Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH MANAJEMEN ASET

“PENGGUNAAN ASET”
Dosen Pengampu : Jenny S. Sir, SE,.MSA

Oleh :
Anggota Kelompok :

1. Ananda Martha Teti Nappoe 1923755240


2. Edgard Alexander Boski Betang 1923755251
3. Jeaneth Noviantika Menno Bire 1923755259
4. Maria Putri Aleta Lydiani Wuwur 1923755263
5. Melianus Miru Leyn 1923755266

VI A
AKUNTANSI
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

POLITEKNIK NEGERI KUPANG


TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan penyusunan Makalah Manajemen Aset yang berjudul “Penggunaan
Aset” tepat waktu. Makalah Akuntansi ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Aset.
Kami menyadari, bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran dari pembaca sangat kami butuhkan guna kesempurnaan di masa mendatang.
Terakhir, tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam
penyusunan makalah ini, baik secara langsung maupun tidak langsung. Semoga makalah yang
kami susun ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Kupang, 08 Mei 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................
1. Latar Belakang.........................................................................................................
2. Rumusan Masalah....................................................................................................
3. Tujuan......................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................
A. Kondisi Fisik............................................................................................................
B. Pemanfaatan.............................................................................................................
C. Fungsionalitas..........................................................................................................
D. Kinerja Finansial......................................................................................................

BAB III PENUTUP...........................................................................................................


a) KESIMPULAN.......................................................................................................
b) SARAN....................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Aset adalah semua sumber ekonomi atau nilai suatu kekayaan oleh suatu entitas
tertentu dengan harapan memberikan manfaat ekonomi dan sosial yang dapat diukur dalam
satuan uang, termasuk didalamnya sumber daya non keuangan yang diperlukan untuk
penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena
asalan sejarah dan budaya.

Di dalam sebuah bisnis, setiap harta atau aktiva yang dimiliki bisa dikatakan sebagai
aset. Namun sayangnya, banyak pemilik bisnis yang tidak dapat menjaga asetnya sehingga
bisnis yang mereka jalankan memiliki banyak hambatan dan bahkan mengalami kerugian dan
bangkrut. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui penggunaan aset yang benar dan seberapa
penting hal itu untuk bisnis kita. Aset adalah salah satu faktor yang cukup penting dalam
kesuksesan suatu bisnis.

2. Rumusan Masalah

Bagaimana memastikan penggunaan aset yang efektif dalam organisasi

3. Tujuan

Mengetahui penggunaan aset yang baik dan efektif dalam organisasi


BAB II
PEMBAHASAN

Organisasi harus menyusun mekanisme akuntabilitas yang efektif yang memastikan


penggunaan dan pemeliharaan berkelanjutan atas aset masih relevan dengan kebutuhan
penyediaan pelayanan dan standar pelayanan seperti yang dijelaskan di dalam rencana
pengadaan.

Untuk memastikan penggunaan aset yang efektif, adalah penting bagi manajer program
untuk bertanggung jawab terhadap biaya dari penggunaan aset dalam program penyediaan
pelayanan dan kinerja aset tersebut dalam pencapaian tujuan program penyediaan pelayanan.

Entitas harus menyusun dan memelihara proses manajemen guna secara rutin
memantau dan menilai aset-aset yang berada di bawah kendali mereka. Melindungi potensi
pemberian pelayanan dan mengarahkan perhatian pada kesehatan dan keselamatan merupakan
prioritas pada waktu pembuatan keputusan tentang penggunaan dan pemeliharaan aset.
Merupakan hal yang sangat penting bahwa kinerja aset di-review dan dievaluasi secara
memadai guna meyakinkan bahwa hasil (outcomes) yang diharapkan telah tercapai. Hasil dari
berbagai penentuan kinerja aset perlu dilaporkan kepada manajemen untuk:

 Mengidentifikasi berbagai tindakan yang akan diambil; dan

 Memenuhi ketentuan pelaporan pemerintah.

Terdapat beberapa ukuran yang digunakan untuk menentukan kinerja aset, yaitu
kondisi fisik aset, pemanfaatan aset, fungsionalitas aset, dan kinerja finansial aset. Ukuran-
ukuran ini diuraikan dibawah ini.

A. Kondisi Fisik

Suatu aset harus dapat digunakan secara aman dan efektif. Hal ini berarti bahwa aset
perlu dipelihara agar berada dalam kondisi yang memadai untuk digunakan sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan dan memenuhi standar kesehatan dan keamanan yang relevan.
Apabila aset tersebut tidak mengalami masalah, maka kemampuan aset untuk memberikan
pelayanan akan sesuai dengan standar yang disyaratkan.
Penilaian yang memadai atas kondisi aset akan meliputi:

 Penyusunan kondisi yang disyaratkan atas suatu aset relatif terhadap kebutuhan
pemberian pelayanan dan nilai dari aset tersebut (kriteria hendaknya mencakup
keterkaitannya dengan efisiensi operasional, keamanan dan kesehatan publik,
keramahan lingkungan);

 Pemeriksaan aset dan membandingkan kondisinya dengan kondisi yang


dipersyaratkan;

 Perencanaan kondisi aset di masa mendatang.

Penilaian terhadap kondisi aset memberikan input yang bermanfaat bagi kepatuhan
terhadap peraturan dan perencanaan pemeliharaan aset.

B. Pemanfaatan

Pemanfaatan aset merupakan ukuran seberapa intensif suatu aset digunakan untuk
memenuhi tujuan pemberian pelayanan, sehubungan dengan potensi kapasitas aset.

Untuk menilai pemanfaatan, kriteria dan pembanding (benchmark) yang sesuai dengan
pelayanan yang sedang diberikan dan jenis aset yang sedang dipertimbangkan perlu ditetapkan
pertama kali. Kriteria-kriteria tadi hendaknya memperhatikan:

 Nilai dari unit potensi manfaat/pelayanan aset yang sedang digunakan relatif
terhadap unit manfaat/pelayanan yang sekarang diberikan (misalnya manfaat
ekonomi di masa depan dari suatu perguruan tinggi relatif terhadap jumlah
mahasiswa yang mendaftar).

 Ukuran fisik dari kapasitas aset relatif terhadap unit manfaat/pelayanan yang
sedang diberikan (misalnya luas lantai per mahasiswa relatif terhadap jumlah jam
kelas yang digunakan per mahasiswa yang mendaftar).

 Penggunaan suatu aset relatif terhadap ketersediaan optimal dari jenis aset tersebut
(misalnya jumlah jam pemakaian komputer relatif terhadap jumlah jam operasional
yang tersedia pada komputer utama/mainframe).
Kriteria pemanfaatan hendaknya didasarkan pada data praktik terbaik (best practice)
yang merupakan hasil analisis yang dilakukan baik oleh entitas ataupun siapapun disektor
swasta dan publik.

Aset-aset yang sudah tidak bermanfaat harus diidentifikasi, dan disertai alasannya. Hal
ini dapat berupa, sebagai contoh, aset-aset yang sudah tidak efektif dalam melakukan
aktivitas-aktivitas yang disyaratkan bagi aset tersebut atau yang lebih rendah dari kondisi
optimalnya. Hal ini juga berarti bahwa kebutuhan pelayanan yang diberikan atau didukung
oleh aset tersebut telah berkurang. Contoh dibawah ini mengilustrasikan alasan
ketidakhematan aset:

 Keterbatasan fisik, seperti ketiadaan lampu saat penggunaan dimalam hari;

 Keusangan teknologi;

 Keterbatasan manajemen, seperti jam kerja petugas keamanan.

Tindakan hendaknya diambil baik itu untuk memperbaiki pemanfatan aset ataupun
untuk menyebarnya kembali (kebutuhan pemberian pelayanan dapat dipenuhi dengan sarana
alternatif).

Tindakan hendaknya diambil baik itu untuk memperbaiki pemanfatan aset ataupun
untuk menyebarnya kembali (kebutuhan pemberian pelayanan dapat dipenuhi dengan sarana
alternatif).

Ketika pemanfaatan aset rendah, entitas harus mempertimbangkan apakah biaya


pemilikan aset melebihi biaya pentransferan pelayanan yang diberikan aset tersebut, dan
apakah terdapat cara lain yeng lebih ekonomis untuk pemberian pelayanan. Penggunaan
alternatif atau tambahan dari suatu aset juga harus dipertimbangkan. Pemanfaatan dari setiap
aset hendaknya ditinjau ulang (review) setiap tahun.
C. Fungsionalitas
Fungsionalitas dari suatu aset merupakan ukuran efektivitas dari suatu aset dalam
mendukung aktivitas yang akan dilakukan. Untuk memantau dan menilai fungsionalitas,
entitas harus menenentukan:
 Peranan yang dimainkan aset pencapaian hasil dari pemberian pelayanan; dan
 Karakter fungsional yang disyaratkan dari suatu aset untuk mendukung aktivitas
tertentu (persyaratan fungsional yang dibuat bagi aset-aset yang dibangun).

Fungsionalitas suatu aset hendaknya ditinjau ulang secara rutin. Hal ini akan
memungkinkan untuk mengidentifikasi pengaruh signifikan atas pelayanan. Hal ini juga akan
memungkinkan adanya perubahan berkala yang dibuat untuk memperbaiki pemberian
pelayanan dan standar fungsional. Lebih lanjut, hasil dari review secara rutin atas
kemampuan aset digunakan dalam penyusunan strategi aset.

D. Kinerja Finansial
Kinerja finansial dari suatu aset harus dievaluasi untuk menentukan apakah aset
tersebut dapat memberikan pelayanan yang sehat secara ekonomis ataukah tidak. Untuk
melakukan hal tersebut, entitas perlu untuk memantau dan menilai:
 Beban operasi (operating expenses);
 Arus kas saat ini dan proyeksinya, termasuk pengeluaran modal (capital
expenditures).

Informasi-informasi ini selanjutnya diperlukan untuk menentukan pengembalian


ekonomis saat ini dan proyeksinya dari suatu aset. Analisis arus kas didiskontokan
(Discounted Cash Flow) dapat digunakan untuk memberikan ukuran dari Nilai Sekarang
Bersih (Net Present Value) dan Tingkat Pengembalian Internal (Internal Rate of Return-IRR)
untuk suatu aset.
Aspek penting lainnya dari kinerja finansial aset adalah pemeliharaan ekuitas/modal.
Ukuran ini memberikan dasar untuk mengevaluasi kinerja aset dan entitas. Hal ini juga
merupakan pertimbangan utama dalam penyusunan pendekatan untuk menentukan penentuan
harga (pricing) dan pendapatan.

1.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Organisasi harus menyusun mekanisme akuntabilitas yang efektif yang memastikan


penggunaan dan pemeliharaan berkelanjutan atas aset masih relevan dengan kebutuhan
penyediaan pelayanan dan standar pelayanan seperti yang dijelaskan di dalam rencana
pengadaan.

Entitas harus menyusun dan memelihara proses manajemen guna secara rutin
memantau dan menilai aset-aset yang berada di bawah kendali mereka. Melindungi potensi
pemberian pelayanan dan mengarahkan perhatian pada kesehatan dan keselamatan
merupakan prioritas pada waktu pembuatan keputusan tentang penggunaan dan pemeliharaan
aset. Merupakan hal yang sangat penting bahwa kinerja aset direview dan dievaluasi secara
memadai guna meyakinkan bahwa hasil (outcomes) yang diharapkan telah tercapai.

B. Saran

Setelah disusunnya makalah mengenai Penggunaan Aset, diharapkan dapat


menambah wawasan pembaca khususnya dimata kuliah Teori Akuntansi. Begitu juga
alangkah baiknya apabila kita mencari sumber referensi lebih banyak dari berbagai sumber
sehingga ilmu dan wawasan yang kita dapatkan semakin luas.
DAFTAR PUSTAKA

https://biargaterkenalaja.files.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai