Anda di halaman 1dari 24

PAJAK PENJUALAN

ATAS BARANG MEWAH


(PPnBM)

1
Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM)

Merupakan Pajak yang dikenakan selain Pajak


Pertambahan Nilai (PPN) untuk penjualan barang-barang
yang tergolong sebagai barang mewah. PPnBM
merupakan jenis pajak yang merupakan satu paket dalam
Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai. Pajak ini
merupakan pajak yang dikenakan oleh Pemerintah untuk
menjalankan fungsi keseimbangan pembebanan pajak
antara konsumen yang berpenghasilan rendah dan
konsumen berpenghasilan tinggi, serta pengendalian pola
konsumsi atas Barang Kena Pajak (BKP) yang tergolong
mewah.
Tujuan Pengenaan Pajak Penjualan atas
Barang Mewah

Mengapa pemerintah menganggap pemungutan Pajak


Penjualan atas Barang Mewah sangat penting.
Menurut Pasal 5 ayat (1) UU PPN No. 42 Tahun 2009 :
1. Perlu keseimbangan pembebanan pajak antara
konsumen yang berpenghasilan rendah dan
konsumen yang berpenghasilan tinggi;
2. Perlu adanya pengendalian pola konsumsi atas
BKP yang tergolong mewah;
3. Perlu adanya perlindungan terhadap produsen kecil
atau tradisional;
4. Perlu untuk mengamankan penerimaan negara.
Apa Saja Barang yang Dikenakan Pajak?
Pada 1 Maret 2017, Menteri Keuangan Sri Mulyani
Indrawati menandatangani Peraturan Menteri Keuangan
(PMK) Nomor: 35/PMK.010/2017 tentang Jenis Barang
Kena Pajak Yang Tergolong Mewah Selain Kendaraan
Bermotor Yang Dikenai Pajak Penjualan Atas Barang
Mewah. Berdasarkan Pasal 5 Ayat 1 Undang-Undang
PPN, Pajak Penjualan atas Barang Mewah dikenakan
terhadap beberapa barang berikut :
1. Penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) tergolong
mewah dilakukan oleh pengusaha yang menghasilkan
BKP tergolong mewah di dalam daerah pabean dalam
kegiatan usaha atau pekerjaannya.
2. Impor barang kena pajak yang tergolong mewah.
Karakteristik dalam PPnBM:
1. Pengenaan terhadap PPnBM hanya satu kali yaitu
pada saat penyerahan BKP yang tergolong mewah
oleh pengusaha yang menghasilkan atau pada
saat impor.
2. PPnBM tidak dapat dilakukan pengkreditannya
dengan PPN (apabila eksportir mengekspor BKP
yang tergolong mewah, maka PPnBM yang
telah dibayar pada saat perolehan dapat
direstitusi)

5
Batasan suatu barang termasuk BKP yang tergolong
mewah adalah:
1. Bahwa barang tersebut bukan merupakan
barang kebutuhan pokok
2. Barang tersebut dikonsumsi oleh
masyarakat tertentu
3. Pada umumnya barang tersebut dikonsumsi
oleh masyarakat berpenghasilan tinggi
4. Barang tersebut dikonsumsi untuk
menunjukkan status
5. Apabila dikonsumsi dapat merusak kesehatan
dan moral masyarakat, serta menggangu
ketertiban masyarakat, seperti minuman alkohol

6
PPn BM dikenakan atas:
1. Penyerahan BKP yang tergolong mewah yang
dilakukan oleh PKP yg menghasilkan BKP yang
tergolong mewah tersebut di dalam Daerah Pabean
dalam kegiatan usaha/pekerjaannya
2.Impor BKP yang tergolong mewah oleh siapapun
PPnBM merupakan pungutan tambahan disamping
PPN. PPnBM hanya dikenakan 1 kali pada
waktu
penyerhan BKP yang tergolong mewah oleh
pengusaha yang menghasilkan atau pada waktu
impor.
Pengertian umum dari Pajak Masukan tidak dikenal
pada PPnBM, sehingga PPnBM yang telah dibayar
tidak dapat dikreditkan dengan PPnBM yng terutang.
7
TARIF PAJAK PPn BM
1. Tarif PPnBM adalah serendah-rendahnya 10% dan
paling tinggi 75%.
Perbedaan kelompok tarif tersebut didasarkan
pada pengelompokan BKP yang tergolong mewah
yang atas penyerahannya dikenakan juga PPnBM.
Pengelompokan PPnBM ini ditetapkan dengan PP.
2. Atas ekspor BKP yang tergolong mewah dikenakan
pajak dengan tarif 0%.
PPnBM adalah pajak yang dikenakan atas konsumsi
BKP yang tergolong mewah di dalam Daerah
Pabean. BKP yang tergolong mewah yang diekspor
atau dikonsumsi di luar Daerah Pabean, dikenakan
PPnBM 0%. PPnBM yang telah dibayar atas
perolehan BKP yang tergolong mewah yang diekspor
tersebut dapat diminta kembali.
8
Kelompok BKP yang tergolong mewah yang berupa
kendaraan bermotor yang dikenakan PPnBM
dengan tarif sebesar:
1. 10%
a. Kendaraan bermotor untuk pengangkutan 10-15 orang
termasuk pengemudi dengan motor bakar cetus api
atau diesel dengan semua kapasitas isi silinder
b. Kendaraan bermotor untuk pengangkutan kurang dari
10 orang termasuk pengemudi selain sedan&station
wagon, dengan motor bakar cetus api/diesel dengan
sistem 1 gandar penggerak (4x2),dengan kapasitas isi
silinder tidak lebih dari 1500 cc.

9
2. 20%
a. Kendaraan bermotor untuk pengangkutan kurang
dari 10 orang termasuk pengemudi selain
sedan/station wagon,dengan motor bakar nyala
api/nyala kompresi (diesel), dengan sistem 1 gandar
penggerak (4x2), dengan kapasitas isi silinder 1500
cc – 2500 cc.
b. Kendaraan bermotor dengan kabin ganda dalam
bentuk kendaraan bak terbuka/bak tertutup, dengan
penumpang lebih dari 3 orang termasuk pengemudi,
dengan motor bakar cetus api/nyala kompresi
(diesel), dengan sistem 1 gandar penggerak (4x2)
atau 2 gandar penggerak (4x4), dengan semua
kapasitas silinder, dengan massa total tidak lebh dari
5 ton.

10
3. 30%, adalah kendaraan bermotor untuk
pengangkutan kurang dari 10 orang termasuk
pengemudi berupa:
a. Kendaraan bermotor sedan/station wagon dengan
motor bakar cetus api atau diesel dengan semua
kapasitas isi silinder sampai dengan 1500 cc
b. Kendaraan bermotor selaain sedan/station wagon
dengan motor bakar cetus api atau diesel
dengan sistem 2 gandar penggerak (4x4),
dengan kapasitas isi silinder sampai dengan
1500 cc

11
4. 40% adalah kendaraan bermotor untuk
pengangkutan kurang dari 10 orang termasuk
pengemudi berupa:
a. Kendaraan bermotor selain sedan/station wagon
dengan motor bakar cetus api, dengan sistem 1
gardar penggerak (4x2), dengan kapasitas isi
silinder lebih dari 2500 cc – 3000 cc
b. Kendaraan bermotor dengan motor bakar cetus
api berupa sedan/station wagon dan selain
sedan/station wagon dengan sistem 2 gardar (4x4)
dengan kapasitas silinder 1500 cc – 3000 cc
c. Kendaraan bermotor dg motor bakar nyala diesel,
berpa sedan/station wagon dan selain
sedan/station wagon dengan sistem 2 gandar
penggerak (4x4), dengan kapasitas isi silinder
1500 cc – 2500 cc

12
5. 50%, adalah semua jenis kendaraan khusus yang
dibuat untuk golf
6. 60%:
a. Kendaraan bermotor beroda dua dengan kapasitas isi
silinder 250 cc – 500 cc
b. Kendaraan khusus yang dibuat untuk perjalanan di atas
salju, di pantai, di gunung
7. 75%:
a. Kendaraan bermotor untuk pengangkutan
kurang dari 10 orang termasuk pengemudi,
dengan motor cetus api, berupa sedan/station
wagon dan selain sedan/station wagon dengan
sistem 1 gandar penggerak (4x2) atau dengan
sistem 2 gandar penggerak (4x4) dengan
kapasitas isi silinder lebih dari 3000 cc
13
b. Kendaraan bermotor untuk pengangkutan kurang
dari 10 orang termasuk pengemudi, dengan
motor bakar nyala kompresi (diesel), berupa
sedan/station wagon dan selain sedan/station
wagon dengan sistem 1 gandar penggerak (4x2)
atau dengan sistem 2 gandar penggerak (4x4)
dengan kapasitas isi silinder lebih dari 2500 cc
c. Kendaraan bermotor roda 2 dengan kapasitas isi
silinder lebih dari 500 cc
d. Trailer, semi trailer dari tipe caravan, untuk
perumahan atau kemah

14
Kelompok BKP yang tergolong mewah selain
kendaraan bermotor yang dikenakan PPn BM
dengan tarif :
1. 10%:
a. Kelompok kepala susu yang diasamkan
b. Kelompok air buah dan air sayuran
c. Kelompok minuman yang tidak mengandung alkohol
d. Kelompok produk kecantikan untuk pemeliharaan kulit,
tangan, kaki, rambut yang dikemas
e. Kalompok alat rumah tangga, ac, pesawat
pemanas, pesawat penerima televisi
f. Kelompok peralatan olahraga
g. Kelompok mesin pengatur suhu udara
h. Kelompok alat perekam, pesawat penerima siaran
radio
i. Kelompok alat fotografi, sinematografi 15
2. 20%:
a. Kelompok alat rumah tangga, pesawat pendingin,
pesawat pemanas, selain dalam kelompok 1 (10%)
b. Kelompok hunian mewah (rumah
mewah,apartemen, kondominium, town house)
c. Kelompok pesawat penerima siaran televisi, antena
serta reflektor antena, selain dalam kelompok 1
(10%)
d. Kelompok mesin pengatur suhu udara, mesin
pencuci piring, mesin pengering, pesawat
elektromagnetik, instrumen musik
e. Kelompok wangi-wangian
f. Kelompok permadani tertentu selain yang terbuat
dari serabut kelapa (coir), sutera, wool, bulu hewan
halus

16
3. 30%:
a. Kelompok kapal / kendaraan air lainnya, sampan dan
kano, kecuali untuk keperluan negara/angkutan umum
b. Kelompok peralatan dan perlengkapan olahraga,selain
yang disebut dalam kelompok 1 (10%)
4. 40%
c. Kelompok minuman tertentu yang mengandung
alkohol
b. Kelompok barang yang sebagian/seluruhnya terbuat
dari kulit/kulit tiruan
c. Kelompok permadani tertentu yang terbuat dari
sutera/wool
d. Kelompok barang kaca dari kristal timah hitam dan
jenis yang digunakan untuk
meja(dapur,rias,kantor,dekorasi) dalam ruangan

17
e. Kelompok barang-barang yang sebagian/seluruhnya terbuat
dari logam mulia
f. Kelompok kapal/kendaraan air lainnya,sampan,kano, selain
yang disebut dalam kelompok 3 (30%), kecuali untuk
keperluan negara/angkutan umum
g. Kelompok balon udara, pesawat udara lainnya tanpa tenaga
penggerak
h. Kelompok peluru senjata api, kecuali untuk keperluan
negara
i. Kelompok jenis alas kaki
j. Kelompok alat makan,alat dapur,barang rumah tangga
lainnya dan barang rias
k. Kelompok barang-barang perabot rumah tangga dan
kantor
l. Kelompok barang yang terbuat dari porselen, keramik
m. Kelompok barang yang sebagian/seluruhnya terbuat
dari 15
5. 50%:
a. Kelompok permadani tertentu yang terbuat dari wool atau
bulu hewan halus
b. Kelompok pesawat udara selain dalam kelompok 4 (40%)
kecuali yang digunakan untuk keperluan negara/angkutan
udara niaga
c. Kelompok peralatan dan perlengkapan olahraga selain
dalam kelompok 1 (10%) dan kelompok 3 (30%)
d. Kelompok senjata api kecuali untuk keperluan negara
6. 75%:
e. Kelompok minuman yang mengandung alkohol selain
dalam kelompok 4 (40%)
f. Kelompok barang yang sebagian/seluruhnya terbuat
dari
batu mulia dan/ mutiara
c. Kelompok kapal pesiar mewah kecuali untuk keperluan
negara/angkutan umum
19
Pengecualian pengenaan PPnBM atas
Kendaraan Bermotor
1. Impor atau penyerahan kendaraan bermotor
berupa kendaraan (ambulan,jenazah,pemadam
kebakaran, tahanan,angkutan umum)
2. Impor atau penyerahan kendaraan yang
Protokoler Kenegaraan; kendaraan dinas atau
kendaraan patroli TNI/Polri
Apabila kendaraan diatas dalam jangka waktu 5 th
sejak impor/perolehannya dipindahtangankan,
maka PPnBM yang terutang yang dibebaskan
wajib dibayar ke kas negara dalam jangka waktu 1
bulan sejak kendaraan tersebut
dipindahtangankan.
Apabila dilanggar, maka Dirjen Pajak akan
menerbitkan SKBKB + sanksi sesuai ketentuan
yang berlaku
20
CARA MENGHITUNG PAJAK
 Cara Menghitung PPnBM

PPnBM Terutang = Tarif PPnBM x DPP

 PPnBM Bukan Kredit Pajak


PPnBM yang sudah dibayar pada waktu
perolehan/ impor BKP yang tergolong mewah,
tidak dapat dikreditkan dengan PPN maupun
dengan PPnBM.
PPnBM hanya dipungut pada tingkat penyerahan
oleh PKP yang menghasilkan BKP yang tergolong
mewah. Sehingga PPnBM bukan merupakan Pajak
Masukan sehingga tidak dapat dikreditkan.
21
Contoh 1:

Harga jual sedan diesel 1800 cc oleh PKP


Produsen                                    = Rp260.000.000,00
PPN (10% X Rp260 juta)            = Rp  26.000.000,00
PPnBM (40% X Rp260 juta)        = Rp104.000.000,00
Total Harga jual termasuk PPN
dan PPnBM          = Rp390.000.000,00
Contoh 2
Bapak Rudi merupakan seorang pengusaha di bidang
produksi film, pada suatu saat beliau membeli sebuah
mobil sport mewah dengan harga Rp900.000.000.
Berdasarkan DPP, mobil tersebut terkena tarif PPnBM
sebesar 40%. Lalu, berapakah nilai uang yang harus
dibayarkan Bapak Rudi untuk membawa masuk mobilnya
ke Indonesia?
PPN = Tarif PPN x (Harga Barang – PPnBM)
PPN = 10% x (Rp900.000.000 – (Rp900.000.000 x 40%))
PPN = 10% x (Rp900.000.000 – 360.000.000)
PPN = 10% x Rp540.000.000 =Rp54.000.0000
Berarti total harga mobil yang harus dibayarkan Bapak
Rudi adalah:
Harga Mobil + PPN + PPnBM = Rp1.314.000.000
Contoh 3
PT Irsyadin Jaya merupakan sebuah perusahaan yang memproduksi
berbagai macam barang elektronik mewah seperti AC dan lemari
pendingin. Barang yang diproduksi di sini termasuk dalam kategori
barang mewah dengan tarif PPnBM sebesar 20%. Pada bulan
Desember tahun 2017, PT Irsyadin Jaya menjual lemari pendingin ke
Toko Ahmad dengan sebanyak 30 unit dengan harga jual per barang
sekitar Rp6.000.000. Lalu, berapakah nilai PPN dan PPnBm yang harus
dipungut dan dibayarkan PT Irsyadin Jaya ke pemerintah?
PPN = Tarif PPN x (harga barang – PPNBM)
PPN = 10% x ((30 x Rp6.000.000) – (harga barang total x 40%))
PPN = 10 % x (Rp180.000.000 – (Rp180.000.000 x 40%))
PPN = 10% x 108.000.000 = Rp10.800.000
Artinya, total pajak yang harus dibayar PT Irsyadin Jaya adalah
Rp10.800.000. Bagaimana rumus dan contoh soal perhitungan PPnBM
di atas? Mudah dipahami, bukan? Setelah memahami PPN dan
PPnBM, pembayaran dan pelaporan pajaknya jadi lebih mudah
dipahami.

Anda mungkin juga menyukai