• Functional relations
– Environment, Transnational Issues…etc.
Regionalisme dalam Perspektif Studi
Ilmu Pemerintahan
• Tantangan-tantangan yang muncul akibat globalisasi, yakni berkembangnya pusat-
pusat kekuasaan, otoritas serta kompetensi yang baru di luar kerangka negara-bangsa.
• Salah satu situs kekuasaan, otoritas dan kompetensi yang sangat penting dalam
konteks globalisasi adalah pasar. Globalisasi telah memberikan kekuatan yang semakin
besar kepada kekuatan produksi dan finansial dalam berhadapan dengan negara
teritorial.
• Berangkat dari asumsi bahwa globalisasi menimbulkan krisis politik tradisional,
kebutuhan akan mekanisme atau fungsi yang equivalen dengan pemerintahan menjadi
sangat besar. Konsep global governance atau ‘governance without government’
merupakan gagasan yang dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
• Global governance merupakan tatanan politik yang berkembang sebagai respon
terhadap globalisasi atau, lebih khusus lagi, merupakan mekanisme atau sarana
institusional bagi kerjasama berbagai aktor baik negara maupun bukan negara untuk
mengatasi masalah-masalah yang muncul sebagai konsekuensi dari globalisasi
• Global governance diasumsikan akan mengambil alih peran regulasi yang tidak lagi bisa
dimainkan oleh negara-negara teritorial
Implikasi terhadap Institusi Pemerintah
• Perubahan mekanisme pengelolaan sumber daya:
– Government governance
– Vertikal, hirarkhis horisontal, jejaring
– Intra-organization intergovernmental (collective action)
– Kontrol dan koordinasi kerjasama dan kolaborasi
– Rasional pertukaran
– Regulasi negosiasi dan sinergi
– State-led market-friendly
• Perubahan konsepsi barang publik:
– Ada barang publik yang dikelola murni oleh negara secara hirarkhis
berbasis regulasi (yakni barang publik yang tidak boleh dimiliki individu dan
tidak boleh dikelola secara pertukaran)
– Ada barang privat yang dikelola pasar
– Ada common pool resources, yakni barang publik yang dikelola secara
kolektif (bersama-sama antara negara, pasar, dan masyarakat) yakni
barang publik yang terbatas jumlahnya tapi kemanfaatannya tinggi
Global Governance sebagai Esensi Regionalisme
• Dua perspektif global governance:
– Sebagai tatanan/sistem/rezim yang dibentuk dan bekerja atas dasar mekanisme
pasar
– Sebagai institusi yang muncul untuk mengatasi kegagalan pasar atau masalah-
masalah yang berkaitan dengan perilaku kolektif di tingkat global
• Konsep global governance adalah tentang proses dan strategi collective action untuk
memecahkan masalah-masalah global ataupun masalah-masalah yang melintasi batas-
batas negara
• Kerangka pemecahan masalah tsb akan melahirkan pola dan bentuk regulasi yang
berbeda dalam arsitektur global governance, sehingga suatu negara tidak mungkin
membuat regulasi atau institusi yang tidak kompatibel dengan rezim global governance
• Pola relasi tidak bisa lagi bersifat hirarkhis berbasis kontrol negara, tapi mengarah pada
pola horisontal berbasis kerjasama bahkan kolaborasi
• Maka, strategi yang dikembangkan adalah soft power, negosiasi, konsensus, dan sinergi
(bukan regulasi)
• Konteks negara-negara
Asia sangat beragam:
ada yang merupakan
bagian dari negara-
negara terkaya di dunia
tapi ada juga yang
termiskin, negara
benua yang luas dan
negara kota yang kecil,
Mengapa Asia?
serta negara-negara
yang selalu merdeka
dan negara yang
pernah menjadi koloni
• Kekuatan Asia jelas
berasal dari
keterbukaan,
keragaman, dan
dinamika negara-
negara yang saling
berhubungan
• Negara-negara Asia
pada prinsipnya
dihubungkan melalui
pasar—melalui
perdagangan, arus
keuangan, investasi
langsung, dan bentuk-
bentuk lain dari
pertukaran ekonomi
dan sosial
Sumber: ADB, 2008
Dinamika Perdagangan Integrasi Ekonomi Regional di
Intraregional 3 Region Asia Sebelum dan Sesudah Krisis