service based product), seperti pengiriman uang, save deposit box, bank
garansi, letter of credit, dan sebagainya.1
Dari semua kegiatan usaha tersebut, bank syariah mendapatkan income atau
penghasilan berupa margin keuntungan, bagi hasil, fee (ujrah) dan pungutan lainnya,
seperti biaya administrasi. Meskipun demikian, dari berbagai kegiatan usaha tersebut,
pendapatan bank syariah sebagian besar masih berasal dari imbalan (bagi hasil/margin/
fee). Imbalan tersebut diperoleh bank syariah dari kegiatan usaha berupa pembiayaan.
Karenanya, pembiayaan masih merupakan kegiatan paling dominan pada bank syariah.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis membuat perumusan yaitu Bagaimana
peranan...........................................BPRS Kotabumi Lampung Utara.

B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah

PEMBAHASAN

1
A. Wangsawidjaja Z., Pembiayaan Bank Syariah, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2012), h. 78
1. Account Officer dalam Pembiayaan
a) Pengertian Account Officer
Menurut Edratna, Account Officer adalah orang yang bertugas sejak mencari
nasabah yang layak sesuai kriteria peraturan bank, menilai, mengevaluasi, mengusulkan
besarnya kredit yang diberikan. Sedangkan menurut Dedi Anggadiredja, Account
Officer merupakan aparat bank yang dalam pekerjaannya berusaha menciptakan
ramuan tentang berbagai produk dan jasa bank yang yang disesuaikan dengan
kebutuhan pasar. Jadi Account Officer adalah orang yang bertugas mencari nasabah
yang layak sesuai kriteria peraturan Bank, menilai, mengevaluasi, mengusulkan
besarnya kredit yang diberikan. Untuk mendapatkan seorang AO yang berkualitas,
diperlukan pendidikan yang memadai dan jam terbang, agar bisa mengenali usaha yang
layak dibiayai.2
Di Indonesia sendiri istilah dan sistem Account Officer mulai digunakan dalam dunia
pebankan, yaitu sejak deregulasi 1 Juni 1983, sebagai upaya untuk meraih pasar yang
lebih luas dan untuk meningkatkan efisiensi guna meraih profitabilitas yang lebih baik
ditengah persaingan yang tajam. Sistem Account Officer menarik para bankir, karena
keunggulan sistem tersebut yang terletak pada peranannya yang terbesar dalam
menghubungkan bank dengan nasabahnya. Account Officer tersebut mempunyai tugas
melayani semua keperluan nasabah yang berkaitan dengan pembiayaandi bank tersebut
secara utuh. Lebih dari itu pelayanan menjadi lebih bermutu dan Account Officer yang
sudah profesional dapat memberikan pelayanan yang diperlukan nasabah.
Account Officer adalah aparat manajemen atau bank bank yang ditugaskan untuk
membantu direksi untuk menangani tugas-tugas khususnya yang menyangkut di bidang
marketing dan pembiayaan. Account Officer dituntut memiliki keahlian dan
keterampilan, baik teknis maupun operasional. Serta memiliki penguasaan pengetahuan
yang bersifat teoritis. Account Officer adalah seorang businessman. Ia adalah orang
yang mewakili bank untuk melakukan transaksi bisnis dengan para nasabahnya.
Sebagai businessman yang baik, anda harus tahu kapan melakukan bisnis, kapan tidak
melakukan bisnis, dan kapan harus melakukan bisnis yang sedikit saja.

b) Peran Account Officer


a) Mengelola Account
Seorang Account Offficer berperan untuk membina nasabah agar mendapatkan
efisiensi dan optimalisasi dari setiap transaksi keuangan yang dilakukan tanpa
meninggalkan tanggung jawabnya sebagai personel bank.
b) Mengelola Produk
Seperti disebut diatas, seorang Account Officer harus mampu menjembatani
kemungkinan pemakaian berbagai produk yang paling sesuai untuk kebutuhan
nasabahnya.
c) Mengelola Kredit

2
http://wwwmickeyblue..co.id/2009/05/peranan-account-officer-dalam-kur.html, diakses 27 Oktober
2015
Account Officer berperan untuk melakukan pemantauan atas pinjaman yang
diberikan kepada nasabah agar nasabah selalumemenuhi komitmen atas
pinjamannya. Untuk melaksanakan hal ini, seorang Account Officer harus memiliki
pengetahuan yang cukup tentang bisnis nasabahnya.
d) Mengelola Penjualan
Seorang Account Officer pada dasarnya merupakan ujung tombak bank dalam
memasarkan produknya, maka seorang Account Officer juga harus memiliki
salesmanship yang memadai untuk dapat memasarkan produk yang ditawarkan.
e) Mengelola Profitability
Seorang Account Officer juga berperan dalam keuntungan yang diperoleh bank.
Dengan demikian, ia harus yakin bahwa segala hal dilakukannya berada dalam suatu
kondisi yang memberikan keuntungan kepada bank.3

c) Tugas dan Tanggung Jawab Account Officer


Inti dari tugass AO adalah melakukan pemasaran produk perbankan terutama produk
yang berkaitan dengan kredit. Tugas pokok seorang AO adalah sebagai berikut:
1. Mencari nasabah (debitur) yang layak sesuai criteria peraturan bank.
2. Melakukan interview atau wawancara awal kepada calon debitur serta
pengisian aplikasi permohonan kredit serta menjelaskan perhitungan kredit
kepada calojn debitur.
3. Memberikan penjelasan tentang syarat, peraturan dan ketentuan umum kredit
yang berlaku di bank.
4. Mengumpulkan dan melengkapi seluruh dokumen yang diperlukan dari calon
debitur untuk proses kredit serita memastikan seluruh data informasi yang
diterima telah diyakini kebenarannya dan seluruh copy dokumen yang
diterima telah sesuai dengan aslinya.
5. Melaporkan dan menginformasikan kepada kepala bidang kredit tentang calon
debitur untuk dilakukan kunjungan atau peninjauan langsung ketempat tinggal
atau tempat usaha (survey lapangan) dari calon debitur.
6. Membuat atau melakukan penilaian, mengevaluasi serta menganalisa
keuangan, arus kas, kebutuhan kredit serta tujuan penggunaan kredit oleh
calon debitur serta melakukan trade checking dan BI checking calon debitur.
7. Membuat memorandum persetujuan kredit atau rekomendasi kredit kepada
pejabat pemutus kredit untuk dapat diberikan keputusan kredit yaitu disetujui,
ditolak, atau ditangguhkan.
8. Apabila memorandum kredit atau rekomendasi kredit disetujui, dokumen
calon debitur diserahkan kepada bagian administrasi kredit untuk proses
pencarian kredit.
9. Memonitoring pembayaran kredit dan kolektibilitas pembayaran debitur.
10. Melakukan penagihan terhadap debitur yang terlambat membayar atau debitur
bermasalah.
11. Menjaga kualitas kredit (NPL) yang telah ditargetkan oleh Direksi.
3
Jusuf, Jopie, Panduan Dasar Untuk Account Officer, Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusahaan
YKPN, 1997, h 17-19
 Tugas tambahan Seorang Account Officer adalah sebagai berikut:
 Melaksanakan tugas tambahan yang diberikan oleh kepala bidang kredit dan
direksi, baik lisan maupun tertulis yang berkaitan dengan operasional Bank.
 Ikut serta dalam komite kredit.
 Melakukan kerjasama antar unit kerja demi kelancaran tugas dalam operasional
Bank.

 Tanggung Jawab seorang Account Officer:


1. Account Officer bertanggung jawab penuh terhadap debitur yang dikelolanya
mulai dari memproses kredit debitur untuk direalisasi sampai kredit debitur
tersebut lunas.
2. Account Officer (AO) kredit bertanggung jawab kepada direksi melalui kepala
bidang kredit.

d) Fungsi Account Officer


Fungsi Account Officer adalah pegawai atau karyawan bank yang berada pada
bagian perkreditan, yang memiliki tugas dan kewajiban secara umum adalah mengelola
kredit nasabahnya. Namun fungsi Account Officer secara keseluruhan yaitu:
1. Tahap Permohonan Kredit
2. Tahap Pengusulan Kredit
3. Tahap Pemberian Fasilitas Kredit
4. Tahap Perpanjangan Fasilitas Kredit

2. Legal Officer dalam Pembiayaan


a) Pengertian Legal Officer
Kedudukan sebagai legal officer di suatu lembaga keuangan memiliki peranan
penting. Hal ini disebabkan segala hal yang berhubungan dengan jalannya suatu
perusahaan sangat bergantung pada dokumen-dokumen, perizinan-perizinan, surat-surat
yang ada pada lembaga keuangan tersebut. Dalam menjalankan fungsinya sebagai salah
satu organ dalam lembaga keuangan, legal officer berwenang menentukan tindakan
yang harus dilakukan oleh lembaga keuangan. Contohnya jika terjadi pemalsuan
produk, legal officer harus dapat menentukan tindakan tindakan hukum dan upaya lain
apa yang harus dilakukan.
Pengurusan dokumen-dokumen perusahaan merupakan tanggung jawab sepenuhnya
dari legal officer. Dokumen-dokumen yang dimaksud dapat berupa dokumenn-
dokumen yang telah ada atau dokumen-dokumen baru yang harus diurus. Hal pertama
yang harus dilakukan oleh legal officer adalah mendata terlebih dahulu seluruh
dokumen yang dimiliki oleh perusahaan. Selain pengurusan terhadap dokumen-
dokumen perusahaan, legal officer juga berwenang melakukan penyesuaian-
penyesuaian terhadap peraturan-peraturan baru yang dikeluarkan oleh pemerintah yang
berkaitan dengan operasional perusahaan. Hal ini diperlukan agar legalitas dari suatu
perusahaan tetap diakui oleh pemerintah. Hal penting lain yang menjadi kewenangan
legal officer adalah menyelesaikan semua permasalahan hukum yang terjadi.
Penyelesaian permasalahan hukum yang terjadi dapat dilakukan melalui koordinasi
dengan instansi terkait atau dengan kantor hukum yang berpengalaman, sesuai dengan
permasalahan hukum yang terjadi (Sembiring, 2009: 4).

b) Peran Legal Officer


a. Mengecek Informasi Debitur (Sistem Informasi Debitur (SID)
SID atau Sistem Informasi Debitur adalah sebuah sistem yang mempertukarkan
informasi data debitur kepada pihak fasilitas pembiayaan dari bank dan lembaga
pembiayaan, dan dikelola oleh Biro Informasi Kredit (BIK). Adapun data-data yang
termasuk dalam laporan antara lain:
1. Permintaan dan konfirmasi Debitur Indentification Number (DIN)
2. Pengisian Laporan Debitur
3. Fasilitas Penyediaan Dana
Dengan mengecek informasi debitur dengan menggunakan Sistem Imformasi
Debitut (SID) memudahkan kerja legal dalam mecari data calon nasabah
pembiayaan secara lengkap untuk mengetahui secara tepat dan akurat apakah calon
nasabah pembiayaan tersebut telah mengambil pembiayaan di bank lain atau si calon
nasabah pembiayaan tersebut take over (mengambil pembiayaan untuk membayar ke
bank lain).4
b. Melakukan Rating Pembiayaan Internal Risk Rating System (IRRS)
IRRS adalah opini tentang kualitas pembiayaan seorang nasabah atau perusahaan
melalui penilaian atas beberapa indikator risiko yang dapat menggambarkan tingkat
kemampuan nasabah dalam memenuhi kewajiban keuangannya kepada bank yang
dikembangkan oleh internal bank sendiri. Tujuan utama dalam penerapan Internal
Risk Rating System (IRRS) seperti yang tercantum dalam manual, yaitu sebagai
berikut:
1. Memungkinkan staf bank menganalisis pembiayaan dan fasilitas pinjaman
secara objektif dengan menggunakan proses rating yang cermat dan
konsisten,
2. Langkah awal untuk menuju ke transparasi pemberian kredit,
3. Mengkuantifikasikan jumlah risiko pembiayaan baik untuk setiap debitur
maupun secara portofolio,
4. Memperlihatkan trade-offs antara risk dan return secara lebih jelas dan rinci
sehingga memperbaiki proses pengambilan keputusan,
5. Mengintegrasikan risiko pembiayaan untuk semua unit bisnis.
c. Pengikatan Hak Tanggungan Pembiayaan
Tahap pemberian hak tanggungan (Pasal 10 UUHT):
1. Pemberian hak tanggungan didahului dengan janji untuk memberikan
jaminan pelunasan utang tertentu, yang dituangkan di dalam bagian
perjanjian utang piutang yang bersangkutan, atau perjanjian lainnya yang
menimbulkan utang tersebut.
4
Wawancara dengan T. Yudi Fahrial Syah (Petugas Legal) pada tanggal 11 April 2018 di PT. Bank
Aceh Syariah Cabang Calang
2. Apabila objek hak tanggungan berupa hak atas tanah yang berasal dari
konversi hak lama yang telah memenuhi syarat untuk didaftarkan akan tetapi
pendaftarannya belum dilakukan bersamaan dengan permohonan pendaftaran
hak

METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang dilakukan adalah metode kualitatif dengan menggunakan analisis
deskriftif.
Metode Pengumpulan Data
Penelitian Lapangan
Yang dimaksud dengan metode ini adalah peninjauan langsung ke objek penelitian yang
dipilih untuk meneliti hasil data sekunder.
.
Metode Analisis Data
Untuk menganalisa data penelitian, penulis menggunakan analisa deskriftif, yaitu
menggambarkan secara keseluruhan peranan ..............di PT. BPRS Kotabumi Lampung
Utara.

KESIMPULAN

Daftar Pustaka

A. Karim, Adiwarman, (2011). Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan. (Jakarta: PT.
Rajagrafindo).
Antonio, Muhammad Syafi’I, (2001). Bank Syariah dan Teori ke Praktik. Jakarta: Gema
Insani.
Arifin, Zainul, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah, Bandung: Alvabet, 2010.
A. Wangsawidjaja Z., (2012). Pembiayaan Bank Syariah, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama).
Dendawijaya, Lukman. 2001. Manajemen Perbankan. Jakarta : Ghalia Indonesia.
http://wwwmickeyblue..co.id/2009/05/peranan-account-officer-dalam-kur.html, diakses 27 Oktober
2015
Jusuf, Jopie, (1997). Panduan Dasar Untuk Account Officer, Yogyakarta: Akademi
Manajemen Perusahaan YKPN).
Kasmir, Bank Islam dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2000.
Sembiring, Jimmy Joses, (2009). Legal Officer. Jakarta: Visimedia
Wawancara dengan T. Yudi Fahrial Syah (Petugas Legal) pada tanggal 11 April 2018 di PT.
Bank Aceh Syariah Cabang Calang

Anda mungkin juga menyukai