Oleh :
Anggota Kelompok :
VII/VII A
AKUNTANSI
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan penyusunan Makalah Perilaku Organisasi yang berjudul “Komuniksi”
tepat pada waktu.
Makalah Akuntansi ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bank Dan
Lembaga Keuangan Non Bank.
Kami menyadari, bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran dari pembaca sangat kami butuhkan guna kesempurnaan di masa mendatang.
Terakhir, tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam
penyusunan makalah ini, baik secara langsung maupun tidak langsung. Semoga makalah
yang kami susun ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1. Latar Belakang.........................................................................................................1
2. Rumusan Masalah....................................................................................................1
3. Tujuan......................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................2
a) KESIMPULAN.......................................................................................................10
b) SARAN....................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Asal muasal anjak piutang bermula sejak ditemukan Benua Amerika oleh penjelajah
Eropa. Pedagang-pedagang Eropa mulai mengirimkan barang-barang mereka ke Amerika
dan menggunakan sistem pembayaran kredit. Pada sistem perdagangan tersebut, pedagangan
mengalami kendala karena letak geografis Eropa dan Amerika yang jauh. Hal ini
menyebabkan perusahaan-perusahaan di Eropa mengalami kesulitan di dalam menagih
pembayaran terutama dalam hal transportasi dan waktu. Akhirnya, perusahaan-perusahaan
tersebut mempunyai terobosan baru dengan mendirikan sebuah agensi di Amerika yang
bertugas untuk menagih pembayaran. Sejak saat itulah, jasa anjak dan piutang berkembang
sampai saat ini.
Di Indonesia, jasa anjak piutang juga sudah mulai nerkembang terutama sejak
kebijakan pemerintah untuk mendorong lembaga pembiayaan. Nilai pembiayaan jasa ini
relatif cukup besar walaupun di telinga masyarakat, jasa anjak piutang jarang terdengar.
2. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian dari anjak piutang ?
2. Apa manfaat dari anjak piutang ?
3. Bagaimana mekanisme faktoring ?
4. Jelaskan apa saja kewajiban kerja sama faktor dengan klien ?
5. Sebutkan jenis-jenis anjak piutang
6. Jelaskan struktur organisasi dari anjak piutang ?
3. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari anjak piutang
2. Mengatahui manfaat dari anjak piutang
3. Mengetahui mekanisme faktoring
4. Mengetahui kewajiban kerja sama faktor dengan klien
5. Mengethui jenis-jenis anjak piutang
6. Mengetahui struktur organisasi dari anjak piutang
BAB II
PEMBAHASAN
Anjak piutang ini merupakan salah satu strategi bagi perusahaan di dalam
manajemen dan administrasi perdagangan. Sebagai contoh, suatu perusahaan dapat
melakukan usaha peningkatan penjualan dengan memberikan beberapa konsekuensi antara
lain timbul proses penagihan, piutang tertunda/tidak terbayar dan administarsi berkas-berkas
kredit barang/jasa. Semakin tinggi tingkat penjualan akan semakin banyak pula proses
penagihan, piutang tertunda/tidak terbayar dan berkas administarsi sehingga perusahaan
perlu mengalokasikan sumber daya yang ada dengan lebih besar untuk mengelola itu.
Mengingat sumber daya perusahaan yang terbatas tersebut maka perusahaan melakukan
kontrak jasa anjak piutang dengan factor . Kontrak tersebut mengalihkan beban pekerjaan
perusahaan kepada factor. Dengan demikian, perusahaan tidak perlu lagi untuk melakukan
proses penagihan, mengalami piutang tertunda atau piutang tidak terbayar dan melakukan
proses administrasi penjualan karena semua beban pekerjaan tersebut sudah dialihkan
kepada factor.
1. Discount Fee/Charge
Fee ini dibayarkan oleh klien kepada faktor karena faktor memberikan jasa
pembiayan (uang muka) atas piutang yang dibeikan oleh faktor. Discount fee
diperhitungkan sebagai persentase tertentu terhadap besarnya pembiayaan yang
diberikan.
2. Service Fee/Charge
Fee ini dibayarkan oleh klien kepada faktor karena memberikan jasa nonpembiyaan.
Nilainya ditentukan sebesar persentase tertentu dari piutang atas dasar beban kerja
yang akan dilakukan oleh faktor.
Dari sisi customer, manfaat kegiatan anjak piutang yang diperoleh antara lain berupa:
Dalam hal ini, faktor akan melakukan pembiyaan (pembayaran) sejumlah uang yang
disepakati di dalam kontrak kepada klien. Klien akan menerima pembiyaan itu sebagai
bagian dari kontrak yang sudah ditandatangani.
Investigasi Kredit
Faktor harus melakukan investigasi terhadap klien dan juga customer dari
pembiayaan yang akan diberikan. Semakin kredibel, akuntabel dan transparan, faktor
semakin berminat untuk memberikan jasa ini kepada klien karena pembiyaan yang diberikan
akan berpeluang kembali dan menghasilkan keuntungan.
Administarasi Pembukuan
Faktor dapat saja melakukan pencatatan dan membuat pembukuan tentang piutang
yang dialihkan oleh klien kepada faktor. Kegiatan ini tentu saja memerlukan sumber daya
manusia dan sarana serta prasarana pendukung yang memerlukan biaya operasional.
Pengawasan Penagihan
Faktor dapat juga memberikan jasa ini agar proses penagihan dapat berjalan sesuai
prosedur dan berjalan dengan baik dan lancar. Pengawasan ini akan meningkatkan tingkat
penyelasaian pembayaran tagihan sehingga piutang dapat diselasaikan sesuai jadwal yang
telah ditentukan.
Faktor dapat juga memberikan jasa proteksi terhadap suatu risiko kegagalan
penyelasaian piutang. Untuk ini, faktor harus mempunyai strategi baik teknis maupun
keuangan agar risiko kegagalan penagihan piutang dapat diperkecil.
Full-Sevice Factoring
Jenis jasa anjak piutang ini memberikan jasa secara penuh, baik jasa pembiayaan
piutang sampai jasa nonpembiayaan piutang.
Resource Factoring
Jasa anjak piutang ini memberikan semua anjak piutang kecuali jasa proteksi
risiko piutang. Risiko teta berada pada klien.
Bulk Factoring
Anjak piutang jenis ini memberikan jasa pembiayaan dan pemberitahuan saat
jatuh tempo pada customer. Jasa ini tidak memberikan jasa-jasa lain seperti
proteksi risiko piutang, administrasi penjualan dan penagihan.
Maturity Factoring
Anjak piutang jenis ini memberikan jasa terhadap proteksi risiko piutang,
administarsi penjualan, dan penagihan. Proteksi risiko atas piutang diberikan oleh
faktor tanpa melakukan pembiayaan atau pemberian uang muka atas pelunasan
piutang.
Agency Factoring
Jenis anjak piutang ini faktor memberikan semua jasa anjak piutang kecuali jasa
penagihan. Penagihan tetap dilakukan oleh klien.
Invoice Discounting
Pada anjank piutang jenis ini, faktor hanya memberikan jasa pembiayaan jasa
saja. Jasa nonpembiayaan tidak diberikan oleh faktor kepada klien.
Disclosed Factoring
Undisclosed Factoring
Jenis anjak piutang ini tidak melibatkan customer. Dalam hal ini, proses
pengalihan piutang dari klien kepada faktor tidak diketahui customer. Kondisi
ini memberikan konsekuensi kepada customer untuk tetap membayar tagihan
kepada klien dan tidak kepada faktor.
Pada jenis anjak piutang ini, faktor akan memberikan pembiayaan dengan
nilai tertentu terhadap piutang/faktur tagihan yang diserahkan oleh klien.
Pada saat jatuh tempo, customer sama sekali tidak menyelasaikan
kewajibannya maka klien harus mengembalikan pembiayaan tersebut kepada
faktor. Pada keadaan demikian, risiko piutang tidak tertagih berada pada klien
sepenuhnya sedangkan risiko tersebut akan mendapatkan fee tertentu sesuai
dengan kesepakatan yang sudah disetujui antara faktor dengan klien.
Jenis anjak piutang ini hampir sama dengan with recourse factoring.
Perbedaan terjadi pada saat jath tempo utang dari customer. Pada saat itu,
klien tidak mempunyai kewajiban untuk mengembalikan pembiayaan yang
sudah diberikan oleh faktor. Kondisi ini menimbulkan risiko kerugian sebesar
pembiayaan yang diberikan faktor kepada klien sedangkan klien hanya
menanggung risiko kerugian antara nilai tagihan dengan pembiayaan yang
diberikan oleh faktor.
4. Berdasarkan Wilayah
Jenis-jenis anjak piutang berdasarkan wilayah terbagi menjadi 2 yaitu :
Domestic Factoring
Domestic Factoring adalah jasa anjak piutang yang berlokasi dalam sebuah
negara dan mempunyai peraturan/hukum tata negara yang khusus di negara
tersebut. Anjak piutang ini hanya mengguanakn satu faktor saja yaitu :
International Factoring
Pada interntional factoring, posisi dari masing-masing pihak ada yang berada
dalam negara lain dengan peraturan hukum yang berbeda pula. Faktor yang
melayani jasa ini harus mempunyai cabang di negara lokasi customer dan
supplier. Jika faktor berada pada negara yang sama dengan supplier maka
faktor ini disebut sebagai export factor dan jika faktor berada di negara
customer maka faktor ini disebut sebagai import factor.
a) Divisi Kredit
Divisi ini bertugas menganalisis kinerja klien termasuk tingkat kualitas piutang yang
akan diberikan pembiayaan.
b) Divisi Invoicing
Divisi ini merupakan divisi yang melakukan administrasi dokumen piutang.
Administrasi ini penting agar dapat digunakan untuk perhitungan biaya, diskonto
atau bunga dan waktu jatuh trmpo secara cepat dan tepat.
c) Divisi Adjustment
Divisi ini bertugas melakukan administrasi dan koordinasi terhadap perusahaan-
perusahaan persyaratan perjanjian, jumlah piutang dan hal-hal lain terkait hak dan
kewajiban masing-masing pihak dalam proses anjak piutang.
d) Divisi Penagihan
Divisi ini bertugas untuk melakukan penagihan kepada klien atau customer pada saat
piutang jatuh tempo
e) Divisi Client’s Account
Divisi ini bertugas untuk mencatat seluruh dokumen transaksi klien baik kewajiban
maupun hak klien.
f) Divisi Legal
Divisi ini merupakan divisi yang bertugas memberikan saran dan pertimbangan
hukum terhadap kegiatan-kegiatan perusahaan.
BAB III
PENUTUP
a) Kesimpulan
Anjak Piutang (Factoring) adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian
piutang dagang jangka pendek suatu perusahaan dan pengurusan/manajemen/administrasi
atas piutang tersebut. Di dalam anjak piutang terdapat 3 pihak yang terlibat yaitu factor, klien
dan cutomer. Anjak piutang ini merupakan salah satu strategi bagi perusahaan di dalam
manajemen dan administrasi perdagangan.
b) Saran
Peran dari lembaga anjak piutang sebenarnya sudah cukup baik untuk membantu
likuiditas suatu perusahaan. Akan tetapi alangkah baiknya perusahaan anjak piutang bisa ikut
membantu perusahaan dengan lingkup yang lebih kecil (UMKM). Karena pada dasarnya
perusahaan anjak piutang lebih banyak berfokus pada perusahaan-perusahaan besar.
DAFTAR PUSTAKA