Anda di halaman 1dari 17

ARTIKEL ILMIAH

Penerapan Sistem Informasi Akuntansi dan Standar Akuntansi


Pemerintahan terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah
(Studi : Kantor BP3TKI Pontianak )

PERDHIANSYAH
B2092151009

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2016
Penerapan Sistem Informasi Akuntansi dan Standar Akuntansi
Pemerintahan terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah
(Studi : Kantor BP3TKI Pontianak )

Perdhiansyah
Magister Akuntansi,Universitas Tanjungpura
Jl. Parit H.Husin 1 Gg.Sejahtera No.89, Pontianak
eMail: ferdhybimaska@yahoo.com

ABSTRACT

This research aims to determine and analyze the effects of the implementation of accounting
information system and goverment accounting standards partially on the quality of financial
statements in the Office of BP3TKI Pontianak, as well as the effects of the implementation of
accounting information system and goverment accounting standards simultaneously on the
financial statements in the Office of BP3TKI Pontianak. Test results of simultaneous
regression with F test and partially with t-test showed that the application of accounting
information systems and goverment accounting standards had a significant effect on the
quality of financial statements.

Keywords: accounting information system, goverment accounting standards

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh penerapan sistem
informasi akuntansi dan standar akuntansi pemerintah secara parsial terhadap kualitas laporan
keuangan di Kantor BP3TKI Pontianak, serta pengaruh penerapan sistem informasi akuntansi
dan standar akuntansi pemerintahan secara simultan terhadap laporan keuangan di Kantor
BP3TKI Pontianak. Hasil pengujian regresi secara simultan dengan uji F maupun secara
parsial dengan uji t, memperlihatkan bahwa penerapan sistem informasi akuntansi dan
standar akuntansi pemerintahan berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas laporan
keuangan.

Kata Kunci : sistem informasi akuntansi, standar akuntansi pemerintahan


PENDAHULUAN
Perkembangan akuntansi sektor publik, khususnya di Indonesia semakin pesat dengan
adanya Era Reformasi dalam pelaksanaan kebijakan pemerintahan, Otonomi Daerah dan
Desentralisasi Fiskal yang menitik beratkan pada Pemerintah Daerah. Selain itu, maraknya
globalisasi yang menuntut daya saing di setiap negara juga menuntut daya saing di setiap
Pemerintah Daerah, dimana daya saing Pemerintah Daerah ini diharapkan akan mampu
tercapai melalui peningkatan kemandirian pemerintahan.
Dengan bergulirnya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 yang diperbaharui dengan
Undang-Undang No. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan
Daerah, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana telah di ubah
dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 233/PMK.05/2007 tentang perubahan atas
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat, merupakan payung hukum pemerintah pusat yang
antara lain BNP2TKI dalam menunjang pola-pola aplikasi pertanggungjawaban keuangan
negara, yang sangat terkait dengan reformasi regulasi keuangan negara.
Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI)
Pontianak merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Badan Nasional
Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) dimana sebelumnya
bernama Balai Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (BP2TKI) yang merupakan
unit pelaksana teknis dari Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Balai Pelayanan
Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) dibentuk sesuai dengan
peraturan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia
Nomor : KEP. 333 / KA / XII / 2007 dimana terbentuknya setelah Badan Nasional
Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) berdiri berdasarkan
Peraturan Presiden Nomor 81 tahun 2006. Sistem informasi akuntansi yang digunakan dalam
penyusunan dan pengolahan data untuk laporan keuangan yaitu RKA-KL, Simak BMN, SAS
(Sistem Aplikasi Satker), SAIBA (Sistem Akuntansi Berbasis Akrual).
Menurut Opini yang diberikan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), BNP2TKI
mendapatkan opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) meski ada sedikit penurun pada tahun
2013 yaitu mendapat opini WTP-DPP (Wajar Tanpa Pengencualian Dengan Paragraf
Penjelas), Opini WTP-DPP dikeluarkan karena dalam keadaan tertentu auditor harus
menambahkan suatu paragraf penjelasan dalam laporan audit, meskipun tidak mempengaruhi
pendapat wajar tanpa pengecualian atas laporannya. Ada beberapa keadaan yang
menyebabkan ditambahkannya paragraf penjelasan. keadaan itu, misalnya, adanya ketidak
konsistenan penerapan prinsip akuntansi, adanya keraguan tentang kelangsungan hidup
lembaga pengelola keuangan. Selain itu, bisa juga karena auditor setuju dengan suatu
penyimpangan dari prinsip akuntansi yang dikeluarkan oleh dewan standar akuntansi
keuangan atau adanya penekanan atas suatu hal,dan bisa juga karena laporan audit yang
melibatkan auditor lain.

METODE
Penelitian ini dilakukan di salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Pelayanan
Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia, metode penelitian yang digunakan
berlandaskan pada filsafat positivisme. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini
adalah Pegawai Kantor BP3TKI Pontianak Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
dilakukan dengan teknik Purposive sampling. Sampel yang diambil 31 responden yang
berasal dari Pegawai Negeri Sipil dan Honorer Kantor BP3TKI Pontianak yang mempunyai
tugas pokok dan fungsi dalam bidang Perencanaan, Penatausahaan, dan Pengelola Keuangan.
Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan regresi dan kuesioner/angket.
Kuesioner yang telah diisi oleh responden dikuantitatifkan terlebih dahulu sehingga
menghasilkan keluaran – keluaran berupa angka yang selanjutnya dianalisis menggunakan
software SPSS versi 20. Analisis regresi berganda digunakan untuk meramalkan pengaruh
dua atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel terikat, Dalam operasionalisasi variabel
ini semua variabel diukur oleh instrumen pengukur dalam bentuk kuesioner yang memenuhi
pernyataan-pernyataan tipe skala Likert.

HASIL
Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat rata-rata tanggapan responden tertinggi pada item
laporan akuntansi yang disajikan dihasilkan dari sistem informasi yang benar yaitu sebesar
3,23 dan termasuk kategori tinggi. Rata-rata tanggapan responden terendah adalah pada item
telah mendapatkan pelatihan untuk dapat menunjang kemampuan bekerja dibidang akuntansi
yaitu sebesar 2,87 dan termasuk kategori cukup tinggi. Secara keseluruhan dapat disimpulkan
bahwa responden memberikan tanggapan yang netral terhadap keseluruhan item variabel
sistem informasi akuntansi dengan nilai rata-rata 3,06 yang berada pada cukup tinggi.
Tabel 1. Tanggapan Responden Variabel Sistem Informasi Akuntansi
No. Pernyataan STS TS N S SS Mean
Perangkat Keras (Hardware)
1. Pengelola keuangan/ akuntansi telah menggunakan
komputer 2 7 15 7 0 2,87
2. Proses akuntansi dilakukan secara komputerisasi
2 6 10 13 0 3,10
Perangkat Lunak (Software)
3. Pengolahan data transaksi keuangan menggunakan
software yang sesuai dengan Peraturan. 0 9 14 7 1 3,00

Manusia (Brainware)
4. Telah mendapatkan pelatihan untuk dapat menunjang
kemampuan bekerja dibidang akuntansi. 2 8 12 8 1 2,94

5. Memahami materi pelatihan yang diberikan. 0 7 12 12 0 3,16


6. Memiliki pengalaman untuk menjalankan tugas di
2 8 10 10 1 3,00
bidang akuntansi.
Prosedur (Procedure)
7. Menjalankan tugas sesuai dengan fungsi akuntansi 1 5 14 11 0 3,13
yang sesungguhnya.
8. Bekerja berdasarkan pedoman mengenai proses 1 4 18 8 0 3,06
akuntansi yang telah ada.
9. Laporan akuntansi yang disajikan dihasilkan dari
0 6 12 13 0 3,23
sistem informasi yang benar
Terstru
Teknologi Jaringan komunikasi (Communication Network Technology)
10. Pengelola keuangan/akuntansi telah memanfaatkan
jaringan internet diunit kerja sebagai penghubung 1 6 14 9 1 3,10
dalam pengiriman informasi yang dibutuhkan.

Sistem Informasi Akuntansi (X1) 3,06


Sumber : Data Olahan 2016
Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat rata-rata tanggapan responden tertinggi pada item
laporan keuangan disusun/disajikan membantu pengguna laporan keuangan untuk
mengevaluasi pelaksanaan kegiatan suatu entitas pelaporan dalam periode pelaporan untuk
kepentingan masyarakat, serta pada item laporan keuangan disusun/disajikan membantu para
pengguna laporan keuangan dalam mengetahui kecukupan penerimaan pemerintah pada
periode pelaporan untuk membiayai seluruh pengeluaran yang dialokasikan dengan rata-rata
tanggapan sebesar 3,65 dan termasuk kategori tinggi. Rata-rata tanggapan responden terendah
pada item laporan keuangan disusun/disajikan sebagai bentuk pertanggungjawaban
pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan kebijakan untuk mencapai tujuan secara periodik
yaitu sebesar 3,23 dan termasuk kategori cukup tinggi. Secara keseluruhan dapat disimpulkan
bahwa responden memberikan tanggapan setuju terhadap keseluruhan item variabel standar
akuntansi pemerintahan dengan nilai rata-rata 3,44 yang berada pada kategori tinggi.

Tabel 2. Tanggapan Responden Variabel Standar Akuntansi Pemerintahan


Pernyataan STS TS N S SS Mean
Peraturan
No. Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010
1 Laporan keuangan disusun/disajikan sebagai bentuk
pertanggungjawaban pengelolaan sumber daya serta 0 6 12 13 0 3,23
pelaksanaan kebijakan untuk mencapai tujuan secara
periodik
2. Laporan keuangan disusun/disajikan membantu
pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi
0 3 10 13 5 3,65
pelaksanaan kegiatan suatu entitas pelaporan dalam
periode pelaporan untuk kepentingan masyarakat
3. Laporan keuangan disusun/disajikan memberikan
informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada
masyarakat secara menyeluruh atas
3 4 8 11 5 3,35
pertanggungjawaban pemerintah dalam pengelolaan
sumber daya yang ada dan ketaatannya pada peraturan
perundang-undangan.
4. Laporan keuangan disusun/disajikan membantu para
pengguna laporan keuangan dalam mengetahui
kecukupan penerimaan pemerintah pada periode 0 4 9 12 6 3,65
pelaporan untuk membiayai seluruh pengeluaran yang
dialokasikan
5. Laporan keuangan disusun/disajikan dapat menilai
derajat pencapaian pelaksanaan program dan kegiatan 2 2 15 8 4 3,32
pemerintah

Standar Akuntansi Pemerintahan (X2) 3,44


Sumber : Data Olahan 2016
Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat rata-rata tanggapan responden tertinggi pada item
instansi/lembaga tempat bekerja menyajikan laporan keuangan secara lengkap, serta pada
item informasi yang disajikan bebas dari kesalahan yang bersifat material dengan rata-rata
tanggapan sebesar 3,35 dan termasuk kategori cukup tinggi. Rata-rata tanggapan responden
terendah adalah pada item instansi/lembaga tempat bekerja menyelesaikan laporan keuangan
tepat waktu, serta pada item informasi keuangan yang disajikan dapat dibandingkan dengan
laporan keuangan periode sebelumnya dengan rata-rata sebesar 3,00 dan termasuk kategori
cukup tinggi. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa responden memberikan
tanggapan yang netral terhadap keseluruhan item variabel kualitas laporan keuangan dengan
nilai rata-rata 3,19 yang berada pada kategori sangat tinggi.

Tabel 3. Tanggapan terhadap Variabel Kualitas Laporan Keuangan


No. Pernyataan STS TS N S SS Mean
Relevan
1. Laporan keuangan yang dihasilkan memberikan informasi
2 6 10 13 0 3,10
untuk mengoreksi ekspektasi mereka dimasa lalu.
2. Instansi/lembaga tempat bekerja menyelesaikan laporan 0 9 14 7 1 3,00
keuangan tepat waktu.
3. Instansi/lembaga tempat bekerja menyajikan laporan
3 4 8 11 5 3,35
keuangan secara lengkap.
Andal
4. Transaksi yang disajikan tergambar dengan jujur dalam 2 2 15 8 4 3,32
laporan keuangan.
5. Informasi yang disajikan bebas dari kesalahan yang bersifat 2 0 15 13 1 3,35
material.
6. Menyajikan informasi yang diarahkan untuk kebutuhan
umum dan tidak berpihak pada kebutuhan khusus. 1 5 14 11 0 3,13

7. Informasi keuangan,yang dihasilkan dapat diuji. 1 5 14 11 0 3,13


Dapat dibandingkan
8. Informasi keuangan yang disajikan dapat dibandingkan
dengan laporan keuangan periode sebelumnya. 0 9 14 7 1 3,00

Dapat dipahami
9. Informasi keuangan yang disajikan dipahami oleh 2 2 15 8 4 3,32
pengguna.

Kualitas Laporan Keuangan (Y) 3,19


Sumber : Data Olahan 2016

Tabel 4 dapat dilihat hasil uji validitas dengan Pearson’s Product Moment
menunjukkan bahwa seluruh item penelitian memiliki nilai di atas 0,3, dengan demikian
seluruh item yang terdapat pada kuesioner tidak ada yang dibuang dan dapat dipergunakan di
dalam analisis selanjutnya.
Tabel 4. Uji Validitas
Variabel Penelitian Indikator Item-Total Correlation Keterangan
X1_1 0,460 Valid
X1_2 0,717 Valid
X1_3 0,562 Valid
X1_4 0,681 Valid
Sistem Informasi X1_5 0,615 Valid
Akuntansi(X1) X1_6 0,570 Valid
X1_7 0,648 Valid
X1_8 0,539 Valid
X1_9 0.705 Valid
X1_10 0,462 Valid
X2_1 0,577 Valid

Standar Akuntansi X2_2 0,770 Valid


Pemerintahan (X2) X2_3 0,730 Valid
X2_4 0,754 Valid
X2_5 0,597 Valid
Y_1 0,524 Valid
Y_2 0,485 Valid
Y_3 0,465 Valid
Y_4 0,593 Valid
Laporan Keuangan
(Y) Y_5 0,492 Valid
Y_6 0,569 Valid
Y_7 0,569 Valid
Y_8 0,485 Valid
Y_9 0,593 Valid
Sumber : Data Olahan 2016

Suatu konstruk dikatakan reliabel jika memberikan Cronbach Alpha> 0,6.Hasil


pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 5 menunjukkan bahwa
nilai Cronbach Alphadari semua variabel lebih besar dari 0,6. Maka dapat disimpulkan
bahwa keseluruhan variabel dalam penelitian ini adalah reliabel. Dikatakan reliabel atau
handal karena jawaban responden terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu
ke waktu.
Tabel 5. Uji Reliabilitas
Variabel Penelitian Cronbach’s Alpha Keterangan
Sistem Informasi Akuntansi(X1) 0,796 Reliabel
Standar Akuntansi Pemerintahan (X2) 0,712 Reliabel
Laporan Keuangan(Y) 0,672 Reliabel
Sumber : Data Olahan 2016

Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan metode Kolmogrov-smirnov dengan


taraf signifikan 0,05, artinya model penelitian dikatakan berdistribusi normal apabila nilai
signifikansi dari residual lebih besar dari 0,05 atau 5%. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada
Tabel 6. dapat dilihat nilai signifikansi sebesar 0,200 atau lebih besar dari 0,05, jadi dapat
dinyatakan bahwa data dalam penelitian ini berdistribusi normal.

Tabel 6. Uji Normalitas


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
N 31
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std.
2.03032383
Deviation
Most Extreme Absolute .089
Differences Positive .081
Negative -.089
Test Statistic .089
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber : Data Olahan 2016

Test for Linearity dengan taraf signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai
hubungan linier bila signifikansi kurang dari 0,05. Hasil uji linieritas dapat dilihat pada
Tabel 7 menunjukkan bahwa semua variabel yang diuji memiliki nilai signifikansi linearity
kurang dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel memiliki hubungan yang
linier.
Tabel 7. Uji Linieritas
Variabel Penelitian Signifikansi Linearity
Y * X1 0,000
Y * X2 0,000
Sumber : Data Olahan 2016

Uji multikolinieritas dalam penelitian ini menggunakan analisa matrik korelasi antar
variabel independen dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF).
Jika nilai tolerance lebih besar dari 0,10 atau nilai VIF kurang dari 10, hal ini berarti tidak
terjadi multikolinieritas dalam model regresi. nilai VIF masing-masing variabel adalah lebih
kecil dari 10 dan nilai tolerance lebih besar dari 0,10, sehingga dapat disimpulkan bahwa
dalam penelitian ini tidak terjadi multikolinieritas.
Hasil uji heteroskedastisitas menunjukkan bahwa korelasi semua variabel dengan
residual lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi masalah
heteroskedastisitas. Berdasarkan persamaan regresi di atas dapat diketahui bahwa:
1. Nilai konstanta sebesar 0,606, artinya jika Sistem Informasi Akuntansi (X1) dan Standar
Akuntansi Pemerintahan (X2) bernilai 0 (nol) maka Kualitas Laporan Keuangan (Y) akan
bernilai sebesar 0,606.
2. Nilai koefisien regresi Sistem Informasi Akuntansi sebesar 0,580 artinya jika penilaian
terhadap Sistem Informasi Akuntansi meningkat sebesar 1% maka Kualitas Laporan
Keuangan akan naik sebesar 0,580 dengan asumsi Standar Akuntansi Pemerintahan
bernilai tetap.
3. Nilai koefisien regresi Standar Akuntansi Pemerintahan sebesar 0,604 artinya jika
penilaian terhadap Standar Akuntansi Pemerintahan naik sebesar 1% maka Kualitas
Laporan Keuangan akan naik sebesar 0,604 dengan asumsi Sistem Informasi Akuntansi
bernilai tetap.
Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan
model dalam menjelaskan variasi variabel dependen. Nilai R2yang semakin mendekati 1
berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen menunjukkan nilai R2 sebesar 0,785 yang berarti
sistem informasi akuntansi dan standar akuntansi pemerintahan menjelaskan pengaruhnya
terhadap kualitas laporan keuangan adalah sebesar 78,5% sedangkan sisanya sebesar 21,5%
dijelaskan oleh faktor lain di luar model penelitian.
Uji t bertujuan untuk menunjukkan apakah variabel independen secara parsial
berpengaruh terhadap variabel dependen. Dasar pengambilan keputusan adalah jika nilai
probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka secara parsial variabel independen berpengaruh
terhadap variabel dependen.

Tabel 8. Hasil Uji t


Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .606 2.814 .215 .831
X1 .580 .077 .674 7.528 .000
X2 .604 .118 .457 5.104 .000
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Data Olahan 2016
Dari hasil pengujian pada Tabel 8 dapat dijelaskan pengaruh sistem informasi
akuntansi dan standar akuntansi pemerintahan terhadap kualitas laporan keuangan sebagai
berikut:
H1 : Nilai signifikansi sistem informasi akuntansi sebesar 0,000, karena lebih kecil dari
0,05 maka sistem informasi akuntansi berpengaruh signifikan terhadap kualitas
laporan keuangan, artinya hipotesis pertama yaitu sistem informasi akuntansi
berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan diterima.
H2 : Nilai signifikansi standar akuntansi pemerintahan sebesar 0,000, karena lebih kecil
dari 0,05 maka standar akuntansi pemerintahan berpengaruh signifikan terhadap
kualitas laporan keuangan, artinya hipotesis kedua yaitu standar akuntansi
pemerintahan berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan diterima.
Uji F bertujuan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang
dimasukkan ke dalam model secara simultan atau bersama-sama berpengaruh terhadap
variabel dependen. Dasar pengambilan keputusan adalah jika nilai probabilitas lebih kecil
dari 0,05 maka secara bersama-sama variabel independen berpengaruh terhadap variabel
dependen.

Tabel 9. Hasil Uji F


ANOVAa
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 450.721 2 225.360 51.025 .000b
Residual 123.666 28 4.417
Total 574.387 30
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X2, X1
Sumber : Data Olahan 2016

Berdasarkan Tabel 9 dapat dilihat nilai signifikansi sebesar 0,00, karena lebih kecil
dari 0,05 berarti secara bersama-sama sistem informasi akuntansi dan standar akuntansi
pemerintahanber pengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan.
PEMBAHASAN
Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama dapat diketahui bahwa sistem
informasi akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan
kantor BP3TKI Pontianak telah terbukti melalui pengujian, melalui uji-t nilai signifikansi
sistem informasi akuntansi sebesar 0,000, karena lebih kecil dari 0,05. Analisis regresi
persamaan nilai koefisien regresi sistem informasi akuntansi sebesar 0,580 artinya jika
penilaian terhadap sistem informasi akuntansi meningkat sebesar 1% maka kualitas laporan
keuangan akan naik sebesar 0,580, dari distribusi responden pada penerapan sistem informasi
akuntansi dapat dilihat bahwa penilaian respoden tertinggi laporan akuntansi yang disajikan
dihasilkan dari sistem informasi yang benar. Sedangkan distribusi reseponden pada kualitas
laporan keuangan bahwa penilaian responden tertingi instansi/lembaga tempat bekerja
menyajikan laporan keuangan secara lengkap, serta pada item informasi yang disajikan bebas
dari kesalahan yang bersifat material.
Sistem informasi akuntansi yang dilakukan Kantor BP3TKI Pontianak menunjukan
bahwa pengelolaan data berbasis komputerisasi sangant efektif dengan didukung software-
software seperti, SIMAK-BMN untuk mengolah data barang atau aset yang berada di Kantor
BP3TKI Pontianak, RKA-KL untuk mengolah dan merencanakan anggaran tahunan agar
dapat di pertanggung jawabkan sebagai tolak ukur dalam pengambilan keputusan. Software-
software ini berhubungan erat dengan jaringan internet yang dimana semuanya memiliki
jaringan induk yang terhubung pada instansi yang berkaitan. Komponen-komponen dalam
sistem informasi akuntansi yang digunakan sebagian besar telah menunjukan kualitas dan
telah memenuhi standar operasional prosedur sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan.
Penelitian ini memberikan bukti bahwa terdokumentasinya prosedur yang baik akan merekam
seluruh transaksi dan prosedur dengan tepat, sehingga laporan keuangan yang disajikan berisi
informasi yang sangat lengkap dan laporan keuangan yang dihasilkan dapat dimanfaatkan
dengan baik oleh para pengambil keputusan.
Dengan kata lain sistem informasi akuntansi yang dikelola dengan baik akan
berpengaruh pada proses penyusunan, penyajian laporan keuangan kantor BP3TKI Pontianak
untuk mendapatkan kualitas laporan keuangan yang baik. Sejalan dengan apa yang diutarakan
oleh Romney & Steinbar (2009) bahwa sistem informasi akuntansi memiliki kontribusi yang
kuat terhadap kualitas laporan keuangan, terutama dalam proses penyusunan dan penyajian
laporan keuangan yang dihasilkan.
Pengaruh Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Hipotesis yang menyatakan bahwa standar akuntansi pemerintahan berpengaruh
terhadap kualitas laporan keuangan telah terbukti melalui pengujian. Melalui uji-t dengan
tingkat kekeliruan 5% (a = 0.05), diperoleh hasil bahwa hipotesis yang menyatakan standar
akuntansi pemerintahan berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan diterima. Dari
distribusi penilaian responden terhadap standar akuntansi pemerintah dapat dilihat penilaian
responden tertinggi terdapat pada laporan keuangan disusun/disajikan membantu pengguna
laporan keuangan untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan suatu entitas pelaporan dalam
periode pelaporan untuk kepentingan masyarakat, serta pada item laporan keuangan
disusun/disajikan membantu para pengguna laporan keuangan dalam mengetahui kecukupan
penerimaan pemerintah pada periode pelaporan untuk membiayai seluruh pengeluaran yang
dialokasikan, sedangkan distribusi responden tertinggi pada kualitas laporan keuangan
pemerintah pada bahwa penilaian responden tertinggi instansi/lembaga tempat bekerja
menyajikan laporan keuangan secara lengkap, serta pada item informasi yang disajikan bebas
dari kesalahan yang bersifat material.
Penerapan standar akuntansi pemerintahan sesuai PP No. 71 tahun 2010 pada Kantor
BP3TKI Pontianak menunjukkan bahwa dari segi pengakuan, pengukuran, penyajian dan
pengungkapan dalam proses penyusunan laporan keuangan sebagian besar telah di dilakukan
dengan baik. Dengan demikian standar akuntansi pemerintahan merupakan persyaratan yang
mempunyai kekuatan hukum dalam upaya meningkatkan kualitas laporan keuangan
pemerintah.

KESIMPULAN
Dapat disimpulkan dan diuraikan hasil penelitian Sistem informasi akuntansi
berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan kantor BP3TKI Pontianak. Artinya
bahwa sistem informasi akuntansi telah diolah menggunakan fasilitas sarana yang disediakan
oleh kantor BP3TKI Pontianak untuk aplikasi-aplikasi agar memudahkan dalam pengolahan
data untuk mendapatkan kualitas laporan keuangan yang baik.
Standar akuntansi pemerintahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan
keuangan kantor BP3TKI Pontianak. Artinya bahwa standar akuntansi pemerintahan
memiliki peran yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan, dengan
berpedoman pada Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2010 yaitu prinsip-prinsip akuntansi
yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah.
DAFTAR PUSTAKA

Agustinus Mujilan. 2012. Sistem Informasi Akuntansi Edisi 1. WIMA Pers. Madiun.

Azhar Susanto. 2008. Sistem Informasi Akuntansi, Struktur Pengendalian Risiko


Pengembangan. Bandung. Lingga Jaya.

Anonim. 2011. Peranan dan Tujuan Pelaporan Keuangan. http://akuntansi-


pemerintahan.blogspot.co.id/2011/08/peranan-dan-tujuan-pelaporan-keuangan.html
di akses tanggal 20 November 2016

Anonim. 2016. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi. http://dosenit.com/kuliah-it/sistem-


informasi/pengertian-sistem-informasi-akuntansi-menurut-para-ahli di akses tanggal
25 November 2016

Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia. 2016.


https://bp3tkipontianak.wordpress.com/2011/02/21/profil-bp3tki-pontianak/ di akses
tanggal 28 November 2016.

Badan Pemeriksan Keuangan. 2016. Laporan Keuangan Pemerintah Pusat


http://bpk.go.id/lkpp di akses tanggal 25 November 2016.

Bastian, Indra. 2010. Akuntansi Sektor Publik Suatu Pengantar Edisi Ketiga. Erlangga:
Jakarta.

Bodnar H. George dan Hopwood S. William. (2006). Sistem Informasi Akuntansi


(Penerjemah: Julianto Agung Saputra dan Lilis Setiawati, Yogyakarta: Andi).

Bodnar, George H., dan William S. hopwood. (2010). Accounting System Information. Tenth
Edition. Pearson.

Christanti, Rina. 2012. Pengaruh Pengetahuan Akuntansi dan Jiwa Kewirausahaan Terhadap
penggunaan Informasi Akuntansi Dalam Pembuatan Keputusan Investasi.

Davis, Gordon. 1991. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen, Bagian I Pengantar. PT.
Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta.

Deddi Nordiawan. 2007. Akuntansi Sektor Publik. Salemba Empat : Jakarta.


Dewi Andini Yusrawati . 2015. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia dan Penerapan
Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah.
(Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Empat Lawang Sumatera
Selatan). Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi I Vol. 24 No.1 Juni 2015.

Erlina, Rasdianto, 2013, Akuntansi Keuangan Daerah Berbasis Akrual, Penerbit Brama
Ardian.

Fakhri, M. Husein. 2004. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Forum Dosen Akuntansi Sektor Publik.2006. Standar Akuntansi Publik Telaah Kritis PP
No.24 Tahun 2005.Yogyakarta:BPFE.

Fung Jen, Tjhai. 2002. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi
Akuntansi. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Volume IV No. 2.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. Badan Penerbit
UNDIP. Semarang.

Hall, James A, 2007. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Keempat, Buku Satu, diterjemahkan:
Dewi Fitriasari dan Deny Arnos. Salemba Empat: Jakarta.

Muda, Iskandar, dkk. 2014. Human Resources Development and Performance of Government
Provincial Employees : A Study in North Sumatera, Indonesia, Journal of Economics
and Behavioral Studies, Vol. 6, No. 2

James A. Hall. 2001. Sistem informasi akuntansi. Buku satu. Salemba Empat. Jakarta.

Jogiyanto, H.M., 2005, Analisa dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori
dan Praktik Aplikasi Bisnis, Andi, Yogyakarta.

Jones, Frederick L, dan Rama, Dasaratha V. 2006. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta :
Salemba Empat

Krismiaji. 2002. Sistem Informasi Akuntansi, Jilid 1. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

________. 2010. Sistem Informasi Akuntansi edisi ketiga. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Laporan keuangan BP3TKI Pontianak Tahun 2013-2015


Laudon, Kenneth C., & Jane, P. Laudon. (2010). Manajemen Information System:Managing
the Digital Firm. New Jersey: Prentice-Hall.

Luciana, Almilia, dan Irmaya Brilianten, 2007, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Sistem Informasi Akuntansi pada Bank Umum Pemerintah di Wilayah Surabaya dan
Sidoarjo.

Mahmudi. (2011). Manajemen Keuangan Daerah. Jakarta: Erlangga.

Mulyadi. 2008. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Nugraeni dan M. Budiantara. 2015. Pengaruh Standar Akuntansi Pemerintah Terhadap


Kualitas Laporan Keuangan dan Implikasinya Terhadap Akuntabilitas Kinerja. Jurnal
Dinamika Ekonomi & Bisnis.Vol. 12 No. 1, Maret 2015.

Nugraheni, Purwaniati dan Subaweh, Imam, 2008. ”Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintahan Terhadap Kualitas Laporan Keuangan”, Jurnal Ekonomi Bisnis, No. 1
Vol. 13, April 2008, hal 48-58.

Nurlan Darise. 2008. Akuntansi Keuangan Daerah (Akuntansi Sektor Publik). Jakarta:
Indeks.

O’Brien, James. 2006. Introducing To Information System. Jakarta: Salemba Empat.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan


Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Priyatno, Duwi, 2010. Paham Analisis Data Dengan SPSS, Cetakan Pertama, MediaKom,
Yogyakarta.

Romney, Steinbart Cushing. 1997, Accounting System, 7th Edition. USA: Addison Wesley
Publishing Company.

Romney, Marshall B. dan Paul John Steinbart, 2005, Sitem Informasi Akuntansi, Buku Dua,
Edisi ke-9, Jakarta : Salemba Empat.
Romney, Marshall B. dan Paul John Steinbart, 2006, Accounting Information System, 9 th
edition, Yogyakarta : Andi.

Romney, Marshal B., dan Steinbart, Paul John. 2009. Accounting Information Systems. USA:
Cengage Learning.

Juwita, Rukmi. 2013. Pengaruh Implementasi Standar Akuntansi Pemerintahan dan Sistem
Informasi Akuntansi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Bandung : Jurnal
Trikonomika. p. 201-214.

Soegiharto. 2001. Influence Factors Affecting The Performance Of Accounting Information


System. Gajah Mada International Journal of Business Volume III No. 2.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung: Alfabeta.

Susilawati dan Dwi Seftihani Riana. 2014. Standar Akuntansi Pemerintahan Dan Sistem
Pengendalian Intern Sebagai Anteseden Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah. Study & Accounting Research.Vol XI, No. 1 – 2014: 15-32.

Undang-Undang No. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat
dan Daerah.

Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

Vicky Agustiawan Lasoma. 2013. Pengaruh Standar Akuntansi Pemerintah Terhadap


Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Pada Dinas Pendapatan dan
Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Gorontalo Utara. Jurnal
Universitas Negeri Gorontalo.

Widjajanto, Nugroho. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Erlangga: Jakarta.

Wilkinson, Joseph W. 1991. Sistem Akuntansi dan Informasi, terjemahan Agus Maulana,
edisi ke-3, jilid II. Jakarta. Binarupa Aksara.

Wing Wahyu Winarno, (2006), Sistem Informasi Akuntansi, Edisi kedua, UPP STIM YKPN,
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai