Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 3 PERPAJAKAN

1. Siapa saja yang dikecualikan sebagai subjek pajak sesuai UU PPh (Pajak
Penghasilan) Tahun 2008?
Yang tidak termasuk subjek pajak:
a. Badan perwakilan Negara asing
b. Pejabat-pejabat perwakilan diplomatic dan konsulat atau pejabat-pejabat lain
dari Negara asing, dan orang-orang yang diperbantukan kepada mereka
yang bekerja pada dan bertempat tinggal bersama-sama mereka, dengan
syarat bukan warga Negara Indonesia dan di Indonesia tidak menerima atau
memperoleh penghasilan lain di luar jabatannya di Indonesia serta Negara
yang bersangkutan memberikan perlakuan timbal balik
c. Organisasi-organisasi internasional yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan,
dengan syarat:
1) Indonesia menjadi anggota organisasi tersebut
2) Tidak menjalankan usaha atau melakukan kegiatan lain untuk
memperoleh penghasilan di Indonesia.
d. Pejabat-pejabat perwakilan Indonesia yang ditetapkan oleh Menteri
Keuangan dengan syarat bukan warga Negara Indonesia dan tidak
menjalankan usaha atau melakukan kegiatan atau pekerjaan lain untuk
memperoleh penghasilan di Indonesia.

2. Dilihat dari mengalirnya tambahan kemampuan ekonomis kepada Wajib


Pajak, penghasilan dapat dikelompokkan menjadi 4 macam. Coba sebutkan
ke-4 kelompok penghasilan tersebut?
a. Penghasilan dari pekerjaan.
b. Penghasilan dari usaha dan kegiatan.
c. Penghasilan dari modal.
d. Penghasilan lain-lain.

3. Sebutkan 3 perbedaan antara Wajib Pajak Dalam Negeri dan Wajib Pajak
Luar Negeri?!
a. Wajib Pajak Dalam Negeri dikenakan pajak atas penghasilan baik yang
diterima atau diperoleh dari Indonesia dan dari luar Indonesia. Sedangkan
Wajib Pajak luar negeri dikenakan pajak hanya atas penghasilan yang
berasal dari sumber penghasilan di Indonesia.
b. Wajib Pajak dalam negeri dikenakan pajak berdasarkan penghasilan neto
dengan tariff umum, sedangkan Wajib Pajak luar negeri dikenakan pajak
berdasarkan penghasilan bruto dengan tariff pajak sepadan.
c. Wajib Pajak dalam negeri wajib pajak menyampaikan SPT (Surat
Pemberitahan Tahunan) sebagai sarana pelaporan pajak yang terutang
dalam suatu tahun pajak, sedangkan Wajib Pajak luar negeri tidak wajib
menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan karena kewajiban pajaknya
telah dipenuhi melalui pemotongan pajak yang bersifat final.

4. Apakah yang dimaksud dengan Biaya untuk mendapatkan, menagih, dan


memelihara penghasilan? Beri contohnya?
Pengeluaran pengeluaran untuk memperoleh penghasilan. Contohnya upah,
gaji, honorarium, bonus, gratifikasi dan tunjangan yang diberikan dalam bentuk
uang, bunga, sewa, royalty, biaya perjalanan, biaya pengolahan limbah, premi
asuransi, biaya administrasi, dan pajak kecuali Pajak Penghasilan.

5. Apakah piutang yang nyata-nyata tidak tertagih oleh WP bias diakui


sebagai deductible expense?
Ya, sesuai dengan ketentuan Pasal 6 ayat (1) huruf h UU PPh Tahun 2008 yang
berbunyi piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih, dengan syarat:
a. Telah dibebankan sebagai biaya dalam laporan laba rugi komersial.
b. Telah diserahkan perkara penagihannya kepada Pengadilan Negeri atau
Badan mengenai menghapusan piutang/pembebasan utang antara kreditur
dan debitur yang bersangkutan.
c. Telah dipublikasikan dalam penerbitan umum atau khusus.
d. Wajib Pajak harus menyerahkan daftar piutang yang tidak dapat ditagih
kepada Direktorat Jenderal Pajak.

6. Sebutkan 3 syarat untuk bisa melakukan kompensasi kerugian sesuai


fiskal?
a. Kerugian fiskal tidak boleh diakumulasi
b. Jangka waktu maksimum kompensasi 5 tahun.
c. Kompensasi kerugian secara vertical.

7. Sebutkan jenis-jenis penghasilan yang dikenakan PPh bersifat final Pasal 4


ayat (2) UU Nomor 36 Tahun 2008!
a. Bunga simpanan yang dibayar Koperasi kepada anggota orang pribadi.
b. Hadiah undian.
c. Transaksi penjualan saham di bursa efek.
d. Transaksi derivatif kontrak berjangka yang diperdagangkan di bursa.
e. Transaksi pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan
f. Usaha jasa konstruksi.

8. Sebutkan PPh yang bersifat final berdasarkan ketentuan Pasal 15 Undang


Undang Nomoe 36 Tahun 2008!
a. Penghasilan perusahaan pelayaran dalam negeri.
b. Penghasilan perusahaan pelayaran atau penerbangan luar negeri.
c. Wajib Pajak luar negeri yang mempunyai kantor perwakilan dagang (KPD) di
Indonesia.
d. Kerjasama dalam bentuk perjanjian bangun-guna-serah (built, operate, and
transfer)
e. Pola bagi hasil.

9. Sebutkan tarif PPh yang bersifat final atas selisih lebih penilaian kembali
(Revaluasi) Aktiva Tetap!
Tarif PPh yang bersifat final dikenakan sebesar 10% x selisih lebih penilaian
kembali aktiva tetap perusahaan di atas nilai sisa buku fiskal semula.
Perusahaan yang tidak dapat melunasi sekaligus PPh tersebut karena kondisi
keuangannya tidak memungkinkan, dapat mengajukan permohonan angsuran
paling lama 12 bulan kepada pihak Kanwil DJP.

10. Sebutkan cara pembayaran uang pesangon kepada pegawai sesuai dengan
ketentuan perpajakan yang berlaku!
a. Pemberi kerja membayar uang pesangon secara sekaligus dan secara
bertahap kepada pegawainya.
b. Pemberi kerja mengalihkan uang pesangon kepada pengelola Dana
Pesangon Tenaga Kerja secara sekaligus dan secara bertahap.

11. Apakah yang dimaksud dengan PPh Pasal 21?


Pengertian PPh Pasal 21 berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor
PER-31/PJ/2009, “Pajak Penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan
kegiatan yang dilakukan oleh Wajib Pajak orang pribadi Subjek Pajak dalam
negeri, yang selanjutnya disebut PPh Pasal 21 adalah pajak atas penghasilan
berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain dengan nama
dan dalam bentuk apapun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa,
dan kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi. Subjek Pajak dalam negeri,
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 Undang-Undang Pajak Penghasilan”.

12. Sebutkan penghasilan yang bukan termasuk objek pajak PPh Pasal 21!
a. Pembayaran asuransi dari perusahaan kesehatan, asuransi kecelakaan,
asuransi jiwa, asuransi dwiguna, dan asuransi beasiswa.
b. Penerimaan dalam bentuk natura dan kenikmatan kecuali yang diatur dalam
Pasal 5 ayat (2) Keputusan Dirjen Pajak Nomor : Kep-545/PJ./2000.
c. Iuran pensiun yang dibayarkan kepada dana pensiun yang pendiriannya telah
disahkan oleh Menteri Keuangan dan iuran Jaminan Hari Tua kepada badan
penyelenggara Jamsostek yang dibayar oleh pemberi kerja.
d. Penerimaan dalam bentuk natura dan kenikmatan lainnya dengan nama apa
pun yang diberikan oleh Pemerintah.
e. Kenikmatan berupa pajak yang ditanggung oleh pemberi kerja.
f. Zakat yang diterima oleh orang pribadi yang berhak dari badan atau lembaga
amil zakat yang dibentuk atau disahkan oleh Pemerintah.

13. Bilamana PPh Pasal 21/26 jatuh tempo penyetoran dan pelaporannya?
Bagaimana kalau Wajib Pajak melakukannya telah melewati jatuh tempo
yang telah ditetapkan?
Penyetoran atas pemotongan PPh Pasal 21 dilakukan untuk setiap masa paling
lama tanggal 10 setelah Masa Pajak berakhir sesuai dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 80/PMK.03/2010 perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 184/PMK.03/1007 sejumlah besarnya pajak terutang yang telah dihitung.
Dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 80/PMK.03/2010 dijelaskan bahwa
dalam hal tanggal jatuh tempo penyetoran pajak bertepatan dengan hari libur
termasuk hari Sabtu atau hari libur nasional maka penyetoran dilakukan di bank
persepsi dan atas penyetoran tersebut akan mendapatkan Surat Setoran Pajak
sebagai bukti penyetoran pajak dan telah di validasi. Untuk pelaporan Surat
Pemberitahuan (SPT) Masa Pajak Penghasilan Pasal 21 akan dilaporkan ke
Kantor Pelayanan Pajak (KPP).

14. PT. NUSANTARA bergerak di bidang importer hasil-hasil pertanian dari


Negara Asia. Setiap kali PT NUSANTARA memasukkan barang ke
Indonesia melalui laut dan yang berhak memungut Pajak Penghasilan
Pasal 22 adalah…
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

15. Apa yang dimaksud dengan PPh Pasal 23?


PPh Pasal 23 adalah pajak yang dipotong atas penghasilan dengan nama dan
dalam bentuk apa pun yang berasal dari modal, penyerahan jasa, atau
penyelenggaraan kegiatan selain yang telah dipotong PPh Pasal 21.

16. Siapa penerima penghasilan yang dipotong PPh Pasal 23?


a. Wajib Pajak dalam negeri.
b. Badan Usaha Tetap.

17. Tuan Novel seorang PNS, bertolak ke Australia untuk tugas belajar. Ia
dilengkapi paspor dinas serta surat tugas dan berangkat ke luar negeri
beserta istri dan 2 anaknya dengan menggunakan pesawat terbang. Berapa
fiskal luar negeri yang wajib dibayar Tuan Ali?
Tuan noval seorang PNS yang sedang tugas belajar dilengkapi dengan paspor
dinas dan surat tugas, maka ia bebas dari kewajiban membayar fiskal luar negeri
bagi dirinya sendiri. Karena Tuan Noval membawa istri dan 2 anaknya, maka
beban fiskal luar negeri yang harus ia bayar adalah NIHIL, kalau sudah ber
NPWP atau 3 orang x Rp. 2.500.000,000 = Rp. 7.500.000,00.

18. Apakah tujuan pengklasifikasian objek pajak menurut nilai jualnya, tariff,
NJOPTKP, dan NJKP?
Untuk memudahkan penghitungan PBB yang terutang atas suatu objek pajak
berupa tanah (bumi) dan/atau bangunan.

19. Dalam hal bagaimana NJOPTKP diberikan kepada objek yang nilainya
paling tinggi?
Apabila Wajib Pajak mempunyai lebih dari satu Objek pajak.

20. Berapa besarnya Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak?
Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak ditetapkan sebesar Rp.
30.000.000,00 dan dapat diubah dengan Peraturan Pemerintah.

21. Apa yang dimaksud dengan Manajemen Pajak?


Manajemen pajak adalah sarana untuk memenuhi kewajiban perpajakan dengan
benar tetapi jumlah pajak yang dibayar dapat ditekan serendah mungkin untuk
memperoleh laba dan likuiditas yang diharapkan.

22. Apakah yang dimaksud dengan strategi perencanaan pajak yang paling
mudah menurut Sumarsan (2012)?
Menurut Sumarsan (2012), strategi perencanaan pajak yang paling mudah
adalah mempelajari, memahami dan menerapkan peraturan dan perundang-
undangan perpajakan yang berlaku sampai dengan hal-hal yang sangat
sederhana.

23. Sebutkan komponen dalam metode SAVANT yang merupakan model


strategi perencanaan pajak yang efektif!
a. Strategi
b. Antisipasi
c. Bernilai tambah
d. Negosiasi
e. Transformasi.

Anda mungkin juga menyukai