Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 12

FIRDA. ANGGRIANI SYAM (202130543)

GABRIELA. TUHENAY(202130468)

JULIANA. REMMONA(202130443)

ASTUTI. AGOHA(202130320)

YULIANA. LATAN(202130473)

ABRAHAM. EFRAIM HITALESSI(201930265)

BLANDINA. KARESINA(202130125)

ADEN. ADAM. TUHUTERU(202130099)

DOSEN PENGAMPUH:
LINDA. GRACE. LOUPATTY,SE.,M.AK.,AK

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS PATTIMURA AMBON
2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha pada saat ini berlangsung dengan pesat.
Sehingga bisa berdampak pada perusahaan yang bersaing semakin ketat. Setiap perusahaan akan
mencoba berbagai strategi dan kebijakan agar dapat terus berkembang dan mempertahankannya.
Oleh karena itu, dibutuhkan strategi, tetapi proses startegi tersebut dibutuhkan modal yang tidak
sedikit. Terdapat berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan modal, salah satu caranya adalah
dengan cara meminjam pada lembaga keuangan yang merupakan pihak eksternal. Bank adalah
salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting dalam mengatasi problema
kebutuhan modal usaha.

Era globalisasi yang semakin maju, sebuah perbankan semakin sangat dibutuhkan oleh
masyarakat, karena perbankan dapat membantu masyarakat dalam pendanaan usaha maupun
dalam membantu membiayai, serta mempermudah untuk menghasilkan pendapatan yang lebih
atau yang lebih sering disebut dengan kata surplus.

Kinerja suatu perusahaan dapat dinilai melalui analisis laporan keuangan yang dimiliki
suatu perusahaan pada setiap periodenya. Laporan keuangan merupakan alat yang penting untuk
mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan serta hasilhasil yang telah dicapai oleh perusahaan
tersebut. Alat analisis yang digunakan untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan yaitu
menggunakan rasio keuangan. Untuk menganalisis rasio keuangan dibutuhkan laporan keuangan
perusahaan yang pada umumnya terdiri dari Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi
Komprehensif. Dalam laporan posisi keuangan bagi calon kreditur berguna untuk mengetahui
jaminan yang disediakan oleh perusahaan atas hutang-hutangnya. Untuk menutupi kekurangan
akan kebutuhan dana, perusahaan

dapat menggunakan sumber dana. Sumber dana dapat diperoleh dari modal sendiri dan
pinjaman (bank atau lembaga keuangan lainnya).
1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah :

1) Apa yang dimaksud dengan analisis kredit beserta komponennya ?

2) Apa saja dasar-dasar dari Solvabilitas ?

3) Apa saja komposisi dari Struktur Modal dan Solvabilitas ?

4) Bagaimana analisis yang dihasilkan dari perhitungan Struktur Modal dan


Solvabilitas ?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. mengetahui pengertian solvabilitas serta dengan rasio solvabilitas

2. mengetahui pengertian struktur modal dan jenis-jenis struktur modal

3. membedakan anatara struktur modal dan solvabilitas

2. Memahami tentang analisis kredit serta komponen dalam pemberian pinjaman


atau kredit.

3. Menjelaskan tentang dasar-dasar dari Solvabilitas.

4. Mengetahui komposisi dari Struktur Modal dan Solvabilitas


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Analisis Kredit

Penilaian atau analisis kredit adalah suatu kegiatan analisa/penilaian berkas/data dan juga
berbagai aspek yang mendukung yang diajukan oleh pemohon kredit, sebagai dasar
pertimbangan pengambilan keputusan apakah permohonan kredit tersebut diterima atau ditolak
(Thomas Suyatno,dkk,2003:70).

Kredit menurut Rivai (2006:4) adalah penyerahan barang, jasa, atau uang dari pihak
kreditur yang didasarkan atas kepercayaan kepada pihak lain dengan perjanjian melakukan
pembayaran dari penerima kredit kepada pemberi kredit pada waktu yang telah disepakati kedua
belah pihak.

Prinsip penilaian kredit menggunakan analisis prinsip 5C yaitu sebagai berikut: (Kasmir,
2008:108) :

1). Character. Merupakan faktor utama dalam pemberian kredit karena sebagai alat untuk
memperoleh gambaran tentang karakter debitur yang berupa watak, moral, sifat-sifat
pribadi dan mengetahui tingkat koperatif

1). Capacity. Menilai dengan melihat kemampuan nasabah dalam bidang bisnis dan merupakan
faktor yang mempengaruhi kemampuan untuk melunasi kewajibannya yang akan
dilakukannya.

2). Capital. Menilai dengan melihat penggunaan modal kerjanya apakah efisien dan bisa dilihat
dari laporan keuangan serta faktor yang dapat dijadikan indikator untuk memberikan jumlah
angsuran yang akan diberikan.

3). Colleteral. Menilai jaminan yang diberikan calon debitur baik jaminan berupa fisik maupun
jaminan berupa nonfisik dan faktor jaminan yang dapat dijadikan tolak ukur dalam
pemberian kredit. Condition. Menilai kredit
hendaknya juga dilihat dari kondisi perekonomian dan politik saat ini dan masa yang akan
dating

Pengertian kredit modal kerja menurut Firdaus dan Ariyanti (2008:10) adalah kredit yang
ditujukan untuk membiayai kebutuhan modal lancar yang biasanya habis dalam satu atau
beberapa kali siklus usaha atau proses produksi. Dua macam pengawasan kredit menurut
Arthesa dan Handiman (2006:181) adalah sebagai berikut :

1). Pengawasan administratif : ialah pengawasan yang dilaksanakan dengan menggunakan segala
informasi yang tersedia, baik catatan yang tersedia maupun informasi mendukung lainnya.

Pengawasan fisik : yaitu pengawasan yang dilakukan dengan cara melakukan kunjungan
langsung ke tempat usaha, tempat jaminan, atau tempat lain yang berkaitan dengan kredit
tersebut

2.2 Solvabilitas dan rasio solvabilitas

 Pengertian Solvabilitas

Secara ekonomi, pengertian solvabilitas adalah metriks yang digunakan untuk mengukur
kapasitas bisnis membayar hutang, sebagai dasar penilaian bagi kreditur.

Dalam solvabilitas, stakeholder perusahaan terutama kreditur bisa menilai seberapa mampu
perusahaan menyelesaikan kewajiban finansialnya, baik dalam jangka pendek atau panjang. Jadi,
secara singkat dapat kita simpulkan bahwa pengertian solvabilitas adalah rasio pengukur bisa
tidaknya perusahaan membayar utang di masa depan.

 Tujuan Perhitungan Solvabilitas

Setelah membahas apa itu solvabilitas, sekarang kita akan membahas beberapa tujuan kenapa
perhitungan solvabilitas diperlukan, yaitu di antaranya:

1. Meringkas Kondisi Finansial Perusahaan Pada Kreditur Perhitungan rasio solvabilitas adalah
aktivitas yang sangat krusial bagi reputasi perusahaan di mata kreditur. Maksudnya kreditur
di sini tidak terbatas pada pemberi hutang saja lho sobat OCBC NISP!
Kreditur perusahaan yang membutuhkan data solvabilitas adalah lembaga peminjam uang,
perusahaan anjak piutang, asuransi, hingga investor. Apabila tingkat solvabilitas suatu bisnis
rendah, maka kreditur-kreditur ini akan meragukan perusahaan tersebut dan memasukkannya
ke dalam blacklist.

2. Menilai Kemampuan Bisnis Membayar Bunga Salah satu konsekuensi bertransaksi secara
kredit adalah bunga, dan ini berlaku juga antara perusahaan dan para krediturnya. Selain
untuk menilai kapasitas perusahaan membayar utang, rasio solvabilitas adalah alat ampuh
guna memproyeksikan kemampuan bisnis membayar bunga hingga beberapa tahun
mendatang.

3. Memberi Informasi Kesehatan Neraca Neraca keuangan yang sehat dengan modal dan aktiva
seimbang merupakan angin segar bagi para kreditur perusahaan. Data tentang kesehatan
neraca ini salah satunya bisa didapatkan melalui perhitungan solvabilitas.

4. Estimasi Total Pinjaman Saat Jatuh Tempo Pembayaran Tujuan terakhir perhitungan rasio
solvabilitas adalah supaya kreditur bisa mengetahui total uang bisa didapatkannya dari
pembayaran kredit perusahaan. Estimasi total pembayaran ini terutama penting jika kreditur
dijanjikan pengembalian pinjaman dengan bunga atau perkembangan dividen.

 Jenis Jenis Rasio Solvabilitas

Setelah membahas apa itu solvabilitas dan tujuan perhitungannya, kali ini kita akan
membahas beberapa jenisnya. Selengkapnya tentang jenis rasio solvabilitas adalah sebagai
berikut:

5. Debt to Asset Ratio Jenis pertama perhitungan solvabilitas adalah debt-to-asset ratio, atau
disingkat dengan D/A Ratio, yaitu perbandingan antara jumlah kewajiban belum dibayar dan
total aset perusahaan saat ini. Aset yang dihitung di sini termasuk aset tak lancar seperti
mesin/bangunan dan aset lancar seperti kas/uang tunai/tabungan bank non-deposito.

6. Debt to Equity RatioJenis berikutnya dari solvabilitas adalah debt-to-equity ratio atau D/E
Ratio, yakni perbandingan jumlah kewajiban dengan total modal operasional bisnis, atau
yang disebut juga sebagai ekuitas. Jika rasio hutang perusahaan lebih besar dari modal
operasionalnya, maka ini salah satu tanda solvabilitas perusahaan tersebut bermasalah.
7. Leverage Ratio/Debt to Capital Ratio

8. Nama lain dari leverage ratio adalah debt to capital ratio, atau D/C ratio. Jenis solvabilitas ini
merupakan perbandingan dari jumlah hutang dengan total kekayaan perusahaan saat ini, baik
yang sudah diubah menjadi aset atau valuasi saham.

 Manfaat Rasio Solvabilitas

Setelah mengetahui berbagai jenis dan rumus rasio solvabilitas, berikut manfaat dari
menghitung rasio solvabilitas:

1. Mendeskripsikan bagaimana posisi keuangan dari perusahaan

2. Gambaran bagaimana kemampuan perusahaan dalam membayar utang yang mereka miliki
berdasarkan aset dan modal yang mereka miliki.

3. Membantu investor melihat bagaimana kondisi keuangan dari suatu perusahaan dan
kemampuan potensi perusahaan di masa mendatang.

Pemahaman akan rasio solvabilitas ini menjadi hal yang sangat penting terutama saat anda
akan menganalisis laporan keuangan dari suatu perusahaan. Rasio ini menjadi salah satu hal
penting untuk membantu anda memahami bagaimana keadaan dari suatu bisnis yang anda danai.

 Struktur modal
1. Pengertian Struktur Modal

Struktur modal merupakan gabungan kata dari “struktur” dan “modal”. Istilah “struktur”
sendiri diartikan sebagai pengaturan setiap bagian yang lebih rinci. Sedangkan kata “modal”
merupakan kumpulan uang pokok untuk menjalankan usaha. Oleh sebab itu, struktur modal
memiliki arti pengaturan uang pokok dalam menjalankan usaha dari sumber-sumber yang
berbeda untuk jangka panjang perusahaan.

Dari penjelasan di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa struktur modal atau “capital
structure” berkaitan dengan kombinasi saham ekuitas, modal saham preferensi, surat utang,
pinjaman jangka panjang, laba yang tertahan, serta sumber dana jangka panjang lainnya yang
berhasil dikumpulkan oleh perusahaan. Inilah yang membuat perusahaan melakukan pengawasan
secara ketat terkait masa depan kondisi keuangan perusahaanya. Selain penjelas di atas, beberapa
ahli telah mendefinisikan struktur modal secara jelas. Berikut pengertian struktur modal menurut
para ahli:

1. Menurut Gerstenberg
Gerstenberg mendefinisikan struktur modal sebagai suatu proses peningkatan kapitalisasi
perusahaan yang mencakup berbagai sumber serta daya yang dapat dikuasai, seperti pinjaman,
cadangan, saham, serta obligasi.

2. Menurut John J. Hampton Hamptron mengartikan struktur modal sebagai proses campuran
dari suatu dampak yang ditimbulkan karena hutang dan ekuitas terhadap pembiayaan aset
perusahaan. 3. Menurut I. M. Pandey Pandey merupakan ahli keuangan terkemuka yang
berhasil membuktikan kinernya. Ia juga ikut memberikan pengertian dari struktur modal.
Baginya strukutur modal merupakan campuran sumber dana jangka panjang yang terdiri atas,
utang, saham preferensi, dan ekuitas baik cadangan maupun surplus.

Dengan demikian, dapat kita ketahui bahwa struktur modal adalah suatu perimbangan serta
kolaborasi antara modal sendiri dengan modal asing yang dimiliki suatu perusahaan. Modal
sendiri yang dimaksud merupakan bentuk kepemilikan. Sedangkan modal asing merupankan
utang jangka pendek maupun panjang

 Tujuan Struktur Modal

Adanya struktur modal memiliki tujuan dalam mengkolaborasikan sumber-sumber dana baik
permanen maupun aktivitas dalam kegiatan operasional perusahaan. Hal ini dilakukan agar
perusahaan mencapai nilai yang optimal. Lebih dari itu, struktur modal dapat menjaga
kualitas serta elibilitas suatu perusahaan dalam melakukan kegiatannya.

 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal

Dalam perjalanannya menuju optimalisasi perusahaan, struktur modal dipengaruhi oleh


beberapa hal yang disebut faktor penentu. Beberapa faktor di antaranya memiliki pengaruh
yang tinggi terhadap kenaikan maupun penurunan struktur modal. Berikut penjelasannya di
bawah ini:
 Struktur Aktiva
(Tangibility) Seorang ahli ekonomi, Syamsudin menyatakan bahwa struktur aktiva atau
tangibility merupakan suatu bentuk pemenuhan alokasi dana untuk setiap komponen aktiva
baik tetap maupun lancar. Arti yang lain disampaikan oleh Weston dan Brigham, dimana
struktur aktiva disebut juga sebagai perimbangan atau perbandingan yang terjadi antara
aktiva tetap dengan total aktiva. Dengan kata lain, pemenuhan modal tergantung pada kondisi
aktiva suatu perusahaan. Ketika suatu perusahaan menanam modal dalam bentuk aktiva
tetap, maka pemenuhan modal berasal dari kepemilikan sendiri sehingga utang hanyalah
pelengkap. Sedangkan perusahaan yang aktiva lancar lebih besar akan cenderung memilih
utang sebagai pemenuhan dana. Dari kedua contoh tersebut dapat kita simpulkan bahwa
aktiva sangat berpengaruh pada struktur modal perusahaan.
 Growth Oppurtunity
Arti dari growth oppurtunity adalah sebuah peluang yang dimiliki perusahaan untuk tumbuh
kedepannya. Namun, beberapa ahli mengemukakan pendapat yang berbeda. Dimana growth
oppurtunity merupakan titik balik perubahan aktiva yang perusahaan miliki. Oleh sebab itu,
perusahaan akan cenderung melakukan investasi demi keuntungannya sendiri.
 Ukuran Perusahaan
(Form Size) Ukuran perusahaan sangat mempengaruhi struktur modal. Hal ini dikarenakan
aktivitas yang dapat dilakukan untuk mengembangkan struktur modal terlihat dari kemajuan
atau besar kecilnya suatu perusahaan. Dengan kata lain, bagaimana perusahaan tersebut
tumbuh dan berkembang dalam pencapaian yang lebih tinggi Perbedaan tersebut dapat
dilihat dari kemampuan perusahaan itu sendiri. Misalnya perusahaan yang besar akan lebih
mudah dalam menentukan keuntungan sebanyak-banyaknya dengan keanekaragaman
produk, selain itu

akan lebih siap menghadapi krisis. Sedangkan perusahaan kecil rentan mengalami
kebangkrutan jika melakukan hal tersebut.

 Profitabilitas

Perusahaan dengan profit atau keuntungan tinggi biasanya memiliki dana internal yang tinggi
pula, begitu pula alokasi dana cadangan. Artinya perusahaan tersebut jauh dari kata utang
kepada pihak luar. Hal inilah yang kemudian mempengaruhi struktur modal pada perusahaan
tersebut.

 Risiko Bisnis

Adanya risiko bisnis maka banyak perusahaan akan lebih berhati-hati dalam menentukan
modal. hal ini dikarenakan risiko yang timbul dapat menghambat kemajuan serta
berpengaruh negatif terhadap sistem pendanaan internal. Selain itu, pendanaan eksternal juga
akan mengalami hambatan sehingga perusahaan tidak mudah dalam menentukan
permodalannya.

 Fungsi Struktur Modal

Struktur modal yang baik mempengaruhi posisi keuangan bisnis dan manajemen perusahaan
cenderung meningkat. Selain itu, juga akan memenuhi persyaratan keungan yang harus
dicapai oleh perusahaan besar. Berikut ini adalah fungsi dari diterapkannya struktur modal
yang baik:

1. Maksimalisasi Pengembalian

Peningkatan laba pada saham dapat ditingkatkan dengan mengatur struktur modal yang
baik. Hal ini membuat pemilik saham mendapatkan pengembalian yang optimal. Selain
itu, pemilik saham dapat memulihkan pinjaman serta terhindar dari utang.

2. Fleksibilitas

Struktur modal juga dapat memberikan pergerakan ekspansi utang yang lebih dinamis. Hal
ini bisa disesuaikan dengan strategi serta kondisi bisnis

yang diinginkan. Kemudian perusahaan akan mendapatkan pergerakan kemajuan yang


signifikan.

3. Solvabilitas
Likuiditas perusahaan akan terjaga dengan adanya struktur modal yang baik. Hal ini
dapat terjadi karena perusahaan dapat menghindari beban pembayarn bunga pada utang
yang tidak direncanakan. Inilah yang menyebabkan kas di tangan mengalami penurunan.

4. Meningkatkan Nilai Perusahaan

Para investor mencari perusahaan yang memiliki struktur modal baik. Dengan kata lain,
investor lebih suka menanam uang mereka hanya pada perusahaan dengan tata
permodalan yang terjaga. Jika perusahaan mampu menciptakan hal tersebut, maka
pastinya saham dan sekuiritas perusahaan akan meningkat.

5. Mengurangi Risiko Keuangan

Keseimbangan antara proporsi utang dan ekuitas dapat dilakukan dengan memiliki
struktur modal yang baik. Oleh sebab itu, perusahaan akan terhindar dari kondisi
keuangan krisis dan jauh dari kebangkrutan. Selain itu, perusahaan akan memiliki
kondisi keuangan yang sehat.

6. Meminimalkan Biaya Modal

Struktur modal juga dapat dirancang untuk memenuhi modal utang jangka panjang
yang strategis. Hal ini sering dilakukan oleh perusahaan demi mempersiapkan
perusahaannya di masa depan. Sehingga perusahaan akan dapat meminimalisir biaya
pinjaman yang diperlukan.

7. Alat Perencanaan Pajak

Perusahaan yang mengambil dana utang sebagai modalnya, cenderung akan mengalami
kesulitan di jangka panjang saat tidak memiliki struktur modal yang baik. Hal ini
disebabkan nilai pajak akan meningkat serta

pinjaman terus berputar. Oleh sebab itu, penting dalam mengelola struktur modal.

8. Pemanfaatan Dana Optimal


Perusahaan yang memiliki struktur modal baik akan lebih leluasa dalam menyusun
rencana secara sistematis dan strategis. Akibatnya perusahaan akan menghasilkan
output optimal dari laba yang tersedia. Selain itu, struktur modal juga akan menjaga
perusahaan agar selalu on track di jalannya.

2.3. Dasar-Dasar Solvabilitas.

Solvabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka


panjang atau kewajiban-kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi. Rasio ini dapat dihitung
dari pos-pos yang sifatnya jangka panjang seperti aktiva tetap dan hutang jangka panjang
(Harahap,2011:303). Sedangkan Kasmir (2013:219) menyatakan solvabilitas adalah kemampuan
perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya apabila perusahaan dibubarkan. Dari uraian
tersebut dapat disimpulkan bahwa solvabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban jangka panjang apabila perusahaan dilikuidasi.

Analisis solvabilitas melibatkan beberapa elemen kunci. Analisis struktur modal adalah
salah satunya. Struktur modal mengacu pada sumber pendanaan perusahaan. Pendanaan dapat
diperoleh dari modal ekuitas yang relatif permanen hingga sumber pendanaan jangka pendek
sementara yang lebih beresiko. Saat suatu perusahaan memperoleh pendanaan, perusahaan akan
menginvestasikannya pada berbagai aktiva. Aktiva mencerminkan sumber keamanan sekunder
bagi peminjam dan diperoleh dari pinjaman yang dijamin oleh aktiva tertentu hingga aktiva yang
tersedia sebagai pengaman umum bagi kreditor tanpa jaminan. Hal ini dan faktor lainnya
menghasilkan perbedaan risiko yang terkait dengan berbagai aktiva dan sumber pendanaan.
Elemen kunci solvabilitas jangka panjang lain adalah Laba (earnings) atau daya laba (earning
power) yang menunjukkan kemampuan berulang untuk menghasilkan kas dari operasi.
Peminjam melindungi diri mereka dari kemungkinan gagal bayar perusahaan dan tekanan
keuangan dengan persyaratan utang pada perjanjian pinjaman. Persyaratan utang ini menetapkan
kondisi gagal bayar, sering kali berdasarkan ukuran akuntansi, pada tingkat yang memberikan
kesempatan pada peminjam untuk menarik pinjamannya sebelum terjadinya kesulitan keuangan
yang parah. Persyaratan utang biasanya dirancang untuk :
1) Menekankan ukuran kekuatan keuangan inti seperti rasio lancar dan rasio utang terhadap
ekuitas.

2) Menghindari penerbitan utang tambahan.

3) Memastikan tidak adanya pengeluaran sumber daya perusahaan melalui dividen yang
berlebihan atau akuisisi.

 Pentingnya Struktur Modal

Struktur modal merupakan pendanaan ekuitas dan utang pada suatu perusahaan yang
seringdihitung berdasarkan besaran relative berbagai sumjber pendanaan. Tampilan dibawah
inimenggambarkan distribusi asset perusahaan yang umumnya beserta sumber
pendanaannya.Tampilan ini menekankan potensi perbedaan pada pos investasi dan pendanaan
yang dimiliki perusahaan yang tercermin dalam persamaan akuntansi, yaitu asset sama dengan
kewajibanditambah ekuitas.

Sudana (2011:143) menjelaskan struktur modal berkaitan dengan pembelanjaan jangka


panjang suatu perusahaan yang diukur dengan perbandingan utang jangka panjang dengan modal
sendiri. Sedangkan menurut Martono dan Harjito (2010:240) struktur modal adalah
perbandingan atau imbangan pendanaan jangka panjang perusahaan yang ditunjukkan oleh
perbandingan hutang jangka panjang terhadap modal sendiri. Dari uraian tersebut dapat ditarik
kesimpulan

bahwa struktur modal merupakan perbandingan atau perimbangan antara utang jangka
panjang perusahaan terhadap modal sendiri.

Struktur modal merupakan pendanaan ekuitas dan utang pada suatu perusahaan. Sering
kali dihitung berdasarkan besaran relatif sumber pendanaan. Stabilitas keuangan perusahaan dan
risiko gagal melunasi utang tergantung pada sumber pendanaan serta jenis dan jumlah berbagai
aktiva yang dimiliki perusahaan.

 Karakteristik Utang dan Ekuitas

Kepentingan untuk menganalisis struktur modal berasal dari berbagai perspektif, salah
satunya adalah perbedaan antara utang dan ekuitas. Ekuitas (equity) mengacu pada risiko modal
suatu perusahaan. Karakteristik modal ekuitas mencakup pengembalian yang tidak pasti dan
tidak tentu serta tidak adanya pola pembayaran kembali. Tidak seperti modal ekuitas, baik modal
utang (debt) jangka pendek maupun jangka panjang harus dibayar kembali. Semakin panjang
periode pembayaran kembali utang dan semakin sedikit cadangan pembayaran kembali, semakin
mudah bagi suatu perusahaan untuk mendapatkan modal utang. Namun, utang harus dibayar
kembali pada waktu tertentu tanpa memerhatikan kondisi keuangan perusahaan, juga bunga
berkala pada sebagian besar utang perlu dibayar.

 Motivasi Memperoleh Modal Utang

Motivasi utama perusahaan memperoleh pendanaan usaha melalui utang adalah potensi biaya
yang lebih rendah. Dari sudut pandang pemegang saham, utang lebih murah dibandingkan
dengan pendanaan ekuitas paling tidak karena dua alasan :

1) Bunga sebagian besar utang jumlahnya tetap dan jika bunga lebih kecil dari pengembalian
yang diperoleh dari pendanaan utang, selisih lebih atas pengembalian akan menjadi
keuntungan bagi investor ekuitas.

2) Bunga merupakan beban yang dapat mengurangi pajak sedangkan dividen tidak.

2.4 Komposisi Struktur Modal dan Solvabilitas.

Risiko fundamental struktur modal dengan utang adalah risiko tidak cukupnya kas pada saat-saat
sulit. Utang melibatkan komitmen untuk membayar beban tetap dalam bentuk bunga dan
pembayaran kembali pokok pinjaman. Meskipun pembayaran beban tetap tertentu dapat

 Laporan Ukuran Sama dalam Analisis Solvabilitas

Suatu ukuran umum risiko keuangan perusahaan adalah komposisi struktur modal. Analisis
komposisi (compotition analysis) dilakukan dengam membuat laporan ukuran sama (common
size statement) atas bagian kewajiban dan ekuitas pada neraca. Salah satu keuntungan analisis
common-size atas struktur modal adalah analisis ini mengungkapkan besaran relatif sumber
pendanaan suatu perusahaan

 Ukuran Struktur Modal untuk Analisis Solvabilitas


Rasio struktur modal (Capital structure ratio) merupakan suatu sarana lain analisis dari
solvabilitas. Ukuran rasio struktur modal mengaitkan komponen struktur modal satu sama lain
atau dengan totalnya, rasionya adalah sebagai berikut :

1) Total Utang terhadap Total Modal

Rasio komprehensif yang tersedia untuk mengukur hubungan antara total utang (utang lancar
+ utang jangka panjang + utang lainnya yang ditentukan dalam analisis seperti pajak
tangguhan dan saham preferen yang dapat ditarik kembali) dengan total modal (total utang +
ekuitas pemegang saham (termasuk saham preferen). Rasio total utang terhadap total modal
(total debt to total capital ratio) juga disebut rasio total utang (total debt ratio) dihitung sebagai
berikut : Total utang, Total modal

2) Total Utang terhadap Modal Ekuitas

Ukuran lain atas hubungan utang dengan sumber modal adalah rasio total utang terhadap
modal ekuitas. Rasio total utang terhadap modal ekuitas dihitung sebagau berikut : Total
utang, Ekuitas Pemegang Saham

3) Utang Jangka Panjang terhadap Modal Ekuitas

Rasio utang jangka panjang terhadap modal ekuitas (long term debt to equity capital ratio)
mengukur hubungan antara utang jangka panjang (biasanya disebut kewajiban tak lancar)
terhadap modal ekuitas. Rasio yang melebihi 1:1 menunjukkan pendanaan utang jangka
panjang yang lebih besar dibandingkan modal ekuitas. Rasio ini biasanya disebut rasio utang
terhadap ekuitas dan dihitung sebagai berikut : Utang Jangka Panjang

4) Utang Jangka Pendek terhadap Total Utang

Rasio utang yang jatuh tempo dalam jangka pendek relatif terhadap total utang merupakan
indikator penting atas kekurangan kas jangka pendek dan kebutuhan pendanaan perusahaan.
Utang jangka pendek, sebagai lawan dari utang jangka panjang atau persyaratan penyisihan
dana, merupakan indikator ketergantungan perusahaan terhadap pendanaan jangka pendek
(utamanya dari bank). Rasio ini dihitung sebagai berikut : Utang Jangka Pendek, Total Utang

 Interpretasi Ukuran Struktur Modal


Analisis common-size dan rasio struktur modal utamanya mengukur risiko struktur modal
perusahaan. Semakin tinggi proporsi utang, semakin besar beban bunga tetap dan pembayaran
kembali utang, dan semakin besar kemungkinan gagal bayar pada periode penurunan laba atau
masa sulit. Ukuran struktur modal digunakan sebagai alat penyaring. Misalnya, jika rasio utang
terhadap modal ekuitas relatif kecil (10% atau kurang), tidak ada masalah terhadap aspek kondisi
keuangan perusahaan, analisis mungkin lebih baik diarahkan ke tempat lain. Jika analisis
memperlihatkan bahwa utang merupakan bagian penting dari kapitalisasi, maka dibutuhkan
analisis lebih lanjut. Pengembangan analisis juga harus terpusat

pada beberapa aspek kondisi keuangan perusahaan yang berbeda, hasil operasi, dan prospek
masa depan.

Analisis likuiditas jangka pendek sering kali penting karena sebelum menilai solvabilitas
jangka panjang, kita yakin akan kemampuan keberhasilan keuangan perusahaan jangka pendek

 Ukuran Solvabilitas Berdasarkan Aktiva

Komposisi aktiva dalam analisis solvabilitas yang digunakan suatu perusahaan dalam
aktivitas operasinya hingga tingkat tertentu menentukan sumber pendanaan. Misalnya, aktiva
tetap dan aktiva jangka panjang biasanya tidak dibiayai oleh pinjaman jangka pendek. Aktiva
jangka panjang ini biasanya dibiayai oleh modal ekuitas. Modal utang juga merupakan sumber
pendanaan aktiva jangka panjang, terutama pada industri utilitas dimana sumber penghasilannya
tetap.

Analisis komposisi aktiva merupakan sarana penting dalam menilai risiko yang dihadapi atas
struktur modal perusahaan. Komposisi aktiva biasanya dievaluasi menggunakan pernyataan
common-size saldo aktiva.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-dan-teori-struktur-modal

https://landx.id/blog/rasio-solvabilitas-adalah

https://www.studocu.com/id/document/sekolah-tinggi

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-dan-teori-struktur-modal

https://landx.id/blog/rasio-solvabilitas-adalah

https://www.studocu.com/id/document/sekolah-tinggi ditunda pada saat kekurangan kas, beban


tetap yang terkait dengan utang tidak dapat ditunda tanpa dampak yang merugikan pemegang
saham dan kreditur perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai