Anda di halaman 1dari 54

PPnBM

Pajak Penjualan Barang Mewah


Pengertian Dasar & Karakteristik
PPnBM
Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) adalah:
“Pajak yang dikenakan terhadap impor dan penyerahan barang-barang tertentu
yang masuk dalam kategori barang mewah.”

PPnBM dikenakan atas impor dan penyerahan barang mewah yang dilakukan
di dalam negeri (dalam daerah pabean).

Barang Kena Pajak yang tergolong mewah yaitu:


a. Barang yang bukan merupakan barang kebutuhan pokok
b. Barang yang dikonsumsi oleh masyarakat tertentu
c. Barang yang pada umumnya dikonsumsi oleh masyarakat berpenghasilan
tinggi; dan/ atau
d. Barang yang dikonsumsi untuk menunjukkan status.
Pengertian Dasar & Karakteristik
PPnBM
PPnBM atas impor BKP yang tergolong mewah tidak memperhatikan siapa
yang mengimpor BKP tersebut serta tidak memperhatikan apakah impor
tersebut dilakukan secara terus menerus atau hanya sekali.

Selain itu, pengenaan PPnBM terhadap suatu penyerahan BKP yang tergolong
mewah tidak memperhatikan apakah suatu bagian dari BKP tersebut telah
dikenai atau tidak dikenai PPnBM pada transaksi sebelumnya.
Pengertian Dasar & Karakteristik
PPnBM
PPnBM dikenakan hanya 1 (satu) kali pada waktu penyerahan BKP yang
tergolong mewah oleh pengusaha yang menghasilkan atau pada waktu impor
BKP yang tergolong mewah.

Yang termasuk dalam pengertian menghasilkan adalah kegiatan:


a. Merakit
b. Memasak
c. Mencampur
d. Mengemas
e. Membotolkan
Pengertian Dasar & Karakteristik
PPnBM
Atas penyerahan BKP yang tergolong mewah oleh produsen atau importir BKP
yang tergolong mewah, disamping dikenai PPN, dikenai juga PPnBM dengan
pertimbangan bahwa:
a. Perlu keseimbangan pembebanan pajak antara konsumen yang
berpenghasilan rendah dan konsumen yang berpenghasilan tinggi;
b. Perlu adanya pengendalian pola konsumsi atas BKP yang tergolong
mewah;
c. Perlu adanya perlindungan terhadap produsen kecil atau tradisional; dan
d. Perlu untuk mengamankan penerimaan negara.
Pengertian Dasar & Karakteristik
PPnBM
Seperti halnya PPN, PPnBM mempunyai karakteristik sebagai pajak atas
konsumsi dalam negeri, merupakan pajak tidak langsung, dan pajak objektif.

Karakteristik PPnBM (yang membedakannya dengan PPN):


a. PPnBM merupakan pungutan tambahan disamping PPN. Artinya semua
barang yang kena PPnBM pasti dikenakan PPN.
b. PPnBM hanya dikenakan satu kali yaitu saat impor atau saat penyerahan di
dalam negeri (dalam daerah pabean) BKP yang tergolong mewah oleh
pabrikan yang menghasilkannya.
c. PPnBM tidak dapat dikreditkan dengan PPN.
Pengertian Dasar & Karakteristik
PPnBM
Mekanisme PPnBM Penyerahan oleh Pabrikan

PT Pabrikan PT PT Konsumen
Distributor Pengecer
Harga Jual Rp. 100.000.000
PPN 10% Rp. 10.000.000 Harga Jual Rp. 150.000.000 Harga Jual Rp. 200.000.000
PPnBM 20% Rp. 20.000.000 PPN 10% Rp. 15.000.000 PPN 10% Rp. 20.000.000

PT Pabrikan setor ke kas negara PT Distributor setor ke kas negara PT Pengecer setor ke kas negara
PPN 10% Rp. 10.000.000 PPN (PK) Rp. 15.000.000 PPN (PK) Rp. 20.000.000
PPnBM 20% Rp. 20.000.000 PPN (PM) Rp. 10.000.000 PPN (PM) Rp. 15.000.000
Total setoran Rp. 30.000.000 Total setoran Rp. 5.000.000 Total setoran Rp. 5.000.000
Pengertian Dasar & Karakteristik
PPnBM
Mekanisme PPnBM Impor

Penjual di
Luar Negeri

Nilai Impor Rp. 100.000.000


PPN 10% Rp. 10.000.000
PPnBM 20% Rp. 20.000.000

Harga Jual Rp. 150.000.000 Harga Jual Rp. 200.000.000


PPN 10% Rp. 15.000.000 PPN 10% Rp. 20.000.000

PT Importir PT Konsumen
PT Importir setor ke kas negara Distributor
PPN 10% Rp. 10.000.000
PPnBM 20% Rp. 20.000.000
Total setoran Rp. 30.000.000 PT Distributor setor ke kas negara
PPN (PK) Rp. 20.000.000
PPN (PM) Rp. 15.000.000
Total setoran Rp. 5.000.000
Objek PPnBM

Berdasarkan Pasal 8 UU No. 42 Tahun 2009, tarif PPnBM ditetapkan paling


rendah 10% dan paling tinggi 200%.

Sedangkan untuk ekspor BKP yang tergolong mewah dikenai PPnBM dengan
tarif 0%.

Dalam pelaksanaannya, BKP yang tergolong mewah dikelompokkan menjadi


dua, yaitu:
a. BKP yang tergolong mewah berupa kendaraan bermotor (PP Nomor 73
Tahun 2019)
b. BKP yang tergolong mewah selain kendaraan bermotor (PP Nomor 61
Tahun 2020)
Objek PPnBM

BKP yang tergolong mewah berupa


kendaraan bermotor
(PP Nomor 73 Tahun 2019 sebagaimana telah
diubah dengan PP Nomor 74 Tahun 2021)
Objek PPnBM

Beberapa tarif BKP tergolong mewah kendaraan bermotor sebagai berikut:


1. Tarif PPnBM 10%
2. Tarif PPnBM 12%
3. Tarif PPnBM 15%
4. Tarif PPnBM 20%
5. Tarif PPnBM 25%
6. Tarif PPnBM 30%
7. Tarif PPnBM 40%
8. Tarif PPnBM 50%
9. Tarfi PPnBM 60%
10. Tarif PPnBM 70%
11. Tarif PPnBM 95%
Objek PPnBM

1. Tarif PPnBM 10%


Kendaraan bermotor dengan kabin ganda dengan:
a. Kapasitas isi silinder sampai dengan 3.000 (tiga ribu) cc dengan motor
bakar cetus api dengan konsumsi bahan bakar minyak lebih dari 15,5
(lima belas koma lima) kilometer per liter atau tingkat emisi CO2 kurang
dari 150 (seratus lima puluh) gram per kilometer;
b. Kapasitas isi silinder sampai dengan 3.000 (tiga ribu) cc dengan motor
bakar nyala kompresi (diesel atau semi diesel) dengan konsumsi bahan
bakar minyak lebih dari 17,5 (tujuh belas koma lima) kilometer per liter
atau tingkat emisi CO2 kurang dari 150 (seratus lima puluh) gram per
kilometer;
c. Motor listrik dengan seluruh penggerak utamanya menggunakan listrik
dari baterai atau media penyimpanan energi listrik lainnya atau
pembangkit listrik lain secara langsung di kendaraan maupun di luar.
Objek PPnBM

2. Tarif PPnBM 12%


Kendaraan bermotor dengan kabin ganda dengan:
a. Kapasitas isi silinder sampai dengan 3.000 (tiga ribu) cc dengan motor
bakar cetus api dengan konsumsi bahan bakar minyak mulai dari 11,6
(sebelas koma enam) kilometer per liter sampai dengan 15,5 (lima belas
koma lima) kilometer per liter atau tingkat emisi CO2 mulai dari 150
(seratus lima puluh) sampai dengan 200 (dua ratus) gram per kilometer;
b. Kapasitas isi silinder sampai dengan 3.000 (tiga ribu) cc dengan motor
bakar nyala kompresi (diesel atau semi diesel) dengan konsumsi bahan
bakar minyak mulai dari 13,1 (tiga belas koma satu) kilometer per liter
sampai dengan 17,5 (tujuh belas koma lima) kilometer per liter atau
tingkat emisi CO2 mulai dari 150 (seratus lima puluh) sampai dengan
200 (dua ratus) gram per kilometer.
Objek PPnBM

3. Tarif PPnBM 15%


Kendaraan bermotor angkutan orang untuk pengangkutan kurang dari 10
(sepuluh) orang termasuk pengemudi dengan:
a. Kapasitas semua isi silinder sampai dengan 3.000 (tiga ribu) cc, motor
bakar cetus api dengan konsumsi bahan bakar minyak lebih dari 15,5
(lima belas koma lima) kilometer per liter atau tingkat emisi CO2 kurang
dari 150 (seratus lima puluh) gram per kilometer;
b. Kapasitas semua isi silinder sampai dengan 3.000 (tiga ribu) cc, motor
bakar nyala kompresi (diesel atau semi diesel) dengan konsumsi bahan
bakar minyak lebih dari 17,5 (tujuh belas koma lima) kilometer per liter
atau tingkat emisi CO2 kurang dari 150 (seratus lima puluh) gram per
kilometer;
c. Motor listrik dengan seluruh penggerak utamanya menggunakan listrik
dari baterai atau media penyimpanan energi listrik lainnya atau
pembangkit listrik lain secara langsung di kendaraan maupun di luar.
Objek PPnBM

3. Tarif PPnBM 15%


Kendaraan bermotor untuk pengangkutan mulai dari 10 (sepuluh) orang
sampai dengan 15 (lima belas) orang termasuk pengemudi dengan:
a. Kapasitas isi silinder sampai dengan 3.000 (tiga ribu) cc, motor bakar
cetus api dengan konsumsi bahan bakar minyak lebih dari 11,6 (sebelas
koma enam) kilometer per liter atau tingkat emisi CO2 kurang dari 200
(dua ratus) gram per kilometer;
b. Kapasitas isi silinder sampai dengan 3.000 (tiga ribu) cc, motor bakar
nyala kompresi (diesel atau semi diesel) dengan konsumsi bahan bakar
minyak lebih dari 13,1 (tiga belas koma satu) kilometer per liter atau
tingkat emisi CO2 kurang dari 200 (dua ratus) gram per kilometer;
c. Seluruh penggerak utamanya menggunakan listrik dari baterai atau
media penyimpanan energi listrik lainnya atau pembangkit listrik lain
secara langsung di kendaraan maupun di luar.
Objek PPnBM

3. Tarif PPnBM 15%


Kendaraan bermotor dengan kabin ganda untuk kapasitas isi silinder
sampai dengan 3.000 (tiga ribu) cc dengan:
a. Motor bakar cetus api dengan konsumsi bahan bakar minyak kurang
dari 11,6 (sebelas koma enam) kilometer per liter atau tingkat emisi C02
lebih dari 200 (dua ratus) gram per kilometer; atau
b. Motor bakar nyala kompresi (diesel atau semi diesel) dengan konsumsi
bahan bakar minyak kurang dari 13,1 (tiga belas koma satu) kilometer
per liter atau tingkat emisi C02 lebih dari 200 (dua ratus) gram per
kilometer.
Objek PPnBM

4. Tarif PPnBM 15% dengan DPP 20% dari Harga Jual


Kendaraan Bermotor Roda Empat Hemat Energi dan Harga Terjangkau,
dengan:
a. Motor bakar cetus api dengan konsumsi bahan bakar minyak paling
rendah 20 (dua puluh) kilometer per liter atau tingkat emisi CO2 sampai
dengan 120 (seratus dua puluh) gram per kilometer, untuk kapasitas isi
silinder sampai dengan 1.200 (seribu dua ratus) cc; atau
b. Motor bakar nyala kompresi (diesel atau semi diesel) dengan konsumsi
bahan bakar minyak paling rendah 21,8 (dua puluh satu koma delapan)
kilometer per liter atau tingkat emisi CO2 sampai dengan 120 (seratus
dua puluh) gram per kilometer, untuk kapasitas isi silinder sampai
dengan 1.500 (seribu lima ratus) cc.
Objek PPnBM

4. Tarif PPnBM 15% dengan DPP 331/3 % dari Harga Jual


Kendaraan Bermotor yang menggunakan teknologi plug-in hybrid electric
vehicles dengan konsumsi bahan bakar lebih dari 28 (dua puluh delapan)
kilometer per liter atau tingkat emisi CO2 sampai dengan 100 (seratus)
gram per kilometer
Objek PPnBM

5. Tarif PPnBM 15% dengan DPP 40 % dari Harga Jual


Kendaraan Bermotor yang menggunakan teknologi full hybrid untuk
kapasitas isi silinder sampai dengan 3.000 (tiga ribu) cc, dengan:
a. Motor bakar cetus api dengan konsumsi bahan bakar minyak lebih
dari 23 (dua puluh tiga) kilometer per liter atau tingkat emisi C02
kurang dari 100 (seratus) gram per kilometer; atau
b. Motor bakar nyala kompresi (diesel atau semi diesel) dengan konsumsi
bahan bakar minyak lebih dari 26 (dua puluh enam) kilometer per
liter atau tingkat emisi C02 kurang dari 100 (seratus) gram per
kilometer.
Objek PPnBM

6. Tarif PPnBM 15% dengan DPP 462/3 % dari Harga Jual


Kendaraan Bermotor untuk kapasitas isi silinder sampai dengan 3.000 (tiga
ribu) cc, dengan:
a. Motor bakar cetus api dengan konsumsi bahan bakar minyak lebih dari
18,4 (delapan belas koma empat) kilometer per liter sampai dengan 23
(dua puluh tiga) kilometer per liter atau tingkat emisi C02 mulai dari
100 (seratus) gram per kilometer sampai dengan 125 (seratus dua puluh
lima) gram per kilometer; atau
b. Motor bakar nyala kompresi (diesel atau semi diesel) dengan konsumsi
bahan bakar minyak lebih dari 20 (dua puluh kilometer per liter sampai
dengan 26 (dua puluh enam) kilometer per liter atau tingkat emisi C02
mulai dari 100 (seratus) gram per kilometer sampai dengan 125 (seratus
dua puluh lima) gram per kilometer.
Objek PPnBM

7. Tarif PPnBM 15% dengan DPP 531/3 % dari Harga Jual


Kendaraan Bermotor yang menggunakan teknologi full hybrid untuk
kapasitas isi silinder sampai dengan 3.000 (tiga ribu) cc, dengan:
a. Motor bakar cetus api dengan konsumsi bahan bakar minyak lebih dari
15,5 (lima belas koma lima) kilometer per liter sampai dengan 18,4
(delapan belas koma empat) kilometer per liter atau tingkat emisi C02
lebih dari 125 (seratus dua puluh lima) gram per kilometer sampai
dengan 150 (seratus lima puluh) gram per kilometer; atau
b. Motor bakar nyala kompresi (diesel atau semi diesel) dengan konsumsi
bahan bakar minyak lebih dari 17,5 (tujuh belas koma lima) kilometer
per liter sampai dengan 20 (dua puluh) kilometer per liter atau tingkat
emisi C02 lebih dari 125 (seratus dua puluh lima) gram per kilometer
sampai dengan 150 (seratus lima puluh) gram per kilometer.
Objek PPnBM

7. Tarif PPnBM 15% dengan DPP 531/3 % dari Harga Jual


Kendaraan Bermotor yang menggunakan teknologi mild hybrid untuk
kapasitas isi silinder sampai dengan 3.000 (tiga ribu) cc, dengan:
a. Motor bakar cetus api dengan konsumsi bahan bakar minyak lebih
dari 23 (dua puluh tiga) kilometer per liter atau tingkat emisi C02
kurang dari 100 (seratus) gram per kilometer; atau
b. Motor bakar nyala kompresi (diesel atau semi diesel) dengan konsumsi
bahan bakar minyak lebih dari 26 (dua puluh enam) kilometer per
liter atau tingkat emisi C02 kurang dari 100 (seratus) gram per
kilometer.
Objek PPnBM

7. Tarif PPnBM 15% dengan DPP 531/3 % dari Harga Jual


Kendaraan Bermotor yang menggunakan teknologi flexy engine (Bio fuel
100) .

Pengenaan Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana dimaksud


dalam ketentuan ini dapat diberikan sepanjang bahan bakar Bio Fuel
100 telah tersedia secara nasional dan mudah diakses oleh masyarakat
luas.
Objek PPnBM

8. Tarif PPnBM 15% dengan DPP 662/3 % dari Harga Jual


Kendaraan Bermotor yang menggunakan teknologi mild hybrid untuk
kapasitas isi silinder sampai dengan 3.000 (tiga ribu) cc, dengan:
a. Motor bakar cetus api dengan konsumsi bahan bakar minyak lebih
dari 18,4 (delapan belas koma empat) kilometer per liter sampai dengan
23 (dua puluh tiga) kilometer per liter atau tingkat emisi C02 mulai
dari 100 (seratus) gram per kilometer sampai dengan 125 (seratus dua
puluh lima) gram per kilometer; atau
b. Motor bakar nyala kompresi (diesel atau semi diesel) dengan konsumsi
bahan bakar minyak lebih dari 20 (dua puluh) kilometer per liter sampai
dengan 26 (dua puluh enam) kilometer per liter ata u tingkat emisi
C02 mulai dari 100 (seratus) gram per kilometer sampai dengan
125 (seratus dua pul uh lima) gram per kilometer.
Objek PPnBM

8. Tarif PPnBM 15% dengan DPP 80 % dari Harga Jual


Kendaraan Bermotor yang menggunakan teknologi mild hybrid untuk
kapasitas isi silinder sampai dengan 3.000 (tiga ribu) cc dengan:
a. Motor bakar cetus api dengan konsumsi bahan bakar minyak lebih dari
15,5 (lima belas koma lima) kilometer per liter sampai dengan 18,4
(delapan belas koma empat) kilometer per liter atau tingkat emisi C02
lebih dari 125 (seratus dua puluh lima) gram per kilometer sampai
dengan 150 (seratus lima puluh) gram per kilometer; atau
b. Motor bakar nyala kompresi (diesel atau semi diesel) dengan konsumsi
bahan bakar minyak lebih dari 17,5 (tujuh belas koma lima) kilometer
per liter sampai dengan 20 (dua puluh) kilometer per liter atau tingkat
emisi C02 lebih dari 125 (seratus dua puluh lima) gram per kilometer
sampai dengan 150 (seratus lima puluh) gram per kilometer.
Objek PPnBM

8. Tarif PPnBM 15% dengan DPP 0 % dari Harga Jual


Kendaraan Bermotor yang menggunakan teknologi battery electric vehicles,
atau fuel cell electric vehicles.
Objek PPnBM

9. Tarif PPnBM 20%


Kendaraan bermotor untuk pengangkutan mulai dari 10 (sepuluh) orang
sampai dengan 15 (lima belas) orang termasuk pengemudi untuk kapasitas
isi silinder sampai dengan 3.000 (tiga ribu) cc dengan:
a. Motor bakar cetus api dengan konsumsi bahan bakar minyak sampai
dengan 11,6 [sebelas koma enam) kilometer per liter atau tingkat
emisi C02 paling rendah 200 (dua ratus) gram per kilometer; atau
b. Motor bakar nyala kompresi (diesel atau semi diesel) dengan konsumsi
bahan bakar minyak sampai dengan 13,1 (tiga belas koma satu)
kilometer per liter atau tingkat emisi C02 paling rendah 200 (dua ratus)
gram per kilometer.
Objek PPnBM

9. Tarif PPnBM 20%


Kendaraan bermotor dengan kabin ganda untuk kapasitas isi silinder lebih
dari 3.000 (tiga ribu) cc sampai dengan 4.000 (empat ribu) cc dengan:
a. Motor bakar cetus api dengan konsumsi bahan bakar minyak lebih
dari 15,5 (lima belas koma lima) kilometer per liter atau tingkat emisi
C02 kurarig dari 150 (seratus lima puluh) gram per kilometer; atau
b. Motor bakar nyala kompresi (diesel atau semi diesel) dengan konsumsi
bahan bakar minyak lebih dari 17,5 (tujuh belas koma lima) kilometer
per liter atau tingkat emisi C02 kurang dari 150 (seratus lima puluh)
gram per kilometer.
Objek PPnBM

9. Tarif PPnBM 20%


Kendaraan bermotor yang menggunakan teknologi full hybrid atau mild
hybrid untuk kapasitas isi silinder lebih dari 3.000 (tiga ribu) cc sampai
dengan 4.000 (empat ribu) cc dengan:
a. Motor bakar cetus api dengan konsumsi bahan bakar minyak lebih
dari 23 (dua puluh tiga) kilometer per liter atau tingkat emisi C02
kurang dari 100 (seratus) gram per kilometer; atau
b. Motor bakar nyala kompresi (diesel atau semi diesel) dengan konsumsi
bahan bakar minyak lebih dari 26 (dua puluh enam) kilometer per liter
atau tingkat emisi C02 kurang dari 100 (seratus) gram per kilometer.
Objek PPnBM

10. Tarif PPnBM 25%


Kendaraan bermotor untuk pengangkutan kurang dari 10 (sepuluh) orang
termasuk pengemudi untuk semua kapasitas isi silinder sampai dengan
3.000 (tiga ribu) cc dengan:
a. Motor bakar cetus api dengan konsumsi bahan bakar minyak mulai
dari 9,3 (sembilan koma tiga) kilometer per liter sampai dengan 11,5
(sebelas koma lima) kilometer per liter atau tingkat emisi C02 lebih
dari 200 (dua ratus) gram per kilometer sampai dengan 250 (dua ratus
lima puluh) gram per kilometer; atau
b. Motor bakar nyala kompresi (diesel atau semi diesel) dengan konsumsi
bahan bakar minyak mulai dari 10,5 (sepuluh koma lima) kilometer per
liter sampai dengan 13 (tiga belas) kilometer per liter atau tingkat emisi
C02 lebih dari 200 (dua ratus) gram per kilometer sampai dengan 250
(dua ratus lima puluh) gram per kilometer.
Objek PPnBM

10. Tarif PPnBM 25%


Kendaraan bermotor untuk pengangkutan mulai dari10 (sepuluh) orang
sampai dengan 15 (lima belas) orang termasuk pengemudi untuk kapasitas
isi silinder lebih dari 3.000 (tiga ribu) cc sampai dengan 4.000 (empat ribu)
cc dengan:
a. Motor bakar cetus api dengan konsumsi bahan bakar minyak lebih
dari 11,6 (sebelas koma enam) kilometer per liter atau tingkat emisi C02
kurang dari 200 (dua ratus) gram per kilometer; atau
b. Motor bakar nyala kompresi (diesel atau semi diesel) dengan konsumsi
bahan bakar minyak lebih dari 13,1 (tiga belas koma satu) kilometer per
liter atau tingkat emisi C02 kurang dari 200 (dua ratus) gram per
kilometer.
Objek PPnBM

10. Tarif PPnBM 25%


Kendaraan bermotor dengan kabin ganda untuk kapasitas isi silinder lebih
dari 3.000 (tiga ribu) cc sampai dengan 4.000 (empat ribu) cc dengan:
a. Motor bakar cetus api dengan konsumsi bahan bakar minyak mulai dari
11,6 (sebelas koma enam) kilometer per liter sampai dengan 15,5 (lima
belas koma lima) kilometer per liter atau tingkat emisi C02 mulai dari
150 (seratus lima puluh) gram per kilometer sampai dengan 200 (dua
ratus) gram per kilometer; atau
b. Motor bakar nyala kompresi (diesel atau semi diesel) dengan konsumsi
bahan bakar minyak mulai dari 13,1 (tiga belas koma satu) kilometer per
liter sampai dengan 17,5 (tujuh belas koma lima) kilometer per liter atau
tingkat emisi C02 mulai dari 150 (seratus lima puluh) gram per kilometer
sampai dengan 200 (dua ratus) gram per kilometer.
Objek PPnBM

10. Tarif PPnBM 25%


Kendaraan bermotor yang menggunakan teknologi full hybrid atau mild
hybrid untuk kapasitas isi silinder lebih dari 3.000 (tiga ribu) cc sampai
dengan 4.000 (empat ribu) cc dengan:
a. Motor bakar cetus api dengan konsumsi bahan bakar minyak lebih dari
18,4 (delapan belas koma empat) kilometer per liter sampai dengan 23
(dua puluh tiga) kilometer per liter atau tingkat emisi C02 mulai dari 100
(seratus) gram per kilometer sampai dengan 125 (seratus dua puluh
lima) gram per kilometer; atau
b. Motor bakar nyala kompresi (diesel atau semi diesel) dengan konsumsi
bahan bakar minyak lebih dari 20 (dua puluh) kilometer per liter sampai
dengan 26 (dua puluh enam) kilometer per liter atau tingkat emisi C02
mulai dari 100 (seratus) gram per kilometer sampai dengan 125 (seratus
dua puluh lima) gram per kilometer.
Objek PPnBM

11. Tarif PPnBM 30%


Kendaraan bermotor untuk pengangkutan mulai dari 10 (sepuluh) orang
sampai dengan 15 (lima belas) orang termasuk pengemudi untuk kapasitas
isi silinder lebih dari 3.000 (tiga ribu) cc sampai dengan 4.000 (empat ribu)
cc dengan:
a. Motor bakar cetus api dengan konsumsi bahan bakar minyak sampai
dengan 11,6 (sebelas koma enam) kilometer per liter atau tingkat emisi
C02 paling rendah 200 (dua ratus) gram per kilometer; atau
b. Motor bakar nyala kompresi (diesel atau semi diesel) dengan konsumsi
bahan bakar minyak lebih dari 20 (dua puluh) kilometer per liter sampai
dengan 26 (dua puluh enam) kilometer per liter atau tingkat emisi C02
mulai dari 100 (seratus) gram per kilometer sampai dengan 125 (seratus
dua puluh lima) gram per kilometer.
Objek PPnBM

11. Tarif PPnBM 30%


Kendaraan bermotor dengan kabin ganda untuk kapasitas isi silinder lebih
dari 3.000 (tiga ribu) cc sampai dengan 4.000 (empat ribu) cc dengan:
a. Motor bakar cetus api dengan konsumsi bahan bakar minyak kurang
dari 11,6 (sebelas koma enam) kilometer per liter atau tingkat emisi C02
lebih dari 200 (dua ratus) gram per kilometer; atau
b. Motor bakar nyala kompresi (diesel atau semi diesel) dengan konsumsi
bahan bakar minyak kurang dari 13,1 (tiga belas koma satu) kilometer
per liter atau tingkat emisi C02 lebih dari 200 (dua ratus) gram per
kilometer.
Objek PPnBM

11. Tarif PPnBM 30%


Kendaraan bermotor yang menggunakan teknologi full hybrid atau mild
hybrid untuk kapasitas isi silinder lebih dari 3.000 (tiga ribu) cc sampai
dengan 4.000 (empat ribu) cc dengan:
a. Motor bakar cetus api dengan konsumsi bahan bakar minyak lebih dari
15,5 (lima belas koma lima) kilometer per liter sampai dengan 18,4
(delapan belas koma empat) kilometer per liter atau tingkat emisi C02
lebih dari 125 (seratus dua puluh lima) gram per kilometer sampai
dengan 150 (seratus lima puluh) gram per kilometer; atau
b. Motor bakar nyala kompresi (diesel atau semi diesel) dengan konsumsi
bahan bakar minyak lebih dari 17,5 (tujuh belas koma lima) kilometer
per liter sampai dengan 20 (dua puluh) kilometer per liter atau tingkat
emisi C02 lebih dari 125 (seratus dua puluh lima) gram per kilometer
sampai dengan 150 (seratus lima puluh) gram per kilometer.
Objek PPnBM

12. Tarif PPnBM 40%


Kendaraan bermotor untuk pengangkutan kurang dari 10 (sepuluh) orang
termasuk pengemudi untuk semua kapasitas isi silinder sampai dengan
3.000 (tiga ribu) cc dengan:
a. Motor bakar cetus api dengan konsumsi bahan bakar minyak kurang
dari 9,3 (sembilan koma tiga) kilometer per liter atau tingkat emisi C02
lebih dari 250 (duaratus lima puluh) gram per kilometer; atau
b. Motor bakar nyala kompresi (diesel atau semi diesel) dengan konsumsi
bahan bakar minyak kurang dari 10,5 (sepuluh koma lima) kilometer per
liter atau tingkat emisi C02 lebih dari 250 (duaratus lima puluh) gram per
kilometer.
Objek PPnBM

12. Tarif PPnBM 40%


Kendaraan bermotor untuk pengangkutan kurang dari 10 (sepuluh) orang
termasuk pengemudi untuk kapasitas isi silinder lebih dari 3.000 (tiga ribu)
cc sampai dengan 4.000 (empat ribu) cc dengan:
a. Motor bakar cetus api dengan konsumsi bahan bakar minyak lebih dari
15,5 (lima belas koma lima) kilometer per liter atau tingkat emisi C02
kurang dari 150 (seratus lima puluh) gram per kilometer; atau
b. Motor bakar nyala kompresi (diesel atau semi diesel) dengan konsumsi
bahan bakar minyak lebih dari 17,5 (tujuh belas koma lima) kilometer
per liter atau tingkat emisi C02 kurang dari 150 (seratus lima puluh)
gram per kilometer.
Objek PPnBM

13. Tarif PPnBM 50%


Kelompok Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah berupa kendaraan
bermotor yang dikenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah dengan tarif
sebesar 50% (lima puluh persen) merupakan semua jenis kendaraan
khusus yang dibuat untuk golf.
Objek PPnBM

13. Tarif PPnBM 50%


Kendaraan bermotor untuk pengangkutan kurang dari 10 (sepuluh) orang
termasuk pengemudi untuk kapasitas isi silinder lebih dari 3.000 (tiga ribu)
cc sampai dengan 4.000 (empat ribu) cc dengan:
a. Motor bakar cetus api dengan konsumsi bahan bakar minyak lebih dari
11,5 (sebelas koma lima) kilometer per liter sampai dengan 15,5 (lima
belas koma lima) kilometer per liter atau tingkat emisi C02 mulai dari
150 (seratus lima puluh) gram per kilometer sampai dengan 200 (dua
ratus) gram per kilometer; atau
b. Motor bakar nyala kompresi (diesel atau semi diesel) dengan konsumsi
bahan bakar minyak lebih dari 13 (tiga belas) kilometer per liter sampai
dengan 17,5 (tujuh belas koma lima) kilometer per liter atau tingkat
emisi C02 mulai dari 150 (seratus lima puluh) gram per kilometer
sampai dengan 200 (dua ratus) gram per kilometer.
Objek PPnBM

14. Tarif PPnBM 60%


Kelompok Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah berupa kendaraan
bermotor yang dikenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah dengan tarif
sebesar 60% (enam puluh persen) merupakan:
a. Kendaraan bermotor beroda 2 (dua) atau 3 (tiga) dengan kapasita isi
silinder lebih dari 250 (dua ratus lima puluh) cc sampai dengan 500
(lima ratus) cc; atau
b. Kendaraan khusus yang dibuat untuk perjalanan di atas salju, di pantai,
di gunung, atau kendaraan sejenis.
Objek PPnBM

14. Tarif PPnBM 60%


Kendaraan bermotor untuk pengangkutan kurang dari 10 (sepuluh) orang
termasuk pengemudi untuk kapasitas isi silinder lebih dari 3.000 (tiga ribu)
cc sampai dengan 4.000 (empat ribu) cc dengan:
a. Motor bakar cetus api dengan konsumsi bahan bakar minyak mulai dari
9,3 (sembilan koma tiga) kilometer per liter sampai dengan 11,5
(sebelas koma lima) kilometer per liter atau tingkat emisi C02 lebih dari
200 (dua ratus) gram per kilometer sampai dengan 250 (dua ratus lima
puluh) gram per kilometer; atau
b. Motor bakar nyala kompresi (diesel atau semi diesel) dengan konsumsi
bahan bakar minyak mulai dari 10,5 (sepuluh koma lima) kilometer per
liter sampai dengan 13 (tiga belas) kilometer per liter atau tingkat emisi
C02 lebih dari 200 (dua ratus) gram per kilometer sampai dengan 250
(dua ratus lima puluh) gram per kilometer.
Objek PPnBM

15. Tarif PPnBM 70%


Kelompok Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah berupa kendaraan
bermotor yang dikenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah dengan tarif
sebesar 70% (tujuh puluh persen) merupakan kendaraan bermotor untuk
pengangkutan kurang dari 10 (sepuluh) orang termasuk pengemudi untuk
kapasitas isi silinder lebih dari 3.000 (tiga ribu) cc sampai dengan 4.000
(empat ribu) cc dengan:
a. Motor bakar cetus api dengan konsumsi bahan bakar minyak kurang
dari 9,3 (sembilan koma tiga) kilometer per liter atau tingkat emisi C02
lebih dari 250 (dua ratus lima puluh) gram per kilometer; atau
b. Motor bakar nyala kompresi (diesel atau semi diesel) dengan konsumsi
bahan bakar minyak kurang dari 10,5 (sepuluh koma lima) kilometer per
liter atau tingkat emisi C02 lebih dari 250 (duaratus lima puluh) gram per
kilometer.
Objek PPnBM

16. Tarif PPnBM 95%


Kelompok Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah berupa kendaraan
bermotor yang dikenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah dengan tarif
sebesar 95% (sembilan puluh lima persen) merupakan:
a. Kendaraan bermotor dengan kapasitas isi silinder lebih dari 4.000
(empat ribu) cc;
b. Kendaraan bermotor beroda 2 (dua) atau 3 (tiga) dengan kapasitas isi
silinder lebih dari 500 (lima ratus) cc; atau
c. Trailer, semi-trailer dari tipe caravan, untuk perumahan atau kemah.
Pengecualian & Fasilitas Pembebasan
PPnBM Kendaraan Bermotor
PPnBM dibebaskan atas impor atau penyerahan:
a. Kendaraan bermotor yang digunakan untuk kendaraan ambulan, kendaraan
jenazah, kendaraan pemadam kebakaran, kendaraan tahanan, dan
kendaraan angkutan umum;
b. Kendaraan bermotor yang digunakan untuk tujuan protokoler kenegaraan;
c. Kendaraan bermotor angkutan orang untuk 10 orang atau lebih termasuk
pengemudi, dengan motor bakar nyala kompresi (diesel atau semi diesel)
dengan semua kapasitas isi silinder yang digunakan untuk kendaraan dinas
TNI atau POLRI; dan
d. Kendaraan bermotor yang digunakan untuk keperluan patroli TNI atau
POLRI

Apabila kendaraan bermotor yang dibebaskan dari pengenaan PPnBM


tersebut dalam jangka waktu 5 tahun sejak impor atau perolehannya ternyata
dipindahtangankan atau diubah peruntukannya sehingga tidak sesuai dengan
tujuan semula, PPnBM yang terutang wajib dibayar kembali dalam jangka
waktu 1 bulan sejak BKP tersebut dipindahtangankan atau diubah
peruntukannya.
Kendaraan Bermotor yang Dibebaskan dari
Pengenaan PPnBM
Kelompok kendaraan bermotor yang dibebaskan dari pengenaan Pajak
Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b
PP Nomor 73 Tahun 2019 merupakan:
a. Kendaraan bermotor yang digunakan untuk kendaraan ambulan, kendaraan
jenazah, kendaraan pemadam kebakaran, kendaraan tahanan, kendaraan
angkutan umum;
b. Kendaraan yang digunakan untuk tujuan protokoler kenegaraan;
c. Kendaraan bermotor angkutan orang untuk 10 (sepuluh) sampai dengan 15
(lima belas) orang termasuk pengemudi, dengan motor bakar nyala
kompresi (diesel atau semi diesel) dengan semua kapasitas isi silinder
untuk kendaraan dinas Tentara Nasional Indonesia atau Kepolisian Negara
Republik Indonesia;
d. Kendaraan bermotor yang digunakan untuk keperluan patroli Tentara
Nasional Indonesia atau Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Kendaraan Bermotor yang Dibebaskan dari
Pengenaan PPnBM (2)
Apabila kendaraan bermotor yang dibebaskan dari pengenaan Pajak Penjualan
atas Barang Mewah dalam jangka waktu 4 (empat) tahun sejak saat impor atau
perolehan:
a. Digunakan tidak sesuai dengan tujuan semula; atau
b. Dipindahtangankan kepada pihak lain,
PPnBM yang telah dibebaskan dan/ atau Pajak Pertambahan Nilai yang kurang
dibayar atas impor atau perolehan Barang Kena Pajak kendaraan bermotor
tersebut wajib dibayar dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan sejak
BKP yang tergolong mewah berupa kendaraan bermotor digunakan tidak
sesuai dengan tujuan semula atau dipindahtangankan kepada pihak lain.
Objek PPnBM

BKP yang tergolong mewah selain


kendaraan bermotor
(PMK Nomor 96/PMK.03/2021
Tahun 2021)
Objek PPnBM

Kelompok tarif BKP tergolong mewah selain kendaraan bermotor sebagai


berikut:
1. Tarif PPnBM 20%
2. Tarif PPnBM 40%
3. Tarif PPnBM 50%
4. Tarif PPnBM 75%
Objek PPnBM

BARANG MEWAH SELAIN KENDARAAN BERMOTOR


YANG DIKENAI PPnBM
Tarif PPnBM 20%, Kelompok hunian mewah seperti:
1. Rumah mewah
2. Apartemen
3. Kondominium
4. Town House, dan sejenisnya
dengan harga jual sebesar Rp30.000.000.000,00 (tiga puluh
miliar rupiah) atau lebih.
Objek PPnBM

BARANG MEWAH SELAIN KENDARAAN BERMOTOR


YANG DIKENAI PPnBM

Tarif PPnBM 40% :


1. Kelompok balon udara yang dapat dikemudikan dan
pesawat udara lainnya tanpa tenaga penggerak;
2. Kelompok peluru senjata api dan senjata api lainnya,
kecuali untuk keperluan negara, peluru dan bagiannya,
tidak termasuk peluru senapan angin.
Objek PPnBM

BARANG MEWAH SELAIN KENDARAAN BERMOTOR


YANG DIKENAI PPnBM
Tarif PPnBM 50% :
1. Kelompok pesawat udara selain yang dikenakan tarif 40%
kecuali untuk keperluan negara atau angkutan udara
niaga yaitu: helikopter dan pesawat udara dan kendaraan
udara lainnya selain helikopter;
2. Kelompok senjata api dan senjata api lainnya, kecuali
untuk keperluan negara:
• Senjata artileri
• Revolver dan pistol
• Senjata api (selain senjata artileri, revolver dan pistol)
dan peralatan semacam itu yang dioperasikan dengan
penembakan bahan peledak.
Objek PPnBM

BARANG MEWAH SELAIN KENDARAAN BERMOTOR


YANG DIKENAI PPnBM
Tarif PPnBM 75%, Kelompok kapal pesiar mewah, kecuali
untuk keperluan negara atau angkutan umum:
1. Kapal pesiar, kapal ekskursi, dan kendaraan air semacam
itu terutama dirancang untuk pengangkutan orang, kapal
feri dari semua jenis, kecuali untuk kepentingan negara
atau angkutan umum.
2. Yacht, kecuali untuk kepentingan negara atau angkutan
umum atau usaha pariwisata.

Anda mungkin juga menyukai