Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANK

Dosen Pengampu : Rosmiati., SE., M.Si

Oleh :
Anggota Kelompok :

1. Jeaneth Noviantika Menno Bire 1923755259


2. Josephin Stevani Unu 1923755260

VII/VII A
AKUNTANSI
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

POLITEKNIK NEGERI KUPANG


TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan penyusunan Makalah Perilaku Organisasi yang berjudul “Komuniksi”
tepat pada waktu.
Makalah Akuntansi ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bank Dan
Lembaga Keuangan Non Bank.
Kami menyadari, bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran dari pembaca sangat kami butuhkan guna kesempurnaan di masa mendatang.
Terakhir, tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam
penyusunan makalah ini, baik secara langsung maupun tidak langsung. Semoga makalah
yang kami susun ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Kupang, 21 September 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1

1. Latar Belakang.........................................................................................................1
2. Rumusan Masalah....................................................................................................1
3. Tujuan......................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................2

A. Pengertian Anjak Piutang........................................................................................2


B. Manfaat Anjak Piutang............................................................................................2
C. Mekanisme Faktoring..............................................................................................4
D. Kerja Sama Faktor Dengan Klien............................................................................4
E. Jenis-Jenis Anjak Piutang........................................................................................5
F. Struktur Organisasi..................................................................................................9

BAB III PENUTUP...........................................................................................................10

a) KESIMPULAN.......................................................................................................10
b) SARAN....................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Asal muasal anjak piutang bermula sejak ditemukan Benua Amerika oleh penjelajah
Eropa. Pedagang-pedagang Eropa mulai mengirimkan barang-barang mereka ke Amerika
dan menggunakan sistem pembayaran kredit. Pada sistem perdagangan tersebut, pedagangan
mengalami kendala karena letak geografis Eropa dan Amerika yang jauh. Hal ini
menyebabkan perusahaan-perusahaan di Eropa mengalami kesulitan di dalam menagih
pembayaran terutama dalam hal transportasi dan waktu. Akhirnya, perusahaan-perusahaan
tersebut mempunyai terobosan baru dengan mendirikan sebuah agensi di Amerika yang
bertugas untuk menagih pembayaran. Sejak saat itulah, jasa anjak dan piutang berkembang
sampai saat ini.

Di Indonesia, jasa anjak piutang juga sudah mulai nerkembang terutama sejak
kebijakan pemerintah untuk mendorong lembaga pembiayaan. Nilai pembiayaan jasa ini
relatif cukup besar walaupun di telinga masyarakat, jasa anjak piutang jarang terdengar.

2. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian dari anjak piutang ?
2. Apa manfaat dari anjak piutang ?
3. Bagaimana mekanisme faktoring ?
4. Jelaskan apa saja kewajiban kerja sama faktor dengan klien ?
5. Sebutkan jenis-jenis anjak piutang
6. Jelaskan struktur organisasi dari anjak piutang ?

3. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari anjak piutang
2. Mengatahui manfaat dari anjak piutang
3. Mengetahui mekanisme faktoring
4. Mengetahui kewajiban kerja sama faktor dengan klien
5. Mengethui jenis-jenis anjak piutang
6. Mengetahui struktur organisasi dari anjak piutang
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Anjak Piutang


Anjak Piutang (Factoring) adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian
piutang dagang jangka pendek suatu perusahaan dan pengurusan/manajemen/administrasi
atas piutang tersebut. Menurut definisi tersebut, di dalam anjak piutang itu terdapat kegiatan
pembelian piutang dagang dan kegiatan pengurusan/manajemen/administrasi terhadap
prsoes penagihan piutang. Jenis piutang yang dibeli adalah piutang jangka pendek. Piutang
jangka panjang dapat saja dibeli namun kurang menarik bagi perusahaan anjak piutang.

Anjak piutang ini merupakan salah satu strategi bagi perusahaan di dalam
manajemen dan administrasi perdagangan. Sebagai contoh, suatu perusahaan dapat
melakukan usaha peningkatan penjualan dengan memberikan beberapa konsekuensi antara
lain timbul proses penagihan, piutang tertunda/tidak terbayar dan administarsi berkas-berkas
kredit barang/jasa. Semakin tinggi tingkat penjualan akan semakin banyak pula proses
penagihan, piutang tertunda/tidak terbayar dan berkas administarsi sehingga perusahaan
perlu mengalokasikan sumber daya yang ada dengan lebih besar untuk mengelola itu.
Mengingat sumber daya perusahaan yang terbatas tersebut maka perusahaan melakukan
kontrak jasa anjak piutang dengan factor . Kontrak tersebut mengalihkan beban pekerjaan
perusahaan kepada factor. Dengan demikian, perusahaan tidak perlu lagi untuk melakukan
proses penagihan, mengalami piutang tertunda atau piutang tidak terbayar dan melakukan
proses administrasi penjualan karena semua beban pekerjaan tersebut sudah dialihkan
kepada factor.

B. Manfaat Anjak Piutang


Manfaat Bagi Klien Dari Sisi Pembiyaan & Sisi Nonpembiyaan
Dari sisi pembiyaan, klien dapat melakukan penjualan secara kredit sehingga
customer yang berpenghasilan rendah dapat juga membeli produk klien selain customer
yang dapat membeli secara tunai dan juga anjak piutang memberikan mafaat pembiyaan
kepada klien pada saat customer belum menyelasaikan ciciln kredit.
Dari sisi non pembiyaan, klien akan semakin mudah melakukan penagihan piutang.
Klien tidak perlu melakukan penagihan-penagihan langsung kepada customer tetapi cukup
menagih kepasa faktor.

Manfaat Bagi Faktor


Manfaat utama yang diterima faktor adalah penerimaan dalam bentuk fee dari pihak
klien. Fee dari klien tersebut terdiri dari beberapa jenis, antara lain :

1. Discount Fee/Charge
Fee ini dibayarkan oleh klien kepada faktor karena faktor memberikan jasa
pembiayan (uang muka) atas piutang yang dibeikan oleh faktor. Discount fee
diperhitungkan sebagai persentase tertentu terhadap besarnya pembiayaan yang
diberikan.

2. Service Fee/Charge
Fee ini dibayarkan oleh klien kepada faktor karena memberikan jasa nonpembiyaan.
Nilainya ditentukan sebesar persentase tertentu dari piutang atas dasar beban kerja
yang akan dilakukan oleh faktor.

Manfaat Bagi Customer

Dari sisi customer, manfaat kegiatan anjak piutang yang diperoleh antara lain berupa:

1. Kesempatan untuk melakukan pembelian dengan cara kredit. Kesempatan ini


lebih menguntungkan bagi pihak customer karena tidak perlu mengeluarkan uang
dalam jumlah besar pada suatu saat tertentu
2. Pelayanan penjualan lebih baik. Customer menjadi lebih tertarik dan senang
berbelanja ke klien serta mendapatkan apresiasi yang tinggi dari klien.
C. Mekanisme Faktoring
Secara umum, mekanisme faktoring dimulai sejak terjadinya transaksi antara klien
dengan customer. Pada transaksi tersebut terjadi piutang pada klien dan terjadi utang pada
customer. Setelah itu, klien akan memberikan berkas dokumen customer kepada faktor
untuk kemudian menagih kepada customer. Proses selanjutnya, customer akan membayar
utang kepada klien melalui faktor dan faktor akan meneruskan kepada klien. Demikan
proses ini berjalan samapi utang customer kepada klien lunas.

D. Kerja Sama Faktor Dengan Klien


Faktor dan klie harus bekerja sama dan terikat pada suatu perjanjian kerja sama. Jika
faktor dan klien sudah sepakat dalam suatu kontrak maka akan terjadi 2 kewajiban bagi
faktor. Kewajiban-kewajiban tersebut adalah :

Melakukan Pembiyaan Terhadap Piutang Yang Dimiliki Oleh Klien

Dalam hal ini, faktor akan melakukan pembiyaan (pembayaran) sejumlah uang yang
disepakati di dalam kontrak kepada klien. Klien akan menerima pembiyaan itu sebagai
bagian dari kontrak yang sudah ditandatangani.

Melakukan Kegiatan Nonpembiayaan Terhadap Piutang

Kegiatan-kegiatan nonpembiayaan yang dapat dilakukan oleh faktor antara lain


adalah sebagai berikut :

Investigasi Kredit

Faktor harus melakukan investigasi terhadap klien dan juga customer dari
pembiayaan yang akan diberikan. Semakin kredibel, akuntabel dan transparan, faktor
semakin berminat untuk memberikan jasa ini kepada klien karena pembiyaan yang diberikan
akan berpeluang kembali dan menghasilkan keuntungan.

Administarasi Pembukuan

Faktor dapat saja melakukan pencatatan dan membuat pembukuan tentang piutang
yang dialihkan oleh klien kepada faktor. Kegiatan ini tentu saja memerlukan sumber daya
manusia dan sarana serta prasarana pendukung yang memerlukan biaya operasional.
Pengawasan Penagihan

Faktor dapat juga memberikan jasa ini agar proses penagihan dapat berjalan sesuai
prosedur dan berjalan dengan baik dan lancar. Pengawasan ini akan meningkatkan tingkat
penyelasaian pembayaran tagihan sehingga piutang dapat diselasaikan sesuai jadwal yang
telah ditentukan.

Proteksi Risiko Kredit

Faktor dapat juga memberikan jasa proteksi terhadap suatu risiko kegagalan
penyelasaian piutang. Untuk ini, faktor harus mempunyai strategi baik teknis maupun
keuangan agar risiko kegagalan penagihan piutang dapat diperkecil.

E. Jenis-Jenis Anjak Piutang


Jenis-jenis anjak piutang dapat dibedakan berdasarkan beberapa kelompok sbb :

1. Berdasarkan Jasa-Jasa Yang Ditawarkan


Berdasarkan jasa-jasa yang ditawarkan oleh faktor maka jenis-jenis anjak piutang
dapat berupa :

Full-Sevice Factoring

Jenis jasa anjak piutang ini memberikan jasa secara penuh, baik jasa pembiayaan
piutang sampai jasa nonpembiayaan piutang.

Resource Factoring

Jasa anjak piutang ini memberikan semua anjak piutang kecuali jasa proteksi
risiko piutang. Risiko teta berada pada klien.

Bulk Factoring

Anjak piutang jenis ini memberikan jasa pembiayaan dan pemberitahuan saat
jatuh tempo pada customer. Jasa ini tidak memberikan jasa-jasa lain seperti
proteksi risiko piutang, administrasi penjualan dan penagihan.
Maturity Factoring

Anjak piutang jenis ini memberikan jasa terhadap proteksi risiko piutang,
administarsi penjualan, dan penagihan. Proteksi risiko atas piutang diberikan oleh
faktor tanpa melakukan pembiayaan atau pemberian uang muka atas pelunasan
piutang.

Agency Factoring

Jenis anjak piutang ini faktor memberikan semua jasa anjak piutang kecuali jasa
penagihan. Penagihan tetap dilakukan oleh klien.

Invoice Discounting

Pada anjank piutang jenis ini, faktor hanya memberikan jasa pembiayaan jasa
saja. Jasa nonpembiayaan tidak diberikan oleh faktor kepada klien.

Secara sederhaa, jenis-jenis anjak piutang yang ditawarkan berdasarkan jenis-jenis


jasa dapat dilihat pada tabel di bawah ini .

Jenis-Jenis Anjak Piutang Berdasarkan Jasa Yang Diberikan

No Jenis Anjak Piutang Pem- Proteksi Pemberi- Administrasi Pena-


biayaan Piutang tahuan Penjualan gihan
kepada
customer
1. Full Service A A A A A
2. Resource Factoring A N A A A
3. Bulk Factoring A N A N N
4. Maturity Factoring N A A A A
5. Agency Factoring A S U S N
6. Invoice Disconting A N N N N
7. Undisclosed Factoring A S N N N
Keterangan :

A = Selalu tersedia; S = Kadang-kadang tersedia; U = Biasanya tersedia; N = Jarang tersedia


2. Berdasarkan Keterlibatan Customer Dalam Perjanjian
Perjanjian kerja sama antara faktor dengan klien dapat melibatkan customer
maupun tidak melibatkan. Atas dasar itu maka jenis anjak piutang dapat dibedakan
sebagai berikut :

Disclosed Factoring

Anjak piutang ini mengharuskan customer untuk mengetahui bahwa


pembayaran tagihan dialihkan dari klien ke faktor. Pemberitahuan dpat
dilakukan oleh klien maupun faktor melalui berbagai komunikasi.

Undisclosed Factoring

Jenis anjak piutang ini tidak melibatkan customer. Dalam hal ini, proses
pengalihan piutang dari klien kepada faktor tidak diketahui customer. Kondisi
ini memberikan konsekuensi kepada customer untuk tetap membayar tagihan
kepada klien dan tidak kepada faktor.

3. Berdasarkan Distribusi Risiko


Kegiatan anjak piutang juga mempunyai risiko. Risiko itu antara lain adalah
tidak terbayarnya pitang oleh customer sehingga menyebabkan faktor dan klien harus
mnanggung risik tersebut. Berdasarkan distribusi risiko, maka jenis anjak piutang
dibedakan menjadi sebagai berikut :

With Recourse Factoring

Pada jenis anjak piutang ini, faktor akan memberikan pembiayaan dengan
nilai tertentu terhadap piutang/faktur tagihan yang diserahkan oleh klien.
Pada saat jatuh tempo, customer sama sekali tidak menyelasaikan
kewajibannya maka klien harus mengembalikan pembiayaan tersebut kepada
faktor. Pada keadaan demikian, risiko piutang tidak tertagih berada pada klien
sepenuhnya sedangkan risiko tersebut akan mendapatkan fee tertentu sesuai
dengan kesepakatan yang sudah disetujui antara faktor dengan klien.

Pada mekanisme ini, terdapat 2 kemungkinana pembayaran dari customer.


Customer dapat melunasi utangnya atau customer dapat tidak melunasi
utangnya. Jika customer melunasi utangnya maka pihak faktor dan klien tidak
menanggung risiko kerugian namun jika customer tidak melunasi utangnya
maka hanya pihak klien yang akan menanggung risiko tersebut.

Without Recourse Factoring

Jenis anjak piutang ini hampir sama dengan with recourse factoring.
Perbedaan terjadi pada saat jath tempo utang dari customer. Pada saat itu,
klien tidak mempunyai kewajiban untuk mengembalikan pembiayaan yang
sudah diberikan oleh faktor. Kondisi ini menimbulkan risiko kerugian sebesar
pembiayaan yang diberikan faktor kepada klien sedangkan klien hanya
menanggung risiko kerugian antara nilai tagihan dengan pembiayaan yang
diberikan oleh faktor.

4. Berdasarkan Wilayah
Jenis-jenis anjak piutang berdasarkan wilayah terbagi menjadi 2 yaitu :
Domestic Factoring
Domestic Factoring adalah jasa anjak piutang yang berlokasi dalam sebuah
negara dan mempunyai peraturan/hukum tata negara yang khusus di negara
tersebut. Anjak piutang ini hanya mengguanakn satu faktor saja yaitu :
International Factoring
Pada interntional factoring, posisi dari masing-masing pihak ada yang berada
dalam negara lain dengan peraturan hukum yang berbeda pula. Faktor yang
melayani jasa ini harus mempunyai cabang di negara lokasi customer dan
supplier. Jika faktor berada pada negara yang sama dengan supplier maka
faktor ini disebut sebagai export factor dan jika faktor berada di negara
customer maka faktor ini disebut sebagai import factor.

5. Berdasarkan Tipe Tagihan Atau Piutang


Hal ini adalah proses penagihan piutang biasa namun ada pula proses
penagihan piutang yang menggunakan bantuan pihak ketiga. Pihak ketiga
tersebut biaanya adalah bank. Proses penagihan piutang dengan
menggunakan pihak ketiga ini dikenal dengan anjak piutang dengan promes.
Pada anjak piutang dengan promes ini, bukti piutang dikonversi menajdi
promes dan didiskontokan ke pihak bank.
F. Struktur Organisasi
Untuk sebuah perusahaan anjak piutang, selain jajaran direktur, beberapa divisi yang
biasanya ada adalah sebagai berikut :

a) Divisi Kredit
Divisi ini bertugas menganalisis kinerja klien termasuk tingkat kualitas piutang yang
akan diberikan pembiayaan.
b) Divisi Invoicing
Divisi ini merupakan divisi yang melakukan administrasi dokumen piutang.
Administrasi ini penting agar dapat digunakan untuk perhitungan biaya, diskonto
atau bunga dan waktu jatuh trmpo secara cepat dan tepat.
c) Divisi Adjustment
Divisi ini bertugas melakukan administrasi dan koordinasi terhadap perusahaan-
perusahaan persyaratan perjanjian, jumlah piutang dan hal-hal lain terkait hak dan
kewajiban masing-masing pihak dalam proses anjak piutang.
d) Divisi Penagihan
Divisi ini bertugas untuk melakukan penagihan kepada klien atau customer pada saat
piutang jatuh tempo
e) Divisi Client’s Account
Divisi ini bertugas untuk mencatat seluruh dokumen transaksi klien baik kewajiban
maupun hak klien.
f) Divisi Legal
Divisi ini merupakan divisi yang bertugas memberikan saran dan pertimbangan
hukum terhadap kegiatan-kegiatan perusahaan.
BAB III

PENUTUP

a) Kesimpulan
Anjak Piutang (Factoring) adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian
piutang dagang jangka pendek suatu perusahaan dan pengurusan/manajemen/administrasi
atas piutang tersebut. Di dalam anjak piutang terdapat 3 pihak yang terlibat yaitu factor, klien
dan cutomer. Anjak piutang ini merupakan salah satu strategi bagi perusahaan di dalam
manajemen dan administrasi perdagangan.

b) Saran
Peran dari lembaga anjak piutang sebenarnya sudah cukup baik untuk membantu
likuiditas suatu perusahaan. Akan tetapi alangkah baiknya perusahaan anjak piutang bisa ikut
membantu perusahaan dengan lingkup yang lebih kecil (UMKM). Karena pada dasarnya
perusahaan anjak piutang lebih banyak berfokus pada perusahaan-perusahaan besar.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai