Anda di halaman 1dari 24

NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, SISTEM


PELAPORAN, PARTISIPASI MASYARAKAT, DAN
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP
AKUNTABILITAS PENGELOLAAN DANA DESA
(Studi Kasus Pada Desa Se-Kecamatan Kaligondang Kabupaten
Purbalingga)

Oleh :
Nama : Mohammad Mardhani
NIM : 17.05.52.0306
Program Studi : S.1 Akuntansi

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS


UNIVERSITAS STIKUBANK (UNISBANK)
SEMARANG
2021

1
2
3
PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, SISTEM PELAPORAN,
PARTISIPASI MASYARAKAT, DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI
INFORMASI TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN DANA DESA
(Studi Kasus Pada Desa Se-Kecamatan Kaligondang Kabupaten Purbalingga)
Mohammad Mardhani1, Achmad Badjuri, S.E, M.Si, Ak.2
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Stikubank Semarang
Email : m.mardhani@gmail.com1 , badjuri@edu.unisbank.ac.id2
Abstract
The number of corruption crimes committed by the Kaligondang Village Head from
2015-2017. This act of corruption makes the accountability of village fund management
in the Kaligondang sub-district weak. Population using All participants in this study
were fund managers in 18 villages in Kaligondang District, Purbalingga Regency. In
taking the sample using purposive sampling. Four people in each village were asked to
provide information, including the village head, village secretary, village financial
supervisor (head of financial affairs), and staff. The results showed that partially the
reporting system and the use of information technology had an effect on the
accountability of village fund management, while the clarity of budget targets and
community participation had no effect on the accountability of village fund
management.
Keywords: Budget, Reporting, Community Participation, Information Technology,
Accountability, Village Funds
Abstrak
Banyaknya terjadi tindak pidana korupsi yang dilakukan pihak Kepala Desa Kecamatan
Kaligondang dari tahun 2015-2017. Tindakan korupsi ini membuat lemahnya
akuntabilitas pengelolaan dana desa kecamatan kaligondang. Populasi menggunakan
Seluruh partisipan dalam penelitian ini adalah pengelola dana di 18 desa di Kecamatan
Kaligondang, Kabupaten Purbalingga. Dalam pengambilan sampel menggunakan
purposive sampling. Empat orang di setiap desa diminta untuk memberikan informasi,
termasuk kepala desa, sekretaris desa, pengawas keuangan desa (kepala urusan
keuangan), serta staff. Hasil penelitian menunjukan sacara parsial sistem pelaporan dan
pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh pada akuntabilitas pengelolaan dana desa
sedangkan kejelasan sasaran anggaran dan partisipasi masyarakat tidak berpengaruh
pada akuntabilitas pengelolaan dana desa.

Kata kunci : Anggaran, Pelaporan, Partisipasi Masyarakat, Teknologi Informasi,


Akuntabilitas, Dana Desa

4
PENDAHULUAN kepala desa dibantu oleh badan
Desentralisasi bertujuan untuk permusyawaratan desa.
meningkatkan; efisiensi; dan efektivitas Berdasar pada buku saku dana
serta meningkatkan fungsi pelayanan desa Kementrian Keuangan disebutkan
pemerintahan di semua lapisan bahwa Dana Desa adalah dana APBN
(Nadir,2013). Satu bentuk desentralisasi yang diperuntukan bagi desa
adalah di anggarkannya dana desa pada yangnditransfer melalui APBD
tahun 2015. Di dalam terwujudnya Kota/Kabupaten dan menjadi prioritas
desentralisasi dari pemerintah pusat ke untuk melaksanakan pembangunan dan
pemerintah daerah, yang dimana memperkuat masyarakat desa. Tujuan
wewenang untuk mengelola keuangan utama dana desa adalah untuk
sudah dilimpahkan ke desa supaya pada memajukan dan mempercepat
pengalokasian dana desa yang sudah pembangunan desa dengan
diberikani untuki meningkatkan meningkatkan pelayanan,
pembangunan; dan kesejahteraan mengembangkan ekonomi desa,
masyarakat. Bertujuan untuk mengurangi ketimpangan ekonomi antar
melindungi dan menciptakan desa, dan memperkuat masyarakat desa
pemerintah desa yang berkompeten. sebagai subyek pembangunan. (Nyoman
Yang dimaksud dengan Desa adalah Judarmita & Luh Supadmi, 2017).
badan hukum masyarakat yang berbatas Secara nasional pemerintah
geografis, yang berhak mengatur dan pusat telah mengalokasikan anggaran
mengurus urusan kemasyarakatan dan dana desa dengan nilai yang
kepentingan masyarakat setempat, hak cukupnmsignifikan untuk suatu
asal usul, dan hak tradisional, serta program/kebijakan yang baru. Berdasar
dihormati oleh pemerintahan Negara pada Nota Keuangan yang ada di
Kesatuan Republik Indonesia. Pada Kementrian Keuangan, jumlah dana
tahun 2014, Peraturan Pemerintah desa yang dianggarkan pada tahun
Republik Indonesia No. 43 tentang 2016-2020 dengan rincian pada tahun
Peraturan Pelaksanaan Undang-undang 2016 sebesar Rp. 46,7 Triliun, tahun
No. 6 Tahun 2014 menyebutkan 2017 sebesar Rp. 59,8 Triliun, tahun
kewenangan masyarakat pedesaan 2018 sebesar Rp. 59,9 Triliun, tahun
adalah untuk memungkinkan desa 2019 sebesar Rp. 69,8 Triliun, serta
mengambil tindakan. tahun 2020 sebesar Rp. 71,2 Triliun.
Pemerintah desa adalah sebagai Pada tahun 2020 Dana Desa
penyelenggara urusan pemerintah serta dimanfaatkan untuk mengentaskan
urusan kepentingan masyarakat kemiskinan, mengurangi ketimpangan
setempat di dalam sistem pemerintahan pelayanan dasar antar desa, memajukan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. perekonomian desa, serta meningkatkan
Di dalam pemerintahan desa, desa kualitas hidup masyarakat desa. Lalu,
dipimpin oleh kepala desa serta di sebagai respon penanganan pandemic
dalam menjalankan pemerintahan desa, Covid-19, Dana Desa pada tahun 2020
diutamakannuntuk pembiayaan jaringan

5
pengaman social (JPS) berupa pemerintah desa dan menjadi jembatan
bantuannlangsungntunai (BLT) kepada perbedaan persepsi antara masyarakat
masyarakat desa yang terdampak dan dengan pemerintah desa. Akuntabilitas
kegiatan penanganan Covid-19 di desa menjadi indicator penting dalam
(Kementrian Keuangan, 2021). mengukuro kemampuanm suatu
Berdasarkan pada data yang pemerintahan untuk mendapatkan
diatas menunjukkan bahwa anggaran kepercayaan masyarakat dan menjadi
Dana Desa di seluruh desa Se- salah satu parameter dari tinggi atau
Kecamatan Kaligondang setiap desanya rendahnya partisipasi masyarakat (Siti
menerima Dana Desa yang berbeda. dan Adnan, 2019). Akuntabilitas dana
Berdasar pada pemeriksaan desa menjadi suatu keharusan
BPK, banyak sekali ditemukan pertanggungjawaban atas kinerja
kelemahan mengenai pengelolaan Dana pegawai yang telah dilakukannya sesuai
Desa di Jawa Tengah, baik dari aspek dengan peraturan yang berlaku.
pembinaan maupun asepek pengawasan. Kejelasan sasaran anggaran
Besarnyai Danaa Desaa yang diterima merupakan sejauh mana tujuan
setiap desa di seluruh Indonesia akan anggaran yang ditetapkan secara jelas
menimbulkan kekhawatiran bagi dan spesifik dengan tujuan anggaran
banyak pihak. Terdapat adanya potensi dapat dimengerti oleh orang yang
kesalahan pengelolaan Dana Desa dari bertanggungjawab atas pencapaian
penganggaran, pelaksanaan, sasaran anggaran tersebut (Nyoman
penatausahaan,pertanggungjawaban,dan Judarmita & Luh Supadmi, 2017).
pelaporannya. Karena itu, dalam rangka Maka dari itu, dengan kejelasan sasaran
penyelenggaraan pemerintahan di desa, anggaran yang jelas, maka menetapkan
dituntut adanya transparasi, tujuan yangmingin dicapaii organisasi
akuntabilitas,dannpartisipasi baik itu dapat disusunnmdengan baik. Pada
keuangan, kinerja, ataupun kepatuhan Pemerintahan Desa, kejelasan sasaran
terhadapperaturan perundang-undangan. anggaran mempengaruhi penggunaan
Dari hasil penyelidikan oleh pihak anggaran secara maksimal, sehingga
berwajib, ditemukan adanya dugaan pemerintah desa memiliki informasi
perbuatan melawan hukum yang yang cukup untuk memprediksi masa
dilakukan oleh mantan Kepala Desa depan secara akurat (Nyoman Judarmita
Arenan sejak 2015 hingga 2017. Pada & Luh Supadmi, 2017). Menurut
2015, penyidik menemukan aktivitas Judarmita, sistem pelaporan merupakan
ilegal dari enam sumber pendapatan di alur pertanggungjawaban kinerja yang
desa tersebut. Oleh karena itu di dalam digambarkan dalam laporan keuangan
pengelolaan dana desa perlu adanya dari kepala desa kepada kepala daerah.
akuntabilitas (Liputan6, 2019). Sistem pelaporan digambarkan seperti
Adanya akuntabilitas di bawahan yang melaporkan hasil
pemerintahan desa memiliki tujuan kinerjanya ke atasannya. Partisipasii
untuk memberikan keyakinan atas masyarakat merupakan masyarakat
kepercayaan masyarakat terhadap yang terlibatnikut sertaan pada prosen

6
pengindentifikasian permasalahan dan 4. Bagaimanapengaruh pemanfaatan
potensi yang ada di masyarakat, teknologi informasi terhadap
memilih, serta mengambilmmengenai akuntabilitas pengelolaan dana
solusi paling alternative dalam desa di Kecamatan Kaligondang?
menangani masalah, melaksanakan
upaya memecahkan permasalahan serta TELAAH TEORI
ikut dalam proses evaluasi perubahan Teori Stewardship ( Stewardship
yang terjadi (Umaira & Adnan, 2019). Theory)
Pemanfaatan teknologi Hernandez (2008)
merupakan penggunaan secara optimal mendefinisikan Stewardship sebagai
dari computer (mainframe commerce, sikap dan perilaku yang menempatkan
mini, micro), perangkat lunak kepentingan jangka panjang kelompok
(software), database jaringan (internet, di atas tujuan pribadi melayani
intranet), electronic commerce, dan kepentingan sendiri. Konsep
jenis lainnya yang berhubungan dengan stewardship menganggap manajemen
teknologi untuk penyusunan laporan suatu perusahaan bertanggungjawab
keuangan pada Pemerintah Desa. kepada pemilik untuk mengelola
Berdasarkan fenomena dan kekayaan yang telah dipercayakan
ditemukan adanya ketidakkonsistenan kepadanya.
dari hasil penelitian sebelumnya, maka
penulis tertarik dengan meneliti tentang Teori Penetapan Tujuan
“Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, Teori penetapan tujuan atau goal
Sistem Pelaporan, Partisipasi setting theory dikemukakan oleh Locke
Masyarakat, dan Pemanfaatan & Latham (1991). Teori ini menjelaskan
Teknologi Informasi Terhadap tentang hubunganmantarai tujuan yang
Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa di sudahi direncanakan dengani prestasi
Kecamatan Kaligondang” kerja atau hasil kerja (kinerja). Goal
Berdasarkan latar belakang di setting theory menjelaskani bahwa
atas, perumusan masalah dalam penetapan tujuan yang menantang dan
penelitian ini adalah : dapat diukur hasilnyai akan dapat
1. Bagaimana pengaruh kejelasan meningkatkan prestasinkerja (kinerja),
sasaran anggaran terhadap
akuntabilitas pengelolaan dana Akuntabilitas Dana Desa
desa di Kecamatan Kaligondang? Akuntabilitas adalah perwujudan
2. Bagaimana pengaruh sistem dari tanggung jawab individu atau
pelaporan terhadap akuntabilitas entitas untuk mengelola sumber daya
pengelolaan dana desa di yang dialokasikan dan dipantau untuk
Kecamatan Kaligondang? dimediasi melalui laporan
3. Bagaimana pengaruh partisipasi pertanggungjawaban berkala untuk
masyarakatterhadap akuntabilitas mencapai tujuan. Akuntabilitas juga
pengelolaan dana desa di merupakan salah satu elemen kunci dari
Kecamatan Kaligondang? pemerintahan yang baik, seperti yang

7
terjadi di Indonesia. (Dewi & Gayatri, Pemanfaatan Teknologi Informasi
2019). Teknologi informasi mengacu
pada media dan infrastruktur (perangkat
Kejelasan Sasaran Anggaran keras, perangkat lunak, perangkat lunak
Anggaran sektor publik menjadi pengguna), sistem, atau metode yang
alat untuk mencapai tujuan dengan digunakan untuk menerima, mengirim,
memberikan pelayanan kepada memproses, menafsirkan, menyimpan,
masyarakat untuk meningkatkan mengatur, dan menggunakan data
pelayanan publik dan kepentingan secara bermakna (Warsita, 2008: 135).
bersama. (Dewi & Gayatri, 2019). Di Dengan memanfaatkan teknologi
sisi lain, pengelola sumber daya yang informasi dalam melaporkan hasil
baik membutuhkan anggaran, karena kinerja ke pemerintah daerah maupun
tujuannya adalah untuk mencapai pusat, pemerintah desa lebih efisien
kinerja yang sesuai dengan harapan dalam pelaporan hasil kinerjanya
masyarakat dan mencapai akuntabilitas
yang dipercayakan kepada masyarakat. Pengembangan Hipotesis
Akuntabilitas anggaran melibatkan Pengaruh Kejelasan Sasaran
pembuatan anggaran untuk laporan Anggaran terhadap Akuntabilitas
anggaran. Dana Desa
Anggaran sektor publik menjadi
Sistem Pelaporan alat untuk mencapai tujuan dengan
Sistem pelaporan merupakan memberikan pelayanan kepada
laporan yang harus dilaporkan atas masyarakat untuk meningkatkan
pekerjaan yang dilakukan oleh draf pelayanan publik dan kepentingan
laporan kinerja dan atasannya. Sistem bersama. Alhasil, anggaran pemerintah
pelaporan yang baik diperlukan untuk menjadi sangat penting karena terkait
memantau dan mengontrol kinerja dengan peran pemerintah dalam
administrator sesuai anggaran. memberikan pelayanan. masyarakat.
Dengan adanya kejelasan sasaran
Partisipasi Masyarakat anggaran maka tujuan yang ingin
Partisipasi masyarakat mengacu dicapai oleh organisasi dapat
pada proses partisipasi masyarakat terorganisir dengan baik.
dalam proses sebagai berikut: Dengan demikian, semakin jelas
mengidentifikasi masalah dan potensi anggaran maka semakin jelas anggaran
yang ada di masyarakat, memilih dan dana desa digunakan sebagai
menentukan alternatif pemecahan semestinya. Hal ini sejalan dengan hasil
masalah, melaksanakan upaya penelitian (Nyoman Judarmita & Luh
penanggulangan masalah, dan Supadmi, 2017), (Masruhin & Kaukab,
partisipasi masyarakat dalam proses 2019), Jaka dan Elisabet (2020), serta
evaluasi masalah dan perubahan. (Sawitri & Gayatri, 2021) Berdasarkan
penjelasan di atas, hipotesis dirumuskan
sebagai brikut:

8
H1: Kejelasan Sasaran Anggaran Berdasarkan penjelasan diatas, hipotesis
berpengaruh positif terhadap dirumuskan sebagai berikut:
akuntabilitas pengelolaan dana desa H3: Partisipasi Masyarakat
berpengaruh positif terhadap
Pengaruh Sistem Pelaporan terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa
Akuntabilitas Dana Desa
Sistem pemerintahan daerah yang Pengaruh Pemanfaatan Teknologi
mencakup sistem pelaporan dapat Informasi terhadap Akuntabilitas
menciptakan pengelolaan keuangan Dana Desa
yang transparan dan akuntabel. Oleh Di era modern seperti saat ini,
karena itu, diperlukan sistem pelaporan teknologi informasi tidak terbatas pada
yang baikuntuk memantau dan teknologi komputer (perangkat keras
mengontrol hasil yang dicapai oleh dan lunak) untuk memproses dan
pengelola dalam pelaksanaan anggaran. menyimpan informasi, tetapi juga
Dengan demikian, hal ini sejalan termasuk teknologi komunikasi untuk
dengan hasil penelitian yang dilakukan mengirimkan atau mendistribusikan
oleh (Nyoman Judarmita & Luh informasi. Selanjutnya dari penelitian
Supadmi, 2017), (Ela Sulis Setyowati et terdahulu yang dilakukan oleh (Sugiarti
al., 2020), serta (Sawitri & Gayatri, & Yudianto, 2017)
2021) Berdasarkan penjelasan di atas, H4: Pemanfaatan Teknologi
hipotesis dirumuskan sebagai beriku: Informasi berpengaruh positif
H2: Sistem Pelaporan berpengaruh terhadap akuntabilitas pengelolaan
positif terhadap akuntabilitas dana desa
pengelolaan dana desa
METODE PENELITIAN
Pengaruh Partisipasi Masyarakat Penelitian ini bertujuan untuk
terhadap Akuntabilitas Dana Desa menganalisis dan mendeskripsikan
Partisipasi masyarakat diperlukan pengaruh kejelasan sasaran anggaran,
agar masyarakat dapat berpartisipasi sistem pelaporan, partisipasi masyarakat
dalam berbagai kegiatan di desa. dan pemanfaatan teknologi informasi
Partisipasi masyarakat juga berperan terhadap akuntabilitas pengelolaan dana
penting dalam mengawasi kegiatan desa pada Desa Se-Kecamatan
perangkat desa terkait pengelolaan dana Kaligondang Kabupaten Purbalingga.
desa. Alhasil, partisipasi masyarakat Populasi dan penelitian ini di 18 desa di
sangat dibutuhkan untuk mengarahkan Kecamatan Kaligondang, Kabupaten
secara langsung tahapan perencanaan Purbalingga. Teknik Pengambilan
kegiatan pengelolaannya. sampel yang digunakan dalam
Variabel ini berpengaruh penelitian ini adalah teknik metode
terhadap akuntabilitas terdahulu yang purposive sampling berdasarkan standar
dilakukan oleh (Ela Sulis Setyowati et teknis, seperti pedoman yang dimiliki
al., 2020), (Umaira & Adnan, 2019), oleh dana desa (oleh pegawai negeri
serta (Atiningsih & Ningtyas, 2019) sipil atau pelaksana rencana dana desa).

9
Empat orang di setiap desa diminta Uji Asumsi Klasik
untuk memberikan informasi, termasuk Uji Normalitas Data
kepala desa, sekretaris desa, pengawas (Ghozali, 2018) menjelaskan
keuangan desa (bendahara desa), dan bahwa dilakukannya uji normalitas
staff. Sampel tersebut diambil dari 18 untuk menguji apakah dalam model
desa di Kecmatan Kaligondang, regresi, variabel independen memiliki
Kabupaten Purbalingga. Penelitian ini distribusi normal atau tidak. Model
menggunakan data primer dengan regresi yang baik memiliki distribusi
teknik kuesioner. Sampel dalam data normal atau mendekati normal.
penelitian ini berjumlah 32 responden.
Uji Multikolinearitas
Metode Analisis Data Mengetahui ada atau tidaknya
Uji Validitas variabel independen yang serupa dalam
Fungsi dari uji validitas adalah satu model merupakan dari tujuan uji
untuk mengukur valid atau tidaknya multikolinieritas. Kemiripan antar
suatu kuesioner. Kuesioner dikatakan variabelindependen dapat menyebabkan
valid jika pertanyaan di dalamnya korelasi yang sangat kuat. Menurut
mampu mengungkapkan variabel yang (Ghozali, 2018) untuk menilai
akan diukur menggunakan kuesioner multikolinieritas melihat dari nilai
(Ghozali, 2018). Pengambilan cutoff yang menunjukan nilai tolerance
keputusan bahwa setiap indikator valid > 0,10 dan nilai VIF < 10 maka
dengan membandingkan r hitung dan r dikatakan tidak terjadi multikolinieritas.
tabel. Jika (r hitung > r tabel) maka
indikator tersebut valid tetapi jika (r Uji Heterokedastisitas
hitung < r tabel) maka indikator tersebut Menurut (Ghozali, 2018)
tidak valid. menyatakan uji ini bertujuan untuk
menguji apakah dalam sebuah model
Uji Reliabilitas regresi terjadi ketidaksamaan varian
Reliabilitas adalah alat untuk dari residual pengamatan satu ke
mengukur suatu kuesioner yang pengamatan lain. Jika variance dari
merupakan indikator dari variabel residual dari pengamatan satu ke
(Ghozali, 2018). Reliabel diukur dengan pengamatan lain tetap maka disebut
menggunakan One shot (pengukuran homoskedastisitas dan jika berbeda
sekali) kemudian hasilnya dibandingkan maka disebut heteroskedatisitas.
atas jawaban pernyataan. Tingkat Pengujian heteroskedastisitas juga dapat
reliabilitas dihitung dengan dilakukan dengan menggunakan uji
menggunakan Cronbach Alpha dengan glejser.
bantuan aplikasi SPSS. Variabel
dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Analisis Regresi Liner Berganda
Alpha > 70. Analisis yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu analisis regresi linier
berganda. Teknik analisis data ini

10
digunakan untuk berganda untuk Uji t
mengukur pengaruh antar variabel Uji statistik menunjukkan
bebas terhadap variabel terikat. Model seberapa jauh pengaruh satu variabel
persamaan dalam penelitian ini adalah : independen secara individu ketika
menerangkan variasi variabel
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4+ E independen (Ghozali, 2018). Uji t
dilakukan dengan 2 (dua) perbandingan
Uji Koefisien Determinasi (R2) yaitu:
Menurut (Ghozali, 2018) 1. Jika sig < 0,05 maka H 0 ditolak
menjelaskan bahwa koefisien yang berarti variabel independen
determinasi adalah untuk mengukur mempengaruhivariabel dependen.
seberapa jauh kemampuan model 2. Jika sig > 0,05 maka H 0 diterima
dalammenerangkan variasi variabel yang berarti variabel independen
independen. Nilai R2 yang kecil berarti tidak mempengaruhi variabel
kemampuan variabel independen dalam dependen.
menjelaskan variabel dependen sangat
terbatas. Nilai yang mendekati satu atau ANALISA DATA & PEMBAHASAN
100% berarti varoanel independen Deskripsi Sampel
memberikan hampir semua informasi Data sampel yang diambil
yang dibutuhkan untuk memprediksi Berupa kuesioner yang di sebar ke 18
variasi variabel dependen. kantor kepala desa kecamatan
Kaligondang, kabupaten Purbalingga.
Uji F Dengan merujuk pada 4 orang di setiap
Menurut (Ghozali, 2018) uji kantor yaitu kepala desa, sekretaris
statistik F menunjukkan apakah semua desa, pengawas keuangan desa
variabel independen yang dimasukkan (bendahara desa), dan staff.
dalam model mempunyai pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel Deskripsi Hasil Penelitian
dependen. Uji F berdasarkan 2 (dua) Berikut merupakan uraian hasil analisis
perbandingan yaitu: deskriptif:
1. Jika sig < 0,05 maka ditolak yang 1. Berdasarkan dari data Kejelasan
berarti variabel independen secara Sasaran Anggaran, dapat dilihat
bersama-sama tidak mempengaruhi bahwa data yang paling rendah
variabel dependen. adalah 6, sedangkan data yang
2. Jika sig >0,05 maka diterima yang paling tinggi adalah 19. Nilai
berarti variabel independen secara standar deviasi dari variabel
bersama-sama mempengaruhi Kejelasan Sasaran Anggaran
variabel dependen. adalah 3,536, dan nilai rata-rata
dari variabel tersebut adalah 15,62.
Data tersebut menunjukkan bahwa
data kurang bervariasi karena nilai
rata-rata lenih besar dari nilai

11
standar deviasi. yang paling tinggi adalah 20. Nilai
2. Berdasarkan data Sistem standar deviasi dari variabel
Pelaporan, dapat dilihat bahwa Pengendalian Akuntansi adalah
data yang paling rendah adalah 3, 2,459, dan nilai rata-ratanya 17,62.
sedangkan data yang paling tinggi Data tersebut menunjukkan bahwa
adalah 14. Variabel Sistem data kurang bervariasi karena nilai
Pelaporan memiliki nilai standar rata-rata lebih besar dari nilai
deviasi sebesar 2,379, sedangkan standar deviasi.
nilai rata-ratanya sebesar 12,37.
Data tersebut menunjukkan bahwa Uji Validitas
data kurang bervariasi karena nilai Berdasarkan hasil uji validitas,
rata-rata lenih besar dari nilai diketahui bahwa seluruh item
standar deviasi. pertanyaan memenuhi standar
3. Berdasarkan data Partisipasi validitas, yaitu nilai r hitung lebih
Masyarakat, dapat dilihat bahwa besar daripada tabel, sehingga dapat
data yang paling rendah adalah 4, diambil kesimpulan bahwa semua
sedangkan data yang pailing tinggi item pertanyaan yang digunakan untuk
adalah 19. Nilai standar deviasi menguji setiap variabel adalah valid.
dari variabel Sistem Pelaporan
adalah 3,337, dan nilai rata-ratanya Uji Reliabilitas
adalah 16,34. Data tersebut Berdasarkan hasil uji
menunjukkan bahwa data kurang reliabilitas, nilai Cronbach’s Alpha
bervariasi karena nilai rata-rata semua variabel penelitian diantara
lenih besar dari nilai standar 0,712–0,888. Hal ini menunjukkan
deviasi. bahwa nilai realibilitas semua variabel
4. Berdasarkan data Pemanfaatan lebih besar dari standar minimum
Teknologi Informasi, dapat dilihat reliabilitas yaitu 0,70.
bahwa data yang paling rendah
adalah 5, sedangkan data yang Uji Normalitas
paling tinggi adalah 20. Nilai Berdasarkan hasil uji normalitas
standar deviasi dari variabel dengan menggunakan uji Kolmogorov
Akuntabilitas Kinerja Instansi Smirnov, dapat disimpulkan bahwa data
Pemerintah adalah 3,445, dan nilai mempunyai distribusi normal, karena
rata-ratanya 17,47. Data tersebut memiliki nilai probabilitas asymp.sig
menunjukkan bahwa data kurang (2-tailed) pada uji Kolmogorov Smirnov
bervariasi karena nilai rata-rata lebih besar dari 0,05 yaitu 0,985.
lebih besar dari nilai standar
deviasi. Uji Multikolonieritas
5. Berdasarkan data Akuntabilitas Dari hasil uji Multikolonieritas
Pengelolaan Dana Desa, dapat menghasilkan nilai Tolerance setiap
dilihat bahwa data yang paling variabel independen yaitu Kejelasan
rendah adalah 9, sedangkan data Sasaran Anggaran 0,824, Sistem

12
Pelaporan 0,802, Partisipasi Koefisien Determinasi (R2)
Masyarakat 0,677 dan Pemanfaatan Berdasarkan hasil R Square,
Teknologi Informasi 0,968 > dari 0,10 Adjusted R Square bernilai 0,231, hal
dan nilai VIF yaitu Kejelasan Sasaran ini menunjukkan variabilitas variabel
Anggaran 1,214, Sistem Pelaporan dependen yang mampu dijelaskan oleh
1,247, Partisipasi Masyarakat 1,478 variabilitas variabel independen 23,1%,
dan Pemandaatan Teknologi Informai dan sisanya 76,9% dijelaskan oleh
1,033 < 10. Maka dikatakan tidak variabel lainnya yang tidak masuk
terjadi multikolinieritas. dalam penelitian ini.

Uji Heterokedastisitas Uji F (Goodness of Fit)


Berdasarkan hasil dari uji Berdasarkan hasil dari Uji F, F-
heteroskedastisitas, dilihat nilai hitung bernilai 3,324 dengan nilai
signifikansi. Untuk Kejelasan Sasaran signifikan 0,025 < 0,05, berarti hipotesis
Anggaran 0,281, Sistem Pelaporan diterima bahwai kejelasan sasaran
0,153, Partisipasi Masyarakat 0,707 anggaran, Sistem Pelaporan, Partisipasi
dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Masyarakat dan Pemanfaatan Teknologi
0,052 dari data tersebut maka nilai Informasi secara simultan berpengaruh
signifikansi lebih besar dari 0,05, maka terhadap Akuntabilitas Pengelolaan
dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat Dana Desa.
heterokedastisitas dalam model regresi.
Uji Hipotesis
Analisis Regresi Berganda Uji t (t-Test)
Berdasarkan hasil regresi Uji t bertujuan untuk mengetahui
berganda, diperoleh persamaan pengaruh dari variabel independen
matematisberikut: terhadap variabel dependen secara
individu atau parsial.
Y = 12,109 – 0,78 X1 + 0,495 X2 -
0,251 X3 +0,270 X4 + e Pengaruh Kejelasan Sasaran
Anggaran Terhadap Akuntabilitas
Keterangan: Pengelolaan Dana Desa
a = Constant Karena Kejelasan sasaran tidak
Y = Akuntabilitas Pengelolaan Dana bisa menilai keberhasilan atau
Desa kegagalan suatu tujuan yang telah
X1 = Kejelasan Sasaran Anggaran direncanakan oleh organisasi. Yang
X2 = Sistem Pelaporan artinya Kantor Desa yang berada di
X3 = Partisipasi Masyarakat Kaligondang tidak harus menerapkan
X4 = Pemanfaatan Teknologi kejalasan sasaran anggaran dalam
Informasi pengelolaan dana desanya. Karena tidak
e = error memiliki pengaruh dan tidak
mempercepat atau mempermudah
pengelolaan dana desa.

13
Hasil ini sejalan dengan pengelolaan dana desa tidak bisa
penelitian yang dilakukan oleh tersalurkan dengan baik.
dilakukan oleh (Pratama et al., Hasil penelitian sejalan dengan
2016)menunjukkan kejelasan sasaran (Nurkhasah, 2019) yang menunjukan
anggaran tidak berpengaruh terhadap membuat partisipasi masyarakat tidak
akuntabilitas pengelolaan dana desa berpengaruh terhadap akuntabilitas
pengelolaan dana desa.
Pengaruh Sistem Pelaporan
Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Pengaruh Pemanfaatan Teknologi
Dana Desa Informasi Terhadap Akuntabilitas
Karena sistem pelaporan yang Pengelolaan Dana Desa
baik juga harus menjelaskan alasan Karena Ini menunjukkan bahwa
ketidaksesuaian, tindakan yang diambil pemanfaatan teknologi informasi di
untuk memperbaiki ketidaksesuaian, tingkat desa sangat penting dalam
dan waktu yang diperlukan untuk melaporkan dan transparan kepada
membuat tindakan korektif lebih efektif. masyarakat atas pengelolaan dana desa
Maka akan menciptakan pengelolaan yang baik. Dengan adanya teknologi
keuangan yang transparan dan informasi ini hubungan antara
akuntabel. masyarakat dan pengelola dana desa
Hasil ini sejalan dengan semakin cepat, mudah, dan akurat,
penelitian yang dilakukan oleh maka akuntabilitas akan semakin
Judarmita dan (Nyoman Judarmita & meningkat dengan adanya teknologi ini.
Luh Supadmi, 2017), (Ela Sulis Hasil penelitian sejalan dengan
Setyowati et al., 2020), serta (Sawitri & (Sugiarti & Yudianto, 2017) yang
Gayatri, 2021) menunjukkan sistem menunjukan membuat pemanfaatan
pelaporan berpengaruh positif terhadap teknologi informasi berpengaruh
akuntabilitas pengelolaan dana desa terhadap akuntabilitas pengelolaan dana
desa.
Pengaruh Partisipasi Masyarakat
Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan PENUTUP
Dana Desa Kesimpulan
Karena rendahnya tingkat Hasil pengujian menggunakan
partisipasi masyarakat dalam ikut metode analisis regeresi linier berganda
mengawasi atau mengkritik dan bahwa pengaruh kejelasan sasaran
memberi saran terhadap kantor kepala anggaran, sistem pelaporan, partisipasi
desa sehinggah tingkat partisipasi masyarakat, dan pemanfaatan teknologi
masyarakat terhadap akuntabilitas dana informasi. dapat disimpulkan bahwa:
desa tidak memiliki pengaruh. Selain 1. Kejelasan Sasaran Anggaran tidak
faktor diatas, adanya pembatasan antara berpengaruh terhadap akuntabilitas
pemerintah desa dengan masyarakat pengelolaan dana desa.
maka ketika masyarakat antusian ingin 2. Sistem pelaporan berpengaruh
berpartisipasi untuk membantu positif signifikan terhadap

14
akuntabilitas pengelolaan dana Daerah Sekretari. 60–61.
desa. Http://Library1.Nida.Ac.Th/Termp
3. Partisipasi masyarakat tidak aper6/Sd/2554/19755.Pdf
berpengaruh tehadap akuntabilitas Ardieansyah, W. (2014). Kecamatan
pengelolaan dana desa. Rupat Kabupaten Bengkalis. 259–
4. Pemanfaatan teknologi informasi 273.
berpengaruh positif terhadap Atiningsih, S., & Ningtyas, A. C.
akuntabilitas pengeloaan dana (2019). Pengaruh Kompetensi
desa. Aparatur Pengelola Dana Desa,
Partisipasi Masyarakat, Dan Sistem
Saran Pengendalian Internal Terhadap
Berdasarkan kesimpulan diatas, Akuntabilitas Pengelolaan Dana
maka penulis dapat memberikan saran Desa (Studi Pada Aparatur
agar penelitian ini bisa di kembangkan Pemerintah Desa Se-Kecamatan
atau dilanjutkan bagi peneliti Banyudono Kabupaten Boyolali).
selanjutnya yaitu untuk menambahkan Jurnal Ilmu Manajemen Dan
variabel variabel lainnya dan juga Akuntansi Terapan (Jimat), 10(1),
mengubah model kerangka pemikiran 2015–2019.
dengan memasukan variabel moderasi Dewi, N. K. A. J. P., & Gayatri, G.
atau intervening sehingga semakin (2019). Faktor-Faktor Yang
bervariasi lagi untuk penelitian Berpengaruh Pada Akuntabilitas
selanjutnya. Pengelolaan Dana Desa. E-Jurnal
Akuntansi, 26, 1269.
DAFTAR PUSTAKA Https://Doi.Org/10.24843/Eja.2019
Agus Suma Arta, I. M., & Rasmini, N. .V26.I02.P16
K. (2019). Pengaruh Kejelasan Ela Sulis Setyowati, M., Kaukab, E., &
Sasaran Anggaran, Sistem Romandhon. (2020). Anteseden
Pelaporan Dan Partisipasi Akuntabilitas Pengelolaan Dana
Masyarakat Pada Akuntabilitas Desa. Journal Of Economic,
Pengelolaan Dana Desa. E-Jurnal Business And Engineering (Jebe),
Akuntansi, 26, 709. 2(1), 55–65.
Https://Doi.Org/10.24843/Eja.2019 Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis
.V26.I01.P26 Multivariate Dengan Program Ibm
Amalia, & Hartani, S. (2017). Pengaruh Spss 25. Badan Ekonomikia Dan
Kejelasan Sasaran Anggaran, Bisnis Universitas Diponegoro
Pengendalian Akuntansi, Dan Semarang.
Sistem Pelaporan Terhadap Mahayani, N. L. A. (2017). Prosocial
Akutabilitas Kinerja Instansi Behavior Dan Persepsi
Pemerintah Kabupaten Musi Akuntabilitas Pengelolaan Dana
Banyuasin ( Studi Kasus Pada Opd Desa Dalam Konteks Budaya Tri
Pendidikan Dan Kebudayaan, Opd Hita Karana. Jurnal Ilmiah
Pendapatan Pengelolaan Aset Akuntansi Dan Bisnis, 129.

15
Https://Doi.Org/10.24843/Jiab.201 Pahlawan, E. W., Wijayanti, A., &
7.V12.I02.P07 Suhendro, S. (2020). Pengaruh
Masruhin, A., & Kaukab, M. E. (2019). Kompetensi Aparatur Desa, Sistem
Pengaruh Kompetensi Aparatur, Pengendalian Internal,
Komitmen Organisasi, Partisipasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
Masyarakat, Dan Kejelasan Dan Partisipasi Masyarakat
Sasaran Anggaran Terhadap Terhadap Akuntabilitas
Kejelasan Sasaran Anggaran Pengelolaan Dana Desa. Indonesia
Terhadap Pengelolaan Dana Desa Accounting Journal, 2(2), 162.
(Studi Empiris Pada Perangkat Https://Doi.Org/10.32400/Iaj.2926
Desa Di Kecamatan Mojotengah 1
Kabupaten Wonosobo). Journal Of Pratama, R., Agustin, H., & Taqwa, S.
Economic, Business And (2016). Pengaruh Kejelasan
Engineering, 1(1), 118–130. Sasaran Anggaran, Pengendalian
Nurkhasah. (2019). Pengaruh Akuntansi, Sistem Pelaporan, Dan
Kompetensi Aparatur, Partisipasi Desentralisasi Terhadap
Masyarakat, Dan Pemanfaatan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Tekhnologi Informasi Terhadap Pemerintah (Skpd Bengkalis).
Akuntabilitas Pengelolaan Dana Jurnal Online Mahasiswa Fakultas
Desa (Studi Kasus Di Kecamatan Ekonomi Universitas Riau, 3(1),
Pancur Kabupaten Rembang). 1123–1136.
Skripsi, Uin Walisongo Semarang, Ratnawati, V., Magdalena, E., & Al
53(9), 1689–1699. Azhar, A. (2014). Pengaruh
Nurrizkiana, B., Handayani, L., & Akuntabilitas Publik, Kejelasan
Widiastuty, E. (2017). Determinan Sasaran Anggaran Dan
Transparansi Dan Akuntabilitas Pengendalian Intern Terhadap
Pengelolaan Keuangan Daerah Kinerja Manejerial Instansi
Dan Implikasinya Terhadap Pemerintah (Studi Empiris Pada
Kepercayaan Public-Stakeholders. Satuan Kerja Perangkat Daerah
Jurnal Akuntansi Dan Investasi, Kota Pekanbaru). Jurnal Online
18(1), 28–47. Mahasiswa Fakultas Ekonomi
Https://Doi.Org/10.18196/Jai.1815 Universitas Riau, 1(2), 1–15.
9 Riyadi, W., & Kurnadi, E. (2020).
Nyoman Judarmita, I., & Luh Supadmi, Pengaruh Pemanfaatan Teknologi
N. (2017). Pengaruh Kejelasan Informasi , Partisipasi
Sasaran Anggaran, Sistem Penganggaran Dan Pengawasan
Pelaporan Dan Audit Kinerja Pada Terhadap Akuntabilitas
Akuntabilitas Pengelolaan Dana Pengelolaan Dana Desa Di
Desa. E-Jurnal Akuntansi, 21(3), Kecamatan Sindang Kabupaten
1719–1746. Majalengka Influence Of
Https://Doi.Org/10.24843/Eja.2017 Information Technology
.V21.I03.P01 Utilization , Budgeting

16
Participation And Supervi. Jurnal
Ekonomi Syariah Dan Bisnis, 3(2),
160–168.
Sawitri, P. I., & Gayatri, G. (2021).
Kejelasan Sasaran Anggaran,
Sistem Pelaporan Dan Kompetensi
Perangkat Desa Pada Akuntabilitas
Pengelolaan Dana Desa. E-Jurnal
Akuntansi, 31(2), 476.
Https://Doi.Org/10.24843/Eja.2021
.V31.I02.P17
Sugiarti, E., & Yudianto, I. (2017).
Analisis Faktor Kompetensi
Sumber Daya Manusia ,
Pemanfaatan Teknologi Informasi ,
Dan Partisipasi Penganggaran
Terhadap Akuntabilitas
Pengelolaan Dana Desa (Survei
Pada Desa-Desa Di Wilayah
Kecamatan Klari , Kecamatan
Karawang Timur , Kecamatan
Majalaya). Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis. Universitas Padjadjaran.
Sumedang.
Sugista, R. A. (2017). Pengaruh
Transparansi, Akuntabilitas, Dan
Partisipasi Masyarakat Dalam
Pengelolaan Keuangan Desa
Terhadap Pembangunan Desa.
Umaira, S., & Adnan, A. (2019).
Pengaruh Partisipasi Masyarakat,
Kompetensi Sumber Daya
Manusia, Dan Pengawasan
Terhadap Akuntabilitas
Pengelolaan Dana Desa (Studi
Kasus Pada Kabupaten Aceh Barat
Daya). Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Ekonomi Akuntansi, 4(3), 471–481.
https://doi.org/10.24815/jimeka.v4i
3.12580

17
LAMPIRAN GAMBAR
Gambar 1
Model Penelitian

18
LAMPIRAN TABEL
Tabel 1 Hasil Rincian Pengambilan Kuesioner
Keterangan Jumlah
Total Kuesioner Penelitian 72
Kuesioner yang tidak disebar 40
Kuesioner yang disebar 32
Kuesioner yang dapat diolah 32

Tabel 2 Karakteristik Responden


Karakteristik Responden Frekuensi Presentase
1. Jenis Kelamin
Laki – Laki 26 81,25%
Perempuan 6 18,75%
Total 32 100%
2. Usia
25 - 35 tahun 4 12,5%
36 - 45 tahun 10 31,25%
46 - 55 tahun 14 43,75%
56 - 65 tahun 4 12,5%
65 < tahun - -
Total 32 100%
3. Pendidikan Terakhir
SD 1 3,13%
SMP / Sederajat - -
SMA / Sederajat 28 87,5%
Diploma 1 3,13%
S1 2 6,25%
Lainnya... - -
Total 32 100%
4. Pekerjaan
Kepala Desa 8 25%
Bendahara Desa - -
Sekertaris Desa 8 25%
Staf/Kaur 16 50%
Total 32 100%

19
Tabel 3 Statistik Deskriptif
N Min Max Mean Std.
Deviation
Kejelasan Sasaran Anggaran 32 6 19 15,62 3,536
Sistem Pelaporan 32 3 14 12,37 2,379
Partisipasi Masyarakat 32 4 19 16,34 3,337
Pemanfaatan Teknologi Informasi 32 5 20 17,47 3,445
Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa 32 9 20 17,62 2,459

Tabel 4 Hasil Uji Validitas

Indikator r Hitung r Tabel Keterangan


Kejelasan Sasaran Anggaran Pertanyaan 1 0,803 0,3494 Valid
Pertanyaan 2 0,731 0,3494 Valid
Pertanyaan 3 0,846 0,3494 Valid
Pertanyaan 4 0,817 0,3494 Valid
Sistem Pelaporan Pertanyaan 1 0,797 0,3494 Valid
Pertanyaan 2 0,768 0,3494 Valid
Pertanyaan 3 0,849 0,3494 Valid
Partisipasi Masyarakat Pertanyaan 1 0,850 0,3494 Valid
Pertanyaan 2 0,829 0,3494 Valid
Pertanyaan 3 0,871 0,3494 Valid
Pertanyaan 4 0,838 0,3494 Valid
Pemanfaatan Teknologi
Pertanyaan 1 0,904 0,3494 Valid
Informasi
Pertanyaan 2 0,920 0,3494 Valid
Pertanyaan 3 0,830 0,3494 Valid
Pertanyaan 4 0,812 0,3494 Valid
Akuntabilitas Pengelolaan Dana
Pertanyaan 1 0,763 0,3494 Valid
Desa
Pertanyaan 2 0,786 0,3494 Valid
Pertanyaan 3 0,791 0,3494 Valid
Pertanyaan 4 0,895 0,3494 Valid

20
Tabel 5 Hasil Uji Reliabilitas
Cronbach's Batas
Variabel Keterangan
Alpha Reliabilitas
Kejelasan Sasaran Anggaran 0,809 0,70 Reliabel
Sistem Pelaporan 0,712 0,70 Reliabel
Partisipasi Masyarakat 0,864 0,70 Reliabel
Pemanfaatan Teknologi Informasi 0,888 0,70 Reliabel
Akuntabilitas Pengelolaan Dana
0,821 0,70 Reliabel
Desa

Tabel 6 Hasil Uji Normalitas

Tabel 7 Hasil Uji Multikolonieritas

21
Tabel 8 Hasil Uji Heterokedastisitas

Tabel 9 Hasil Analisis Regresi Berganda

Tabel 10 Hasil Koefisien Determinasi (R2)

22
Tabel 11 Hasil Uji F (Goodness of Fit)

Tabel 12 Hasil Uji Hipotesis

23
24

Anda mungkin juga menyukai