PENDAHULUAN
1.4 Manfaat
1. Mengetahui kebijakan pengumpulan piutang dan kredit
2. Mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi besarnya investasi terhadap piutang
3. Mengetahui penilaian resiko kredit dan penyaringan pelanggan
4. Mengetahui perputaran piutang dan anggaran pengumpulan piutang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
PEMBAHASAN
360
Hari rata-rata pengumpulan piutang = = … hari
Receivables Turnover
atau
360× Average Receivables
Hari rata-rata pengumpulan piutang =
Net Credit Sales
Contoh Kasus
Kasus Metode Perputaran Piutang PT. GOJIGO
2007
PT. GOJIGO
Penjualan Kredit Bersih Rp 100.000.000
Piutang : Awal Tahun Rp 20.000.000
Piutang : Akhir Tahun Rp 30.000.000
Rata-rata Piutang = Rp 25.000.000 *
Perputaran Piutang =4*
Hari Rata-rata Pengumpulan Piutang = 90 *
Penyelesaian
· Rata-Rata Piutang = Piutang Awal Tahun + Piutang Akhir Tahun
2
= Rp 20.000.000 + Rp 30.000.000
2
= Rp 25.000.000
Perputaran Piutang = Penjualan Kredit Bersih
Rata-rata Piutang
= Rp 100.000.000
Rp 25.000.000
= 4 Kali
Hari Rata-rata Pengumpulan Piutang = 360
Rata-rata Piutang
= 360
4
= 90 Hari
BAB IV
KESIMPULAN
Piutang adalah tagihan kepada pihak lain dimasa yang akan datang karena terjadinya
transaksi dimasa lalu. Piutang merupakan salah satu jenis transaksi akutansi yang mengurusi
penagihan konsumen yang berhutang pada seseorang, suatu perusahaan, atau suatu
organisasiuntuk barang dan layanan yang telah diberikan pada konsumen tersebut. Adapun
kebijakan kredit meliputi standar kredit/kualitas rekening yang diterima, jangka
waktu/periode kredit yang diberikan, discount/potongan tunai yang diberikan untuk
pembayaran yang lebih awal.
Piutang mengandung resiko berupa kegagalan penagihan atau biasa disebut bad
debts, kemungkinan resiko ini akan semakin kecil apabila perusahaan hanya melakukan
penjualan kredit kepada pelanggan yang terkuat saja. Resiko piutang adalah tidak
tertagih dan akan menimbulkan credit cost (biaya kredit). Biaya kredit tersebut adalah :
Menurut Riyanto (2001), makin cepat suatu piutang berputar, maka maka makin
liquidlah piutang itu. Itu berarti bahwa periode piutang menjadi semakin pendek.
Sehingga semakin pendek periode piutang, maka semakin likuidlah piutang itu. Demikian
juga halnya dengan persediaan, hutang, dan kas.
Menurut Riyanto (2001), makin cepat suatu piutang berputar, maka maka makin
liquidlah piutang itu. Itu berarti bahwa periode piutang menjadi semakin pendek.
Sehingga semakin pendek periode piutang, maka semakin likuidlah piutang itu. Demikian
juga halnya dengan persediaan, hutang, dan kas.
DAFTAR PUSTAKA
Husnan, Suad. 1996. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan Jangka
Pendek). Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Manullang, M. 2005. Pengantar Manajemen Keuangan. Yogyakarta. Andi Offset.
Awat, Napa J. 1999. Manajemen Keuangan Pendekatan Matematis. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Gitosudarmo, Indriyo dan Basri. Manajemen Keuangan. Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE-
Yogyakarta.
Sartono Agus. 1996. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE-
Yogyakarta.
http://manajemena2011.blogspot.co.id/2013/04/manajemen-
piutang.html#sthash.KXORhW9U.dpuf
http://sepnazyik.wordpress.com/makalah-pendidikan/manajemen-piutang/?
like=1&_wpnonce=5ce63ba138
http://www.downloadprovider.me/search/contoh%20kasus%20manajemen%20piutang.html?
aff.id=1087&aff.subid=1