Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

ANALISIS KREDIT

PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK.

Tahun 2019 - 2020

Dosen Pengampu :
Vanica Serly,SE,M.Si

Oleh Kelompok 2:
Nanda Lestari (19043010)
Rizquita Istighfarinda (19043022)
Tia Marsilla (19043028)

DEPARTEMENT AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat hidayah dan
inayah-Nya kepada penulis sehinggga penulis dapat menyelesaikan makalah terkait dengan
“Analisis Kredit” pada Laporan Keungan PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Tidak lupa pula kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik itu pikiran maupun materinya untuk
menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan penulis
menyadari bahwa masih banyaknya kekurangan dan keterbatasan dalam makalah ini sehingga
penulis mengharapkan masukan yang berharga untuk peningkatan kualitas makalah serta
penulis memohon maaf atas segala kekurangan.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................................


DAFTAR ISI ........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................
A. Latar Belakang ...........................................................................................................
B. Rumusan Masalah .....................................................................................................
C. Tujuan .......................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................
A. Pengertian Analisis Kredit ........................................................................................
B. Tujuan Analisis Kredit .............................................................................................
C. Jenis – Jenis Analisis Kredit & Hasil Analisis .........................................................
BAB III KESIMPULAN ....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laporan keuangan suatu perusahaan terdiri dari laporan laba rugi, neraca,
laporan perubahan modal, laporan arus kas, dan suplemen laporan keuangan yang
berisi penjelasan dari akun-akun yang terdapaat pada laporan keuangan. Laporan
laba rugi menjelaskan tentang penjualan, biaya, dan laba yang diperoleh perusahaan
dalam satu periode tertentu. Neraca menggambarkan posisi keuangan yang terdiri
dari aktiva, utang, dan modal pada saat tertentu. Laporan keuangan bank adalah
laporan keuangan yang disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban
manajemen terhadap pihak-pihak yang berkepentingan dengan kinerja keuangan
bank yang dicapai selama periode tertentu. Oleh karena itu, laporan keuangan bank
harus memenuhi syarat mutu dan kualitatif akuntansi perbankan, sehingga nantinya
tidak akan ada keraguan dalam menggunakannya sebagai pedoman dalam
penyelenggaraan akuntansi bagi manajemen bank.
Secara umum kita tahu bahwa Fungsi Bank pemerintah adalah untuk
memberikan pelayanan kepada pemerintah, dunia usaha dan perorangan. Kegiatan
yang penting adalah membiayai proyek pembangunan yang bertujuan
menggairahkan industri baru maupun yang sedang berkembang, dalam wujud
menyediakan dana atau pemberian kredit. Pemberian kredit ini megandung suatu
tingkat resiko (degree of risk) tertentu. Untuk menghindari maupun untuk
memperkecil resiko kredit yang mungkin terjadi, maka permohonan kredit harus
dinilai oleh bank atas dasar syarat bank teknis.
Analisis kredit mengandung pengertian penilaian kredit dalam segala aspek,
baik keuangan maupun non-keuangan. Menurut Lukman Dendawijaya (2005:88)
Analisis kredit adalah suatu proses yang dimaksudkan untuk menganalisis atau
menilai suatu permohonan kredit yang diajukan oleh calon debitur kredit sehingga
dapat memberikan keyakinan kepada pihak bank bahwa proyek yang akan dibiayai
dengan kredit bank cukup layak (feasible). Dari pengertian diatas, dapat dikatakan
bahwa Analisis kredit adalah suatu proses analisis kredit dengan menggunakan
pendekatan-pendekatan dan rasio-rasio keuangan untuk menentukan kebutuhan
kredit yang wajar. tujuan analisis kredit untuk melihat / menilai suatu usaha atas
dasar kelayakan usaha, menilai risiko usaha dan bagaimana mengelolanya, dan
memberikan kredit atas dasar kelayakan usaha. Pada dasarnya analisis kredit
digunakan untuk meneliti atau menilai pemohon kredit secara mendalam tentang
keadaan usaha atau proyek pemohon kredit agar pelaksanaan kredit yang akan
dilakukan dapat berjalan dengan lancar sehingga tidak menimbulkan kredit macet.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi analisis kredit
2. Apa tujuan dilakukannya analisis kredit
3. Apa saja jenis – jenis analisis kredit
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi Analisis Kredit
2. Untuk Mengetahui tujuan dilakukannya Analisis Kredit
3. Untuk mengetahui apa saja jenis – jenis Analisis Kredit
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Analisis Kredit
Analisis Kredit adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (perbuatan,
karangan dan sebagainya) untuk mendapatkan fakta yang tepat (asal usul, sebab,
penyebab sebenarnya, dan sebagainya). Selain itu adapun pengertian analisis
pemberian kredit menurut Kasmir (2007: 73) yaitu suatu penilaian yang mencakup
latar belakang nasabah atau perusahaan, prospek usahanya, jaminan yang diberikan
serta faktor-faktor lainnya. Analisis kredit diberikan untuk meyakinkan bank bahwa
si nasabah benar-benar dapat dipercaya maka sebelum kredit diberikan bank
terlebih dulu mengadakan analisis kredit.
Penilaian atau analisis kredit adalah semacam studi kelayakan ( feasibility
Study) atas perusahaan pemohon kredit. Penilaian kredit adalah Suatu kegiatan
pemeriksaan, penelitian, dan analisa terhadap kelengkapan, keabsahan, dan
kelayakan berkas/surat/data permohonan kredit calon debitur hingga
dikeluarkannya suatu keputusan apakah kredit tersebut diterima atau ditolak.
Analisa kredit adalah pekerjaan yang meliputi:
1. Mempersiapkan pekerjaan-pekerjaan penguraian dari segala aspek, baik
keuangan maupun non keuangan untuk mengetahui kemungkinan dapat/tidak
dapat dipertimbangkan suatu permohonan kredit.
2. Menyusun laporan analisis yang diperlukan, yang berisi penguraian dan
kesimpulan serta penyajian alternatif-alternatif sebagai bahan pertimbangan
untuk pengambilan keputusan pimpinan dari permohonan kredit nasabah.
Dari Pengertian tersebut dapat disimpulkan, pengertian penilaian atau
analisis kredit adalah Suatu kegiatan analisa/penilaian berkas/data dan juga
berbagai aspek yang mendukung yang diajukan oleh pemohon kredit, sebagai dasar
pertimbangan pengambilan keputusan apakah permohonan kredit tersebut diterima
atau ditolak
B. Tujuan Analisi Kredit

Tujuan analisis kredit pada prinsipnya dimaksudkan untuk menilai


kelayakan permohonan kredit yang diajukan kepada bank.Berdasarkan analisis
yang dilakukan selanjutnya akan dapat disimpulkan bahwa permohonan tersebut
dapat dikategorikan sebagai bankable dalam arti bahwa kredit yang akan dibiayai
tersebut harus memenuhi kriteria
Kegiatan analisa kredit memiliki arti penting bagi bank, karena bank akan
memiliki jaminan yang memadai selama kredit diberikan. Fungsi analisa kredit
adalah:
1. Sebagai dasar bagi bank dalam menentukan tingkat suku bunga kredit dan
jaminan yang disyaratkan untuk dipenuhi nasabah,
2. Sarana untuk pengendalian resiko yang akan dihadapi bank
3. Syarat kredit dan sarana untuk struktur, jumlah kredit, jangka waktu kredit, sifat
kredit, tujuan kredit, dan sebagainya
4. Sebagai bahan pertimbangan pimpinan/direksi bank dalam proses pengambilan
keputusan
5. Sebagai alat informasi yang diperlukan untuk evaluasi kredit
C. Jenis – Jenis Analisis Kredit & Hasil Analisis

1. Current Ratio (Rasio Lancar)


Current Ratio atau rasio lancar adalah rasio likuiditas paling sederhana untuk
dihitung dan diinterpretasikan. Rasio lancar mengukur kemampuan perusahaan
untuk melunasi kewajiban lancarnya (dibayar dalam satu tahun) dengan total
aset lancarnya seperti kas, piutang, dan persediaan. Semakin tinggi rasio,
semakin baik posisi likuiditas perusahaan.
 Rumus :
Current Ratio = current Assets
Current Liabilities
 Hasil Analisis :
2018 2019
Current Ratio = 268.899.896 = 101,939 271.507.115 = 100,763
263.784.017 269.451.682

Pada PT. Bank Tabungan Negara pada tahun 2018 – 2019 mengalami
penurunan. Pada tahun 2018, current ratio menunjukkan angka sebesar
101,939%, yang berarti setiap hutang sebesar Rp. 1,00 dijamin oleh aktiva
lancar sebesar Rp. 0,101939. Pada tahun 2019 current ratio perusahaan
sebesar 100,763%. Artinya setiap hutang sebesar Rp.1,00 dijamin aktiva
lancar sebesar Rp. 0,100763. Penurunan current ratio pada PT. Bank
Tabungan Negara ini disebabkan karena meningkatnya jumlah hutang lancar.
2. Acid Test Ratio / Quick Ratio (Rasio Cepat)
Quick ratio atau rasio cepat adalah rasio yang digunakan untuk menentukan
bagaimana bisnis dapat melunasi kewajiban lancarnya dengan aset cepat atau
aset yang paling likuid. Quick ratio ini juga dikenal sebagai acid-test ratio.
Rasio cepat hanya mempertimbangkan aset lancar tertentu yang lebih likuid
seperti uang tunai, piutang, dan surat berharga. Jadi, rasio cepat lebih
merupakan ujian kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka
pendeknya dengan aset yang paling likuid. Semakin besar rasio, maka tentu
akan semakin baik juga posisi keuangan perusahaan.
 Rumus :
Quick Ratio = cash+cash equivalent+Marketable securities+account receivable
current liabilities
 Hasil Analisis :
2018 2019
Quick Ratio = 251.484.838 = 95,3374 272.084.821 = 100,977
263.784.017 269.451.682

Pada PT. Bank Bank Tabungan Negara, tahun 2018-2019 yang mengalami
kenaikan. Pada tahun 2018, quick ratio sebesar 95,3373%. Artinya setiap
hutang Rp.1,00 dijamin aktiva lancar sebesar Rp. 0,953373. Pada tahun 2019,
quick ratio mengalami kenaikan, yaitu menjadi 100,977%. Artinya setiap
hutang Rp. 1,00 dijamin aktiva lancarnya sebesar Rp. 0,100977.

3. Cash Ratio (Rasio Kas)


Cash ratio atau rasio kas adalah rasio yang melihat kemampuan perusahaan
untuk melunasi kewajiban saat ini dengan uang tunai atau setara kas (yaitu,
surat berharga, tagihan treasury, dll.). Rasio kas menguji likuiditas lebih jauh.
Rasio ini hanya mempertimbangkan aset perusahaan yang paling likuid (paling
tersedia bagi perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek). Pada
jenis rasio likuiditas ini, semua aset lainnya, termasuk piutang, inventaris, dan
biaya dibayar di muka, tidak boleh dimasukkan dalam perhitungan.
 Rumus :
Cash Ratio = cash+cash equivalents+Marketable securities
current liabilities
 Hasil Analisis :
2018 2019
Cash Ratio = 16.485.238 = 6,24952 22.382.660 = 8,30674
263.784.017 269.451.682

Pada PT. Bank Tabungan Negara, tahun 2018- 2019 yang mengalami
peningkatan. Pada tahun 2018, cash ratio sebesar 6,24952%. Artinya setiap
hutang Rp.1,00 dijamin aktiva lancar sebesar Rp.0,624952. Pada tahun 2019,
cash ratio mengalami peningkatan, yaitu menjadi 8,30674%. Artinya setiap
hutang Rp. 1,00 dijamin aktiva lancarnya sebesar Rp. 0,830674. Peningkatan
cash ratio disebabkan karena bertambahnya jumlah hutang lancar dan juga
aktiva lancarnya.

4. Day’s Sales in Receivable


Day’s Sales in Receivable adalah perhitungan yang digunakan oleh perusahaan
untuk memperkirakan periodepenagihan piutangrata-rata mereka. Rasio ini
adalah rasio keuangan yangmenggambarkan seberapa baik piutang perusahaan
dikelola.
 Rumus :
Day’s Sales in Receivable = Average Acc Receivable
Sales/360
 Hasil Analisis :
2018 2019
Day’s Sales in Receivable = 314.134.394 = 54590 359.850.681 = 61400,6
5.754 5.861

Pada PT. Bank Tabungan Negara untuk tahun 2018 sebesar 54590 hari. Hal
ini artinya bahwa perusahaan membutuhkan 54590 hari untuk menagih
piutang-piutangnya. Sedangkan ditahun 2019 meningkat menjadi 61400,6
hari. Hasil perhitungan ini dapat diartikan bahwa perusahaan membutuhkan
sekitar 61401 hari untuk menagih piutang- piutangnya (dibulatkan). Jumlah
ini meningkat, karena tejadinya peningkatan jumlah rata-rata piutang dari
tahun 2018 dan tahun 2019. Semakin pendek waktunya atau umur piutang,
maka semakin pasti penerimaan kas sehingga menunjukkan semakin tinggi
likuiditas perusahaan
5. Day’s Sales in Inventory
Day’s Sales in Inventory adalah perhitungan untuk mengukur berapa jumlah
hari yang dibutuhkan perusahaan untuk menjual semua persediaan. Dengan kata
lain, rasio Day’s Sales in Inventory menunjukkan berapa lama stok persedian di
perusahaan akan bertahan.
 Rumus :
Day’s Sales in Inventory = Average inventory
Cost of good sold/360
 Hasil Analisis :
2018 2019
Day’s Sales in Inventory = 30.927.632 = 872,39 33.089.649 = 710,838
35.452 46.550

Pada PT. Bank Tabungan Negara pada tahun 2018 sebesar 872,39, yang
berarti perusahaan mengubah persediannya menjadi uang tunai rata-rata 872
hari atau persedian perusahaan akan bertahan rata-rata 872 hari. Di tahun
2019 day’s sales in inventory mengalami penurunan yang tidak begitu jauh
dari tahun 2018 sebelumnya. Dimana pada tahun 2019 perusahaan mampu
mengubah persediannya menjadi uang tunai dengan rata-rata 710 hari
6. Net Trade Cycle Analysis (Cash Convertion Cycle)
Net Trade Cycle Analysis merupakan periode saat kas dibayarkan untuk
pembelian persediaan sampai dengan saat kas dikumpulkan dari piutang.
 Rumus :

Net Trade Cycle Analysis Day’s Sales in Receivable + Day’s Sales in Inventory – Day’s
=
(Cash Convertion Cycle) Sales in Account Payable

 Hasil Analisis :
2018 2019
Net Trade Cycle Analysis (Cash Convertion Cycle)
= 45425,4 = 53550,6
Pada PT. Bank Tabungan Negara sebesar 45425 dan hal
ini menandakan bahwa jumlah hari yang yang dibutuhkan perusahaan untuk
melunasi hutang adalah 45425 hari. Sedangkan pada tahun 2019 PT. Bank
Republik Indonesia memerlukan 53550 hari untuk dapat melunasi hutang
perusahan tersebut
BAB III
KESIMPULAN

Analisis kredit atau penilaian kredit adalah suatu proses yang dimaksudkan untuk
menganalisis atau menilai suatu permohonan kredit yang diajukan oleh calon debitur kredit
sehingga dapat memberikan keyakinan kepada pihak bank bahwa proyek yang akan dibiayai
dengan kredit bank cukup layak (feasible). Dari penilaian terhadap aspek financial ataupun
nonfinansial kiranya sudah mencakup tujuan daripada penilaian terhadap pertimbangan
pemberian kredit, yaitu kita mengetahui sampai di mana kemampuan perusahaan pemohon
kredit di dalam;
 Melaksanakan operasinya pada masa yang akan datang

 Menyediakan kebutuhan modal kerja

 Memenuhi kewajiban finansialnya

 Menciptakan atau memperoleh laba

Seberapa jauh analisis atau penilaian aspek keuangan ini akan tergantung kepada
besar kecilnya risiko yang dihadapi oleh bank. Jika risiko sedemikian besarnya maka
pihak bank dapat mengadakan penilaian lebih luas dan teliti bahkan kalau perlu sampai
pada penilaian teknis misalnya proses teknologinya.

Anda mungkin juga menyukai