Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL PENELITIAN

Pengaruh Kompetensi Aparatur Pengelola Dana Desa, Partisipasi Masyarakat, Dan


Sistem Pengendalian Internal Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa.
(Studi Pada Aparatur Pemerintah Desa se- Kecamatan Lawang Kidul, Muara Enim)

Oleh:
TIA MARSILLA
NIM. 19043028

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


DEPARTEMENT AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
KATA PENGANTAR

Segala Puji Bagi Allah Swt Yang Telah Melimpahkan Rahmat, Taufiq Dan Hidayah-Nya,
Sehingga Penulis Dapat Menyelesaikan Proposal Penelitian Yang Berjudul “Pengaruh
Kompetensi Aparatur Pengelola Dana Desa, Partisipasi Masyarakat, Dan Sistem Pengendalian
Internal Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa”. Proposal Ini Disusun Dalam
Rangka Memenuhi Salah Satu Ujian Akhir Semester yaitu Mata Kuliah Seminar Akuntansi
Sektor Publik. Penulis Menyadari Sepenuhnya Bahwa Proposal Penelitian ini belum lah
sempurna. Semoga Proposal Penelitian ini bermanfaat bagi pembaca.

Padang, 16 Desember 2022

Tia Marsilla
19043028
DAFTAR ISI

COVER .................................................................................................................................
KATA PENGANTAR .........................................................................................................
DAFTAR ISI ........................................................................................................................
PENDAHULUAN ...............................................................................................................
A. Latar Belakang .........................................................................................................
B. Fenomena Riset .......................................................................................................
C. Rumusan Masalah ...................................................................................................
D. Tujuan Penelitian .....................................................................................................
E. Kajian Teori .............................................................................................................
F. Metodologi Penelitian ..............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................


PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kebijakan otonomi daerah memberikan hak, wewenang, dan kewajiban daerah


otonom dalam mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanaan
otonomi daerah, kewenangan daerah diperluas mencakup kewenangan
dalam seluruh bidang pemerintahan, kecuali bidang politik luar negeri, pertahanan
kemanan, peradilan, moneter dan fiskal, agama, serta kewenangan bidang lain.
Kewenangan bidang lain yang maksudkan yaitu kebijakan perencanaan nasional dan
pengendalian pembangunan nasional secara makro, dana perimbangan keuangan,
sistem administrasi negara dan lembaga perekonomian negara, pembinaan dan
pemberdayaan sumber daya alam serta tekhnologi tinggi yang strategis, konservasi,
dan standarisasi nasional. Otonomi daerah harus dimanfaatkan dengan baik oleh
pemerintah daerah untuk membuktikan kemampuannya dalam melaksanakan
kewenangannya.

Meskipun berbagai kebijakan otonomi daerah dititik beratkan pada pemerintah


kabupaten maupun kota, namun secara langsung harus bersentuhan dengan level
pemerintahan ditingkat yang paling bawah yaitu Desa. Berdasarkan UU NO 6 Tahun
2014 yang dimaksud dengan Desa merupakan kesatuan masyarakat hukum yang
memiliki batas wilayah yang berwenang dalam mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat yang berdasarkan prakarasa
masyarakat, hak asal-usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam
sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagaimana yang
disebutkan dalam UU No. 6 Tahun 2014 tentang desa, tugas penataan desa serta
pemantauan dan pengawasan pembangunan desa yang diemban secara bersama-
sama oleh pemerintah pusat, pemerintah provinsi maupun pemerintah
kabupaten/kota. Desa memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahannya sendiri sesuai perundangan.

Pengelolaan keuangan desa merupakan keseluruhan kegiatan yang meliputi


perencanaan, pelaksanaan, penatusahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban
keuangan desa. Pengelolaan keuangan yang dimaksud adalah pengelolaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) untuk mendukung dan menjalankan
program-progam kerja pemerintah desa yang telah direncanakan. APBDes
merupakan rencana keuangan tahunan dari pemerintah desa. Salah satu komponen
yang ada dalam APBDes adalah Alokasi Dana Desa (ADD). Pengelolaan keuangan
desa merupakan salah satu bentuk kewenangan yang diberikan kepada pemerintah
desa untuk mendorong tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).

Menurut UNDP (1997), pemerintahan yang baik memiliki beberapa karakteristik


yaitu akuntabilitas, transparansi, partisipasi, tertib hukum, responsif, konsensus, adil,
efisiensi dan efektivitas serta memiliki visi strategis. Alokasi Dana Desa (ADD)
meruapakan dana perimbangan yang diterima kabupaten/kota dalam anggaran
pendapatan dan belanja daerah kabupaten/kota setelah dikurangi dana alokasi
khusus.Besarnya ADD minimal 10% dari dana perimbangan setelah dikurangi dana
alokasi khusus. Dalam pengelolaannya kepala desa adalah pemegang kekuasaan
pengelolaan keuangan desa dan mewakili pemerintah desa dalam kepemilikan
kekayaan milik desa yang dipisahkan. Kebijakan penggunaan ADD yaitu untuk
membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan, pembangunan, pembinaan
kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat. Pengalokasian ADD kepada setiap
desa mempertimbangkan Kebutuhan penghasilan tetap kepala desa dan
perangkat desa, jumlah penduduk desa, angka kemiskinan desa, luas wilayah desa,
dan tingkat kesulitan geografis desa.

B. Fenomena Riset

Fenomena yang melatar belakangi penelitian ini adalah karena adanya berbagai kasus
penyalah gunaan Dana Desa yang menyebabkan kerugian negara hingga milyaran
rupiah, Dari infromasi yang didapatkan melalui berita online mengungkapkan
mengungkap kasus penyalahgunaan dana desa secara serentak yang merugikan
negara Rp 15,5 miliar di Desa Darmo, Kecamatan Lawang Kidul, Muara Enim. Dari
pengungkapan kasus itu, ada tiga 3 oknum yang didalamnya termasuk Kades dan
Ketua Badan Pemusyawaratan Desa (BPD) . Penggunaan dana berdasarkan Surat
Keputusan Kepala Desa Darmo Nomor: 03/KPTS/III/2019 tanggal 13 Maret 2019
setelah dilakukan pemeriksaan tidak sesuai Permendagri Nomor 20 Tahun 2018
tentang Pengelolaan Keuangan Desa. Hal itu diperkuat dengan hasil audit PKN oleh
BPKP Sumsel, bahwa egara mengalami kerugian sebesar Rp15.533.653.000,- (Lima
Belas Miliar Lima Ratus Tiga Puluh Tiga Juta Enam Ratus Lima Puluh Tiga Ribu
Rupiah).

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari fenomena dan permasalahan-permasalahan yang ada , maka


perumusan masalah pada penelitian yaitu :
a. Apa kompetensi aparatur pengelola dana desa berpengaruh terhadap akuntabilitas
pengelolaan dana desa?
b. Apa partisipasi masyarakat berpengaruh terhadap akuntabilitas pengelolaan dana
desa?
c. Apa sistem pengendalian internal berpengaruh terhadap akuntabilitas pengelolaan
dana desa?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai penulis dalam penelitian ini yaitu :


a. Untuk menguji pengaruh kompetensi aparatur pengelola dana desa terhadap
akuntabilitas pengelolaan dana desa di Kecamatan Lawang Kidul, Muara Enim
b. Untuk menguji pengaruh partisipasi masyarakat terhadap akuntabilitas
pengelolaan dana desa di Kecamatan Lawang Kidul, Muara Enim
c. Untuk menguji pengaruh sistem pengendalian internal
terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa di Kecamatan Lawang Kidul,
Muara Enim

E. Tinjauan Pustaka
1. Penelitian Terdahulu
No. Peneliti Judul Tahun Hasil
1. Ni Komang Ayu Faktor-faktor yang 2019 Kompetensi,
Julia Praba Dewi berpengaruh pada kepemimpinan dan
dan Gayatri Akuntabilitas partisipasi
pengelolaan dana desa mempunyai
pengaruh positif
terhadap
akuntabilitas
pegelolaan dana desa
2. Suci Atiningsih Pengaruh kompetensi 2019 Kompetensi
dan Aulia Cahya aparatur pengelola aparatur, partisipasi
Ningtyas dana desa, partisipasi masyarakat dan
masyarakat dan sistem sistem pengendalian
pengendalian internal internal berpengaruh
terhadap akuntabilitas positif dan signifikan
pengelolaan dana desa terhadap
akuntabilitas
pengelolaan dana
desa
3. Muhammad Nur Faktor- faktor yang 2019 Kompetensi aparat
Aziiz dan Sawitri mempengaruhi desa, pemanfaatan
Dwi Prastiti akuntabilitas dana teknologi informasi
desa. dan SPIP.

2. Kajian Teori

a. Desa dan Pemerintahan Desa


Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 tahun 2014 menyatakan bahwa
desa meruapakan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah
yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal
usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Berdasarkan Undang-
Undang Nomor 6 tahun 2014, desa berkedudukan di wilayah kabupaten/kota.
Pemerintahan desa memiliki peran strategis untuk mengatur masyarakat
dalam wilayahnya demi mewujudkan pembangunan pemerintah dan
merupakan lembaga perpanjangan pemerintah pusat. Pemerintah desa terdiri
dari kepala desa serta perangkat desa yang terdiri dari sekretaris desa dan
perangkat lainnya (Gayatri & Latrini, 2018). Menurut Juliana &
Widhianningrum (2017) Penyelenggaraan Pemerintahan Desa merupakan
subsistem dari sistem penyelenggaraan Pemerintah, sehingga desa memiliki
wewenangdalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakatnya.
Kepala Desa bertanggung jawab kepada Badan Permusyawaratan Desa serta
menyampaikanlaporan pelaksanaan kegiatan yang menjadi tanggung jawab
dan wewenangnya kepada Bupati

b. Pengelolaan Keuangan Desa


Pengelolaan atau manajemen keuangan desa merupakan seluruh kegiatan
yang meliputi perencanaan, penganggaran, penatausahaan, pelaporan,
pertanggung jawaban dan pengawasan keuangan desa (Bastian, 2015:24).
Keuangan desa meruapakan semua hak dan kewajiban desa yang dapat dinilai
dengan uang serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan
dengan pelaksanaan hak dan kewajiban desa. Kepala desa merupakan
pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan desa dan mewakili pemerintah
desa dalam kepemilikan kekayaan milik desa yang dipisahkan (Basirruddin &
Amin, 2014). Kepala desa dalam mengelola keuangan desa dibantu oleh
Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah (PTPKD) yang terdiri dari
sekretaris desa, kepala seksi, dan bendahara. Sekretaris desa bertindak selaku
koordinator pelaksana teknis pengelolaan keuangan desa.

c. Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa


Akuntabilitas proses dalam pengelolaan dana desa adalah kesediaan dari para
pengelola dana desa untuk menerima tanggung jawab atas apa yang
ditugaskan kepadanya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan dilaksanakan
secara transparan dengan melibat- kan masyarakat. Akuntabilitas merupakan
kewajiban untuk memberikan pertanggung jawaban atas kinerja dan tindakan
seseorang/badan hukum suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak
atau berkewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban.

d. Kompetensi Aparatur Pengelola Dana Desa


Kompetensi merupakan suatu karakteristik dari seseorang yang memiliki
keterampilan, pengetahuan , dan kemampuan untuk melaksanakan suatu
pekerjaan (Hevesi, 2005). Kompetensi salah satu karakteristik yang
mendasari seseorang mencapai kinerja yang tinggi dalam pekerjaannya.
Pegawai yang tidak memiliki pengetahuan yang cukup memadai akan bekerja
tersendat-sendat dan juga mengakibatkan pemborosan bahan, waktu, dan
tenaga. Menurut Blanchard & Thacker (2004) dalam anonim, skill seseorang
tercermin dari seberapa baik seseorang dalam melaksanakan suatu kegiatan
yang spesifik seperti mengoperasikan suatu peralatan, berkomunikasi efektif,
atau mengimplementasikan suatu strategi bisnis.

e. Partisipasi Masyarakat
Partisipasi masyarakat adalah salah satu faktor yang mempengaruhi
keberhasilan dari sebuah program pembangunan maupun pengembangan
yang ada dilingkungan masyarakat pedesaan. Partisipasi masyarakat bukan
hanya melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan di setiap
program pembangunan namun masyarakat juga dilibatkan dalam
mengidentifikasi masalah dan potensi yang ada di masyarakat. Tanpa adanya
kontribusi serta partisipasi dari masyarakat setiap kegiatan pembangunan
akan mengalami sebuah kegagalan.

f. Sistem Pengendalian Internal


Sistem Pengendalian Intern menurut Peraturan Pemerintah Nomor
60 Tahun 2008 adalah “Proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang
dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk
memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui
kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan ,
pengamanan
aset negara , dan ketaatan terhadap Peraturan Perundang – undangan“.

F. Metodologi Penelitian

1. Populasi dan Sampel


Populasi dalam penelitian ini adalah semua aparatur pemerintah Desa seluruh
Kecamatan Lawang Kidul, Muara Enim. Sampel dalam penelitian ini yaitu semua
aparatur pengelola dana desa di desa seluruh Kecamatan Lawang Kidul, Muara
Enim.

2. Variabel Penelitian

Variabel penelitian yang ada dalam penelitian ada 2 yaitu :


a. Variabel Independen (X)
 Kompetensi Aparatur Pengelola Dana Desa(X1)
Kompetensi adalah pengetahuan dan keahlian yang diperlukan untuk
menyelesaikan tugas.
 Partisipasi Masyarakat (X2)
Partisipasi masyarakat diukur dengan menggunakan dimensi pengambilan
keputusan, penyusunan anggaran, dan pelaksanaan anggaran.
 Sistem Pengendalian Internal (X3)
Akuntabilitas pengelolaan dana desa diukur dengan menggunakan dimensi
kejujuran dan hukum, dan proses.

b. Variabel Dependen (Y)


Variabel Dependen (Y) dalam penelitian ini yaitu Akuntabilitas Pengelolaan
Dana Desa.

3. Sumber Data
Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu data primer yang berasal dari
aparatur pemerintah. Sedangkan sumber data adalah responden yang terdiri dari
aparatur pengelola dana desa di desa Seluruh Kecamatan Lawang Kidul, Muara
Enim. Data dikumpulkan dengan cara dengan pengisian kuesioner serta
wawancara, yang mana responden akan diminta untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang ada serta dilakukanya wawancara.

4. Pengembangan Hipotesis
a. Pengaruh Kompetensi Aparatur Pengelola Dana Desa terhadap
Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa
H1 : Kompetensi aparat pengelola dana desa berpengaruh positif
terhadap
akuntabilitas pengelolaan dana desa.
b. Pengaruh Partisipasi Masyarakat terhadap Akuntabilitas Pengelolaan
Dana Desa
H2 : Partisipasi masyarakat berpengaruh positif terhadap akuntabilitas
pengelolaan dana desa.
c. Pengaruh Sistem Pengendalian Internal terhadap Akuntabilitas
Pengelolaan Dana Desa
H3 : Sistem Pengendalian Internal berpengaruh positif terhadap
akuntabilitas pengelolaan dana desa.
DAFTAR PUSTAKA
Nasution, D. A., & Suwarno. (2020). IMPLEMENTASI PENGELOLAAN KEUANGAN DESA PADA APBDES
DI. Jurnal Akuntansi Bisnis dan Publik, V, 2-3.

Anda mungkin juga menyukai