Anda di halaman 1dari 23

FASILITAS PPN

Tujuan dan maksud diberikan


kemudahan (fasilitas PPN)

untuk memberikan fasilitas perpajakan yang benar-


benar diperlukan terutama untuk berhasilnya sektor
kegiatan ekonomi yang berprioritas tinggi dalam skala
nasional, mendorong perkembangan dunia usaha dan
meningkatkan daya saing, mendukung pertahanan
nasional, serta memperlancar pembangunan nasional.
Dasar Hukum Fasilitas PPN

Dasar Hukum pemberian fasilitas PPN diatur


dalam Pasal 16B UU PPN
Di dalam UU PPN terdapat dua fasilitas PPN yaitu PPN
tidak dipungut dan PPN Dibebaskan.
FASILITAS PPN
PPN Tidak Dipungut
Ada Objek PPN.
Harus PKP dan wajib membuat Faktur Pajak
PM atas perolehan BKP/JKP dapat dikreditkan.

PPN Dibebaskan
Ada Objek PPN
Harus PKP dan wajib membuat Faktur Pajak
PM atas perolehan BKP/JKP tidak dapat dikreditkan.
PPN TERUTANG TIDAK DIPUNGUT

1. Fasilitas PPN Tidak Dipungut di Kawasan Berikat (Bonded Zone) Pulau Batam
Fasilitas ini diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2012
Dalam rangka menunjang ekspor, PPN dan/ atau PPnBM tidak dipungut atas:
1. Penyerahan BKP kepada PKP di Kawasan Berikat Daerah Industri Pulau Batam
yang melakukan kegiatan menghasilkan BKP untuk diekspor, sepanjang BKP
tersebut digunakan untuk menghasilkan BKP yang diekspor; dan
2. Impor BKP yang dilakukan oleh PKP, sepanjang BKP tersebut digunakan untuk
menghasilkan BKP yang diekspor.

Atas penyerahan BKP dan/ atau impor BKP selain dimaksud di atas, dan atas
penyerahan JKP di/ke Kawasan Berikat (Bonded Zone) Daerah Industri Pulau Batam
terutang PPN dan/ atau PPnBM.
PPN TERUTANG TIDAK DIPUNGUT

2. Fasilitas PPN Tidak Dipungut di Kawasan Berikat Lainnya


Sesuai PMK Nomor 131/PMK.04/2018 yang merupakan perubahan PMK
147/PMK.04/2011 Tentang Kawasan Berikat, berikut istilah-istilah terkait Kawasan
Berikat:
a. Kawasan Berikat, adalah Tempat Penimbunan Berikat untuk menimbun barang
impor dan/ atau barang yang berasal dari tempat lain dalam daerah Pabean guna
diolah atau digabungkan sebelum diekspor atau diimpor untuk dipakai.
b. Penyelenggara Kawasan Berikat, adalah badan hukum yang melakukan kegiatan
menyediakan dan mengelola kawasan untuk kegiatan pengusahaan Kawasan
Berikat.
c. Pengusaha di Kawasan Berikat (PDKB) adalah badan hukum yang melakukan
kegiatan pengusahaan kawasan berikat yang berada di dalam Kawasan Berikat
milik Penyelenggara Kawasan Berikat yang berstatus hukum lain.

Barang yang dimasukkan dari luar Daerah Pabean ke Kawasan Berikat atau Barang
yang berasal dari Luar Daerah Pabean yang dimasukkan dari Tempat Penimbunan
Berikat, Kawasan Bebas, Kawasan Ekonomi Khusus, atau Kawasan Ekonomi lainnya
yang ditetapkan oleh Pemerintah ke Kawasan Berikat diberi penangguhan Bea Masuk,
pembebasan Cukai, dan/ atau Tidak dipungut Pajak Dalam Rangka Impor/ PDRI (PPN
dan PPN dan PPnBM dan/ atau PPh Pasal 22 Impor).
PPN TERUTANG TIDAK DIPUNGUT

2. Fasilitas PPN Tidak Dipungut di Kawasan Berikat Lainnya


Barang yang berasal dari tempat lain dalam Daerah Pabean, Tempat Penimbunan
Berikat lainnya, Kawasan Bebas, kawasan ekonomi khusus, dan/ atau kawasan
ekonomi lainnya yang ditetapkan oleh Pemerintah yang dimasukkan ke Kawasan
Berikat diberikan pembebasan Cukai dan/ atau tidak dipungut PPN dan PPN dan
PPnBM
PPN TERUTANG TIDAK DIPUNGUT

3. Penyerahan Avtur Kepada Maskapai Penerbangan untuk Keperluan


Penerbangan Nasional

Sesuai dengan PP No.71 Tahun 2012, dapat dijelaskan sebagai berikut:


a. Penyerahan Avtur kepada badan usaha angkutan udara niaga nasional untuk
keperluan angkutan udara luar negeri diberikan fasilitas berupa tidak dipungut
PPN
b. Penyerahan Avtur kepada perusahaan angkutan udara niaga asing untuk
keperluan angkutan udara luar negeri diberikan fasilitas tidak dipungut PPN
apabila negara tempat kedudukan perusahaan angkutan udara niaga asing
tersebut juga memberikan perlakuan sama terhadap badan usaha angkutan
udara niaga nasional sesuai dengan asas timbal balik (resiprokal) berdasarkan
Konvensi Penerbangan Sipil International yang telah diratifikasi.
c. Penyerahan Avtur di atas, wajib dibuatkan Faktur Pajak sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
PPN TERUTANG TIDAK DIPUNGUT

4. Penyerahan Bahan Bakar Minyak untuk Kapal Angkutan Laut

Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.03/2015 tanggal 7


Agustus 2015, dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Atas Penyerahan bahan bakar minyak untuk kapal angkutan laut Luar Negeri
diberikan fasilitas PPN tidak dipungut.
b. Fasilitas PPN tidak dipungut tersebut diberikan kepada Perusahaan Angkutan Laut
Nasional dan Perusahaan Angkutan Laut Asing yang menyelenggarakan Angkutan
Laut Luar Negeri.
c. Bahan Bakar Minyak yang diangkut adalah Bahan Bakar Minyak jenis Marine Fuel
Oil (MFO) 380 dan Marine Gas Oil (MGO) sesuai dengan spesifikasi ISO 8217 dan/
atau spesifikasi sebagaimana ditetapkan oleh Menteri yang menyelenggarakan
urusan Pemerintahan di bidang kegiatan kegiatan minyak dan gas bumi.
PPN TERUTANG TIDAK DIPUNGUT
5. BKP dan JKP tertentu PPN tidak dipungut
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2019, dapat dijelaskan hal-hal
sebagai berikut:
a. Impor alat angkutan tertentu atas impornya tidak dipungut PPN (Pasal 1 PP 50
Tahun 2019 alat angkutan air, di bawah air, angkutan udara, dan kereta api
beserta suku cadangnya)
b. Penyerahan alat angkutan tertentu atas penyerahannya tidak terutang PPN (Pasal
2 PP No 50 Tahun 2019 alat angkutan air, di bawah air, angkutan udara, dan
kereta api beserta suku cadangnya)
c. JKP Terkait alat angkutan tertentu (Pasal 3 PP No 50 Tahun 2019), meliputi:
• Jasa yang diterima oleh perusahaan pelayaran niaga nasional, penangkapan
ikan nasional, penyelenggara jasa kepelabuhan, dan perusahaan
penyelenggara jasa angkutan sungai, danau, dan penyeberangan nasional
meliputi:
 Jasa persewaan kapal
 Jasa kepelabuhan meliputi jasa tunda, jasa pandu, jasa tambat, dan jasa
labuh; dan
 Jasa perawatan dan perbaikan kapal
• Jasa yang diterima oleh badan usaha angkutan udara niaga nasional yang
meliputi:
 Jasa persewaan pesawat udara; dan
 Jasa perawatan dan perbaikan pesawat udara
PPN TERUTANG TIDAK DIPUNGUT

5. BKP dan JKP tertentu PPN tidak dipungut


• Jasa perawatan dan perbaikan kereta api yang diterima oleh Badan Usaha
Penyelenggara Sarana Perkeretaapian Umum.

d. JKP dari Luar Daerah Pabean terkait alat angkutan tertentu yang atas
pemanfaatannya tidak dipungut PPN meliputi jasa persewaan pesawat udara yang
dimanfaatkan oleh badan usaha angkutan udara niaga nasional.

Terhadap Alat Angkutan Tertentu yang atas impor dan/ atau


penyerahannya telah mendapat fasilitas tidak dipungut PPN apabila
dalam jangka waktu 4 (empat) tahun sejak saat impor dan/ atau
perolehan digunakan tidak sesuai dengan tujuan semula atau
dipindahtangankan kepada pihak lain baik sebagian atau seluruhnya,
maka PPN yang tidak dipungut tersebut Wajib dibayar.
PPN TERUTANG TIDAK DIPUNGUT
Fasilitas ini masih menggunakan dasar hukum PP Nomor 42 Tahun 1995 dan
PP Nomor 32 Tahun 2009

6. Fasilitas Proyek Pemerintah yang Dananya Berasal dari Bantuan Luar Negeri
Fasilitas ini diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 1995

FP
FP
Dibubuhi cap: PPN & PPnBM Tidak
Dipungut Sesuai PP Nomor 42 Tahun
1995

Sub Kontraktor BKP/JKP Pemerintah


Kontraktor BKP/JKP
Utama

PPN

Bagi Kontraktor Utama, PPN ini merupakan


PM yang dapat dikreditkan
Dasar Hukum & Petunjuk Pelaksanaan:
PP No. 42 Tahun 1995 jo
KMK No. 239/KMK.04/1995
SE-19/PJ.53/1995
PPN DIBEBASKAN
BKP/ JKP yang dibebaskan sebagai pelaksanaan Pasal 16B UU PPN 1984
adalah sebagai berikut:

1. BKP dan JKP tertentu sesuai PMK Nomor 36/PMK.03/2007 sebagaimana


telah diubah terakhir dengan PMK Nomor 113/PMK.03/2014 meliputi:
a. Rumah Sederhana dan Sangat Sederhana yang dibebaskan dari
pengenaan PPN adalah rumah yang perolehannya secara tunai ataupun
dibiayai melalui fasilitas kredit bersubsidi maupun tidak bersubsidi, atau
melalui pembiayaan berdasarkan prinsip syariah yang memenuhi
ketentuan.
b. Rumah Susun Sederhana yang dibebaskan dari pengenaan PPN adalah
bangunan bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang
dipergunakan sebagai tempat hunian yang dilengkapi dengan KM/WC
dan dapur baik bersatu dengan unit hunian maupun terpisah dengan
penggunaan komunal, yang perolehannya secara tunai ataupun dibiayai
melalui fasilitas kredit bersubsidi maupun tidak bersubsidi yang
memenuhi ketentuan.
PPN DIBEBASKAN

c. Pondok Boro yang dibebaskan dari pengenaan PPN adalah bangunan


sederhana, berupa bangunan bertingkat atau tidak bertingkat, yang
dibangun dan dibiayai oleh perorangan atau koperasi buruh atau
koperasi karyawan yang diperuntukkan bagi para buruh tidak tetap atau
para pekerja sektor informal berpenghasilan rendah dengan biaya sewa
yang disepakati, yang tidak dipindahtangankan dalam jangka waktu 5
(lima) tahun sejak diperoleh.
d. Asrama Mahasiswa dan Pelajar yang dibebaskan dari pengenaan PPN
adalah bangunan sederhana, berupa bangunan bertingkat atau tidak
bertingkat, yang dibangun dan dibiayai oleh Universitas atau sekolah,
perorangan dan/ atau Pemerintah Daerah yang diperuntukkan khusus
untuk pemondokan pelajar atau mahasiswa, yang tidak
dipindahtangankan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak diperoleh.
e. Perumahan Lainnya, yang meliputi:
• Rumah Pekerja
• Bangunan yang diperuntukkan bagi korban bencana alam nasional.
PPN DIBEBASKAN

2. BKP Tertentu, BKP Strategis, dan JKP Tertentu yang dibebaskan PPN
(PP Nomor 38 Tahun 2003 stdtd PP Nomor 69 Tahun 2015 dan PP Nomor 81
Tahun 2015)
a. BKP tertentu yang dibebaskan PPN sebagai berikut:

Jenis BKP Tertentu Fasilitas PPN


• Senjata, amunisi, alat angkutan di air, alat angkutan Impor Penyerahan
di bawah air, alat angkutan di udara, kendaraan lapis
baja, kendaraan angkutan khusus lainnya, dan
komponen atau bahan yang diperlukan dalam
pembuatan senjata dan amunisi oleh PT Pindad,
untuk keperluan TNI dan POLRI yang dibuat di dalam
negeri
• Vaksin Polio dalam rangka pelaksanaan Program Impor Penyerahan
Pekan Imunisasi Nasional (PIN)
PPN DIBEBASKAN

Jenis BKP Tertentu Fasilitas PPN


• Buku-buku pelajaran umum, kitab suci, dan buku- Impor Penyerahan
buku pelajaran agama
• Peralatan yang digunakan untuk penyediaan data Impor Penyerahan
batas dan photo udara wilayah Negara Republik
Indonesia
• Rumah Sederhana, rumah sangat sederhana, rumah ------ Penyerahan
susun sederhana, pondok boro, asrama mahasiswa
dan pelajar serta perumahan lainnya, yang
batasannya ditetapkan oleh Menteri Keuangan setelah
mendengar pertimbangan Menteri Pemukiman dan
Prasarana Wilayah.
PPN DIBEBASKAN

b. JKP tertentu yang dibebaskan PPN sebagai berikut:


• Jasa yang diserahkan oleh kontraktor untuk pemborongan bangunan
dan pembangunan tempat yang semata-mata untuk keperluan ibadah;
• Jasa persewaan rumah susun sederhana, rumah sederhana, dan
rumah sangat sederhana; dan
• Jasa yang diterima oleh TNI dalam rangka tersedianya data batas dan
foto udara wilayah Negara Republik Indonesia
PPN DIBEBASKAN

c. Impor dan/ atau Penyerahan BKP Tertentu yang Bersifat Strategis (PP
Nomor 12 Tahun 2001 stdtd PP Nomor 81 Tahun 2015)

Jenis BKP Tertentu yang bersifat strategis Fasilitas PPN


• Mesin dan peralatan pabrik yang merupakan satu Impor Penyerahan
kesatuan, baik dalam keadaan terpasang maupun
terlepas, yang digunakan secara langsung dalam
proses menghasilkan BKP oleh PKP yang
menghasilkan BKP tersebut, tidak termasuk suku
cadang
• Barang yang dihasilkan dari kegiatan usaha di bidang Impor Penyerahan
kelautan dan perikanan, baik penangkapan maupun
budidaya
PPN DIBEBASKAN

c. Impor dan/ atau Penyerahan BKP Tertentu yang Bersifat Strategis (PP
Nomor 12 Tahun 2001 stdtd PP Nomor 81 Tahun 2015)

Jenis BKP Tertentu yang bersifat strategis Fasilitas PPN


• Jangat dan kulit mentah yang tidak disamak Impor Penyerahan
• Ternak yang kriteria dan/ atau rinciannya diatur Impor Penyerahan
dengan PMK setelah mendapat pertimbangan dari
Menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang pertanian
• Bibit dan/ atau benih dari barang pertanian, Impor Penyerahan
perkebunan, kehutanan, peternakan, atau perikanan
• Pakan ternak tidak termasuk pakan hewan Impor Penyerahan
kesayangan
PPN DIBEBASKAN

c. Impor dan/ atau Penyerahan BKP Tertentu yang Bersifat Strategis (PP
Nomor 12 Tahun 2001 stdtd PP Nomor 81 Tahun 2015)

Jenis BKP Tertentu yang bersifat strategis Fasilitas PPN


• Pakan ikan Impor Penyerahan
• Bahan pakan untuk pembuatan pakan ternak dan Impor Penyerahan
pakan ikan, tidak termasuk imbuhan pakan dan
pelengkap pakan, yang kriteria dan/ atau rincian
bahan pakan diatur dengan PMK setelah mendapat
pertimbangan dari Menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang kelautan dan
perikanan dan Menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang pertanian
PPN DIBEBASKAN

c. Impor dan/ atau Penyerahan BKP Tertentu yang Bersifat Strategis (PP
Nomor 12 Tahun 2001 stdtd PP Nomor 81 Tahun 2015)

Jenis BKP Tertentu yang bersifat strategis Fasilitas PPN


• Bahan baku kerajinan perak dalam bentuk perak Impor Penyerahan
butiran dan/ atau dalam bentuk perak batangan
• Rumah Susun Sederhana Milik (RUSUNAMI) Penyerahan
 Luas untuk setiap hunian lebih dari 21 m2 dan
tidak melebihi 36 m2
 Pembangunannya mengacu kepada Menteri
Pekerjaan Umum
 Merupakan unit hunian pertama yang dimiliki,
digunakan sendiri, sebagai tempat tinggal dan
tidak dipindahtangankan dalam jangka waktu 5
(lima) tahun sejak dimiliki.
PPN DIBEBASKAN

c. Impor dan/ atau Penyerahan BKP Tertentu yang Bersifat Strategis (PP
Nomor 12 Tahun 2001 stdtd PP Nomor 81 Tahun 2015)

Jenis BKP Tertentu yang bersifat strategis Fasilitas PPN


• Listrik, kecuali untuk rumah dengan daya di atas Penyerahan
6.600 (enam ribu enam ratus) Voltase Amper
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai