1. Indikator Keberhasilan:
257
Modul Pemotongan dan Pemungutan Pajak Penghasilan
PPh Pasal 15 ini sebenarnya bukan hanya melaui pemotongan saja, tetapi juga
terdapat pelunasan melalui penyetoran sendiri.
Tabel 5
Daftar Peraturan PPh Pasal 15
258
Modul Pemotongan dan Pemungutan Pajak Penghasilan
259
Modul Pemotongan dan Pemungutan Pajak Penghasilan
c. menyetor PPh yang terutang ke bank persepsi atau Kantor Pos dan Giro
selambat-lambatnya tanggal 10 bulan berikutnya setelah bulan pembayaran
atau terutangnya imbalan, dengan menggunakan Surat Setoran Pajak (SSP);
a. menyetor PPh yang terutang ke bank persepsi atau Kantor Pos dan Giro
selambat-lambatnya tanggal 15 bulan berikut setelah bulan diterima atau
diperolehnya penghasilan, dengan menggunakan Surat Setoran Pajak (SSP)
Final:
Contoh:
260
Modul Pemotongan dan Pemungutan Pajak Penghasilan
261
Modul Pemotongan dan Pemungutan Pajak Penghasilan
c. menyetor PPh yang terutang ke bank persepsi atau Kantor Pos dan Giro
selambat-lambatnya 10 bulan berikutnya setelah bulan pembayaran atau
terutangnya imbalan, dengan menggunakan Surat Setoran Pajak (SSP);
262
Modul Pemotongan dan Pemungutan Pajak Penghasilan
a. menyetor PPh yang terutang ke bank persepsi atau Kantor Pos dan Giro
selambat-lambatnya tanggal 15 bulan berikut setelah bulan diterima atau
diperolehnya penghasilan, dengan menggunakan Surat Setoran Pajak
(SSP)Final;
Dalam hal Wajib Pajak membayar pajak di Luar negeri atas penghasilan
yang diterima atau diperolehnya di luar negeri dari pengangkutan orang dan/atau
barang termasuk penyewaan kapal (PPh Pasal 24), pajak yang dibayar di luar
negeri tersebut dapat diperhitungkan dengan PPh yang terutang, untuk masing-
masing negara setinggi-tingginya 1,2% dari penghasilan yang diterima atau
diperolehnya diluar negeri tersebut.
Contoh:
263
Modul Pemotongan dan Pemungutan Pajak Penghasilan
264
Modul Pemotongan dan Pemungutan Pajak Penghasilan
b. menyetor PPh yang terutang ke bank persepsi atau Kantor Pos dan Giro
selambat-lambatnya tanggal 10 bulan berikutnya setelah bulan pembayaran
atau terutangnya imbalan atau nilai pengganti, dengan menggunakan Surat
Setoran Pajak (SSP);
Contoh:
6. Latihan
Jelaskan dan berikan alasan, apakah transaksi di bawah ini terutang PPh
Pasal 15 atau tidak. Jika terutang PPh Pasal 15, jelaskan besarnya PPh terutang,
sifat pengenaan PPh (final atau tidak final), cara pelunasannya (setor sendiri atau
melalui pemotongan PPh).
a. BUT Marine Line, mendapatkan kontrak charter pengangkutan batu bara dari
pelabuhan di Balikpapan ke pelabuhan di Shanghai, Tiongkok dari PT
265
Modul Pemotongan dan Pemungutan Pajak Penghasilan
b. BUT Marine Line, mendapatkan kontrak charter dari American Grain Company
untuk mengangkut sejumlah gandum dari pelabuhan di Amerika Serikat ke
pelabuhan di Jakarta. Nilai kontrak sebesar US500.000 dengan kurs menteri
keuangan yang berlaku Rp13.500 per US$ dan kurs BI Rp13.600 per US$.
7. Rangkuman
266
Modul Pemotongan dan Pemungutan Pajak Penghasilan
Seperti pelunasan PPh yang bersifat umum dan PPh yang bersifat final
berdasarkan Pasal 4 ayat (2) Undang-undang Pajak Penghasilan, pelunasan PPh
berdasarkan Pasal 15 ini dilakukan baik dengan pembayaran sendiri maupun
melalui pemotongan Pajak Penghasilan. Pelunasan melalui pemotongan Pajak
Penghasilan dilakukan terhadap penghasilan sewa charter kapal atau pesawat
perusahaan pelayaran dan penerbangan luar negeri, perusahaan pelayaran dalam
negeri dan perusahaan penerbangan dalam negeri. Tarif pemotongan sewa
charter kapal untuk perusahaan pelayaran luar negeri adalah 2,64%, sewa charter
pesawat untuk perusahaan penerbangan luar negeri adalah 2,64%, perusahaan
pelayaran dalam negeri adalah 1,2%, dan perusahaan penerbangan dalam negeri
1,8% dari peredaran bruto sewa charter. Sifat pengenaan Pajak Penghasilan
Pasal 15 ini adalah final, kecuali atas sewa pesawat untuk perusahaan
penerbangan dalam negeri sifat pengenaan PPh-nya tidak final.
8. Test Formatif 7
Pilihlah satu jawaban yang menurut Anda paling tepat. Asumsikan tidak ada
P3B yang berlaku dalam soal-soal di bawah ini.
267
Modul Pemotongan dan Pemungutan Pajak Penghasilan
a. 1,2%
b. 1,8%
c. 2,4%
d. 2,64%
4. Besarnya pemotongan PPh Pasal 15 atas sewa charter pesawat dari
perusahaan penerbangan luar negeri adalah sebesar....dari peredaran bruto
a. 1,2%
b. 1,8%
c. 2,4%
d. 2,64%
5. Besarnya pemotongan PPh Pasal 15 atas sewa charter kapal laut dari
perusahaan pelayaran dalam negeri adalah sebesar....dari peredaran bruto
a. 1,2%
b. 1,8%
c. 2,4%
d. 2,64%
6. Besarnya pemotongan PPh Pasal 15 atas sewa charter pesawat dari
perusahaan penerbangan dalam negeri adalah sebesar....dari peredaran
bruto
a. 1,2%
b. 1,8%
c. 2,4%
d. 2,64%
7. BUT Panama Line mendapatkan kontrak perjanjian charter kapal laut dari PT
Indo Utama untuk mengangkut sejumlah barang dari Indonesia ke Mexico.
Apabila nilai kontraknya Rp1.000.000.000,00 maka PPh yang harus dipotong
oleh PT Indo Utama adalah...
a. Rp200.000.000,00
b. Rp26.400.000,00
c. Rp18.000.000,00
d. Rp12.000.000,00
8. Melanjutkan soal Nomor 7. PPh yang dipotong harus disetorkan paling
lambat...
a. Tanggal 7 bulan berikutnya
268
Modul Pemotongan dan Pemungutan Pajak Penghasilan
Rumus :
269
Modul Pemotongan dan Pemungutan Pajak Penghasilan
Bila Anda mencapai penguasaan diatas 70% atau lebih, Anda dapat
mengerjakan tes sumatif, apabila belum supaya memperdalam terlebih dahulu
Kegiatan Belajar 7.
270
Modul Pemotongan dan Pemungutan Pajak Penghasilan
PENUTUP
Anda telah mengikuti semua tahapan kegiatan belajar dari kegiatan belajar
1 sampai dengan kegiatan belajar 7.
Rumus :
Bila Anda mencapai penguasaan diatas 70% atau lebih berarti anda sudah
baik dalam menguasai materi pelajaran ini, apabila belum supaya memperdalam
terlebih harap mempelajari lagi bagian yang dirasakan masih kurang.
271
Modul Pemotongan dan Pemungutan Pajak Penghasilan
TES SUMATIF
Pilihlah satu jawaban yang menurut Anda paling tepat. Asumsikan semua
pihak dalam soal telah memiliki NPWP dan asumsikan tidak ada P3B yang berlaku
dalam soal jika terkait dengan Wajib Pajak luar negeri.
Johan Fahri adalah pegawai tetap PT Hargana Jaya sejak 1 Juli 2017. Gaji dan
tunjangan setiap bulan adalah Rp11.750.000,00. Premi asuransi Rp250.000,00
per bulan ditanggung oleh PT Hargana Jaya dan Rp350.000,00 per bulan dipotong
dari gaji Johan Fahri. Iuran pensiun Rp200.000,00 per bulan ditanggung oleh PT
Hargana Jaya dan Rp300.000,00 per bulan dipotong dari gaji Johan Fahri. Pada
awal tahun 2017, Johan Fahri berstatus menikah dan tidak memiliki tanggungan.
272
Modul Pemotongan dan Pemungutan Pajak Penghasilan
PT Dunia Baru menggunakan jasa Amir Yusuf, SE, Ak., mengaudit laporan
keuangan tahun 2017. Atas jasa ini, PT Dunia Baru membayarkan imbalan
jasanya sebanyak 3 kali yaitu tanggal 10 Mei 2017, 10 September 2017 dan 10
Januari 2018 masing-masing sebesar Rp100.000.000,00.
6. PPh Pasal 21 yang harus dipotong atas pembayaran imbalan jasa tanggal 10
September 2017 adalah...
a. Rp2.500.000,00
b. Rp5.000.000,00
c. Rp7.500.000,00
d. Rp15.000.000,00
7. PPh Pasal 21 yang harus dipotong atas pembayaran imbalan jasa tanggal 10
Januari 2018 adalah...
a. Rp2.500.000,00
b. Rp5.000.000,00
c. Rp7.500.000,00
d. Rp15.000.000,00
8. Handoko, seorang PNS golongan III/b di Kementerian Kesehatan,
mendapatkan honor sebagai imbalan sebagai pembicara seminar kesehatan
yang diselenggarakan oleh sebiah LSM di bidang kesehatan. Apabila honor
yang diterima Handoko sebesar Rp10.000.000,00 maka besarnya PPh Pasal
21 yang harus dipotong adalah...
a. Nihil
273
Modul Pemotongan dan Pemungutan Pajak Penghasilan
b. Rp250.000,00
c. Rp500.000,00
d. Rp1.500.000,00
Pada tahun 2017 Rudi bekerja pada PT Cipta Kreasi dengan mendapat gaji dan
tunjangan setiap bulan Rp15.000.000,00. Sejak tanggal 1 Januari 2018 Rudi tidak
bekerja lagi pada PT Cipta Kreasi karena dikenakan pemutusan hubungan kerja.
Pada tanggal 15 Januari 2018 Rudi mendapatkan uang pesangon
Rp100.000.000,00 dari PT Cipta Kreasi. Pada tanggal 5 Februari 2018 Rudi juga
mendapat bonus sebesar Rp60.000.000,00.
9. PPh Pasal 21 yang haus dipotong oleh PT Cipta Kreasi atas uang pesangon
tersebut adalah…
a. Nihil
b. Rp2.500.000,00
c. Rp5.000.000,00
d. Rp10.000.000,00
10. PPh Pasal 21 yang harus dipotong oleh Cipta Kreasi atas bonus adalah…
a. Rp500.000,00
b. Rp3.000.000,00
c. Rp4.000.000,00
d. Rp9.000.000,00
11. PT Importindo Sejahtera mengimpor sejumlah lampu hias dari Italia dengan
harga FOB US$9.500, asuransi US$100 dan biaya pengangkutan US$400.
Jika tarif bea masuk 5%, kurs tengah BI Rp15.000/US$ dan kurs menteri
keuangan Rp14.500/US$, serta lampu hias tersebut termasuk barang tertentu
(tarif 10%), maka PPh Pasal 22 terutang adalah…
a. Rp14.500.000,00
b. Rp15.000.000,00
c. Rp15.225.000,00
d. Rp15.750.000,00
12. Pembayaran oleh bendahara pemerintah di bawah ini terutang PPh Pasal 22…
a. Pembayaran atas pengadaan lahan
b. Pembayaran atas pembelian bahan bakar minyak
274
Modul Pemotongan dan Pemungutan Pajak Penghasilan
275
Modul Pemotongan dan Pemungutan Pajak Penghasilan
c. Rp10.000.000,00
d. Rp15.000.000,00
17. Manakah pernyataan di bawah ini yang benar tentang pembayaran imbalan
jasa oleh Bendahara Pemerintah sebagai pemotong PPh Pasal 23?
a. Semua jenis jasa yang diterima oleh Wajib Pajak dikenakan PPh
Pasal 23
b. Semua jenis jasa yang diterima Wajib Pajak dalam negeri dikenakan
PPh Pasal 23
c. Semua jenis jasa yang diterima oleh Wajib Pajak badan dalam negeri
dikenakan PPh Pasal 23
d. Semua jenis jasa selain jasa konstruksi yang diterima oleh Wajib
Pajak badan dalam negeri dikenakan PPh Pasal 23
18. Atas pembayaran bunga pinjaman oleh CV Usaha Jaya kepada Bank BRI...
a. Tidak dikenakan pemotongan PPh
b. Dikenakan pemotongan PPh sebesar 2% dari jumlah bruto
c. Dikenakan pemotongan PPh sebesar 10% dari jumlah bruto
d. Dikenakan pemotongan PPh sebesar 15% dari jumlah bruto
19. PT Karya Sejati membayarkan imbalan jasa perbaikan sejumlah AC kepada
CV Agung Teknik dengan rincian imbalan jasa perbaikan Rp5.000.000,00 dan
harga suku cadang Rp10.000.000,00. Besarnya PPh Pasal 23 yang harus
dipotong oleh PT Karya Sejati adalah...
a. Rp100.000,00
b. Rp300.000,00
c. Rp750.000,00
d. Rp2.250.000,00
20. PT Jaya Persada membayarkan bunga pinjaman kepada Mauritius Bank,
sebuah bank yang berkedudukan di negara Mauritius. Pernyataan yang benar
adalah...
a. PT Jaya Persada tidak memotong PPh
b. PT Jaya Persada memotong PPh Pasal 23 sebesar 15%
c. PT Jaya Persada memotong PPh Pasal 26 sebesar 15%
d. PT Jaya Persada memotong PPh Pasal 26 sebesar 20%
21. Hongtel Company, perusahaan telekomunikasi yang berkedudukan di
Hongkong, menjual saham PT Telkomindo Jaya kepada Canatel Company,
276
Modul Pemotongan dan Pemungutan Pajak Penghasilan
277
Modul Pemotongan dan Pemungutan Pajak Penghasilan
c. Rp20.000.000,00
d. Rp30.000.000,00
25. Tuan Hartono, seorang karyawan swasta, membayar imbalan jasa
pelaksanaan konstruksi kepada CV Konstruksindo, pengusaha konstruksi
berkualifikasi kecil sebesar Rp100.000.000,00. Manakah pernyataan di bawah
ini yang benar?
a. Tuan Hartono memotong PPh Pasal 4 ayat (2) final sebesar
Rp2.000.000,00
b. CV Konstruksindo menyetor sendiri PPh Pasal 4 ayat (2) final sebesar
Rp2.000.000,00
c. Tuan Hartono memotong PPh Pasal 4 ayat (2) final sebesar
Rp4.000.000,00
d. CV Konstruksindo menyetor sendiri PPh Pasal 4 ayat (2) final sebesar
Rp4.000.000,00
26. Koperasi Makmur Sejahtera membayarkan bunga simpanan koperasi bulan
Agustus 2018 kepada anggota koperasi Wage Parmanto sebesar
Rp300.000,00. PPh Pasal 4 ayat (2) yang bersifat final yang harus dipotong
Koperasi Makmur Sejahtera adalah...
a. Nihil
b. Rp6.000,00
c. Rp30.000,00
d. Rp45.000,00
27. CV Aneka Jaya, sebuah perusahaan yang dikenakan PPh final berdasarkan
PP Nomor 23 Tahun 2018, menyerahkan sejumlah barang kepada Dinas
Pendidikan Pemkot Tangerang Selatan. Pernyataan manakah yang paling
benar?
a. Bendahara Dinas Pendidikan Pemkot Tangerang Selatan memungut
PPh Pasal 22 sebesar 0,5%
b. Bendahara Dinas Pendidikan Pemkot Tangerang Selatan memungut
PPh Pasal 22 sebesar 1,5%
c. Bendahara Dinas Pendidikan Pemkot Tangerang Selatan memungut
PPh Pasal 4 ayat (2) sebesar 0,5%
d. Bendahara Dinas Pendidikan Pemkot Tangerang Selatan memungut
PPh Pasal 4 ayat (2) sebesar 1,5%
278
Modul Pemotongan dan Pemungutan Pajak Penghasilan
28. BUT Trans Ocean mendapatkan kontrak charter kapal laut dari PT Kalimantan
Mining untuk mengangkut sejumlah barang tambang dari Balikpapan ke
Jakarta. Apabila nilai kontrak charter kapal laut tersebut bernilai
Rp500.000.000,00 maka...
a. BUT Trans Ocean menyetor sendiri PPh sebesar Rp10.000.000,00
b. PT Kalimantan Mining memotong PPh sebesar Rp10.000.000,00
c. BUT Trans Ocean menyetor sendiri PPh sebesar Rp13.200.000,00
d. PT Kalimantan Mining memotong PPh sebesar Rp13.200.000,00
29. Perusahaan penerbangan PT Marina Air mendapatkan kontrak charter
pesawat dari PT Kilat Expressindo untuk mengangkut sejumlah barang kiriman
dari Jakarta menuju Medan. Apabila nilai kontrak charter pesawat tersebut
Rp200.000.000,00 maka...
a. PPh Pasal 15 bersifat final sebesar Rp3.600.000,00 dipotong oleh PT
Kilat Expressindo
b. PPh Pasal 15 bersifat final sebesar Rp4.000.000,00 dipotong oleh PT
Kilat Expressindo
c. PPh Pasal 15 bersifat tidak final sebesar Rp3.600.000,00 dipotong
oleh PT Kilat Expressindo
d. Tidak dikenakan PPh Pasal 15 atas imbalan charter pesawat tersebut
30. Perusahaan pelayaran dalam negeri PT Samudra Line mendapatkan kontrak
charter kapal laut untuk mengangkut batubara dari Balikpapan ke Surabaya.
Pernyataan di bawah ini yang benar adalah...
a. PPh Pasal 15 sebesar 1,2% dari jumlah bruto dilunasi melaui
penyetoran sendiri
b. PPh Pasal 15 sebesar 1,2% dari jumlah bruto dilunasi melalui
pemotongan
c. Dikenakan pemotongan PPh Pasal 23 sebesar 2% dari jumlah bruto
d. Tidak dikenakan PPh Pasal 15 maupun PPh Pasal 23
279
Modul Pemotongan dan Pemungutan Pajak Penghasilan
DAFTAR PUSTAKA
Undang-undang
284
Modul Pemotongan dan Pemungutan Pajak Penghasilan
285
Modul Pemotongan dan Pemungutan Pajak Penghasilan
286
Modul Pemotongan dan Pemungutan Pajak Penghasilan
287
Modul Pemotongan dan Pemungutan Pajak Penghasilan
288
Modul Pemotongan dan Pemungutan Pajak Penghasilan
Advianto, L.Y Hari Sih, 2014. Modul Pemotongan dan Pemungutan, Jakarta:
Pusdiklat Pajak
Ilyas, Wirawan B dan Richard Burton, 2008. Hukum Pajak Edisi 4, Jakarta:
Salemba Empat
Wahyudi, Dudi, 2011. Panduan Praktis Pemotongan dan Pemungutan Pajak
Penghasilan, Yogyakarta: Leutikaprio
289
LAMPIRAN 1
dan
LAMPIRAN 9