Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

ANJAK PIUTANG

DOSEN PEMBIMBING
ANAFIL WINDRIYA S.E.,M.M.

Disusun Oleh:
Kelompok 3
Talenta Shelasalsabila 40011321650013
Berlian Laras Octavian 40011321650024
Endang Mustika Ayu W 40011321650027
Muhammad Irfan Fauzi 40011321650034
Ika Dewi Setia Sari 40011321650035
Avigail Andrea Maharani 40011321650040

KELAS A
MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI LOGISTIK
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan YME atas karunia, hidayah dan nikmatnya penyusun dapat
menyelesaikan makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank yang berjudul “ANJAK
PIUTANG”. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang
diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan lainnya.
Makalah ini ditulis berdasarkan materi yang bersumber dari internet dan jurnal sebagai
referensi.

Tak lupa penyusun sampaikan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Bank
dan Lembaga Keuangan Lain atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini.
Juga kepada rekan- rekan mahasiswa yang telah mendukung sehingga dapat
diselesaikannya makalah ini. Penulis berharap dengan membaca makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua, semoga hal ini dapat menambah wawasan kita
mengenai Anjak Piutang yang dapat berguna di masa mendatang.

Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik. Demikian makalah
ini,semoga dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca sekalian pada
umumnya.

Semarang, 30 Agustus 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………….....
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………...
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………...
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………….....
1.2 Tujuan dan Manfaat…………………………………………………………….....
1.3 Rumusan Masalah…………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………...…..
2.1 Konsep Dasar Anjak Piutang……………………………………………………………...

2.2 Jenis-Jenis Anjak Piutang…………………………………...…………………………….

2.3 Syarat Dan Mekanisme Anjak Piutang…………..………………………………………..

2.4 Contoh Perusahaan Anjak Piutang………………………………………………………...

2.5 Kelebihan dan Kekurangan Anjak Piutang………………………………………………..

BAB III PENUTUP………………………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………...
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam pengelolaan suatu perusahaan terdapat berbagai kegiatan usaha,mulai dari


kegiatan pokok sampai dengan kegiatan tambahan. Yang menjadimasalah adalah jika
kegiatan pokok mengalami hambatan, maka hal ini akanmenyebabkan kehidupan
perusahaan terancam. Kegiatan pokok merupakan tulang punggung kegiatan
perusahaan dalam memperoleh keuntungan.Terancamnya kegiatan pokok tersebut
akan mengakibatkan terancam pula keuntungan yang akan diperoleh dan pada
akhirnya akan membahayakan kehidupan perusahaan yang bersangkutan.

Bagi perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan atau


penjualan,hambatan utama yang dapat menjadi ancaman adalah banyaknya penjualan
kredit yang tidak dapat tertagih alias macet. Banyaknya kredit yang macet akan
mengakibatkan terganggunya perputaran barang dan perputaran keuangan,apalagi
jika sampai kredit tersebut tidak mampu lagi dibayar oleh pihak
yang berutang.Karena penjualan secara kredit tersebut maka perusahaan memiliki
tagihan(piutang) kepada pelanggan/customer. Piutang bagi perusahaan akan
memperlambat arus kas karena dana tunai/kas baru akan masuk setelah piutang
tersebut jatuh tempo atau dilunasi. Padahal disisi lain perusahaan membutuhkan uang
tunai/kas untuk kegiatan operasionalnya. Jika perusahaan kekurangan kasmaka
biasanya akan pinjam ke pihak lain misalnya bank.

Apabila masalah piutang macet ini tidak dapat segera ditanggulangi secara serius,
bukan tidak mungkin kerugian yang lebih besar tidak dapat dihindari lagi. Untuk
melakukan penagihan piutang yang macet diperlukan biaya maupun tenaga yang
harus dikorbankan. perusahaan anjak piutang yang memang kegiatan utamanya
adalah bergerak dibidang penagihan piutang.

1.2 Tujuan dan Manfaat

- bagi mahasiswa agar lebih mengetahui dan memahami apa yang dimaksud
dengan anjak piutang.
- Bagi dosen untuk memenuhi tugas mata kuliah bank dan Lembaga keungan lain.

- Bagi masyarakat pada umumnya untuk bahan referensi dan lain sebagainya.

1.3 Rumusan Masalah

a. Bagaimana konsep dasar anjak piutang?

b. Bagaimana manfaat dan jenis anjak piutang?

c. Bagaimana kelebihan dan kekurangan anjak piutang?


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar Anjak Piutang

A. PENGERTIAN ANJAK PIUTANG

Pengertian anjak piutang berdasarkan surat Keputusan Menteri Keuangan No.


448/KMK/2000 adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian dan atau
pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan dari
transaksi perdagangan dalam atau luar negeri.

B. PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT

1. Perusahaan anjak piutang (factor)

Factor adalah perusahaan atau pihak yang menawarkan jasa anjak piutang. Pihak yang
dapat menjadi perusahaan Anjak Piutang (Factor) adalah perusahaan yang bergerak
khusus dalam usaha Anjak Piutang atau perusahaanyang disamping bergerak di bidang
Anjak Piutang, tetapi juga bergerakdibidang usaha finansial lainnya, seperti bidang
leasing, consumer finance, credit card (perusahaan multifinance) dan bank.

2. Klien (supplier)

Klien (supplier) adalah pihak yang menggunakan jasa perusahaan anjak piutang. Klien
juga dapat diartikan sebagai perusahaan yang menjual piutang dagang jangka pendek
kepada perusahaan anjak piutang.

3. Nasabah (customer)

Nasabah (customer) adalah perusahaan ataupun pihak ketiga yang membeli barang atau
jasa dari clien yang pembayarannya secara kredit. Dengan terjadinya transaksi anjak
piutang (Factoring), maka hutangnya Customer kepada Client tersebut dialihkan kepada
perusahaan Anjak Piutang (Factor). Posisi customer disini cukup penting, karena ia dapat
menentukan macet tidaknya serta lunasnya piutang client yang telah dialihkan kepada
Perusahaan Anjak Piutang (Factor).

C. MANFAAT ANJAK PIUTANG


1. Bagi Klien

a. Jasa Pembiayaan

1). Peningkatan penjualan. Adanya jasa pembaiayaan memungkinkan klien melakukan


penjualan dengan cara kredit namun sulit untuk dilakukan apabila klien mengalami
kesulitan modal. Dengan adanya jasa anjak piutang, klien mampu menjual secara kredit.

2). Kelancaran modal kerja. Jasa anjak piutang memungkinkan klien untuk
mengonversikan piutangnya yang belum jatuh tempo menjadi dana tunai dengan prosedur
yang relatif lebih cepat.

3). Pengurangan resiko tidak tertagihnya piutang. Pembiayaan dengan skema without
recourse memungkinkan adanya pengalihan sebagian resiko tidak tertagihnya piutang
kepada factor. Pengalihan resiko ini sangat menguntungkan bagi kelancaran dan
kepastian usaha bagi pihak klien.

b. Jasa Non-pembiayaan

1).Memudahkan penagihan piutang. Jasa penagihan piutang yang diberikan oleh factor
menyebabkan klien tidak perlu secara langsung melakukan penagihan piutang kepada
nasabah, sehingga waktu dan tenaga karyawan dapat dimanfaatkan untuk melakukan
kegiatan lain yang lebih produktif.

2).Efisiensi usaha. Jasa administrasi penjualan memungkinkan klien untuk mengelola


kegiatan penjualannya secara lebih rapi dan efisien karena administrasinya dikelola oleh
pihak (factor) yang lebih berpengalaman.

3).Peningkatan kualitas piutang. Jasa administrasi penjualan memugkinkan pemberian


fasilitas kredit kepada pembeli secara lebih selektif sehingga kemungkinan tertagihnya
[piutang menjadi lebih tinggi.

4).Memudahkan perencanaan arus kas (cash-flow). Jasa investigasi kredit / piutang


memungkinkan klien untuk melakukan perkiraan waktu dan jumlah piutang yang dapat
ditagih, sehingga memudahkan proyeksi arus kas usaha secara keseluruhan.

2. Bagi Factor
Manfaat utama yang diterima factor adalah penerimaan dalam bentuk fee dari pihak klien.
Fee tersebut terdiri dari:

1).Discount fee/charge. Fee ini dibayarkan oleh klien karena factor memberikan jasa
pembiayaan (uang muka) atas piutang yang diberikan oleh factor.

2).Service/charge. Fee ini dibayarkan oleh klien karena factor memberikan jasa non
pembiayaan yang nilainya ditentukan sebesar presentase tertentu dari piutang atas dasar
beban kerja yang akan dilakukan oleh factor.

3. Bagi Nasabah

Nasabah memperoleh manfaat berupa:

1). Kesempatan untuk melakikan pembelian secara kredit. Kehadiran jasa pembiayaan
memungkinkan klien untuk melakukan penjualan secara kredit.

2). Layanan penjualan yang lebih baik. Jasa administrasi penjualan memungkinkan klien
melakukan penjualan dengan lebih cepat dan tepat.

2.2 Jenis – jenis Anjak Piutang


a. Kegiatan Anjak Piutang

Kegiatan anjak piutang yang ada diIndonesia terdapat hal yang perlu diketahui, yaitu:

1. Transaksi anjak piutang dibedakan menjadi dua jenis, yaitu anjak piutang dengan
pembiayaan dalam bentuk pembelian serta pengalihan piutang, dan anjak non
pembiayaan dalam bentuk pengurusan piutang atau tagihan.

2. Dalam transaksi anjak piutang, ada beberapa hal yang dapat dilakukan yaitu untuk
transaksi perdagangan domestik (anjak piutang domestik) dan transaksi perdagangan
antar negara atau ekspor dan impor (anjak piutang internasional)

3. Piutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi perdagangan
didalam maupun diluar negeri merupakan objek pembiayaan anjak piutang.

4. Pembiayaan anjak piutang hanya dapat dilakukan oleh perusahaan, bukan individual,
maupun orang-perorangan.

b. Jasa Yang Ditawarkan


Pada umumnya perusahaan anjak piutang mempunyai dua macam jasa yang dapat
ditawarkan kepada masyarakat. Jasa tersebut yaitu:

a. Jasa Pembiayaan (financing service)

dalam jasa ini, perusahaan anjak piutang melakukan pembayaran dimuka (prefinancing)
kepada kreditur yang besarnya bergantung pada kesepakatan kedua belah pihak.

b. Jasa Non Pembiayaan (non financing service)

Dalam jasa ini, kegiatan yang dapat dilakukan berkaitan dengan pemberian jasa
pengelolaan administrasi kredit. Kegiatan jasa ini meliputi: analisis kelayakan suatu
kredit, melakukan adminsitrasi kredit, pengawasan terhadap kredit termasuk
pengendaliannya dan perlindungan terhadap suatu resiko kredit. Tidak hanya itu, hal ini
juga berkaitan dengan jasa-jasa yang diberikan pihak anjak piutang dan akan
membebankan sejumlah biaya kepada kreditur.

c. Jenis-Jenis Anjak Piutang

1. Berdasarkan Penanggungan Resiko

a. With Recourse Factoring

Hal ini berkaitan dengan risiko debitur yang tidak mampu memenuhi
kewajibannya. Bagi perusahaan hal tersebut merupakan ancaman risiko. Pada perjanjian
with recourse, yang akan menanggung risiko kredit terhadap piutang yang dialihkan
kepada perusahaan anjak piutan yaitu klien. Oleh sebab itu, perusahaan anjak piutang
akan mengembalikan tanggung jawab (recourse) pembayaran piutang kepada klien atas
piutang yang tidak tertagih pada customer.

b. Whithout Recourse Factoring

Hal ini merupakan Factoring yang meletakkan beban tagihan beserta seluruh
risiko sepenuhnya oleh para pihak perusahaan Factor. Jika terdapat kegagalan dalam
penagihan piutang, adalah tanggung jawab pihak perusahaan Factor sendiri, sedangkan
pihak klien tidak lagi bertanggung jawab kecuali terdapat unsur “kesalahan” pada klien.

2. Berdasarkan Lingkup Kegiatan

a. Domestic Factoring
Hal ini merupakan Factoring yang dimana semua pihak ada dalam satu negara.

b. International Factoring (Eksport/Import Factoring)

Hal ini merupakan Factoring yang dimana pihak customer ada diluar negeri.

3. Berdasarkan Perjanjian

a. Disclosed Factoring

Factoring yang merupakan pengalihan piutang terhadap perusahaan anjak piutang


dengan sepengetahuan pihak debitur/customer.

b. Undisclosed Factoring

Factoring yang merupakan transaksi penjualan atau pengalihan piutang terhadap


perusahaan anjak piutang oleh klien tanpa memberi tahu pihak debitur kecuali terdapat
pelanggaran atas kesepakatan pada pihak klien, atau salah satu pihak perusahaan anjak
piutang menganggap akan menghadapi risiko.

4. Berdasarkan Pelayanan

1. Full Service Factoring

Factoring ini memberikan jasa secara menyeluruh, baik jasa pembiayaan ataupun
non-pembiayaan.

2. Bulk Factoring

Factoring ini memberikan jasa pembiayaan dan pemberitahuan pada saat jatuh
tempo kepada nasabah, tanpa memberikan jasa lain seperti risiko piutang, administrasi
penjualan, atau penagihan.

3. Maturity Factoring

Factoring jenis ini merupakan fasilitas jasa yang diberikan kepada kreditur, yaitu
perlindungan kredit yang meliputi pengurusan atau penjualan, penagihan dari debitur dan
perlindungan atas piutang, serta dalam jenis jasa yang diberikan tanpa pembiayaan.
4. Financial Factoring

Factoring ini memberikan jasa-jasa, disamping jasa-jasa yang sudah diberikan


manurity factoring, dan ditambah dengan jasa pemberian bantuan financial.

5. Resource Factoring

Factoring ini merupakan jasa yang diberikan perusahaan anjak piutang meliputi
hampir semua jasa anjak piutang kecuali proteksi terhadap resiko tidak terbayar
tagihannya. Oleh karena itu, resiko kredit tetap berada pada kreditor.

6. Advance Payment

Factoring ini merupakan transaksi pengalihan piutang yang dimana pembayaran


dilakukan pada saat jatuh tempo dan besarnya sekitar 80% dari nilai faktur.

2.3 Syarat dan Mekanisme Anjak Piutang

A. Calon klien perusahaan anjak Piutang mengajukan permohonan dengan melampirkan


syarat- syarat sebagai berikut:
1. Akta pendirian perusahaan klien beserta perubahan-perubahannya
2. Surat pengesahan pendirian perusahaan dari Departemen Kehakiman dan Hak
3. Asasi Manusia dan Berita Negara
4. Surat Izin Usaha Perusahaan (SIUP)
5. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
6. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
7. Laporan keuangan 3 tahun terakhir
8. Bank statement account untuk 3 bulan terakhir
9. Perjanjian jual beli dengan nasabah
10. Contoh invoice (faktur) dan credt note (nota kredit) perusahaan
11. Professional background dari direksi dan/atau komisaris
12. Struktur organisasi perusahaan klien
13. Data-data lain yang akan diminta kemudian bila diperlukan
B. syarat lain, yaitu:

a. Klien harus merupakan badan hukum atau bentuk usaha tetap seperti PT, CV,
Firma, dan lain-lain dan bukan perorangan, demikian pula nasabahnya.
b. Volume penjualan calon klien masuk dalam kategori yang telah dipersyaratkan
oleh perusahaan anjak piutang misalnya Rp. 100.000.000 per bulan.
c. Calon klien bersedia memberikan jaminan tambahan atas fasilitas pembiayaan
yang diterima.
d. Calon klien harus bersedia untuk disurvei oleh tim dari perusahaan anjak piutang
guna mendapatkan gambaran usaha yang seutuhnya.

C. Mekanisme/ tahapan Anjak Piutang sebagai berikut:


1) Tahap permohonan
Setiap permohonan pembiayaan anjak piutang, klien harus mengisiformulir
aplikasi yang telah disediakan oleh perusahaan anjak piutang dengan lengkap dan
ditandatangani oleh klien.
2) Tahap pengecekan / desk research checking
Berdasarkan aplikasi pemohon, perusahaan anjak piutang akan melakukan
pengecekan atas kebenaran dari pengisian formulir aplikasi tersebut.
3) Tahap audit checking / pemeriksaan lapangan
Apabila tahap pengecekan /desk research checking hasilnya cukup baik, maka
proses permohonan dilanjutkan dengan pemeriksaan lapangan atau audit ke calon
klien. Adapun tujuan daripemeriksaan lapangan ini adalah: Untuk memastikan
bahwa transaksi penjualan yang dilakukan antara klien dan nasabah termasuk
dalam kriteria tagihan yang dapat dianjakpiutangkan.
a. Untuk mempelajari prosedur administrasi penjualan yang dilakukan oleh klien,
termasuk syarat dan kondisi penjualan.

b. Untuk mengenali secara langsung nasabah-nasabah mana yang melakukan


transaksi pembelian secara rutin, langsung dan tingkat ketaatan pembayarannya.
c. Untuk menghitung secara pasti berapa besar tingkat penjualan calon klien
disbanding dengan laporan yang disampaikan.

4) Tahap pembuatan customer profile

Berdasarkan hasil pemeriksaan lapangan, perusahaan anjak piutang akan membuat


customer profile yang isinya memuat tentang nama perusahaan customer, nama
pemilik, alamat dan nomor telepon, contact person, credit term, lamanya hubungan
dengan klien dan lain-lain.

5) Tahap pengajuan proposal kepada kredit komite


Selanjutnya marketing department pada perusahaan anjak piutang akan mengajukan
proposal atas permohonan yang diajukan oleh klien kepada kredit komite.
6) Tahap pengajuan keputusan kredit komite
Keputusan kredit komite merupakan dasar bagi perusahaan anjak piutang untuk
melakukan pembiayaan atau tidak. Apabila permohonan klien ditolak, harus
diberitahukan melalui surat penolakan, sedangkan apabila disetujui maka marketing
department akan mempersiapkan surat peanwaran kepada calon klien.
7) Tahap pengiriman surat penawaran
Setelah proposal memperoleh persetujuan dari kredit komite, maka marketing
department mempersiapkan surat penawaran kepada klien. Surat penawaran wajib
ditandatangani oleh klien dan dokumen ini biasanya akan dijadikan surat penerimaan
(letter of acceptance).
8) Tahap pengikatan
Berdasarkan surat penawaran yang telah ditandatangani oleh klien, maka bagian legal
akan mempersiapkan pengikatan sebagai berikut :

a. Perjanjian anjak piutang beserta lampirannya


b. Jaminan pribadi (jika ada)
c. Jaminan perusahaan (jika ada)
d. Surat kuasa khusus, jika diperlukan
e. Notification letter
f. Pengikatan perjanjian anjak piutang dapat dilakukan secara bawah tangan,
dilegalisir oleh notaries, atau secara notariil.

9) Tahap pencairan fasilitas

Setelah proses penandatangan perjanjian dilakukan oleh kedua belah pihak,


selanjutnya klien akan mencairkan fasilitas pembiayaan yang diberikan oleh
perusahaan anjak piutang. Kemudian, setiap akhir bulan perusahaan anjak piutang
akan membuatkan laporan atas pemakaian fasilitas anjak piutang yang telah diterima
oleh klien beserta lampirannya.
2.4 Comtoh Perusahaan Anjak Piutang

• Aditama Finance

• SG Finance

• PT IFS Capital Indonesia

• PT Tifa Finance

• Indomobil Group

2.5 Kelebihan dan Kekurangan Anjak Piutang

Kelebihannya :

a. Cash flow lebih cepat, yang bisa dimanfaatkan, misalnya untuk memperoleh
persediaan yang lebih cepat laku.

b. Adanya “asuransi” terhadap piutang tidak tertagih.

c. Beban administrasi pengelolan piutang bisa dipindahkan ke Factor

d. Biaya anjak piutang bisa dikurangkan dari penghasilan kena pajak, sebab
berhubungan dengan proses menghasilkan pendapatan.

e. KTidak mengharuskan posisi keuangan yang kuat.

f. Tidak ada implikasi jangka panjang yang negatif dalam neraca.

g. Bisa dilaksanakan untuk sekali transaksi atau untuk jangka panjang.2.

Kelemahannya:

a. Biaya relatif tinggi.

b. Ada Factor yang tidak bersedia menerima transaksi non-recourse.


c. Akan menurunkan laba, jika cash flow yang diperoleh tidak dimanfaatkandengan
efektif.

d. Cash flow yang diperoleh harus bisa dimanfaatkan dengan cepat supayatidak
merugikan

e. Bisa menimbulkan kesan yang buruk pada pembeli karena penggantian pemilikan
piutang
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Perusahaan anjak piutang adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan
dalam bentuk pembelian/ pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka
pendek suatu perusahaan. Penggunaan jasa anjak piutang akan menurunkan biaya
produksi dan biaya penjualan, menghilangkan risiko kerugian akibat terjadinya kredit
macet.
DAFTAR PUSTAKA

Aziza, Aisha Rusma. dkk. 2017. Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank Anjak
Piutang.https://id.scribd.com/embeds/407298831/content?start_page=1&view_mode=sc
roll&access_key=key-fFexxf7r1bzEfWu3HKwf. (Diakses pada tanggal 29 Agustus
2022)

Rachmat, Budi. 2003. Anjak Piutang Solusi Cash Flow Problem. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.

Yushita, Amanita Novi. 2010. Bank dan Lembaga Keuangan Lain.


https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://staffnew.uny.ac.id/up
load/132318570/pendidikan/rppblkl.pdf&ved=2ahUKEwiRkvroyO_5AhVv2TgGHSTc
D84QFnoECA4QAQ&usg=AOvVaw2s_6FuSyrmdpwf1rMrWRlJ. (Diakses pada 29
Agustus 2022)

amanita novi. (n.d.). Bab 9 Anjak Piutang . Bank Dan Lembaga Keuangan Lain,
119-122.
Rusma, aisha dkk. (2017). Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank Anjak
Piutang. 7-8.

Anda mungkin juga menyukai