Anda di halaman 1dari 4

22.

Angsuran Tunggal

Indra mengajukan KTA sebesar Rp120 juta dengan jangka waktu kredit 12 bulan, dan dikenakan bunga
pinjaman sebesar 10% per tahun secara flat. Berapakah angsuran per bulan yang harus dibayar?

Data:

Pokok pinjaman: Rp120.000.000

Bunga per tahun: 10%

Tenor pinjaman: 12 bulan

Cicilan pokok:

Rp120.000.000 : 12 bulan = Rp10.000.000/bulan

Bunga:

(Rp120.000.000 x 10%) : 12 bulan = Rp1.000.000

Angsuran per bulan:

Rp10.000.000 + Rp1.000.000 = Rp11.000.000

Jadi, dari pinjaman tersebut setelah dihitung dengan cara hitung bunga flat, angsuran yang harus Anda
bayarkan hingga pinjaman tersebut lunas adalah Rp11.000.000 tiap bulan. Nilai angsuran ini tidak akan
berubah-ubah sebab bunga yang dikenakan adalah jenis bunga flat.

23. Manfaat kompetensi bagi kalyaan

Menurut KBBI kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan sedangkan berdasarakan suratkeputusan
Mendiknas nomor 045/U/2002, kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas,penuh tanggung jawab
yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oeh masyarakatdalam melaksanakan
tugas-tugas sesuai dengan pekerjaan tertentu. Kompetensi merupakan kunci efektivitas dalam
pekerjaan.

B. JENIS KOMPETENSI

1. Kompetensi utama/core competencies

Adalah sebuah kompetensi yang didefinisikan sebagai kemempuan internal yang sangat penting bagi
keberhasilan bisnis.

2. Threshold competencies

Adalah karakteristik setiap pemegang pekerjaan sehingga dapat melakukan pekerjaan secara efektif.
3. Differentiating competencies

Adalah karakteristik yang membedakan individu berkinerja superior dengan rata.

C. MANFAAT KOMPETENSI

1. BAGI KARYAWAN

· Adanya kesempatan bagi karyawan mndapat pendidikan dari pelatihan standar yang ada.

· Member nilai tambah pada pembelajaran dan pertumbuhan.

· Meningkatkan keterampilan dan marketability sebagai karyawan.

· Kejelasan relevansi pembelajaran sebelumnya.

· Pilihan perubahan karir.

· Penempatan sasaran sebagai sarana pengembangan karir.

· Penilaian kinerja yang lebih objektif

2. Organisasi/perusahaan

· Meningkatakan efektivitas rekrutmen dengan cara menyesuaikan kometensi yang diperlukan


dalam pekerjaan yang memiliki pencarian kerja.

· Pendidikan dan pelatihan dapat di fokuskan pada kompetensi yang diinginkan perusahaan.

· Penilaian terhadap hasil pendidikan dan pelatihan akan lebih handal dan konsisten.

· Pengambil keputusan akan lebih percaya diri karena karyawan memiliki ketrampilan.

· Mempermudah terjadinya perubahan melalui identifikasi kompetensi yang diperlukan untuk


mengelola perusahaan.

24. Syarat yang dibutuhkan untuk komunikasi bisnis yang tepat

1. Completeness (Lengkap)

Suatu pesan atau informasi dapat dikatakan lengkap, bila berisi semua materi yang diperlukan agar
penerima pesan dapat memberikan tanggapan yang sesuai dengan harapan pengirim pesan

2. Conciseness (Singkat)

Suatu pesan dikatakan concise bila dapat mengutarakan gagasannya dalam jumlah kata sekecil mungkin
(singkat, padat tetapi jelas) tanpa mengurangi makna, namun tetap menonjolkan gagasannya.

3. Consideration (Pertimbangan)
Penyampaian pesan, hendaknya menerapkan empati dengan mempertimbangkan dan mengutamakan
penerima pesan.

4. Concreteness (konkrit)

Penyampaian pesan hendaknya disampaikan dengan bahasa yang gambalang, pasti dan jelas

Lexy Lyuna Kally ROse Video Streaming

5. Clarity (Kejelasan)

Pesan hendaknya disampaikan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan mudah diinterpretasikan
serta memiliki makna yang jelas.

6. Courtessy (Kesopanan)

Pesan disampaikan dengan gaya bahasa dan nada yang sopan, akan memupuk hubungan baik dalam
komunikasi bisnis.

7. Correctness (ketelitian)

Pesan hendaknya dibuat dengan teliti, dan menggunakan tata bahasa, tanda baca dan ejaan dengan
benar (formal atau resmi).

27. Prinsip pemberian kredit

Prinsip Evaluasi Kredit

Agar kredit yang diberikan berkualitas maka harus dilakukan evaluasi sehingga risiko kredit dapat
diantisipasi sejak awal. Kredit yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan debitur dan diyakini bahwa
kredit dapat dikembalikan oleh debitur pada waktu dan dengan jumlah yang diharapkan oleh bank.
Dalam mengevaluasi kredit, bank melakukan penilaian terhadap calon debitur dengan prinsip 5C, yaitu
keyakinan bank terhadap aspek character, capital, capacity, collateral, dan condition of economic, serta
collateral, yang dapat dijelaskan sebagai berikut.

Character, penilaian bank atas karakter calon debitur sehingga bank dapat menyimpulkan bahwa
debitur tersebut jujur, beriktikad baik, dan tidak akan menyulitkan bank di kemudian hari. Sebelum
memberikan kredit, bank harus mengenal terlebih dahulu calon debitur, terutama karakternya. Kajian
mengenai karakter dapat dilakukan dengan cara berikut.

Bank checking melalui Sistem Informasi Debitur (SID) pada Bank Indonesia (BI). SID menyediakan
informasi kredit yang terkait nasabah, nilai fasilitas kredit yang telah diperoleh, kelancaran pembayaran,
dan informasi lain yang terkait dengan fasilitas kredit tersebut.Mengupayakan trade checking pada
supplier dan pelanggan debitur, untuk meneliti reputasi nasabah di lingkungan paraMengupayakan
informasi kepada asosiasi usaha di mana calon debitur terdaftar.
02. Capacity, penilaian bank atas kemampuan calon debitur dalam bidang usahanya dan atau
kemampuan manajemen debitur sehingga bank yakin bahwa usaha yang akan dibiayai dengan kredit
tersebut dikelola oleh orang-orang yang tepat/benar. Beberapa pendekatan yang dapat digunakan
dalam menilai capacity nasabah, antara lainPendekatan historis, yaitu menilai kinerja nasabah pada
masa lalu (past performance);Pendekatan finansial, yaitu menilai kemampuan keuangan calon
debitur;Pendekatan yuridis, yaitu melihat secara yuridis personel yang berwenang mewakili calon
debitur dalam melakukan penandatanganan Perjanjian Kredit dengan bank;Pendekatan manajerial,
yaitu menilai kemampuan nasabah melaksanakan fungsi manajemen dalam memimpin perusahaan;

Pendekatan teknis, yaitu menilai kemampuan calon debitur terkait teknis produksi, seperti tenaga kerja,
sumber bahan baku, peralatan, administrasi, keuangan, dan lain-lain.

03. Capital, penilaian bank atas posisi keuangan calon debitur secara keseluruhan, termasuk aliran kas
debitur, baik untuk masa lalu maupun proyeksi pada masa yang akan datang, sehingga dapat diketahui
kemampuan permodalan debitur dalam menunjang pembiayaan proyek atau usaha debitur yang
bersangkutan. Secara umum jika modal sendiri besar, akan mendorong kesungguhan nasabah untuk
menjalankan usaha dan menyelesaikan kewajibannya. Hal ini karena nasabah ikut menanggung risiko
apabila usahanya mengalami kegagalan. Kecukupan modal bervariasi untuk masing-masing industry,
misalnya industry berskala besar tentunya membutuhkan modal yang lebih besar pula.

04. Condition of economic, yaitu penilaian bank atas kondisi pasar di dalam negeri maupun luar negeri,
baik masa lalu maupun yang akan datang, sehingga dapat diketahui prospek pemasaran dari hasil usaha
debitur yang dibiayai dengan kredit dari bank. Beberapa hal yang dapat digunakan dalam melakukan
analisis condition of economy, antara lain:Peraturan pemerintah pusat dan daerah;Situasi politik dan
perekonomian dunia serta dometik;Kondisi lain yang mempengaruhi pemasaran.

Collateral, yaitu penilaian bank terhadap agunan yang dimiliki oleh calon debitur. Agunan merupakan
benda berwujud dan/atau tidak berwujud yang diserahkan hak dan kekuasaannya oleh calon debitur
kepada bank guna menjamin pelunasan utang debitur, apabila kredit yang diterimanya tidak dapat
dilunasi sesuai waktu yang diperjanjikan dalam perjanjian kredit atau addendum-nya. Agunan tersebut
sangat penting sebagai jalan terakhir untuk penyelesaian kredit, apabila debitur tidak mampu
memenuhi kewajiban membayar pokok dan bunga.

Anda mungkin juga menyukai