Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS KREDIT

Mata Kuliah : Analisa Keuangan Bisnis

Dosen Pengampu : Emma Suryani, S.E., M.M.

Disusun oleh:
Kelompok 6

1. Fatiha Fani Anggraeni. S (5551200039)


2. Resky Amalia Putri (5551200172)
3. Almaidah Shaumi (5551200023)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2022

KATA PENGATAR

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya
sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Shalawat serta salam kita limpahkan kepada
junjungan Nabi Muhammad SAW yang kita tumggu – tunggu syafaatnya nanti di hari akhir.
Saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Emma Suryani, S.E, M.M.selaku dosen
pengampu mata kuliah Analisa Laporan Keuanngan yang telah memberi pengarahan. Saya
sangat berharap dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat dalam rangka menambah
pengetahuan dan wawasan
Saya menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh karna itu, saya mengharapkan adanya kritik dan saran demi perbaikan
makalah yang akan kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun
Semoga makalah ini dapat dipahami oleh semua orang khususnya pembaca. Kami mohon maaf
yang sebesar – besarnya jika terdapat kata – kata yang kurang berkenan.

Serang, 9 November 2022


Penyusun
BAB I
A. Pengertian Analisis Kredit
Analisa kredit adalah pekerjaan yang meliputi:
1. Mempersiapkan pekerjaan-pekerjaan penguraian dari segala aspek, baik keuangan
maupun non keuangan untuk mengetahui kemungkinan dapat/tidak dapat
dipertimbangkan suatu permohonan kredit.
2. Menyusun laporan analisis yang diperlukan, yang berisi penguraian dan
kesimpulan serta penyajian alternatif-alternatif sebagai bahan pertimbangan untuk
pengambilan keputusan pimpinan dari permohonan kredit nasabah.
Dari Pengertian tersebut dapat disimpulkan, pengertian penilaian atau analisis kredit
adalah Suatu kegiatan analisa/penilaian berkas/data dan juga berbagai aspek yang
mendukung yang diajukan oleh pemohon kredit, sebagai dasar pertimbangan
pengambilan keputusan apakah permohonan kredit tersebut diterima atau ditolak.
B. Pertimbangan Analisa Kredit
Menurut Rahadja (1990:10) bank harus selalu mempertimbangkan hal-hal sebagai
berikut:
a. Keamanan kredit (safety), artinya harus benar-benar diyakini bahwa kredit
tersebut dapat dilunasi kembali.
b. Terarahnya tujuan penggunaan kredit (suitability), yaitu bahwa kredit akan
digunakan untuk tujuan yang sejalan dengan kepentingan masyarakat/sekurang-
kurangnya tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku.
c. Menguntungkan (profitable), baik bagi bank berupa penghasilan bunga maupun
bagi nasabah, yaitu berupa keuntungan dan makin berkembangnya usaha.

C. Aspek Penilaian Analisis Kredit


Pemberian kredit mengandung tingkat resiko (degree of risk) tertentu. Untuk
menghindari maupun untuk memperkecil resiko kredit yang mungkin terjadi, maka
permohonan kredit harus dinilai oleh bank atas dasar syarat-syarat bank teknis yang
terkenal dengan 5 C:
 Character.
Kegunaan dari penilaian terhadap karakter ini adalah untuk mengetahui sampai
sejauh mana kemauan nasabah untuk memenuhi kewajibannya (willingness to
pay) sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan.
 Capital
Capital adalah jumlah dana/modal sendiri yang dimiliki oleh calon nasabah.
Semakin besar modal sendiri dalam perusahaan, tentu semakin tinggi
kesungguhan calon nasabah dalam menjalankan usahanya dan bank akan merasa
lebih yakin dalam memberikan kredit.
 Capacity
Capacity adalah kemampuan yang dimiliki calon nasabah dalam menjalankan
usahanya guna memperoleh laba yang diharapkan. Kegunaan dari penilaian ini
adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana calon nasabah mampu untuk
mengembalikan atau melunasi utang-utangnya secara tepat waktu dari usaha yang
diperolehnya.
 Collateral
Collateral adalah barang-barang yang diserahkan nasabah sebagai agunan
terhadap kredit yang diterimanya. Collateral tersebut harus dinilai oleh bank
untuk mengetahui sejauh mana resiko kewajiban finansial nasabah kepada bank.
 Condition of Economy
Condition of Economy, yaitu situasi dan kondisi politik , sosial, ekonomi , budaya
yeng mempengaruhi keadaan perekonomian pada suatu saat yang
kemungkinannya memengaruhi kelancaran perusahaan calon debitur
Aspek-aspek yang perlu dinilai dalam penentuan kelayakan pemberian fasilitas
kredit adalah sebagai berikut:
1. Aspek hukum/Yuridis
Dalam aspek ini, tujuannya adalah untuk menilai keaslian dan keabsahan
dokumen-dokumen yang diajukan oleh pemohon kredit. Penilaian ini juga
dimaksudkan agar jangan sampai dokumen yang diajukan palsu atau dalam
kondisi sengketa, sehinggamenimbulkan masalah. Penilaian dokumen-dokumen
ini dilakukan ke lembaga yang berhak untuk mengeluarkan dokumen tersebut.
2. Aspek Pemasaran (Marketing)
Dalam aspek ini dinilai besar kecilnya permintaan terhadap produk yang
dihasilkan dan strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan, sehingga akan
diketahui prospek usaha tersebut sekarang dan dimasa yang akan datang.
3. Aspek Keuangan
Analisa aspek ini terhadap perusahaan pemohon kredit sangat menentukan jumlah
dari kebutuhan usaha dan juga terpenting untuk menilai kemampuan
berkembangnya usaha pada masa mendatang serta untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam membayar kreditnya.
4. Aspek Teknis
Tujuan utama dari analisis ini adalah untuk mengamati perusahaan dari segi fisik
serta lingkungannya agar perusahaan tersebut sehat dan produknya mampu
bersaing di pasaran dengan masih memperoleh keuntungan yang memadai.
5. Aspek Manajemen
Penilaian aspek ini digunakan untuk menilai struktur organisasi perusahaan,
sumber daya manusia yang dimiliki serta latar belakang pendidikan dan
pengalaman sumber daya manusianya. Pengalaman perusahaan dalam mengelola
berbagai proyek yang ada juga menjadi pertimbangan lain.
6. Aspek Sosial Ekonomi
Penilaian aspek ini digunakan untuk menganalisis dampak yang ditimbulkan
akibat adanya proyek atau usaha pemohon kredit terhadap perekonomian
masyarakat dan sosial secara umum.

D. Penilaian Laporan Keuangan


Cara yang umum diterima untuk meneliti keadaan keuangan seorang nasabah ialah
dengan jalan memperoleh neraca, laporan laba rugi, dan keterangan-keterangan lainnya.
Sebaiknya diusahakan seorang auditor dapat memberikan pandangan yang bebas tentang
keadaan keuangan nasabah sebagai hasil dari pemeriksaannya terhadap pembukuan
nasabah.
Sebelum melangkah dalan penilain neraca dan lporan laba rugi, maka perlu diperhatikan
apakah data yang disajikan sudah sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku
dan terjamin keandalannya. Sedapat mungkin diperoleh laporan keuangan untuk beberapa
periode atau minimal laporan keuangan 2 periode terakhir. Terhadap laporan keungan ini
antara lain dapat diterapkan teknik analisa sebagai berikut :
a. Analisa per pos/komponen, adalah meneliti/menganalisa masing-masing pos yang
ada dalam neraca maupun laporan laba rugi. Misalnya analisis terhadap pos
piutang dagang, (a) harus diperoleh daftar nama, alamat, jumlah piutang dan
analisa menurut umur (age analisys) ; terutama untuk piutang-piutang yang
jumlahnya besar. (b) analisa mutu dari piutang tersebut untuk tahun terakhir dan
tahun sebelumnya ( berapa % piutang yang baik, cukup, lemah, dan kecil). (c)
bagaimana kegiatan penagihan yang dilakukan perusahaan. (d) sebutkan pula
syarat penjualan, daerah penjualan. (e) tentukan kecukupan cadangan kerugian
piutang dan lain sebagainya.
b. Analisa prosentase per komponen, dalam teknik ini laporan keuangan disajikan
dalam prosentase-prosentase yaitu prosentase dari masing-masing pos neraca
terhadap total aktiva sedangkan untuk pos-pos laporan laba prosentase dihitung
bea terhadap jumlah penjualan bersih. Dengan cara ini akan diketahui tentang :
o Tingkat investasi pada masing masing pos (over invesment atau
sebaliknya under invesment)
o Struktur permodalan
o Jumlah atau prosentase dari setiap proses penjualan yang terserap dalam
tiap-tiap jenis biaya.
c. Analisa perbandingan, dalam analisa ini kita mengadakan perbandingan pos-pos
dalam neraca dan laporan laba rugi dalam suatu periode dengan periode lainya.
Dengan analisa ini akan dapat diketahui perubahan perubahan yang terjadi, dan
perubahan mana yang memerlukan penelitian lebih lanjut. Dalam penelitian
terhadap suatu perubahan maka harus diperhatikan perubahan yang terjadi dalam
pos-pos yang lain yang mempunyai hubungan logis/erat dengan pos yang
bersangkutan.
d. Analisa rasio, rasio menggunakan suatu hubungan atau perimbangan antara suatu
pos atau kelompok pos dengan pos atau kelompok yang lain baik yang tercantum
dalam neraca maupun dalam laporan laba rugi. Dengan mengadakan analisa rasio
akan dapat diketahui posisi keuangan nasabah/calon peminjam kredit.

E. Alat-alat Rasio dalam Analisis Kredit Bank


Dalam menilai kelayakan suatu pengajuan pembiayaan atau kredit di suatu bank
diperlukan beberapa analisis keuangan untuk menguji apakah suatu pengajuan kredit dan
pembiayaan itu layak secara penilaian rasio keuangannya, jika dinilai layak berarti calon
debitur tersebut memiliki kinerja keuangan yang baik dan memenuhi persyaratan yang
dibutuhkan oleh bank. Ada beberapa alat (tools) yang digunakan, diantaranya:
1. TIE (Time Interest – Earned)
Rumus = EBIT or EBITDA : Interest Charges

TIE = Interest Coverage


Merupakan alat ukur untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban pinjamannya. Value : minimum 2,5 x
2. CPLTD (Current Portion of Long Term Debt)
Porsi neraca yang menggambarkan total jumlah utang jangka panjang yang harus
dibayar dalam tahun kedepan

3. Current Ratio
yaitu rasio keuangan yang mengukur cukup tidaknya sumber daya perusahaan
untuk membayar kewajiban dalam 12 bulan ke depan.

Rumus : Current Ratio = Current Assets : Current Liabilities

Value : minimum 2 x

4. Quick Ratio (Acid Test)

= (Cash+Cash Equivalent + Market Securities + Account Receivable) :Current


Liabilities

Acid Test Ratio = (Current Assets + Stocks) : Current Liabilities

Quick Ratio = Total Assets atau Total Liabilities : Cash Ratio

5. Debt Ratio
yaitu rasio yang mengindikasikan proporsi hutang perusahaan yang terkait dengan
asset yang dimiliki.

Debt Ratio = Total Debt : Total Assets

Value : maks 33 %

6. Debt to Equity
– Pengukuran financial leverage perusahaan yang dihitung dengan memisahkan
total utang terhadap modal pemegang saham.

– Mengindikasikan proporsi modal dan utang yang digunakan membiayai assets.

Rumus = Total Liabilities : Share Holder Equity

7. Net Profit Margin

Rumus = Net Profit (after taxes) : Revenue

8. ROA (Return on Assets)


adalah prosentase yang menunjukkan seberapa besar assets perusahaan dalam
menghasilkan revenue.

ROA = Net Income : Average Total Assets

9. ROE (Return on Equity)


Untuk mengukur rate of return pada tingkat bunga pemilik modal dalam saham.

ROA = Net Income after tax : Shareholder Equity


BAB II

Contoh Soal

Riwayat Perusahaan :

1. Usaha tersebut telah berjalan selama 10 tahun dan sampai sekarang ini masih berjalan
2. Pemasok utama dari para petani, pedagang hasil bumi di daerah Cianjur, Karawang dan
sekitarnya
3. Pembeli dari perwakilan Lotemart, Carefour dan Hypermart, sedangkan untuk hasil
pertanian lainnya pembeli dari Lampung, Bandung dan Surabaya
4. Harga jual barang untuk tembakau menurut harga pasaran dan standar pabrik, sedangkan
hasil bumi menurut harga pasar.
5. Persaingan usaha ada tetapi langganan (pembeli) yang bersangkutan telah melakukan
transaksi cukup lama sehingga dirasa tidak akan mempengaruhi kelangsungan usaha
perusahaan.
6. Kepercayaan pemasok dan langganan sangat baik terhadap yg bersangkutan, order dan
kewajiban selalu dipenuhi.
7. Selama berhubungan dengan bannk tidak menarik Cek/ Bilyet Giro kosong dan tidak
termasuk dalam kredit macet.
8. Jaminan yg diberikan berupa :

 Tanah dan Bangunan seluas 10,000 m2 senilai 150,000,000


 Tanah seluas 15,500 m2 senilai 250,000,000

Diperkirakan omzet penjualan akan meningkat naik sebesar 25% dari rata2 penjualan dua
tahun terakhir

Pofile Perusahaan
IDENTITAS
NAMA : BOB RADIT
ALAMAT : JL. WIJAYA , JAKARTA SELATAN
BENTUK BADAN USAHA : PERSEROAN
NAMA PERUSAHAAN : PT. RETAIL ARGO
BIDANG USAHA : RETAIL HASIL PERTANIAN
SURAT LEGALITAS USAHA
SIUP : 025/03-12/PM/XII/14
TDP : 21.13365.890 BERLAKU S/D DESEMBER 2030
NPWP : 5.147.757.9-58
JUMLAH TENAGA KERJA
PIMPINAN : 1 ORANG
WAKIL PIMPINAN : 1 ORANG
TENAGA ADMINISTRASI : 4 ORANG
TENAGA PELAKSANA LAPANGAN : 20 ORANG
BURUH HARIAN : 50 ORANG
PT. RETAIL ARGO

NERACA

2014 2015

AKTIVA LANCAR

KAS 25,000.00 30,000.00

PIUTANG USAHA 85,000.00 65,000.00

PERSEDIAAN 100,000.00 125,000.00

  SUB-TOTAL       210,000.00 220,000.00

AKTIVA TETAP

TANAH 150,000.00 150,000.00

BANGUNAN 60,000.00 60,000.00

KENDARAAN 220,000.00 350,000.00

INVENTARIS 15,000.00 25,000.00

PENYUSUTAN - 5,000.00 - 9,000.00

    SUB-TOTAL       440,000.00 576,000.00

JUMLAH AKTIVA       650,000.00 796,000.00

HUTANG LANCAR

HUTANG BANK -

HUTANG USAHA 105,000.00 98,000.00

    SUB-TOTAL       105,000.00 98,000.00

HUTANG JK.PANJANG - -
MODAL

MODAL - ABDURRAHMAN 400,000.00 400,000.00

LABA 145,000.00 298,000.00

    SUB-TOTAL       545,000.00 698,000.00

JUMLAH PASIVA       650,000.00 796,000.00

Pertanyaan :
1. Buatlah Analisa Kredit Nya
2. Berapa Kredit Rekomendir Dan Buatlah Usulannya
Jawaban :
Aspek Identitas :
NAMA : BOB RADIT
ALAMAT : JL. WIJAYA , JAKARTA SELATAN
BENTUK BADAN USAHA : PERSEROAN
NAMA PERUSAHAAN : PT. RETAIL ARGO
BIDANG USAHA : RETAIL HASIL PERTANIAN
Aspek Legalitas Usaha :
SIUP : 025/03-12/PM/XII/14
TDP : 21.13365.890 BERLAKU S/D DESEMBER 2030
NPWP : 5.147.757.9-58
Aspek Tekhnik :
1. Lokasi rumah dan perusahaan berdekatan serta terletak pada tempat yg strategis
2. Perusahaan dalam mengelola produksinya tidak diperlukan teknologi khusus dan dapat
berjalan dengan baik serta sudah berpengalaman selama 10 tahun
3. Untuk kelangsungan usaha, pemasok utama berasal dari petani, pedagang di sekitar
perusahaan yg sudah lama menjalani kemitraan
Aspek Manajemen :
Bapak Bob Radit sebagai pemilik dan pengelola perusahaan PT. Retail Argo telah
berpengalaman selama 10 tahun dan sampai saat ini masih berjalan dengan baik. Dalam
mengelola perusahaannya terdapat pemisah tugas berdasarkan struktur organisasi dengan jumlah
tenaga kerja beberap orang. Hubungan dengan pihak luar terdapat kepercayaan yg baik dari
pemasok dan pelanggan, dimana order dan kewajiban selalu dipenuhi.
Aspek Kewajiban :
Pada laporan keuangan (Neraca dan Laba Rugi) tahun 2014 & 2015 terlihat adanya kenaikan
laba setelah pajak sebesar 153.000.000 atau 105% dari tahun sebelumnya. Rencana penjualan
perusahaan pada tahun 2016 diperkirakan naik sebesar 25% dari rata-rata penjualan tahun 2014
& 2015 dan hal tersebut dapat diperkirakan kebutuhan tambahan modal kerja dan kebutuhan
kreditnya sebagai berikut :

Aspek Sosial Ekonomi :


Dengan adanya rencana kenaikan penjualan 25% diharapkan dapat menambah pendapatan
petani dan pedagang yang merupakan pemasok bahan baku
Kesimpulan :
Memperhatikan aspek-aspek tersebut di atas maka permohonan kredit yg diajukan oleh Bapak
Bob Radit dapat direkomendasikan sebesar Rp 35.000.000 dengan syarat kredit sesuai dengan
ketentuan dan jaminan kredit diikat secara nyata (hipotik)
DAFTAR PUSTAKA
Analisis Kredit. (2016). Diakses pada 1 November 2022 di,
http://milasari0.blogspot.com/2012/06/analisa-kredit.html
Drs. S. Munawir . 2004 . Analisa Laporan Keuangan . Jogyakarta : Liberty .

Kelab Akuntansi. (2017). Alat-alat Rasio dalam Analisis Kredit Bank. Diakses pada 1 November
2022, di https://kelabakuntansi.wordpress.com/2017/08/29/alat-alat-rasio-dalam-
analisis-kredit-bank/

Anda mungkin juga menyukai