Bentuk Usaha
Tetap dan pph
15
Nama : Lisna Setiawati
NIM : 37170036
Kelas : A
PENGERTIAN Badan
Usaha Tetap (BUT)
• BUT Menurut Undang-undang Pajak Penghasilan, adalah
bentuk usaha yang dipergunakan oleh orang pribadi yang tidak
bertempat tinggal di Indonesia atau berada di Indonesia tidak
lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka
waktu 12 (dua belas) bulan, atau badan yang tidak didirikan
dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia, untuk
menjalankan usaha atau melakukan kegiatan di Indonesia,
yang dapat berupa tempat kedudukan manjemen, cabang
perusahaan, kantor perwakilan, gedung kantor, pabrik,
bengkel, dan lain-lain.
Jenis – jenis BUT
• Tipe Fasilitas Fisik ( Pasal 2ayat (5) huruf a s/d h Undang-
Undang Nomor 17 Tahun 2000) .
• Tipe Aktivitas (Pasal 2 ayat (5) huruf i dan j Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 2000).
• Tipe Keagenan (Lihat Pasal 2 ayat (5) huruf k Undang-
Undang Nomor 17 Tahun 2000).
• Asuransi (Lihat Pasal 2 ayat (5) huruf l Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 2000).
Perbedaan mendasar antara
PPh Wajib Pajak Badan Dalam
Negeri dan BUT
• Sumber penghasilan BUT yang dikenakan PPh adalah
penghasilan dari Indonesia saja karena BUT termasuk Wajib
Pajak Luar Negeri
• Adanya perlakuan khusus tentang penghasilan yang menjadi
objek pajak BUT dan biaya yang boleh dikurangkan bagi BUT
yang diatur dalam Pasal 5 UU PPh.
• Adanya kewajiban khusus pemotonagn PPh Pasal 26 atas
penghasilan kena Pajak setelah dikurangI pajak di Indonesia
sebagaimana diatur dalam Pasal 26 ayat (4) UU PPh.
Objek Bentuk Usaha
Tetap
• Attribution Rule
• Force of Attraction Rule
• Effectively Connected Income
Pembebanan Biaya Pada
BUT
• Deductible Expenses
Biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara
penghasilan
Biaya administrasi kantor pusat, yang besarnya ditetapkan oleh
Direktur Jenderal Pajak (KEP-62/PJ/1995)